Tajuk rencana adalah tulisan khusus di surat kabar yang menjadi sasaran utama pembaca karena memuat pandangan atau pendapat redaksi tentang permasalahan aktual yang menjadi pusat perhatian masyarakat. Dalam tajuk rencana terdapat fakta dan opini. Fakta merupakan kejadian nyata yang benar- benar terjadi, sedangkan Opini merupakan pendapat dari pemimpin redaksi atau redaktor senior dalam menyikapi permasalahan yang terdapat dalam masyarakat. Penelitian ini mendeskripsikan : 1) Kemampuan menentukan fakta dan opini dalam teks tajuk rencana di surat kabar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Kendari., 2) Kemampuan membedakan fakta dan opini dalam teks tajuk rencana surat kabar koran kompas siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Kendari., dan 3) Kemampuan menyimpulkan isi tajuk rencana surat kabar koran kompas siswa SMA Negeri 7 Kendari. Data dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa dari 73 orang siswa kelas yang menjadi sampel penelitian, terdapat 48 orang siswa (65,75%) mampu dalam menentukan fakta dan opini dalam teks tajuk rencana, dan 25 orang siswa (34,25%) tidak mampu dalam menentukan fakta dan opini dalam teks tajuk rencana. Hal ini dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Kendari dalam menentukan fakta dan opini dalam teks tajuk rencana surat kabar koran kompas tidak mampu secara klasikal. Dikatakan demikian karena siswa yang secara individual mencapai kemampuan minimal 75% hanya sebesar 65,75% tidak mencapai kriteria ketuntasan klasikal yaitu 85%. Tingkat kemampuan siswa SMA Negeri 7 Kendari berbeda-beda pada setiap aspek permasalahan yaitu, 1) Kemampuan menentukan fakta dan opini memperoleh persentase sebesar 93,15% (mampu), 2) Kemampuan membedakan fakta dan opini memperoleh persentase sebesar 50,68% (tidak mampu), dan 3) kemampuan menyimpulkan isi tajuk rencana memperoleh persentase 54,79% (tidak mampu).
Dalam penyajian berita, pemilihan kata, bahasa yang digunakan, serta evaluasi media terhadap pihak-pihak yang diberitakan juga diperhitungkan. Dalam penelitian ini, dimensi netralitas dilihat melalui nilai non sensational, non evaluative, stereotype, dan fetisisme seksual. Nilai netralitas dari Detik.com masih minim karena banyak ditemui pencampuran fakta dan opini wartawan, stereotype atau pelabelan, serta fetisisme seksual yang terus menerus diberikan kepada Novi Amilia.
Bahasa dalam artikel bersifat ilmiah populer, berbeda dengan bahasa ilmiah pada umumnya. Penggunaan bahasa penting untuk diperhatikan untuk melihat sasaran pembacanya. Kecenderungan pembaca teks artikel adalah membaca tulisan yang tidak terlalu panjang, mudah dibaca, dan mudah dipahami. Oleh karena itu, pada saat membuat opini, gunakan bahasa yang komunikatif, tidak bertele-tele, dan ringkas penyajiannya. Dalam menggali gagasan dan argumentasi, gunakanlah kalimat yang efektif, efi sien, dan mudah dimengerti. Jika kamu menggunakan istilah asing atau bahasa daerah, buatlah padanan kata dalam bahasa Indonesia. Pada subpelajaran sebelumnya, kamu sudah dapat membedakan antara fakta dan opini penulis dalam sebuah artikel opini. Sekarang, kamu diminta menjadi seorang penulis artikel dengan mengungkapkan opini atau pendapatnya ke dalam sebuah kalimat yang baik dan benar.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Media Berita Liputan 6 SCTV terhadap Kemampuan Membedakan Fakta dan Opini Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Tarutung Tahun Pembelajaran 2013/2014 .” Penyusunan skripsi ini memberikan pembelajaran yang sangat berarti bagi penulis akan pentingnya kerendahan hati, kegigihan, kerja keras, dan keberlanjutan dalam menggapai ilmu pengetahuan. Penyatuan cara pandang dari berbagai segi memberikan pembelajaran baru tentang segala pendapat para akademisi yang memiliki dasar masing-masing sehingga perlu penyatuan dan penjelasan setiap pendapat.
mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah” bisa dijelaskan bahwa memihak salah satu kubu atau salah satu pihak yang sedang diberitakan sehingga membuat berita tersebut menjadi tidak berimbang dan melihatnya dari sebelah kaca mata pemilik medianya termasuk sebuah pelanggaran etika yang saat ini marak dilakukan oleh banyak jurnalis Indonesia, berita yang seharusnya netral dan berimbang sekarang banyak yang berubah menjadi membela salah satu kubu tertentu karena permintaan Sang Pemilik Media.
Perwakilan Nazi di Los Angeles bisa seenak hati mendatangi studio-studio Hollywood dan menentukan adegan mana saja yang boleh tayang dan tidak. Ironisnya, Hollywood menurut. Penyebab dari permasalahan ini adalah karena pertimbangan bisnis. Studio- studio besar seperti Universal Pictures, Warner Bros, atau 20th Century Fox tidak mau mengambil risiko kehilangan penonton di Jerman. Mereka ingin melanggengkan bisnis di negara Nazi. Mengingat itu, tak heran bagaimana film-film Hollywood sekarang merepresentasikan Jerman. Konsekuensi dari tunduknya dunia perfilman Amerika pada Jerman kala itu, mengerikan. Kemerdekaan Amerika bagai hal semu. Mereka tak bisa menyuarakan fakta tentang Adolf Hitler, pemimpin Nazi. Waktu itu, tidak ada satu pun film tentang Nazi membantai bangsa Yahudi. Tahun 1993, Hollywood membatalkan penayangan The Mad Dog of Europe. Film tentang pembantaian ras itu ditulis oleh Herman J. Mankiewicz, yang juga penulis skenario untuk Citizen Kane. Meski tidak menyebut Nazi, tetap dilarang.
Proses pengembangan untuk menghasilkan produk instrumen penilaian meliputi: (1) Menganalisis dokumen sekolah (kisi-kisi dan soal); (2) Wawancara terhadap beberapa siswa dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI berkaitan dengan soal-soal yang dibuat oleh guru. Dari hasil analisis dan wawancara dapat diketahui bahwa kisi-kisi dan soal-soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI sudah baik dan perlu dikembangkan secara integratif. Misalnya KD tentang membedakan kalimat fakta dan opini, soal-soal yang dikembangkan tidak hanya berkaitan dengan KD tersebut, tetapi dapat dikembangkan dari segi ejaan, struktur kalimat, dan arti kata: (3) Uji coba soal: 40 soal pilihan ganda dan 10 soal isian singkat kepada 107 siswa kelas XI SMA Regina Pacis Surakarta; (4) Mengolah data dan menganalisis hasil tes, yaitu mengukur tingkat reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal; (5) Menguji validitas produk instrumen penilaian dengan meminta masukan dari dua ahli yaitu guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI SMA Regina Pacis dan Dosen ahli bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma; (6) Revisi berdasarkan hasil uji coba dan masukan dari kedua ahli tersebut.
Fakta bahwa Holocaust adalah fiksi memang menjadi momok baru bagi para ahli sejarah. Sejarah yang selama ini mencatat bahwa Perang Dunia Kedua diidentikkan dengan gerakan fasisme yang dipimpin oleh Hitler mungkin saja telah menjadi suatu pembohongan mengenai sejarah. Saat ini telah banyak bukti yang telah menjelaskan bagaimana kemungkinan perstiwa pembantaian 6 juta orang Yahudi itu adalah sejarah yang salah.
Berita diproduksi dan didistribusikan oleh pers. Pers menyandang peran ganda yaitu sebagai produsen berita dan saluran dalam sebuah proses komunikasi. Pers sebagai penghubung antara komunikator dan komunikan, memiliki peran yang penting dalam usaha mencerdaskan dan memberikan pencerahan terhadap bangsa serta bisa membangun dirinya sebagai pers sehat melalui informasi yang sudah disajikan. Kebebasan media dilindungi oleh undang-undang yang menjamin atas kebebasan beropini dan kebebasan memberikan informasi kepada masyarakat luas. Seperti halnya LPM Pabelan memproduksi berita dan mendistibusikan berita ke ruang lingkup kampus UMS dan sekitarnya. Dalam proses pembuatan produk jurnalistik, wartawan Koran Pabelan tentu melewati tahap demi tahap sampai produk tersebut selesai. Mulai dari mencari isu atau fakta, mewawancarai narasumber, menulis berita, editing , layouting , percetakan sampai mendistribusikannya.
Pengertian Berita secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. Dalam gambaran yang sederhana, seperti dilukiskan dengan baik oleh para pakar jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang disiarkan radio, dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita. Berita biasanya menyangkut orang-orang, tetapi tidak setiap orang bisa dijadikan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan. Banyak orang mendefinisikan berita sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa belum ada definisi berita secara universal. Untuk memperkuat penyajian atas peristiwa apa yang sedang kita pantau dan bagaimana menyajikannya, reporter pencari berita harus mempunyai definisi sendiri mengenai lingkup pekerjaannya. Dalam buku Here’s the News yang dihimpun oleh Paul De Maeseneer, berita didefinisikan sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru, penting, dan bermakna (signifikan), yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka. Definisi berita tersebut mengandung unsur-unsur yang :
Pendapat atau opini adalah sesuatu yang kebenarannya masih perlu diuji, karena bentuknya masih berupa pendapat. Kalimat yang mengungkapkan pendapat penulis biasanya ada kata, menurut saya, sepertinya, bagus sekali, sangat (bagus), dan sejenisnya, maka kalimat tersebut berupa kalimat opini. Kalimat opini dibedakan menjadi kalimat opini perorangan dan opini umum.
(3) Sanksi hukum memang membawa efek jera, membuat orang takut berbuat jahat; namun tidak secara proaktif mendorong orang untuk berbuat baik. Orang bisa saja berbuat baik di hadapan publik atau di depan penegak hukum, namun berani berbuat jahat jika Selain itu, hukum dibuat oleh penguasa (kelompok minoritas), sehingga belum tentu cocok diterapkan pada rakyat (mayoritas). Setelah menyimpulkan bahwa ajaran agama, ajaran moral dan sanksi hukum kurang efektif dalam mendorong reformasi adat, penulis mengutip kata-kata Napoleon ‘jika kita mengikuti arah opini publik, maka tidak akan ada program kerja yang tidak bisa terlaksana. Di dunia ini tidak ada kekuatan yang dapat melawan opini publik,’ dan mengusulkan untuk membangun opini publik, menyadarkan publik akan penting dan perlunya reformasi adat. Langkah-langkah konkrit yang diusulkan adalah sebagai berikut: 1. Mendirikan asosiasi nasional dengan cabang-cabang di seluruh Jepang, untuk membangun kesadaran akan pentingnya reformasi adat, dan mensosialisasikan metode reformasi adat
Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalah pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Quesioner atau sering pula disebut angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang atau anak yang ingin diselidiki atau bisa disebut sebagai responden. Dengan mempergunakan quesioner kita dapat memperoleh fakta-fakta ataupun opini. 10 Melalui angket, peneliti akan memperoleh hasil yang diharapkan terkait dengan variabel dalam penelitian ini, yaitu mengenai konsep diri dan dukungan keluarga dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada siswa SMK Terpadu Nusantara Margoyoso Pati.
Untuk dapat memahami ketimpangan arus informasi peneliti sengaja memilih surat kabar Harian pagi Surabaya Pagi. Surat kabar Surabaya Pagi dipilih sebagai obyek penelitian karena Surabaya Pagi merupakan salah satu surat kabar besar di Surabaya, sehingga dampak dari berita yang dikeluarkan oleh Surabaya Pagi akan luas membentuk opini publik di kota Surabaya. Alasan kedua penulis memilih koran Surabaya Pagi karena pemberitaan kasus korupsi P2SEM yang melibatkan UPN Veteran Jatim ini menjadi sebuah berita yang istimewa, berita ini menggunakan font dengan size besar pada judulnya dan menjadi headline di surat kabar ini. Dalam pemberitaan Surabaya Pagi di atas judul yang diberikan terkesan menjudge rektor UPN Veteran Jatim telah bersalah.
Artikelini membahas penerapanstrategiFakta, Opini, Imajinasi, dan Sinopsis (FOIS) pada pembelajaran menulis teks cerita pendek (cerpen).Penerapan strategi ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dalam menulis cerpen.Hal ini berdasarkan temuan berbagai masalah dalam menulis cerpen, yang diantaranya adalah (1) metode yang digunakan guru monoton, (2) siswa mengalami kesulitan dalam menemukan ide dasar cerita; (3) sebagian besar dari mereka belum mengetahui teknik mudah menulis cerpen; (4) siswa juga kesulitan dalam menemukan pilihan kata yang tepat karena terbatasnya kosakata yang dimiliki; (5) ketika diberi tugas menulis cerpen, sebagian besar siswa menuliskan kembali cerpen yang sudah ada. Teknik memperoleh data yang dilakukan dengan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Desain penelitian terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.Penerapan model pembelajaran FOIS dapat meningkatkan kemampuan siswa memproduksi cerpen jika dilihat dari tema, bahasa, isi, dan struktur. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa kemampuan memproduksi cerpen siswa secara klasikal yaitu sebesar 89% dan mengalami peningkatan sebesar 5% sehingga pada siklus II menjadi 94% . Berdasarkan catatan hasil observasi dan pengamatan, siswa tidak hanyamengalami peningkatan dalam hasil belajar, tetapi juga pada motivasi belajarnya.
Tahukah anda apa sebenarnya yang telah direncanakan Soeharto sebelumnya yang disimpannya baik-baik dalam benaknya? Dia biarkan PKI membunuh ketujuh Jendral tersebut, lalu memfitnah PKI telah melakukan kudeta terhadap Soekarno sehingga orang- orang PKI yang mengetahui fakta sejarah dapat dengan mudah disingkirkan dengan cara difitnah. Doktrin yang dilontarkan Soeharto adalah bahwa PKI akan melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan Soekarno. Mungkinkah PKI akan
Berita “Awas Bahaya Komunis” disiarkan 2 Juli 2014 pukul 13.34 WIB kembali mengutip hasil wawancara dalam program “Apa Kabar Indonesia Pagi” tak sesuai kode etik. Terkait paket berita berjudul “Kaderisasi PDIP” yang disiarkan 2 Juli 2014 pada pukul 13.38 WIB. Dewan pers menilai, berita TV One yang diadukan DPP PDI perjuangan melanggar pasal 1 dan 3 Kode Etik jurnalistik. Karena tidak berimbang dan memuat opini yang menghakimi. Seperti diberitakan, tvOne mengangkat isu komunisme menjelang pemilihan presiden. Dalam berita Kabar Pemilu, tvOne menyinggung soal kedekatan PDIP dengan Partai Komunis Tiongkok.