kelompok. Jumlah semua bobot yang diberikan pada faktor itu harus sama dengan 1,0. 3. Berilah peringkat antara 1-4 pada setiap faktoreksternal utama untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut, dimana 4 = responnya sangat bagus, 3 = responnya di atas rata-rata, 2 = responnya rata-rata, 1 = responnya di bawah rata-rata. Peringkat didasarkan pada keefektifan strategi perusahaan. Oleh karenanya, peringkat tersebut berbeda antarperusahaan, sementara bobot di langkah nomor 2 berbasis industri. Peringkat untuk diperhatikan bahwa baik ancaman maupun peluang dapat menerima peringkat 1, 2, 3, atau 4.
Dalam menentukan nilai faktoreksternal maupun faktor internal sebelumnya kita telah menentukan rating dari setiap faktor peluang, ancaman, kekuatan ataupun kelemahan. Bobot setiap factor-pun ditentukan dengan menilai besarnya kontribusi setiap faktor tersebut terhadap masalah yang dihadapi.
Dwi Wahyu Ningsih (2013) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yagn mempengaruhi audit delay di Indonesia. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan 150 sampel perusahaan, terdiri dari 120 perusahaan sektor keuangan dan 30 perusahaan sektor real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2011. Variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, jenis industri, kompleksitas operasi perusahaan, dan debt proportion. Dari hasil penelitian yang diperoleh, dinyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan. Ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif yang siginifikan, yang berarti audit delay cenderung lebih pendek pada perusahaan besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Jenis industri dan debt proportion memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan. Serta kompleksitas operasi perusahaan memiliki pengaruh positif yang signifikan, yang berarti perusahaan memiliki anak perusahaan akan mengalami audit delay lebih panjang daripada perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan.
Perkecambahan (germination) merupakan serangkaian peristiwa- peristiwa penting yang terjadi sejak benih dorman sampai ke bibit yang sedang tumbuh – tergantung pada variabilitas benih, kondisi lingkungan yang cocok dan pada beberapa tanaman tergantung pada usaha pemecahan dormansi. Perkecambahan benih yang mengandung kulit biji yang tidak permeabel dapat dirangsang dengan skarifikasi, yaitu pengubahan kulit biji untuk membuatnya menjadi permeabel terhadap gas-gas dan air, dan Cara mekanik. (Harjadi, 1986). Biji akan bekecambah setelah mengalami masa dorman yang disebabkan berbagai faktor internal, seperti embrio masih berbentuk rudiment atau belum masak (dari segi fisiologis), kulit biji yang tahan atau impermeabel, atau adanya penghambat tumbuh (Hidayat, 1995). Daya hidup biji cukup tinggi. Persentase daya kecambahnya dalam 8 hari mencapai 80%, bila biji yang dikecambahkan itu sebelumnya direndam dalam air panas (80 o C) selama 2-3 menit. Persentase ini dapat ditingkatkan
Faktor yang menentukan dan menjadikan kegiatan peninjauan kembali rencana tata ruang menjadi suatu aktivitas yang penting untuk dilakukan secara berkala dalam proses penataan ruang adalah karena adanya perubahan atau ketidaksesuaian atau adanya penyimpangan yang mendasar antara rencana dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik karena faktor internal, maupun faktoreksternal.
Pembelajaran merupakan suatu upaya untuk membelajarkan siswa. Sedangkan belajar merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan kemampuan baru yang bersifat permanen pada diri siswa. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran siswa. Dalam makalah ini akan dibahas secara jelas faktor-faktor ekternal yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran siswa.
Tenaga kerja (sumber daya manusia) merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengusahaan hutan sehingga memerlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik agar mencapai produktivitas yang tinggi. Berdasarkan Badai (2008), produktivitas merupakan perbandingan antara input (masukan) dengan output (hasil produksi) yang mencakup efisiensi dan efektivitas. Efisiensi dalam cakupan penggunaan sumber daya modal, bahan baku dan tenaga kerja sedangkan efektivitas berhubungan dengan hasil guna. Pencapaian produktivitas yang tinggi memerlukan pendekatan kepada tenaga kerja untuk memotivasi dalam bekerja. Motivasi menurut teori Herzberg terdiri atas faktor motivator (internal) dan faktor higienis (faktoreksternal). Faktor internal yang terdiri atas prestasi kerja, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan potensi individu sedangkan faktoreksternal terdiri atas gaji, kondisi kerja, peraturan dan kebijakan, hubungan antara pribadi serta pengawasan (Hasibuan 2001).
Selama krisis global berlangsung di tahun 2008, kondisi pasar modal di Indonesia mengalami berbagai gejolak dan tekanan. Dengan adanya gejolak dan tekanan ini investor yang akan melakukan invetasi terlebih dahulu menganalisa dengan teliti kondisi perusahaan dan makroekonomi (eksternal) agar investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan ( return ) yang merupakan tujuan utamanya. Siegel (1991), menyimpulkan adanya hubungan yang kuat antara harga saham dan kinerja ekonomi makro, dan menemukan bahwa perubahan pada harga saham selalu terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalis faktor- faktoreksternal (IHSG, Inflasi, Suku Bunga BI Rate , Kurs US Dollar, Kurs Euro , GDP dan Harga Emas Dunia) terhadap return saham sebelum, saat, dan setelah krisis. Peneltian ini mengkaji apakah faktor-faktoreksternal tersebut mempengaruhi secara simultan terhadap return saham dan apakah faktor- faktoreksternal mempengaruhi secara parsial terhadap return saham pertambangan pada saat, sebelum, dan setelah krisis 2008.
23 21,76 juta ton, sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 21,22 juta ton. Namun demikian, peningkatan tersebut tidak disertai dengan peningkatan kebutuhan CPO dunia, sehingga terjadi kelebihan pasokan CPO di pasar Internasional yang membuat harga terpengaruh secara negatif. Indonesia merupakan eksportir terbesar dunia namun ia belum mampu berperasn sebagai penentu harga CPO dunia. Dari total produksi tahun 2014, nilai ekspor CPO Indonesia berada di atas 80%. Hal ini menunjukkan bahwa industri CPO Indonesia lebih berorientasi pada ekspor. Artinya, bahwa perilaku harga CPO Indonesia lebih tergantung pada faktor kebutuhan ddunia dibandingkan dengan faktor kebutuhan domestik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim pertumbuhan adalah suhu. Seperti yang kita tahu, enzim bekerja secara spesifik dan hanya bekerja dengan optimal pada suhu tertentu saja. Oleh karena itu, perubahan suhu yang ekstrem akan menghambat aktivitas metabolisme yang sangat mempengaruhi
Menurut Fromm (1941) dalam Hasan (2008:119) mengatakan bahwa semakin manusia merasa bebas, manusia semakin merasakan kesepian dan keterasingan sehingga dapat melakukan berbagai tindakan negatif. Keadaan jiwa manusia yang tidak dalam kedamaian akan mampu mengarahkannya pada perbuatan anarkis hingga merusak dirinya sendiri. Hal seperti ini dapat terjadi bila manusia tidak memiliki kekuatan yang erat dengan penciptaNya. Dengan demikian, kekosongan jiwa terhadap penciptaNya dianggap sebagai faktor terpenting yang mempengaruhi adanya gangguan kesehatan mental karena penyalahgunaan narkoba.
Mendapatkan penilaian responden mengenai faktor-faktor strategis internal pemasaran yaitu dengan cara pemberian rating terhadap seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan pemasaran produk PT Jamsostek (Persero) Cabang Medan.
2. Lingkungan industry (Industri environment), sekelompok faktor ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti dan intensitas persaingan antar pesaing. yang mempengaruhi perusahaan. Interaksi antar kelima faktor ini menentukan besar laba yang dapat dicapai.tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam industry dimana perusahaan dapat mempengaruhi faktor tersebut dengan baik, atau dengan mempertahankan diri dari pengaruh faktor diatas. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar pula kecenderungan perolehan laba diatas rata-rata.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor internal maupun eksternal dari wajib pajak dengan latar belakang pekerjaan professional terhadap kepatuhannya menyelesaikan kewajiban pajak. Data penelitian ini bersumber dari survey dengan kuesioner menggunakan pertanyaan tentang variabel-variabel penelitian. Responden yang digunakan sejumlah 115 orang akuntan. Data di uji dengan menggunakan Analisis Regresi Berganda. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa tinggi rendahnya tingkat kepatuhan pajak sangat besar kemungkinan ditentukan oleh tinggi-besarnya pula tingkat kedasaran diri secara personal oleh wajib pajak. Sedangkan kualitas pelayanan perpajakan dan ancaman hukuman atas kelalaian pajak tidak mempengaruhi tinggi-rendahnya tingkat kepatuhan pajak.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan mengenai kajian perubahan tata guna lahan kawasan perkotaan Pematang Raya memberikan pengaruh positif yang cukup signifikan terhadap kawasan disekitar. Dengan diketahuinya faktor yang mempengaruhi dinamika perubahan penggunaan lahan di Kota Pamatang Raya maka dapat ditelaah potensi daya tarik internal pembangunan pusat pemerintahan, perkembangan pusat dagang/jasa dan kebijakan penataan ruang serta daya tarik eksternal kependudukan, transformasi sosial, aksesibilitas, infrastruktur, potensi lahan dan elastisitas guna lahan yang mengarahkan kecenderungan penggunaan lahan pada masa yang akan datang. Hal ini ditandai dengan terjadinya perubahan fisik dan fungsi lahan yang merupakan konsekwensi dari pebangunan wilayah yang dimotori oleh pusat pemerintahan kabupaten Simalungun di Pematang Raya. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil analisis tersebut adalah sebagai berikut:
Rendahnya keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II SD Negeri 01 Penakir disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari siswa sendiri maupun dari guru. Faktor dari siswa diantaranya: 1) kemampuan siswa untuk memahami materi menyimak dongeng; 2) siswa merasa kurang mendapatkan manfaat dari belajar menyimak; 3) sikap siswa yang meremehkan keterampilan menyimak; 4) kurangnya perhatian siswa dalam menyimak dongeng; 5) kebiasaan siswa menyimak sambil mencatat. Sedangkan faktor dari guru diantaranya: 1) guru belum menggunakan media yang menarik dalam pembelajaran menyimak dongeng; 2) guru tidak menggunakan alat evaluasi yang sesuai dengan pembelajaran mendengarkan dongeng; 3) jumlah siswa yang terlalu banyak yaitu 43, termasuk dalam kelas gemuk mempengaruhi proses pembelajaran mendengarkan dongeng.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Sugiyono (2009) menyatakan penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik, kemudian dilengkapi dengan penjelasan secara deskriptif mengenai fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan serta mengungkapkan penemuan-penemuan di lapangan. Definisi tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pemahaman mahasiswa S1 Ekonomi Islam di Malang terkait bank umum syariah dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih jasa bank umum.
Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Pada sub variabel faktor internal memberikan pengaruh baik terhadap hasil belajar biologi siswa dengan persentase 75,03% termasuk kriteria baik, faktor internal terbagi atas beberapa indikator yaitu: faktor kesehatan, kesehatan besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa untuk belajar dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada indikator ini hasil anak dalam belajar biologi memberikan pangaruh baik terhadap hasil belajar dengan persentase 63,07% termasuk kedalam kriteria baik. Menurut Dalyono(2007:55) kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar bila seseorang selalu tidak sehat dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Dalam kehidupan nyata, perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat, pasti akan terjadi. Setiap segmen masyarakat hendaknya fleksibel terhadap perubahan yang akan terjadi baik cepat maupun lambat. Dengan keunggulan seperti itu, masyarakat akan mengurangi tingkat pengaruh negatif dari perubahan ini. Arah timbulnya pengaruh pun dapat berasal dari dalam maupun luar. Berikut adalah penjelasan faktor-faktor perubahan sosial berdasarkan arah timbulnya pengaruh.
Secara umum, kondisi belajar internal dan eksternal akan mempengaruhi belajar. Kondisi belajar yang pertama, lingkungan fisik. Lingkungan fisik yang ada dalam proses dan di sekitar proses pembelajaran memberi pengaruh bagi proses belajar. Kedua, suasana emosional siswa. Suasana emosional siswa akan memberi pengaruh dalam proses pembelajaran siswa. Hal ini bisa dicermati ketika kondisi emosional siswa sedang labil maka proses belajar akan mengalami gangguan. Ketiga, lingkungan sosial. Lingkungan sosial yang berada disekitar siswa juga turut mempengaruhi bagaimana seorang siswa belajar. Dalam hal pembelajaran, maka problematika (masalah-masalah) pembelajaran dikategorikan ke dalam dua hal berdasarkan sifatnya, yaitu internal dan eksternal. Masalah belajar internal adalah masalah-masalah yang timbuh didalam diri siswa atau faktor-faktor internal yang menimbulkan kekurang beresan siswa dalam belajar.