Beberapa proses penghilangan kandungan logam berat dapat dilakukan melalui proses pengolahan secara kimia seperti dengan presipitasi (pengendapan), adsorpsi (penyerapan), filtrasi (penyaringan) dan koagulasi. Pengolahan kimia yang biasa dilakukan yaitu melalui proses pengendapan dengan proses koagulasi-flokulasi dengan koagulan yang beragam. Koagulasi flokulasi merupakan metode yang efektif untuk pengolahan limbahindustri yang mengandung logam berat, karena dengan metode ini akan terjadi pemisahan antara endapan dan beningan. Metode pengendapan dengan koagulasi dipilih karena dalam limbahelektroplating terdapat konstituen kimia seperti kation-kation yang dapat diubah menjadi bentuk senyawa tak larut dengan menambahkan bahan pengendap (Sugeng, 2010). Pada metode ini biasanya digunakan suatu koagulan sintetik. Koagulan yang umumnya dipakai adalah kapur (Matra dan Zainus, 2011), garam-garam aluminium seperti aluminium sulfat (Eva dan Andri, 2009), garam-garam besi seperti ferri sulfat (Prayitno
Beberapa proses penghilangan kandungan logam berat dapat dilakukan melalui proses pengolahan secara kimia seperti dengan presipitasi (pengendapan), adsorpsi (penyerapan), filtrasi (penyaringan) dan koagulasi. Pengolahan kimia yang biasa dilakukan yaitu melalui proses pengendapan dengan proses koagulasi-flokulasi dengan koagulan yang beragam. Koagulasi flokulasi merupakan metode yang efektif untuk pengolahan limbahindustri yang mengandung logam berat, karena dengan metode ini akan terjadi pemisahan antara endapan dan beningan. Metode pengendapan dengan koagulasi dipilih karena dalam limbahelektroplating terdapat konstituen kimia seperti kation-kation yang dapat diubah menjadi bentuk senyawa tak larut dengan menambahkan bahan pengendap (Sugeng, 2010). Pada metode ini biasanya digunakan suatu koagulan sintetik. Koagulan yang umumnya dipakai adalah kapur (Matra dan Zainus, 2011), garam-garam aluminium seperti aluminium sulfat (Eva dan Andri, 2009), garam-garam besi seperti ferri sulfat (Prayitno
terjadi reaksi yang saling berhubungan antara proses pengolahan dengan koagulan Na 3 PO 4 secara langsung dan proses pengendapan karena adanya gaya tarik inti flok. Tipe endapan yang dihasilkan pada proses koagulasi dan flokulasi menggunakan koagulan Na 3 PO 4 adalah endapan dengan jenis kristal. Pada jenis ini, endapan yang terbentuk memiliki ukuran yang lebih halus, lebih berdekatan dengan warna endapan kehijauan. Natrium Fosfat merupakan suatu koagulan yang berkerja pada pH optimal antara pH 5 sampai dengan pH 8 (Reynold, 1982). Pada percobaan didapatkan pH optimal untuk setiap logam yaitu pada pH 7 dan 8 dengan rasio massa koagulan dan limbah optimal berbeda untuk setiap logamnya. Untuk penerapan dalam pengolahan limbah
yang lain, para pengrajin tidak mengontrol pH limbah yang sudah diolah, karena keasaman limbah terolah yang boleh dibuang ke badan air dengan pH antara 6-8 (Purwanto & Huda, 2005). Jika ditinjau dari endapan yang terkumpul yang ditimbun di tanah atau ditampung di septic tank, hal ini dimungkinkan masih menyebabkan pencemaran karena logam-logam maupun spesies kimia lain yang terendapkan dapat merembes terbawa air hujan dan masuk ke sumur warga atau ke badan air. Peninjauan-peninjauan tentang efek dari pembuangan limbah tersebut masih banyak dan memerlukan kesadaran pengrajin maupun masyarakat untuk menciptakan industri yang ramah lingkungan.
Logam berat merupakan salah satu polutan paling berbahaya yang dihasilkan dari limbahindustri. Industrielektroplating merupakan salah satu industri yang menghasilkan logam berat diantaranya adalah kromium (Cr). Secara alami, terdapat bakteri yang resisten terhadap logam berat karena memiliki kemampuan untuk melakukan bioakumulasi dimana kemampuan tersebut dapat diteliti lebih lanjut untuk pengembangan metode pengolahan limbah secara biologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji efisiensi bioremoval logam berat Cr pada limbah sintetik industrielektroplating oleh konsorsium bakteri dan mengkaji viabilitasnya. Konsorsium bakteri yang digunakan terdiri dari isolat bakteri Bacillus cereus ATCC 1178, B. cereus ATCC 9632, Pseudomonas aeruginosa NTCC 23853 dan P. aeruginosa Wild Type. Penelitian dengan cara batch dilakukan selama 3 hari. Efisiensi bioremoval di ukur dengan menggunakan metode spektrofotometri. Viabilitas bakteri diukur berdasarkan nilai Optical Density (OD) dari kultur. Hasil pengukuran efisiensi bioremoval logam Cr menunjukkan hasil sebesar 82.0%, 44.4% dan 26.6% berturut-turut untuk konsentrasi Cr 10 mg/L, 50 mg/L dan 100 mg/L. Hasil pengukuran OD menunjukkan bahwa konsorsium bakteri viabel pada limbah sintetik mengandung logam Cr dengan viabilitas yang menurun seiring dengan peningkatan konsentrasi logam Cr.
Salah satu ancaman perusakan lingkungan saat ini adalah pencemaran limbah cair. Limbah cair elektroplating adalah salah satu ancaman tersebut dimana dapat mencemari lingkungan dan merusakan kesehatan bahkan dapat berujung pada kematian karena mengandung unsur-unsur logam berat. Cangkang telur yang merupakan limbah dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai bahan pengolah limbah untuk mengganti bahan kimia yang juga membantu upaya industri bersih. Dalam penelitian ini di coba suatu metode adsorpsi menggunakan limbah cangkang telur sebagai adsorben untuk menjerap limbah cair electroplating yang mengandung logam berat sebagi adsorbat. Dengan proses adsorpsi cangkang telur sebagai adsorben dibedakan atas beberapa ukuran (mesh) yaitu 10, 30, 60 dan 100 mesh dengan variasi waktu kontak 30, 60, 90, 120 menit sebagai variabel bebas dalam penelitian dan kecepatan pengadukan sebagai variabel tetap. Limbah cair yang digunakan adalah limbah electroplating yang mengandung logam berat Pb sebesar 35,80 mg/l. Sistem yang digunakan dalam penelitian studi adsorpsi ini adalah menggunakan system batch.
Limbah dari industri kimia pada umumnya mengandung berbagai macam unsur logam berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun seperti kromium, kadmium, tembaga, timbal, mangan, nikel, seng dan besi. Pada konsentrasi yang rendah, efek ion logam berat dapat berpengaruh langsung hingga terakumulasi pada rantai makanan. Logam berat tersebut dapat ditransfer dalam jangkauan yang sangat jauh di lingkungan, selanjutnya berpotensi mengganggu kehidupan biota lingkungan dan akhirnya berpengaruh terhadap kesehatan manusia walaupun dalam jangka waktu yang lama dan jauh dari sumber polusi utamanya (Suhendrayatna, 2001).
merupakan salah satu industri yang cukup berkembang dustri elektroplating berbahaya karena mengandung ban kadmium, tembaga, dan sebagainya. Sampai saat ini su ktroplating seperti presipitasi, mikroorganisme, ultrafilt ode-metode tersebut memiliki kelemahan seperti meng ang dibutuhkan, dan sulit direalisasikan di skala industr f adalah melalui metode elektrokoagulasi. Pada pene ai limbah sintetik dan diujikan pula pada air limba si ini akan diteliti lebih lanjut dengan mempelaja a rapat arus terhadap TDS akhir larutan. Pada air li pat arus terhadap TDS akhir limbah. Elektroda yang d nelitian diperoleh bahwa pada konsentrasi awal larut an TDS removal yang lebih tinggi (77,78%) daripada ko na pada rentang waktu yang sama jumlah Fe 2+ yang dih
Elektroplating adalah proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam menggunakan bantuan arus listrik melalui suatu elektrolit. Elektroplating merupakan salah satu kegiatan industri yang dapat Air limbah yang dihasilkan dari logam terlarut seperti kromium, nikel, Limbah cair yang dihasilkan tadi tentu memerlukan treatment khusus untuk mengolah limbahelektroplating. Berbagai metode yang tersedia untuk mengurangi logam berat tadi antara lain presipitasi, mikroorganisme, ultrafiltrasi, ipitasi bisa dilihat sebagai metode paling ekonomis. Namun presipitasi juga mampu menghasilkan limbah dari bahan kimia yang ditambahkan di dalamnya (Akbal dan Camci, metode lain pun memiliki kelemahan di antaranya besarnya biaya yang dibutuhkan dan sulit Elektrokoagulasi merupakan salah satu metode yang efisien dan mudah dalam pengoperasiannya untuk mengurangi kadar logam berat melalui reaksi elektrolisis dan tidak dibutuhkan penambahan koagulan (Nouri dkk., 2010). Pengolahan limbahelektroplating menggunakan elektrokoagulasi mampu menurunkan konsentrasi Cu, Ni, dan Cr pada konsentrasi paling rendah (Akbal dan Camci, 2010). Dari merupakan metode pengolahan limbah Dalam penelitian ini akan dipelajari pengaruh waktu operasi terhadap TDS limbah sintetik pada pengaruh rapat arus terhadap TDS limbah sintetik maupun
berat basah tanaman
Seperti yang diungkapkan Reed (2005), salah satu proses fitoremediasi adalah rhizofiltrasi yang merupakan pemanfaatan kemampuan akar tanaman untuk menyerap, mengendapkan, mengakumulasi polutan atau logam berat dari aliran limbah. Akar berfungsi sebagai organ penyerap dan penyalur unsur-unsur hara sehingga akumulasi logam dan bahan lainnya akan lebih tinggi pada akar dibandingkan pada daun. Sehingga yang memiliki pengaruh dominan terhadap degradasi senyawa organik dalam air limbahelektroplating adalah akar tanaman. Jumlah akar yang tidak sama akan menyebabkan variasi absorbansi. Berat basah tanaman dan kadar BOD memiliki korelasi negatif yaitu 0,115 . Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai berat basah tanaman, maka kadar BOD dalam air limbahelektroplating semakin kecil dan tidak signifikan.
Salah satu ancaman perusakan lingkungan saat ini adalah pencemaran limbah cair. Limbah cair elektroplating adalah salah satu ancaman tersebut dimana dapat mencemari lingkungan dan merusakan kesehatan bahkan dapat berujung pada kematian karena mengandung unsur-unsur logam berat. Cangkang telur yang merupakan limbah dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai bahan pengolah limbah untuk mengganti bahan kimia yang juga membantu upaya industri bersih. Dalam penelitian ini di coba suatu metode adsorpsi menggunakan limbah cangkang telur sebagai adsorben untuk menjerap limbah cair electroplating yang mengandung logam berat sebagi adsorbat. Dengan proses adsorpsi cangkang telur sebagai adsorben dibedakan atas beberapa ukuran (mesh) yaitu 10, 30, 60 dan 100 mesh dengan variasi waktu kontak 30, 60, 90, 120 menit sebagai variabel bebas dalam penelitian dan kecepatan pengadukan sebagai variabel tetap. Limbah cair yang digunakan adalah limbah electroplating yang mengandung logam berat Pb sebesar 35,80 mg/l. Sistem yang digunakan dalam penelitian studi adsorpsi ini adalah menggunakan system batch.
terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Secara prinsipil pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan pada paru-paru, emphysema dan renal turbular disease yang kronis. Kadmium, timbal dan merkuri merupakan the big three heavy metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia. Kontaminasi ini akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya usaha eksplotasi berbagai sumber alam di mana logam berat terkandung di dalamnya. Berbasis pada wawasan kita terhadap resiko polusi lingkungan oleh ion logam berat, hal ini menyebabkan kita mau tidak mau harus memperbaiki kembali perhatian kita terhadap sistem pengolahan limbah logam-logam berat tersebut.
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini untuk mempelajari metode elektrokoagulasi menggunakan elektroda aluminium serta pengaruh lama waktu pengadukan dan kecepatan pengaduk terhadap pengambilan kadar Cr 6+ dan Cr total. Elektrokoagulasi ini mengolah limbah cair elektroplating dengan dialiri listrik supaya ion-ion yang ada pada limbah terserap oleh koagulan pengikat yang di lepaskan dari elektroda sehingga akan terjadi ikatan antara ion-ion logam dengan koagulan. Variasi kecepatan pengaduk yaitu 200, 400 dan 600 rpm, sedangkan lama waktu pengadukan 25, 50 dan 75 menit. Berdasarkan hasil uji, setelah dilakukan analisis menunjukkan adanya penurunan yang cukup signifikan terhadap kadar Cr 6+ dan Cr total dalam limbahelektroplating tersebut,. Untuk Cr 6+ diperoleh penurunan sebesar 95,1% pada menit 50 dan kecepatan pengaduk 200 rpm, sedangkan Cr total diperoleh penurunan sebesar 82,69% pada menit 75 dan kecepatan pengaduk 600 rpm.
pencemaran kepada mikroorganisme dan lingkungannya baik dalam bentuk larutan, koloid maupun partikel lainnya. Krom heksavalen bersifat lebih toksik dari krom trivalen karena sifatnya yang lebih stabil (Nurhasni,2013). Selain Cr, limbah cair industri pelapisan logam mengandung logam berat antara lain Sn, Cr, Cd, Zn, Cu dan Ni. Limbah ini jika langsung dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu akan menimbulkan dampak negatif terhadap komponen-komponen lingkungan, sehingga akan menurunkan kualitas lingkungan. Dampak langsung yang ditimbulkan oleh air limbahindustri pelapisan logam apabila tidak dikelola dengan benar adalah menurunnya kualitas badan air, dan dampak jangka panjangnya dapat memicu timbulnya penyakit kanker, karena sebagian besar bahan baku industri logam bersifat karsinogenik. (Widayat, 2010).
Salah satu ancaman perusakan lingkungan saat ini adalah pencemaran limbah cair. Limbah cair elektroplating adalah salah satu ancaman tersebut dimana dapat mencemari lingkungan dan merusakan kesehatan bahkan dapat berujung pada kematian karena mengandung unsur-unsur logam berat. Cangkang telur yang merupakan limbah dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai bahan pengolah limbah untuk mengganti bahan kimia yang juga membantu upaya industri bersih. Dalam penelitian ini di coba suatu metode adsorpsi menggunakan limbah cangkang telur sebagai adsorben untuk menjerap limbah cair electroplating yang mengandung logam berat sebagi adsorbat. Dengan proses adsorpsi cangkang telur sebagai adsorben dibedakan atas beberapa ukuran (mesh) yaitu 10, 30, 60 dan 100 mesh dengan variasi waktu kontak 30, 60, 90, 120 menit sebagai variabel bebas dalam penelitian dan kecepatan pengadukan sebagai variabel tetap. Limbah cair yang digunakan adalah limbah electroplating yang mengandung logam berat Pb sebesar 35,80 mg/l. Sistem yang digunakan dalam penelitian studi adsorpsi ini adalah menggunakan system batch.
*
Email: titikindrawati65@yahoo.com
ABSTRAK
Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan pengujian di laboratorium mengandung logam Cr(VI) bersifat sangat toksik dan berpotensi mencemari lingkungan. Untuk itu diperlukan suatu metode pengolahan yang sesuai dengan karakteristik limbah tersebut. Dalam penelitian ini dikaji penurunan kadar Cr(VI) menggunakan serbuk besi limbahindustri electroplating. Tujuannya adalah untuk mendapatkan massa besi dan suhu optimum serta menentukan konstanta kesetimbangan adsorbsi menurut Freundlich dan Langmuir. Variabel bebas yang digunakan adalah massa besi dan suhu. Variasi massa besi yang digunakan yaitu 0,5 gr, 1 gr, 1,5 gr, 2 gr, 2,5 gr, sedangkan variasi suhu yaitu 30, 40 o C, 50 o C dan 56 o C. Variabel tetap yang digunakan adalah pH 2, waktu kontak 20 menit dan kecepatan pengadukan 120 rpm. Uji kadar Cr(VI) dilakukan dengan metode SNI 06-6989.53-2005. Dari hasil penelitian diketahui bahwa serbuk besi limbahelektroplating mampu menurunkan kadar Cr(VI) secara optimal pada penambahan massa besi sebanyak 2,0 yaitu rata-rata sebesar 89,0% pada berbagai variasi suhu. Suhu optimal yang dapat menurunkan kadar Cr(VI) yaitu suhu 56 o C dengan prosentase 85,55%. Pada penelitian ini diperoleh konstanta kesetimbangan Freundlich, K F adalah 4,1570 dan n adalah 0,5685 dengan kesalahan 7,68%, sedangkan konstanta kesetimbangan Langmuir, qmax adalah -0,0434 dan bl adalah -6,4994 dengan kesalahan sebesar 3,81%.
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT atas rahmat dan anugerahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas Akhir yang berjudul “ Penurunan Kadar Logam Cr(VI) Limbah Cair Laboratorium Menggunakan Serbuk Besi LimbahIndustriElektroplating” ini disusun untuk
tipis pelindung (biasanya logam) ke dalam permukaan logam yang telah dipersiapkan menggunakan proses elektrokimia [5]. Benda yang dikenai pelapisan harus merupakan konduktor [6]. Proses elektroplating terdiri dari pretreatment (pencucian, degreasing, dll), pelapisan, pembilasan, passivating, dan pengeringan. Dalam proses elektroplating, objek yang akan dilapisi biasanya digunakan sebagai katoda pada tangki elektrolit [5]. Jenis larutan elektrolit yang sering digunakan adalah asam, basa, dan ion kompleks seperti sianida. Skematik sel elektroplating dapat dilihat pada Gambar 1. Pelapisan nikel dan kromium secara umum bertujuan untuk membuat benda mempunyai permukaan yang lebih keras, mengkilap dan tahan terhadap korosi- karat [4]. Jasa plating krom pada kendaraan bermotor dan mobil dilakukan untuk skala kecil dan menengah. Skala industri besar dilakukan untuk sektor produksi seperti kursi, suku cadang kendaraan bermotor dan mobil, dan lain-lain [6].
Penelitian yang dilakukan secara batch ini mempelajari kemampuan resin anion Dowex SBR-P dalam mengadsorpsi ion logam Cr 6+ (%Adsorpsi). Bila penelitian ini berhasil diharapkan dapat memberikan informasi proses yang cukup efektif dan relatif murah dalam pengolahan air limbahindustri. Di samping itu, hal itu dapat diminimalisasikan dampak pencemaran lingkungan khususnya yang diakibatkan oleh logam Cr 6+ .
Kadmium merupakan salah satu limbah yang dihasilkan oleh industrielektroplating PT. Maspion, Waru – Sidoarjo. Limbah ini jika dibuang ke lingkungan akan terakumulasi dan merusak baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap makhluk hidup terutama manusia. Secara langsung, akumulasi logam berat dalam tubuh manusia dapat terjadi melalui sistem perairan yang tercemar untuk keperluan sehari – hari, sedangkan secara tidak langsung melalui rantai makanan seperti sayuran, ikan atau hewan yang sudah tercemar logam berat.