Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tempat penelitian dilaksanakan di pabrik kertas PT. X. Sasaran penelitian adalah seluruh bagian/unit yang ada di PT. X. Teknik sampling atau penentuan informan yang dipakai adalah purposive sampling. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 10 orang, antara lain : Manajer Human Resource and Development (HRD) sebagai informan kunci, Kepala Bagian Health and Safety Environment (HSE), ahli K3, Komandan Regu (Danru) PMK/ Screening, dan Kepala Security sebagai informan utama, serta lima (5) orang pekerja yang berada di tiap-tiap bagian/unit sebagai informan tambahan. Variabel pada penelitian ini adalah analisisrisiko yang meliputi identifikasi risiko, penilaian risiko, pengendalian risiko, sistem proteksi kebakaran, serta kejadian kebakaran. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi.
Perkiraan kemungkinan risiko untuk mengetahui kemungkinan risiko spesifik yang mungkin akan terjadi. Sedangkan perkiraan kemungkinan dampak risiko untuk mengetahui efek-efek potensial yang mungkin akan terjadi pada suatu proyek, dimana efek tersebut dapat mempengaruhi tujuan dari proyek yaitu biaya, waktu, lingkup pekerjaan (termasuk dampak positif atau dampak negetif) dan mutu. Sehingga skala dampak ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh dampak baik pengaruh positif maupun pengaruh negative pada proyek.
2. Manajemen risiko yang telah dilakukan adalah penggunaan teknologi dalam proses pemotongan ayam, usaha pemotongan dilakukan setiap hari untuk mengetahui fluktuasi harga input serta memperhatikan mekanisme pasar seperti permintaan terhadap daging ayam. Dalam upaya mitigasi risiko, pengusaha pemotongan ayam memiliki usaha lain untuk menambah pendapatannya seperti : membuka Rumah Makan, dan menjadi supplier ayam hidup. Untuk menjaga kelangsungan usahanya, pengusaha selalu memperhatikan kejadian-kejadian yang dapat mengancam usaha pemotongan seperti : isu terkait Flu Burung, rencana relokasi tempat pemotongan, serta mengikuti aturan Pemerintah Daerah dengan selalu membayar retribusi pemotongan.
Kajian kembali terhadap risiko tsunami di Kota Banda Aceh ini sangat penting untuk dilakukan karena Analisisrisiko bukan sesuatu yang mati tetapi suatu analisis yang dinamis dan dapat berubah setiap saat. Setiap tahunnya suatu wilayah pasti akan mengalami perubahan struktur penduduk, ekonomi, fisik, dan kondisi penggunaan lahan karena tsunami di masa yang akan datang dapat menyebabkan dampak buruk yang lebih besar, karena adanya pertambahan penduduk, bangunan-bangunan baru, dan infrastruktur- infrastruktur baru. Kawasan pesisir di Kota Banda Aceh memiliki tingkat risiko bencana tsunami yang tinggi yaitu di Kecamatan Meuraksa, Kutaraja, Kuta Alam, dan Syiah Kuala. Pendekatan SIG dengan perangkat software ArcGIS dan Global Mapper dapat digunakan dalam menganalisis risiko tsunami menggunakan spatial analyst dan analisis tumpang tinding (overlay). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh khususnya dalam penataan kawasan yang berisiko tsunami yang tinggi serta dapat menambah pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap bencana tsunami.
Penelitian ini dilakukan di Peternakan Bapak Maulid yang terletak di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Bukit Baru, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yakni atas dasar pertimbangan Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi penghasil daging ayam broiler terbesar di Pulau Sumatera dan Peternakan Bapak Maulid merupakan peternakan yang menerapkan hubungan kemitraan inti plasma dengan PT Sumber Unggas Cemerlang (SUC), yang dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko yang dapat menyebabkan kerugian. Di samping itu, Peternakan Bapak Maulid adalah salah satu peternakan yang cukup berpotensi untuk dikembangkan pada masa yang akan datang karena berada pada lokasi yang cukup strategis dibandingkan dengan peternakan-peternakan ayam broiler lain, yaitu didukung dengan kondisi lingkungan yang masih asri, cukup jauh dari pemukiman penduduk, dan dekat dengan akses jalan raya lintas provinsi yang menghubungkan antara Provinsi Sumatera Selatan dengan Provinsi Jambi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2012 hingga tanggal 28 Maret 2012.
Probabilitas sumber risiko terkecil berasal dari sumber risiko pengaruh suhu udara pada rumah kumbung. Probabilitas pengaruh suhu udara ini memiliki tingkat probabilitas sebesar 5,48 persen. Sumber risiko pengaruh suhu udara dapat dilihat dari produktivitas jamur tiram per sekali panen, karena jika suhu udara lembab dan teduh maka jamur tiram dapat tumbuh maksimal, sedangkan jika suhu udara di dalam kumbung hangat atau kering maka jamur tiram akan sulit tumbuh dan secara fisik jamur tiram yang dihasilkan besarnya tidak maksimal. Batas normal produktivitas jamur tiram yang ditetapkan Yayasan Paguyuban Ikhlas adalah 4000 kilogram per bulan. Angka tersebut ditentukkan dengan mempertimbangkan pengalaman sebelumnya dan hasil yang didapat selama melakukan budidaya jamur tiram putih sehingga pengaruh suhu harusnya dapat diatur sedemikian rupa agar hasil panen dapat meningkat. Selain itu penetapan batas juga didasarkan pada pada saat musim kemarau produktivitas dapat turun sekitar 50 sampai 55 persen dari target produktivitas jamur tiram per log yaitu sebesar 0,33 sampai 0,40 gram.
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan Judul ” ANALISISRISIKO HARGA, RISIKO PENJUALAN DAN RISIKO PENDAPATAN PADA USAHA PEMOTONGAN AYAM “.
Sejak ditandatanganinya nota kesepahaman antara BAPEPAM dengan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) pada prinsip pasar modal syariah pada tahun 2003, pasar modal syariah di Indonesia telah berkembang secara signifikan. Dalam setiap investasi, termasuk investasi pasar modal syariah, ada 2 (dua) hal mendasar yang selalu menyertainya, kembali dan risiko. Makalah ini membahas analisis pengembalian dan risiko saham syariah yang selalu pergi di Jakarta Islamic Index (JII) setelah krisis global pada tahun 2008, alat analisisrisiko menggunakan Value at risk (VaR) pendekatan untuk model Generalized Autoregressive Conditional heteroscedastic (GARCH) , kemudian dilanjutkan dengan analisis tipologi untuk menentukan karakteristik saham- saham. Hasil yang saham syariah dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat): 6 (enam) saham memasuki kembali rendah dan risiko rendah (TLKM, UNVR, SMGR, AALI, ELSA, dan SGRO), 3 (tiga) saham dalam kelompok penerbangan -return tetapi berisiko tinggi (INCO, ANTM, dan TINS), 3 (tiga) saham masuk dalam kelompok risiko rendah tetapi return yang tinggi (PTBA, LSIP, dan KLBF), dan 4 (empat) saham masuk kelompok kembalinya tinggi tetapi tinggi risiko (ITMG, ASII, INTP, dan BMTR).
Keselamatan kerja merupakan hal yang sangat penting dalam setiap kegiatan kerja, terutama pada sektor pembanguan infrastruktur gedung bertingkat yang saat ini sedang pesat. Setiap metode pelaksanaannya sangat rentan dengan risiko kecelakaan kerja, sehingga diperlukan adanya suatu penanganan agar jumlah angka kecelakaan kerja pada sektor tersebut tidak semakin mengalami peningkatan. Pada penelitian Tugas Akhir ini saya akan meneliti mengenai risiko-risiko kecelakaan kerja dominan apa saja yang kemungkinan dapat terjadi pada proyek Spazio Tower II Surabaya, serta bagaimana respon risiko yang akan dilakukan ketika suatu kecelakaan kerja terjadi pada proyek tersebut
Analisisrisiko sebagai proses untuk menghitung atau memprakirakan risiko pada suatu organisme sasaran, sistem atau (sub) populasi, termasuk identifikasi ketidakpastian yang menyertainya, setelah perpajan oleh agent tertentu, dengan memperhatikan karakteristik yang melekat pada agent yang menjadi perha tian dan karakteristik sistem sasaran yang spe sifik. Risiko itu sendiri didefiniskan sebagai probabilitas efek merugikan pada suatu or ganisme, sistem atau (sub) populasi yang dise babkan oleh pemajanan suatu agent dalam keadaan tertentu. Definisi lain menyebutkan risiko kesehatan manusia sebagai kerusakan kesehatan seseorang yang disebabkan oleh pe majanan atau serangkaian pemajanan bahaya lingkungan. (2, 5)
Pengelolaan usaha pemotongan ayam yang dihadapkan pada risiko tinggi harus disertai dengan pengetahuan pengusaha dalam meminimalkan risiko. Kemampuan mengelola risiko yang baik sangat diperlukan pengusaha untuk meminimalkan risiko, sehingga pengusaha bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Manajemen risiko adalah alat bantu bagi pengusaha dalam proses pengambilan keputusan untuk mengurangi atau menghindari risiko yang dihadapinya. Manajemen risiko yang diterapkan oleh usaha pemotongan ayam harus efektif agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Harapannya adalah usaha peternakan ayam ini dapat menjalankan usahanya dengan meraih keuntungan yang tinggi dan terjamin kontiunitas usaha.
Sapi perah yang dipelihara pada peternakan milik Bapak H. Aput terkadang juga mengalami penyakit. Beberapa penyakit yang sering kali dialami oleh sapi perah pada peternakan Bapak H. Aput adalah diare dan lecet-lecet. Diare yang dialami oleh sapi adalah karena kandungan pakan yang dimakan oleh sapi tidak sesuai dengan kondisi pencernaan sapi sehingga tidak dapat dicerna dengan baik. Sedangkan lecet-lecet yang sering dialami oleh sapi pada peternakan Bapak H. Aput adalah karena sapi terjatuh akibat terpeleset. Kondisi lantai yang tidak rata atau rusak seringkali membuat sapi terpeleset hingga terjatuh. Kebersihan kandang merupakan faktor yang mempengaruhi timbulnya kedua penyakit tersebut. Kandang yang tidak bersih membuat pakan yang akan diberikan menjadi kurang higienis sehingga dapat menyebabkan diare pada sapi. Selain itu, kandang yang tidak bersih juga memicu timbulnya lumut pada lantai dan tembok kandang. Timbulnya lumut tersebut meningkatkan kemungkinan sapi terpeleset di kandang. Sapi yang sedang sakit tidak dapat memproduksi susu sapi segar dengan optimal. Hal tersebut terjadi karena sapi yang sedang sakit sering kali mengalami penurunan nafsu makan sehingga asupan nutrisinya tidak terpenuhi dengan baik. Selain itu, penjualan sapi yang sakit oleh Bapak H. Aput juga mengakibatkan jumlah produksi susu secara keseluruhan mengalami penurunan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penyakit salah satu sumber risiko produksi yang dihadapi oleh usaha peternakan sapi perah Bapak H. Aput.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh merupakan satu-satunya badan usaha milik Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang menyediakan air bersih bagi warga Aceh Barat, khususnya penduduk Kota Meulaboh dan sekitarnya. Namun dalam operasionalnya perusahaan ini belum memiliki sistem manajemen risiko, sehingga berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan dan belum optimalnya pelayanan kepada pelanggan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi risiko, analisisrisiko dan evaluasi risiko, agar dapat dilakukan pencegahan dan penanggulangan dampak risiko pada setiap bagian di PDAM Tirta Meulaboh dengan menggunakan sistem manajemen risiko berstandar ISO 31000. Tahapan proses manajemen risiko mengacu pada ISO 31000, dimulai dari identifikasi risiko dengan metode Risk Breakdown Structure (RBS), analisisrisiko dengan menggunakan matriks kuantifikasi risiko dan Risk Priority Number (RPN), serta evaluasi risiko dengan menggunakan peta risiko (risk map). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada PDAM Tirta Meulaboh terdapat 43 peristiwa risiko yang mempunyai potensi bahaya, yang jika tidak dilakukan penanganan dengan segera dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, bahkan kelangsungan hidup perusahaan. Dari 43 potensi risiko yang masuk zona merah tersebut, terdapat 5 potensi risiko yang menempati rangking pertama, yaitu pada bagian produksi: water meter produksi rusak, water meter distribusi rusak dan pengambilan air mobil tangki tanpa melalui water meter . Cabang Kaway XVI: pelanggan enggan membayar tagihan air serta pada IKK Rantau Panjang: water meter air baku rusak. Upaya mitigasi terhadap 43 peristiwa risiko yang masuk dalam zona merah tersebut belum direncanakan dan dilakukan dengan baik oleh pihak manajemen PDAM Tirta Meulaboh.
Menurut Khan dan Ahmed (2008), risiko merupakan unsur penting dalam dunia keuangan syariah. Untuk itu, ulama telah menyumbangkan beberapa pemikiran tentang risiko. Dalam keuangan syariah, terdapat dua aksioma atau kaidah fiqh yang terkait dengan risiko, yakni al kharaj bi al dhaman dan al ghunmu bi al ghurm. Kedua kaidah ini menekankan adanya risiko dalam realitas keuangan. Kedua kaidah fiqh ini memiliki arti bahwa setiap return yang didapat dari aset, secara intrinsik terkait
Apabila terdapat risiko yang sama dari seluruh UPT yang dibina dengan perbedaan level risiko maka risiko tersebut menjadi satu risiko di Dit. P2Humas/Dit. TIP/PPDDP dan level risikonya ditetapkan oleh Dir. P2Humas/Dir. TIP/Kepala PPDDP selaku Pemilik Risiko atau dengan menghitung rata- rata level risiko dari masing- masing UPT.
PT. Asrindo Indty Raya merupakan perusahaan garmen yang menerima pesanan untuk pasar ekspor. Untuk memenuhi kualitas produk yang diinginkan buyer, maka perusahaan harus berusaha mencegah produk cacat seminimal mungkin. Karena bersifat tidak pasti dan menimbulkan efek negatif, maka cacat dapat dikategorikan sebagai risiko kualitas.
Analisis yang dilakukan meliputi analisis terhadap kondisi yang ada sekarang, kecenderungan perkembangan ke depan, dan antisipasi perkembangan yang akan terjadi di masa depan dengan memperkuat berbagai kebutuhan pengembangan. Hasil dari analisis ini kemudian diuji validitasnya melalui sebuah forum konsultasi publik untuk memastikan secara faktual di lapangan apakah hasil analisis tersebut sesuai dengan harapan dan langkah masyarakat pelaku minabisnis dan apakah rencana penyusunan Rencana Induk yang akan dibuat itu sinergi dan tidak tumpang tindih dengan arahan RTRW kabupaten/kota, RZWP-3-K dan program lainnya.
PT. Sinar Pantja Djaja (SPD) adalah sebuah perusahaan textile penghasil benang yang dalam kegiatan sehari – hari bergerak dalam bidang spinning dan weaving. Dalam aktivitas produksinya, SPD harus berurusan dengan dengan ketidakpastian, yang disebut resiko. resiko yang terjadi di SPD antara lain perencanaan bahan baku yang terlambat, Kualitas produk jadi yang buruk, banyaknya keluhan pelanggan, pengiriman produk jadi yang terlambat, dsb. Oleh karena itu, supply chain risk management diperlukan untuk menyelesaikan masalah di SPD. Supply chain risk management adalah sebuah struktur dan proses sinergis di keseluruhan supply chain untuk mengoptimalkan strategi, proses, sumber daya manusia, teknologi, dan pengetahuan. Tujuannya adalah untuk menjaga, mengawasi dan mengevaluasi resiko pada supply chain , guna dilakukan penjagaan secara terus-menerus dan memaksimalkan keuntungan. Proses SCRM dimulai dari proses penilaian risiko yang terdiri dari identifikasi risiko, analisisrisiko supply chain yang menganalisa severity dan occurrence serta nilai RPI, tahapan evaluasi risiko yang memetakan RPI kedalam risk map . Selanjutnya proses pengurangan risiko, risiko supply chain yang berada di area merah dan oranye akan di proses untuk dikembangkan usulan strategi. Untuk membantu proses pengurangan risiko, digunakan tool HOR ( House of Risk ). Dari penerapan SCRM oleh manajemen SPD dapat dilakukan suatu forum sharing antar karyawan tentang pengalaman pekerjaan yang beresiko, sehingga karyawan lainnya akan mendapatkan pengetahuan dan tidak mengalami kondisi resiko yang sama. Sehingga SCRM sebagai teori yang diterapkan di SPD merupakan pengetahuan yang berguna bagi organisasi, yang dapat diterapkan sebagai budaya organisasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta terjadinya pertukaran informasi dan pengetahuan di dalam organisasi.
upaya untuk mengurangi dampak, yang dapat menyebabkan terganggunya keberlangsungan bisnis. Sebagai contoh pada proses backup yang rutin dilakukan, menghasilkan file backup, tetapi belum ada jaminan bahwa file backup tersebut pasti berhasil di-restore dengan baik. Hal ini berpotensi kemungkinan gagalnya file yang direstore, sehingga langkah risk mitigation ialah perlu dilakukan uji coba secara rutin terhadap file backup tersebut, untuk mengurangi risiko file backup yang gagal digunakan.