Peneliti menerapkan dua model pembelajaran kooperatif yaitu tipe Student Facilitator And Expalining (SFAE) dan tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pemilihan kedua model tersebut karena dianggap mampu memberikan peningkatan hasil belajarekonomi. Model Student Facilitator And Explaining merupakan pembelajaran dimana siswa dibagi kedalam kelompok, dalam model pembelajaran ini siswa belajar mempresentasikan materi pelajaran. Student Facilitator And Explaining dilakukan dengan cara penguasaan siswa terhadap bahan-bahan pembelajaran melalui imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan membuat bagan atau peta konsep yang berisikan ide atau gagasan serta pendapat dari materi pelajaran, oleh karenanya model ini dapat meningkatkan motivasi belajar, antusias, keaktifan dan rasa senang dalam belajar siswa.
Siswa dapat menerapkan gaya belajar sesuai dengan keinginannya yang dirasa paling nyaman. Gaya belajar ini sangat berpengaruh pada kemampuan daya serap terhadap materi yang dipelajari. Penerapan gaya belajar yang sesuai pada mata pelajaran Ekonomi membuat siswa mudah memahami materi yang dipelajari, sehingga berdampak pada tingginya prestasi belajarEkonomi. Sebaliknya, pemilihan gaya belajar yang kurang sesuai dengan siswa pada mata pelajaran Ekonomi dapat menyebabkan rendahnya prestasi belajarEkonomi. Pada kenyataannya sebagian dari siswa kelas X dan kelas XI IPS di MAN Tempel belum memahami gaya belajar yang sesuai dengan dirinya. Kebanyakan dari mereka meniru gaya belajar temannya yang dirasa mudah untuk dilakukan. Contohnya, banyak siswa yang merasa kesulitan untuk memahami materi pelajaran Ekonomi, mereka meniru catatan temannya yang dianggap paling pandai di kelasnya, padahal belum tentu mereka paham dengan catatan temannya itu.
Pulaupanggung Tanggamus. Berdasarkan hasil observasi, hal tersebut dikarenakan kurangnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Dalam aktivitas belajar, siswa masih menjadi pihak yang pasif yang hanya menerima informasi dari guru tanpa punya inisiatif untuk menambah wawasan materi pada sumber belajar lain, mengungkapkan pendapat dan mengajukan pertanyaan kepada guru tentang hal yang belum dipahami, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan upaya dengan menerapkan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan Model kooperatif tipe Problem Solving dengan memperhatikan bentuk soal (pilihan ganda dan analisis hubungan) sebagai variable moderatornya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajarEkonomi siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan siswa yang pembelajaranya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Solving. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif yang dilakukan terhadap dua kelas sampel yang dipilih dengan metode clutster random sampling dengan diberikan perlakuan berbeda. Data penelitian diperoleh dengan memberikan tes belajar menggunakan bentuk soal pilihan ganda dan esai kepada dua kelas sampel. Setelah hasil belajar diperoleh, data dianalisis untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji T-test Dua Sampel Independent dan uji Analisis Varian Dua Jalan.
Pulaupanggung Tanggamus. Berdasarkan hasil observasi, hal tersebut dikarenakan kurangnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Dalam aktivitas belajar, siswa masih menjadi pihak yang pasif yang hanya menerima informasi dari guru tanpa punya inisiatif untuk menambah wawasan materi pada sumber belajar lain, mengungkapkan pendapat dan mengajukan pertanyaan kepada guru tentang hal yang belum dipahami, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan upaya dengan menerapkan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan Model kooperatif tipe Problem Solving dengan memperhatikan bentuk soal (pilihan ganda dan analisis hubungan) sebagai variable moderatornya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajarEkonomi siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan siswa yang pembelajaranya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Solving. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif yang dilakukan terhadap dua kelas sampel yang dipilih dengan metode clutster random sampling dengan diberikan perlakuan berbeda. Data penelitian diperoleh dengan memberikan tes belajar menggunakan bentuk soal pilihan ganda dan esai kepada dua kelas sampel. Setelah hasil belajar diperoleh, data dianalisis untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji T-test Dua Sampel Independent dan uji Analisis Varian Dua Jalan.
1. Ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru bidang terhadap hasil belajarekonomi pada SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa baiknya persepsi para siswa ini terungkap dimana siswa
1. Ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru bidang terhadap hasil belajarekonomi pada SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa baiknya persepsi para siswa ini terungkap dimana siswa
0,002, dengan sumbangan efektif sebesar 14,28%; 3) Ada pengaruh yang signifikan metode belajar dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajarekonomi pada siswa kelas X MAN Purwodadi tahun ajaran 2010/2011. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa F hitung > F tabel , yaitu 20,259 > 3,115 dan nilai
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengatahui pengaruh tipe belajar siswa terhadap prestasi belajarekonomi pada siswa kelas XI SMA Negeri Karangpandan tahun ajaran 2010/2011; 2) Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang mata pelajaran ekonomi terhadap prestasi belajarekonomi pada siswa kelas XI SMA Negeri Karangpandan tahun ajaran 2010/2011; 3) Untuk mengetahui pengaruh tipe belajar siswa dan persepsi siswa tentang mata pelajaran ekonomi terhadap prestasi belajarekonomi pada siswa kelas XI SMA Negeri Karangpandan tahun ajaran 2010/2011.
4 diwajibkan saja, hal ini bertujuan untuk meningkatkan Kemandirian Belajar. Sedangkan pihah sekolah diharapkan mampu membenahi Lingkungan Belajar disekolah dan memberikan saran kepada orang tua siswa agar memantau kegiatan belajar anak dirumah..(3). Dari hasil deskripsi data penelitian saya dapat kita lihat bahwa dalam kemandirian dalam belajar siswa perlu memiliki sikap inisiatif, memiliki sikap bebas bertanggungjawab, memandang kesulitan sebagai suatu tantangan, memanfaatkan serta mencari sumber belajar yang relevan, dan mempunyai strategi dalam belajar. Jadi apabila semua yang telah disebutkan diatas sudah baik maka kemandirian belajar siswa akan menjadi baik pula sehingga akan berdampak pada hasil belajarekonomi siswa. (4) Dalam penelitian ini pada variabel lingkungan belajar terutama pada indikator variabel lingkungan alami peneliti lebih fokus pada lingkungan alami yang berada pada ruang kelas sedangkan diluar kelas tidak diteliti oleh peneliti. Oleh sebab itu kemungkinan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian tentang lingkungan alami khususnya yang berada diluar ruang kelas. (5). Bagi peneliti lain, dalam penelitian ini membahas tentang Hasil BelajarEkonomi yang melibatkan dua variabel yaitu Kemandirian Belajar dan Lingkungan Belajar. Namun diluar itu masih banyak variabel lain yang berpengaruh seperti minat, bakat, kebiasan belajar, kedisplinan, kecerdasan dan lain sebagainya. Oleh karena itu kemungkinan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian tentang variabel- variabel lain yang berkaitan dengan Hasil BelajarEkonomi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 36 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik total sampling dimana sampelnya berjumlah 36 orang. Data status sosial ekonomi orangtua dan motivasi belajar diperoleh dengan menggunakan angket dan data prestasi belajarekonomi siswa diperoleh dari DKN atau daftar Kumulatif nilai. Uji Validitas untuk analisis butir angket menggunakan rumus Pearson Product Moment dan uji Reliabilitas angket diperoleh dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan rumus analisis regresi berganda, uji t/parsial, uji F/simultan dan uji Koefisien determinasi.
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran dan akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Dalam kegiatan pembelajaran selalu dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar dan penguasaan materi pembelajaran yang telah ditentukan. Secara garis besar kesulitan dimaksud dapat berupa kurangnya pengetahuan, kesulitan memahami materi pembelajaran, maupun kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas latihan dan menyelesaikan soal- soal ulangan. Secara khusus, kesulitan yang dijumpai peserta didik dapat berupa tidak dikuasainya kompetensi dasar mata pelajaran tertentu. Menghadapi murid dengan berbagai pribadi dan beragam kesulitan belajar, menuntut guru untuk memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi sesuai dengan perbedaan kemampuan otak siswa dan berusaha keras didalam menjelaskan permasalalan dan menyajikan kata-kata dengan ungkapan yang jelas dan dapat dipahami sesuai dengan tingkatan para siswanya.
62% siswa belum mampu mencapai nilai diatas KKM. Selain informasi berdasarkan data nilai siswa, penulis juga melakukan wawancara dengan guru yang mengajar mata Pembelajaranekonomi, Ibu Nani Pangaribuan S.Pd, yang mengatakan bahwa pada umumnya kelas X 1 dan X 2 SMA Dharma Bakti Tanah Jawa ini berasal dari sekolah dan latar belakang lingkungan yang berbeda-beda. Kebanyakan dari siswa tidak percaya diri dan malu untuk bertanya dikelas. Rendahnya hasil belajar disekolah tersebut diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurangnya perhatian siswa dalam proses belajar mengajar sebagai akibat dari kurangnya motivasi belajar siswa dengan pola mengajar guru yang monoton (konvensional). Serta kurangnya pengetahuan guru tentang pembelajaran yang inovatif. Fasilitas belajar yang kurang memadai seperti perpustakaan dan juga computer yang masih sedikit juga salah satu hal yang membuat hasil belajar siswa rendah. Dorongan belajar siswa tergantung dari sisi guru dan fasilitas belajar. Jika guru masih menggunakan metode konvensional tanpa membuat sesuatu yang inovatif dengan media yang cocok untuk materi ajar sangat membuat siswa bosan dalam proses belajar. Materi ajar yang di bahas akan terasa tidak masuk akal, berhubung siswa hanya mendengarkan dan menulis. Maka siswa butuh proses pembelajar yang lebih inovatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi ajar ekonomi.
khususnya, maupun bagi masyarakat luas pada umumnya mengenai kemandirian belajar siswa dan persepsi siswa tentang profesionalisme guru ekonomi terhadap prestasi belajarekonomi siswa kelas X pada sekolah SMAN 1 Nogosari tahun ajaran 2010/2011.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan ialah data primer dan data skunder yang diperoleh melalui alat pengumpul data angket (kuesioner). Angket dibuat dengan menggunakan skala Likert dengan lima pilihan. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik Random Sampling. Dari 166 siswa yang belajar di kelas XI-IPS SMA Budisatrya Medan TA 2016/2017 yang menjadi sampel diambil sebanyak 42 orang siswa (25%) dengan cara acak. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment, alpha cronbach, dan uji ANOVA. Analisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS.12 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat Pengaruh yang signifikan antara penerapan internet sebagai media belajar terhadap prestasi belajarekonomi siswa kelas XI-IPS. Koefisien korelasi product moment yang diperoleh adalah 0,951 dengan level signifikansi alpha sebesar 0,01 (2) terdapat Pengaruh yang signifikan antara Motivai belajar terhadapPrestasi belajarekonomi siswa. Koefisien korelasi product moment yang dihasilkan sebesar 0,972 dengan level signifikansi alpha sebesar 0,01 (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan internet sebagai media belajar dan Motivasi belajar secara bersama- sama dengan koefisien korelasi sebesar 0,958 terhadap Prestasi belajarekonomi siswa. Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Y= 18,338 + 0,355X 1 + 0,566X 2 .
Arumsasi, Diah., Khafid, Muhammad., DWP, Sucihatiningsih. (2015). Pengaruh Tingkat Kecerdasaan, Motivasi, Tingkat Ekonomi, Dan Kemampuan Adaptasi Lingkungan Siswa Sebagai Variabel Intervening Terhadap Prestasi BelajarEkonomi Kelas X SMA Negeri 1 Mranggen Tahun 2014. Journal of Economic Education , 4(2), 52-59.
dapat dikatakan bahwa siswa SMA Negeri 5 Semarang berasal dari lingkungan keluarga yang baik dan berkecukupan. Namun faktanya, siswa malas dan mengeluh saat diminta membeli dan membayar buku berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) ekonomi yang harganya hanya Rp.7000,-. Sangat kecil nilainya dibandingkan dengan uang saku mereka. Padahal, selain dari LKS mereka tidak mempunyai buku pegangan lain.Selain itu, pada saat pelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak fokus pada materi yang sedang diajarkan.Dan sangat jarang LKS yang sudah dibagikan dibuka pada saat pelajaran ekonomi berlangsung.Fakta tersebut menggambarkan kondisi siswa yang masih memiliki motivasi yang rendah untuk belajar ekonomi.Dengan kondisi tersebut, lalu apakah lingkungan keluarga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
Penulisan Skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa jenjang S1 pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak yang berkenan demi penyempurnaan skripsi ini.
Di SMA Negeri 1 Sungai Raya, para guru lebih sering memanfaatkan sumber belajar menggunakan media buku yang memang mereka siapkan untuk kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut menurut peneliti memang sangat perlu, namun sebaiknya para guru juga dapat memanfaatkan sumber belajar yang lain, yang dapat menunjang keberhasilan dalam penyampaian suatu materi. Dari pengamatan tersebut peneiliti melihat untuk mengetahui hasil belajar dari kedua kelas yang salah satu kelasnya memanfaatkan sumber belajar internet dengan kelas yang memanfaatkan sumber belajar dari buku pelajaran (konvensional). Menerut peneliti,sumber belajar menggunakan media internet ini sangat cocok digunakan di saat zaman yang serba canggih saat ini. Banayk dari situs internet saat ini yang menyediakan berbagai macam materi pelajaran pada umumnya dan mata pelajaran ekonomi pada khususnya. Namun dalam menggunakan sumber belajar tersebut seorang pendidik harus memberikan arahan kepada para peserta didik agar hanya membuka situs-situs yang terkategori aman saja. Oleh karena itu seorang guru memang dituntut untuk lebih menguasai atau lebih pandai dari para siswanya dalam menggunakan internet tersebut.
Nurmalia, E. 2010. Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS MAN Malang 1. Skripsi online. Malang : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tersedia : (http://lib.uin. malang.ac.id/thesis/ fullchapter/06110047-erlina-nurmalia.ps, Diakses pada : 27 November 2014.
Penggunaan aneka sumber belajar dan kemandirian belajar merupakan faktor yang sangat berpengaruh kepada mahasiswa dalam proses belajar Teori Ekonomi Mikro. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang ingin dicapai mahasiswa dikampus. Dengan adanya aneka sumber belajar dan kemandirian belajar sebagai solusi dari prestasi belajar maka tidak lepas dari keinginan belajar mahasiswa. Mahasiwa yang senantiasa memanfaatkan aneka sumber belajar yang ada dengan baik dan memiliki kemandirian belajar akan mendapatkan prestasi belajar yang baik.