Kondisi simpang empat bersinyal JalanAhmadYani Kartasuro, Surakarta sering terjadi konflik lalu lintas, kemacetan, kesemrawutan, parkir liar dan turun-naik penumpang di daerah simpang. Hal ini menyebabkan kinerja simpang tidak maksimal dalam melayani penguna simpang, dari kondisi tersebut menyebabkan nilai derajat kejenuhan, panjang antrian, tundaan, dan nilai kendaraan terhenti pada simpang melebihi nilai yang dipersyaratkan MKJI 1997. Kondisi seperti ini dapat dilihat pada simpang empat bersinyal JalanAhmadYani Kartosuro.
xiii JalanAhmadYani …………………………………………………….. 87 4.42 Streetscape Koridor JalanAhmadYani Binjai ……………………….. 88 4.43 Desain Stand PKL di Bangkatan di JalanAhmadYani ……………… 89 4.44 Aktivitas Perdagangan di JalanAhmadYani pada Siang Hari ………. 91 4.45 Aktivitas di Bangkatan/JalanAhmadYani pada Malam Hari ……….. 92 4.46 Kebiasaan Makan di Luar Tergambarkan oleh Ramainya Bang-
Pembangunan frontage road diharapkan mampu meminimalisir gangguan yang terjadi pada arus lalu lintas karena konflik antar kendaraan yang melalui JalanAhmadYani. Dalam mengatasi masalah kemacetan tersebut diperlukan adanya suatu solusi yang tepat. Solusi yang digunakan pada ruas JalanAhmadYani adalah pembangunan frontage road disisi kiri jalan. Frontage road dipilih karena sudah tidak mungkin lagi dilakukan pelebaran jalan di JalanAhmadYani terutama sisi timur karena ada Jalur Kereta Api. Sehingga solusi ini dianggap cara yang paling tepat yang bisa dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di persimpangan tersebut.
Banjir adalah suatu kondisi dimana tidak tertampungnya air dalam saluran pembuang (palung sungai) atau terhambatnya air di dalam saluran pembuang, sehingga meluap mengenai daerah (dataran banjir) sekitarnya. Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/ atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan sehinggan lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengatasi banjir genangan dengan merencanakan saluran drainase jalan di JalanAhmadYani di depan Terminal Tirtonadi.
1. Karakteristik kecelakaan lalu lintas yang terjadi di sepanjang frontage road sisi barat JalanAhmadYani menunjukkan pada lokasi studi masih terjadi pencampuran lalu lintas. Jumlah total kejadian mulai bulan Januari 2016 hingga bulan Mei 2017 sebanyak 91 kejadian dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 8 korban, luka berat sebanyak 8 korban, dan luka ringan sebanyak 75 korban. Korban rata – rata sebanyak 6,5 orang perbulan dengan klasifikasi korban meninggal dunia, luka berat dan luka ringan secara berurutan yaitu 8,8%, 8,8%, dan 82,4%. Untuk kerugian material reratanya sebesar 2,5 juta rupiah perbulan.
sepanjang 804 meter dengan lebar 8,5 meter mulai dari RSAL Dr. Ramelan hingga di depan Maspion Square. Pada persimpangan frontage road kondisi eksisting dapat dijadikan sebagai alternatif arah putar balik yang menuju ke arah utara (Wonokromo) serta lurus menuju ke arah selatan (Waru serta Sidoarjo) sehingga dapat mengurangi beban kepadatan arus lalu lintas yang selama ini ditandai dengan banyaknya antrian kendaraan ketika akan melalui JalanAhmadYani. Hal ini sebagai satu diantara upaya untuk mengurangi beban JalanAhmadYani Surabaya yang sudah melebihi kapasitas yang selama ini mengganggu aktifitas lalu lintas yang menyebabkan kemacetan perjalanan sehari-hari. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap simpang bersinyal frontage road pada persimpangan JalanAhmadYani Surabaya dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997, yang bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang bersinyal pada persimpangan JalanAhmadYani Surabaya selama umur rencana.
lingkungan mengenai lokasi dan bentuk pertemuan jalan ini. Kemacetan, tundaan, antrian yang panjang di JalanAhmadYani saat ini disebabkan karena berbagai macam masalah yang ada pada persimpangan ini yaitu lebar jalan yang menuju bandara Adisumarmo kurang memadai, dijadikannya jalur bebas parkir untuk parkir angkot dan becak, terjadinya konflik pada saat hijau dari arah Jalan Adisumarmo dan Jalan Wimboharsono, tidak tersedianya halte bis bagi penumpang, sehingga penguna angkutan umum lebih suka naik dan turun di simpang serta tidak tersedianya sarana bagi pejalan kaki, dan kurang lengkapnya rambu, marka pada jalan ini.
Menurut Roger Trancik (1986), imagibility merupakan konsep dasar mengenai kemampuan pengamat untuk menciptakan suatu kesan, bagaimana persepsi pengamat dalam pergerakan. Menurut Garnham (1985), komponen yang berpengaruh terhadap kesan adalah keistimewaan fisik, fungsi dan aktivitas, serta makna. Makapeneliti sebagai pengamat berusaha menggambarkan pergerakan pada koridor JalanAhmadYani berdasarkan foto-foto (cuplikan dari video) sequence koridor JalanAhmadYani dari titik A ke titik F (ujung jalan) dengan dua macam waktu, yaitu pada siang hari dan malam hari dengan melihat fisik, fungsi, dan aktivitasnya (gambar 4.19). Mengenai makna, peneliti akan menyebarkan kuesioner yang menggambarkan hal apa saja yang berkesan di dalam pemikiran masyarakat di sepanjang koridor JalanAhmadYani berdasarkan titik pengamatan/sequence yang telah ditentukan pada metode observasi sebelumnya.
On AhmadYani Street Corridor which become the research area, arcade emerged as one of the Characteristics of shophouses in colonial times. Arcade is a space for pedestrians to browse the shopping-mall lined commercial area. The type of this research is descriptive and historical research. There are three shop building as object of study because it is considered to represent the problems that arise in the arcade this corridor. Objects were analyzed according to the theory of the origin of transformation by Loebis (2002) as seen from the evolution factor and diffusion factor. After the analysis we can know that there is an arcade that doesn’t change shape, there are arcades that are changing shape and there is even an arcade that has eliminated. Arcade was important as one of the facilitators for pedestrians at the moment and the future. This study is expected to be the input for the community to be more concerned about the existence of an arcade in this road corridor. Then the government should make laws that regulate or oversee conservation colonial shophouses and laws about the existence arcade in commercial area as well, such as in this area.
Perencanaan dan desain membahas mengenai bagaimana citra jalan dapat terbentuk dari pengaruh antara gagasan politik yang mendominasi, mengenai persoalan perencanaan ekonomi dan politik daerah. Maka perencanaan dan desain ini dapat berupa desain berbagai aspek suatu kota baik bangunannya maupun eksteriornya yang mendukung dalam proses terbentuknya suatu citra. Hal ini dapat dibaca melalui streetscape yang dapat menggambarkan kekuatan ide yang dominan dan praktek yang berlaku ataupun keistimewaan yang dibuat oleh pendesain (gambar 2.3).
Arcade menjadi salah satu bentuk alternatif bentuk shopping street. Ide arcade ini sudah berkembang sejak Agora yang terkenal dengan nama Greek Market (lihat Gambar 2.5). Kawasan Agora tersebut sudah mengembangkan kawasan pedestrian sebagai pencapaian antar tempat dengan jalan kaki yang menjadi salah satu budaya sebelum adanya kendaraan. Kawasan ini berkembang menjadi pasar dan tempat pertemuan masyarakat untuk melakukan sosialisasi (Zucker, 1983 dan Rubenstein dalam Sasmito, 1997).
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada penelitian Kinerja Simpang Tidak Bersinyal Pada Persimpangan Jalan Pakunegara - Jalan Udan Said - JalanAhmadYani - Jalan Padat Karya Gaya Baru Di Pangkalan Bun dapat di ambil kesimpulan bahwa dari hasil perhitungan, volume jam puncak terjadi pada hari senin pukul 07.00 – 08.00 sebesar 1527 smp/jam. Pada kondisi awal didapatkan nilai kapasitas sebesar 3269,3 smp/jam dengan arus lalu lintas sebesar 1495 smp/jam beserta tundaan sebesar 7,011 det/jam sehingga menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,457. Nilai DS ini tidak melebihi dari nilai derajat kejenuhan yang disyaratkan oleh Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 yang sebesar 0,85. Maka tidak perlu adanya rekayasa perencanaan. Karena dilihat dari nilai DS nya, kinerja pada persimpangan tersebut masih layak untuk dijadikan persimpangan tidak bersinyal.
Kota Surabaya merupakan kota metropolitan kedua terbesar setelah kota Jakarta yang semakin padat karena jumlah penduduk nya semakin bertambah setiap tahun. Hal ini menyebabkan pertumbuhan volume kendaraan di jalan raya. Adanya pertambahan tersebut menyebabkan adanya kemacetan lalu lintas terutama di jam – jam tertentu. Kemacetan lalu lintas di Kota Surabaya terjadi pada jam – jam sibuk yaitu jam 07.00 dan 16.00 WIB. Kemacetan lalu lintas tidak dapat dihindari karena masyarakat terus melakukan berbagai aktivitas di antaranya berangkat kerja, berangkat sekolah, dan aktivitas lainnya. Sebaliknya pada jam 16.00 WIB saat masyarakat pulang dari kerja akan memadati arus lalu lintas. Rutinitas seperti ini menimbulkan kemacetan lalu lintas (Boediningsih, 2011). Persoalan yang sangat berhubungan dengan kemacetan di Surabaya adalah transportasi.
Metode pelaksanaan dalam sebuah proyek memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan sebuah proyek. Metode Pelaksanaan sangat berkaitan dengan progress dan memberikan sebuah peraturan untuk melaksanakan sebuat proyek dengan mebgikuti atran tersebut agar mendapatkan kemudahan dalam melaksanakan pembangunan proyek, dengan adanya Metode Pelaksanaan ini pembangunan proyek dapat berjalan secara sistematis, struktur, dan rapi. Metode pelaksanaan ini mencakup secara keseluruhan, seperti pelaksanaan struktur, arsitektur, dan mekanikal elektrikal. Selain itu, metode pelaksanaan juga dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja akibat ketidak tahuan seorang tukang dalam melakukan pengerjaan di proyek. Proyek Pengembangan Bandara AhmadYani Semarang (PPSRG) Paket 1 Jalan dan Akses,terdapat pedoman yang berkaitan dengan metode pelaksanaan, yaitu Standar Metode Kerja atau Standard Operation Procedure (SOP). Metode pelaksanaan tersebut akan diterapkan pada pengerjaan di lapangan agar dapat dikerjakan sesuai rencana yang telah dibuat dan disepakati.
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat-NYA penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja megenai Pekerjaan pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway – Paket II, Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional AhmadYani, Semarang dengan konsentrasi Struktur. Laporan praktik kerja ini dibuat sebagai laporan pertanggungjawaban selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender atas apa yang dilakukan selama berada di lokasi proyek / lapangan. Selain itu, laporan ini dibuat untuk memenuhi penilaian mata kuliah praktik kerja serta sebagai salah satu syarat mengikuti Tugas Akhir (TA).
Jalur utama sirkulasi menuju bandara AhmadYani adalah Jalan Puad AhmadYani. Pencapaian dari dan ke arah bandara adalah sangat penting. Melihat bandara AhmadYani yang sudah bertaraf internasional, tentu keadaan jalur ini menjadi perhatian pertama para konsumen transportasi penerbangan baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri sebelum memasuki Semarang. Di samping kemudahan, kenyamanan, jalur ini juga memerlukan simbolisasi dari salah satu ciri khas Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah dengan penanda “Selamat Datang”nya. Sehingga dukungan dari penataan elemen street furniture yang ada pada jalur ini sebagai simbolisasi sangat diperlukan untuk mewujudkannya.
Kebutuhan lampu penerangan jalan adalah salah satu hal penting dalam keselamatan dan kelayakan bagi pengguna jalan. Penerangan jalan yang baik adalah penerangan yang memberikan cahaya yang cukup dan tidak terdapat titik redup ataupun tingkat kesilauan yang tinggi pada ruas – ruas jalan. Jalan Jendral AhmadYani Kabupaten Kapuas merupakan jalan utama kota yang seringkali digunakan baik siang hari ataupun pada malam hari, namun kondisi dari penerangan di jalan Jendral AhmadYani kurang memenuhi syarat kenyamanan pengguna jalan. Dibeberapa ruas jalan terdapat titik – titik redup yang dapat membahayakan pengguna jalan sehingga dapat menyebabkan kecelakaan lalulintas. Untuk itu perlu adanya dilakukan evaluasi pada penerangan jalan Jendral AhmadYani Kabupaten Kpauas.
Dari analisis menggunakan SIG didapat bahwa pusat perbelanjaan mengelompok di sepanjang jalan utama yang membelah Kota Solo yaitu JalanAhmadYani hingga Jalan M Sunaryo, sedangkan analisis OLS memberikan hasil analisis dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% disimpulkan bahwa pertokoan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan. Hal ini berarti bahwa seseorang dapat membayar harga tanah lebih tinggi untuk membangun usaha pertokoan dan semakin banyaknya pertokoan maka harga tanah akan meningkat atau menjadi mahal. Perumahan memiliki hubungan yang negatif dan signifikan, hal ini berarti bahwa seseorang cenderung memiliki rumah sesuai dengan pemanfaatannya atau fungsinya demi tercipatanya kenyamanan sehingga harga tanah akan cenderung turun. Variabel jumlah industri, luas area dan tingkat kepadatan tidak berpengaruh secara signifikan.
Merupakan suatu badan usaha atau badan hokum yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi sesuai dengan keahlian dan kemampuannya yang mempunyai tenaga ahli dan peralatan dan juga sebagai pihak yang melaksanakan tugas yang diberikan oleh pemberi tugas (owner) secara langsung dilapangan. Kontraktor secara tidak langsung merupakan pihak yang sangat berat dalam pekerjaannya. Hal ini dikarenakan pihak kontraktor berfungsi sebagai pelaksana dan berhubungan langsung dilapangan. Sehingga kontraktor diwajibkan mampu bekerja dengan tekanan dan memiliki kreatifitas, ketangguhan, visioner, dan ketegasan dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan dari hasil pelelangan dalam Proyek Pengembangan Bandara AhmadYani untuk paket akses jalan terdapat dua kontraktor yaitu HK dan Nindia yang sanggup bertanggung jawab atas semua resiko pekerjaan pada paket 1 sesuai dengan surat perintah kerja (SPK).
Pergerakan kendaraan dari suatu tempat asal menuju suatu tempat tujuan setiap hari sering kali terganggu akibat adanya aktivitas yang mengapit kedua sisi jalan. Kegiatan pasar pada sisi jalan seringkali menimbulkan gangguan berupa hambatan samping yang berakibat langsung terhadap kinerja jalan.