Hasil pengolahan data diperoleh koefisien (R) sebesar 0,73 sedangkan nilai (R 2 ) sebesar 0,73 atau 73 %, ini berarti biaya distribusi dan promosi secara bersama – sama memberi pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan produk pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk. Dan sisanya sebanyak 27 % ( 100% - 73 % ) dipengaruhi faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.
Hasil Penelitian ini telah menunjukkan bahwa variabel harga, distribusi dan promosi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan volume penjualan. Volume penjualan dipengaruhi oleh variabel harga, distribusi dan promosi sebesar 52,5% sedangkan 47,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti. Faktor yang paling berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan produk Toyota Nasmoco Surakarta adalah harga sebesar 37,9%.
Harga yang ditetapkan oleh Toyota mempunyai perbedaan harga disetiap daerah. Begitu pula dengan media distribusi dan promosi mereka. Oleh sebab itu, Penulis ingin meneliti strategi pemasaran apa saja yang mempengaruhi peningkatan volume penjualan produk Toyota dan bagaimana cara Toyota Nasmoco dalam menetapkan strategi pemasaran terutama dalam harga, distribusi dan promosi. Dengan begitu diharapkan dapat mengetahui juga strategi pemasaran mana yang paling menunjang peningkatan volume penjualan diantara ketiga strategi tersebut. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengajukan judul penelitian “ PENGARUH HARGA, SALURAN DISTRIBUSI, DAN PROMOSI
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsidengan judul “ PENGARUH PRODUK, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN BATIK DI KOTA SURAKARTA”.
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah : ”Apakah Biaya Saluran Distribusi dan Biaya Promosi Mempunyai Pengaruh Terhadap Volume Penjualan?”. Sedangkan hipotesis yang diajukan penulis adalah diduga terdapat pengaruh biaya distribusi dan promosi terhadap volume penjualan, dan diduga biaya promosi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap volume penjualan.
sehingga sangat membantu dalam proses perencanaan pembelian, pelayanan yang baik, dan lokasi yang strategis. Hasil penelitian Muchson (2004: 467) menyimpulkan bahwa faktor-faktor tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, layanan, harga, promosi dan lokasi mempengaruhi perilaku konsumen supermarket di Kota Malang dan tingkat pendapatan merupakan faktor yang memiliki pengaruh paling besar sedangkan layanan merupakan faktor yang memiliki pengaruh paling kecil.
Aspek-aspek yang berpengaruh terhadap volume penjualan batik diantaranya adalah produk, distribusi dan promosi. Dalam operasional perusahaan, produk merupakan obyek yang akan ditawarkan terhadap konsumen dengan tujuan untuk memuaskan dan memnuhi keinginannya (Karim,2014). Sedangkan distribusi adalah fasilitas perusahaan terhadap konsumen untuk mempermudah mendapatkan produk tersebut, distribusi dapat berupa layanan antar ataupun lokasi perusahaan. Terakhir adalah promosi yaitu sebagai pemberi informasi terhadap konsumen akan produk yang ditawarkan dan bersifat persuasif dengan tujuanagar konsumen melakukan pembelian. Dengan memahami efektifitas penggunaan tiga komponen tersebut maka akan lebih mudah untuk memaksimalkan peningkatan volume penjualan batik di kota Surakarta..
Akhir dari distribution channel adalah konsumen, seperti individu perorangan dan industrial users. Industrial users adalah perusahaan yang membeli produk untuk kebutuhan internal atau untuk memproduksi produk lain atau jasa. Termasuk diantaranya adalah perusahaan maskapai penerbangan, rel kereta api dan institusi yang menyediakan jasa seperti hotel, rumah sakit dan sekolah. Distribution channel pada konsumen dapat dilihat dari berbagai macam tipe alur distribusi berdasar perantara marketing yaitu: (1) barang dari manufaktur dijual ke wholesalers lalu wholesalers menjual ke retailer dan retailer menjual langsung pada konsumen. Adapun barang yang dijual seperti kosmetik, perangkat keras kecil, sayuran dan barang-barang yang harganya murah; (2) barang dari manufaktur dijual ke retailer lalu retailer menjual kepada konsumen. Barang yang dijual seperti barang-barang dengan ukuran besar seperti mobil dan furnitur. Contoh retailer yang menggunakan skema tersebut adalah Wal-Mart; (3) barang dijual dari manufaktur langsung ke konsumen, umumnya digunakan oleh manufaktur yang berada dalam skala kecil seperti petani dan pengerajin atau penjualan langsung melalui internet; (4) barang-barang seperti bahan baku makanan, buah, dan sayuran dijual melalui petani sebagai pihak manufaktur melalui perantara broker kepada retailer lalu dijual kepada konsumen, contohnya supermarket yang menjual sayuran dan buah-buahan segar; (5) perusahaan jasa menjual produknya melalui perantara agen atau broker kepada konsumen, umumnya seperti asuransi, real estate dan saham (Gitman & McDaniels 2008). Kedua distribusi pada industrial users terdiri dari 3 macam alur, yaitu: (1) barang dijual dari manufaktur kepada industrial users, barang yang diperjual belikan antara lain seperti crane, bangunan logam, bahan baku pesawat, dan produk lain yang harganya cukup mahal; (2) barang dijual dari manufaktur melalui perantara agen atau broker kepada industrial users, biasanya dilakukan oleh pabrik-pabrik kecil; (3) barang dijual dari pihak manufaktur terhadap industrial distributor menuju industrial user, biasanya digunakan untuk menjual barang yang harganya tidak terlalu mahal dan umumnya menggunakan internet sebagai media penjualan (Gitman & McDaniels 2008).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang menggambarkan keadaan obyek penelitian apa adanya dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Penelitian ini mengambil lokasi di PT. Cokro Super Tirta Klaten. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data saluran distribusi, biaya promosi, dan volume penjualan PT. Cokro Super Tirta Klaten dari berdiri hingga tahun 2009. Sampel diambil sebanyak 4 tahun yaitu tahun 2006 – 2009. Data yang diperlukan diperoleh melalui teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R 2 , dan sumbangan relatif dan efektif.
Berdasarkan hasil analisis uji t diperoleh hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap volume penjualan. Dan hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara distribusi terhadap volume penjualan.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biaya promosi terhadap besarnya volume penjualan pada CV. Sumber Rejeki Tahun 2001 – 2010 dan untuk mengetahui pengaruh biaya distribusi terhadap besarnya volume penjualan pada CV. Sumber Rejeki Tahun 2001 – 2010?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh biaya distribusi dan biaya promosi baik secara individu dan bersama-sama terhadap tingkat penjualan jamu dan mengetahui variabel yang paling dominan pengaruhnya. Adapun penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, pengumpulan data diperoleh dari dokumentasi data laporan biaya distribusi dan promosi. Alat analisis yang digunakan regresi linier berganda.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk, seperti produk, harga, promosi dan distribusi atau yang di kenal dengan bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah proses penggabungan dalam strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing perusahaan yang terstandarisasi dengan produk, harga yang rendah, promosi dan saluran distribusi. 4
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan Kegiatan promosi yang dilakukan oleh UD. Kacang Rajawali dalam rangka memperkenalkan produknya meliputi bentuk-bentuk promosi, yaitu periklanan, personal selling, promosi penjualan serta publikasi. Keempat bentuk promosi tersebut telah dilaksanakan oleh UD. Kacang Rajawali, akan tetapi yang diyakini paling efektif didalam meningkatkan volume penjualan dan hingga saat ini masih dilaksanakan secara aktif oleh perusahaan adalah promosi penjualan. UD. Kacang Rajawali juga melaksanakan kegiatan distribusi untuk menyalurkan produknya. Dalam melaksanakan fungsi distribusinya, UD. Kacang Rajawali menggunakan tipe saluran distribusi langsung dan tidak langsung serta menggunakan strategi distribusi intensif, agar kebutuhan konsumen dapat segera terpenuhi dan memacu volume penjualan produk yang lebih banyak.
Perusahaan yang menjadi obyek penelitian yaitu PT. Unilever Indonesia, Tbk. PT Unilever Indonesia, Tbk. merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi barang – barang pemenuhan kebutuhan sehari - hari. PT Unilever Indonesia, Tbk. lebih mengarahkan arah kebijakan pemasaran terhadap promosi dan distribusi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumen akan menjadi loyal pada merk-merk yang berkualitas tinggi jika produk-produk tersebut ditawarkan dengan harga yang wajar. Menurut Kotler (2002) para penjual seringkali beranggapan bahwa promosi merupakan alat yang dapat meruntuhkan loyalitas pembeli. Para penjual juga beranggapan bahwa konsumen akan menjadi loyal pada suatu produk jika produk tersebut mudah didapatkan saat dibutuhkan.
Menurut Swastha, (2002: 286) Saluran distribusi berperan sebagai suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai kepada konsumen sebagai pemakai produk yang diproduksi. Kealpaan suatu perusahaan untuk dapat menyediakan produknya setiap saat dibutuhkan oleh konsumen, akan menimbulkan konsekuensi bahwa loyalitas konsumen terhadap merk produknya menurun, yang disebabkan karena banyaknya produk subtitusi sempurna yang mempunyai kualitas dan harga yang bersaing dengan produk perusahaan yang bersangkutan. Seandainya kealpaan ini sering terjadi di suatu perusahaan, maka loyalitas konsumen terhadap merk produk tertentu pada akhirnya akan semakin menurun dan kemungkinan konsumen bisa berpindah pada merk produk yang lain.
Faktor promosi merupakan salah satu sarana kegiatan perusahaan dalam upaya menginformasikan keberadaan produk di pasar kepada konsumen. Kegiatan promosi yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas, dirancang dan digunakan oleh perusahaan dalam upaya membujuk dan meyakinkan konsumen tentang keberadaan produk dan berakhir pada tujuan menciptakan permintaan konsumen akan produk.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan di unit rawat inap RS Anuta Pura Palu dengan pendekatan bauran pemasaran ( marketing mix ), meliputi : unsur Product (produk), Price (harga), place (tempat), promotion (promosi), dan people (orang/SDM). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptiv untuk mengetahui persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan di unit rawat inap RS Anuta Pura Palu dengan pendekatan bauran pemasaran ( marketing mix ).
Setelah produk yang dipasarkan itu di desain dengan bagus dan disertai dengan penetapan harga yang menarik, kemudian perlu dilakukan kegiatan distribusi yang merupakan faktor intern volume penjualan yang kegiatannya menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkan kepada konsumen secara tepat dan cepat. Kegiatan distribusi tidak dapat berjalan lancar apabila tidak ada kegiatan promosi dimana kegiatan ini ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka mengenal dan membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.