Berdasarkan datahasil penelitian dan penjelasan di atas, pembelajaran matematika dengan metode permainan Clash of Clans membawa dampak yang positif pada hasil belajar matematika siswa. Iklim kompetisi yang disajikan pada metode pembelajaran ini mampu memunculkan dan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika. Persaingan antar siswa baik secara kelompok maupun individu ini mampu memunculkan rasa percaya diri siswa. Datahasilposttest menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasilposttest siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan rata-rata nilai hasilpretest siswa di kelas kontrol. Hasil ini sesuai dengan pendapat Igel & Urquhart, “Social learning experiences
Tanggapan guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL adalah positif. Menurut informasi, yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru biologi yang mengajar di kelas yang dijadikan sampel penelitian, dikatakan bahwa pada dasarnya siswa telah memiliki kemampuan berkomunikasi yang terakumulasi dari pembelajaran-pembelajaran yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Semiawan (1988: 33) bahwa keterampilan komunikasi dapat dilatihkan guru dengan cara membuat gambar, model, tabel, diagram, grafik, atau histogram. Kemampuan komunikasi akan terus berkembang seiring dengan semakin seringnya siswa melakukan pembelajaran yang menuntut mereka aktif untuk berkomunikasi. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi sama halnya dengan mengembangkan keterampilan motorik, keduanya memerlukan latihan.
strategi konflik kognitif dalam pembelajaran berbasis model inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon guru fisika. Hipotesis dari penelitian ini menyatakan bahwa ada efek yang signifikan penggunaan strategi konflik kognitif dalam pembelajaran berbasis model inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon guru fisika. Data dianalisis dari hasilpretest dan postest kemampuan berpikir kritis mahasiswa di dua kelompok sampel. Data dianalisis menggunakan SPSS, analisis didahului dengan uji homogenitas menggunakan Levene's Test dan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil uji homogenitas, normalitas, dan uji beda disajikan pada Tabel 3, Tabel 4, dan Tabel 5.
Ditinjau dari Prestasi Belajar Siswa
Pembelajaran matematika berbasis kecerdasan majemuk ditinjau dari prestasi belajar siswa dikatakan efektif jika nilai posttest lebih besar dari pada nilai pretest dan proporsi siswa yang memperoleh nilai minimal kategori baik lebih dari 75%. Pada pengujian uji hipotesis dengan uji 1 menggunakan statistik uji Paired Sample t- Test dengan bantuan Software SPSS versi 21 diperoleh nilai yang mana lebih kecil dari , sehingga ditolak dan diterima. Hal ini berarti nilai posttest lebih besar dari pada nilai pretest.
A. Analisis HasilPretest Kecerdasan Emosional Siswa SMA Negeri 2 Kota Mojokerto.
Peneliti melakukan penyebaran angket pretest terlebih dahulu untuk menguji seberapa tinggi tingkat kecerdasan emosional dari para responden dengan melihat hasil atau jawaban dari responden kemidian dibandingkan dengan skala yang telah di buat oleh peneliti.
Algoritma Klastering
Klastering adalah pengelompokkan data , hasil observasi dan kasus ke dalam class yang mirip
Suatu klaster (cluster) adalah koleksi data yang mirip antara satu dengan yang lain, dan memiliki perbedaan bila dibandingkan dengan data dari klaster lain
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan temuan dari Bauminger, 2002; Fitzpatrick, 2004; Hare, 1997; Reaven & Hepburn, 2003; Sofronoff, Attwood, &Hinton 2005 (dalam Sofronoff, dkk. 2007), bahwa Terapi Kognitif Perilaku dapat secara signifikan menurunkan gangguan mood pada anak-anak dan penderita Asperger pada usia dewasa. Attwood (2004) menjelaskan dalam modulnya bahwa terapi Kognitif Perilaku dapat digunakan untuk menurunkan emosi marah pada anak usia 9-12 tahun. Pada penelitian Sofronoff, dkk. (2007) telah membuktikan bahwa Terapi Kognitif Perilaku mampu secara efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosi marah dalam grup anak-anak dengan diagnosa sindrom Asperger. Hal ini ditunjukkan melalui perbaikan reaksi emosi marah dengan menurunnya skor pada alat ukur.
Persetujuan penelitian diajukan penulis ke Panitia Kelaikan Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) Surakarta sebelum dilakukan penelitian. Penjelasan mengenai tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian dijelaskan dengna rinci kepada masing-masing subjek penelitian sebelum penelitan dimulai. Subjek yang setuju dan bersedia mengikuti penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan (informed consent) dan isian datapenderita.
L. ETIKA PENELITIAN
Persetujuan penelitian diajukan penulis ke Panitia Kelaikan Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) Surakarta sebelum dilakukan penelitian. Penjelasan mengenai tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian dijelaskan dengna rinci kepada masing-masing subjek penelitian sebelum penelitan dimulai. Subjek yang setuju dan bersedia mengikuti penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan (informed consent) dan isian datapenderita.
Pada penelitian ini data dikumpulkan dengan cara observasi dan data diperoleh dengan bantuan instrumen yaitu tes laboratorium, dan komputer. Data yang didapat dari hasil pengambilan sampel darah pasien kanker serviks stadium lanjut di uji di laboratorium kemudian diolah dengan bantuan komputer.
Instrumen yang baku minimal mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,70, sehingga memenuhi syarat reliabilitas (Frankel & Wallen, 2007).
E. Teknik Analisis DataDatahasil angket dianalisis secara deskriptif untuk menentukan kecenderungan yang muncul pada saat penelitian. Data kuantitatif dianalisis dengan uji statistik untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan rerata pemahaman makroskopik, submikroskopik dan simbolik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil descriptive statistica diperoleh rata-rata dari hasilpretest
mencapai 103.67. Dari 15 anak yang memerlukan pendampingan, terdapat 2 anak
yang memiliki skor dibawah rata-rata, artinya bahwa 13 anak di RA Muslimat NU
70 Hidayatus Salam memiliki skor diatas rata-rata. Akan tetapi setelah dilakukan
Peneliti memilih 2 orang mahasiswa keperawatan semester 8 FIKES UNIMAS dan 2 orang perawat Panti Werdha Mojopahit Mojokerto sebagai asisten penelitian dalam pengumpulan data. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian dan peran asisten selama penelitian berupa pengisian data kuesioner dan pengukuran tekanan darah untuk penyamaan persepsi. Bersama asisten, peneliti mendata seluruh responden penderita hipertensi primer sesuai data rekam medis dari puskesmas sebanyak 45 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi setelah dilakukan purposive sampling didapatkan 45 responden, kemudian dibagi menjadi kelompok perlakuan terapi musik tradisional sebanyak 15 responden dan kelompok perlakuan terapi tawa sebanyak 15 responden dan kelompok kontrol sebanyak 15 responden.
Reliabilitas instrumen VAS dilakukan dengan uji Cohen’s Kappa < 0.6 dan p value > 0.005 (Dharma, 2011). Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran nyeri dengan menggunakan alat ukur visual analogue scale (VAS) telah diperoleh hasil yang valid dan reliable. H. Cara Pengumpulan Data
Evi Astuti, 2015
TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang digunakan pada penelitian ialah angket tertutup yang memuat tentang karakteristik individu resilien, yang digunakan sebagai alat pengumpul data. Angket dalam penelitian menggunakan format rating scale (skala bertingkat) model skala empat yang terdiri atas empat alternatif jawaban, yaitu Tidak Sesuai (TS), Agak Sesuai (AS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS) dengan skor hasil uji skala yang dilakukan antara 1 sampai dengan 4. Responden hanya perlu menjawab pernyataan dengan cara memilih alternatif respon yang telah disediakan berdasarkan pada pendapat sendiri atau kondisi yang sesuai dengan dirinya.
Teknologi transportasi mengalami perkembangan pesat karena masa kini sudah banyak alat tranportasi yang memakai.. Gambar di atas merupakan cara produksi dalam bidang pakaia[r]
Melalui pengalaman siswa dan penjelasan dari guru, siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara pakaian yang dikenakan dengan keadaan cuaca dengan tepat.. Materi Ajar.[r]
3. Hasil Observasi Sebelum dan Sesudah Menggunakan Media Power Point
Fenomena menunjukkan bahwa pada tes pertama (pretest), siswa mengalami berbagai kendala dalam hasil belajar IPS. Tampak sebagian siswa mengalami kebingungan, hanya tinggal diam, dan kurang bersemangat.
Menurutnya, media yang di gunakan guru kurang menarik minat belajar siswa sehingga segala yang diharapkan dari guru sulit ditemukan. Menurut peneliti, siswa mengalami kesulitan belajar, seperti siswa kurang memerhatian pelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung, tidak semua siswa fokus dalam memperhatikan penjelasan karena suasana pembelajaran yang kurang kondusif, dan tidak menyenangkan sebab dilaksanakan pada jam terakhir selain itu komunikasi antara siswa dan guru yang kurang baik, disertai rasa malu-malu bertanya dari siswa untuk mengemukakan pendapatnya sehingga membuat hasil belajar IPS kurang terarah. Sedangkan setelah menggunakan media power point tampak semua siswa bersemangat dalam prosese belajar. Siswa lebih mudah memahami pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point sehingga segala yang diharapkan dari guru mudah dipahami. Fenomena lain yang tampak yaitu ketika siswa mampu mengemukakan pendapatnya serta mampu menjawab pertanyaan berdasarkan indikator pencapaian hasil belajar. Hal ini mengindikasikan bahwa media pembelajaran power point cocok digunakan dalam pembelajaran IPS, dan dengan adanya penggunaan media power point sangat berrmanfaat bagi siswa karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi IPS. Hasil penelitian ini relevan dengan berbagai hasil penelitian terkait dengan motivasi siswa dalam pembelajaran (Handhika, J.2012, Sukiyasa, K., & Sukoco, S. 2013, Kurniawati, I. 2008, Anang, N. 2015, Setyono, I. D. 2009, Suarno, D. T. 2012, Aina, M. 2013).
KD 4.1 : Mengartikan secara lisan maupun tulisan kosakata bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia maupun sebaliknya terkait topik sekolah ( がっこう ).. Indikator.[r]