Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Alhamdulillah, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Gambaran Sistem Pelaporan Near Miss, Unsafe Act dan Unsafe Condition di Proyek Mass Rapid Transit Jakarta (MRTJ) Tokyu- WIKA JointOperation Tahun 2016”. Shalawat beserta salam yang teriring doa semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa atas izin Allah SWT mengajarkan umatnya untuk terus memperoleh ilmu pengetahuan yang kelak bermanfaat bagi sesamanya.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Alhamdulillah, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Gambaran Sistem Pelaporan Near Miss, Unsafe Act dan Unsafe Condition di Proyek Mass Rapid Transit Jakarta (MRTJ) Tokyu- WIKA JointOperation Tahun 2016”. Shalawat beserta salam yang teriring doa semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa atas izin Allah SWT mengajarkan umatnya untuk terus memperoleh ilmu pengetahuan yang kelak bermanfaat bagi sesamanya.
JointOperation Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java adalah sebuah kerjasama dua perusahaan besar berskala internasional yang sedang melakukan eksplorasi di Indonesia. Untuk meningkatkan produksi pada Central Processing Area (CPA) ditambahkan dua pembangkit dengan daya 4X600HP, 4.16kV. Dengan penambahan beban dan pembangkit muncul permasalahan pada sistem kelistrikannya, yaitu sering terjadi padam total (blackout) pada saat terjadi gangguan, sehingga kontinuitas daya terganggu. Melalui tugas akhir ini dilaksanakan evaluasi koordinasi proteksi pada JointOperation Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java yang tepat dalam mendeteksi dan mengisolir gangguan sehingga tidak mengganggu sistem yang berjalan dan mencegah kerusakan peralatan listrik.
Dalam tahap ini dilakukan simulasi dengan komputer menggunakan Software ETAP 7.5 terhadap sistem JointOperation Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java, Dari simulasi yang dilakukan akan didapatkan suatu hasil yang akan dianalisis. Gangguan transien yang disimulasikan yaitu gangguan generator outage, short circuit, dan motor starting. Data yang akan dianalisis adalah respon dari kestabilan transien pada sistem kelistrikan di JointOperation Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java. berupa respon frekuensi,dan tegangan yang nantinya dijadikan referensi untuk bisa mendapatkan sistem yang stabil sesuai dengan standar. Apabila sistem belum stabil maka perlu dilakukan mekanisme pelepasan beban (load shedding) sesuai skema/studi kasus yang ditentukan. 5. Kesimpulan
Kerjasama Operasi atau yang lazimnya disebut JointOperation tidak selalu terdiri dari 2 (dua) pengusaha. Kerjasama Operasi (selanjutnya disebut KSO) juga dapat terdiri dari 3 (tiga) atau lebih pengusaha yang melangsungkan usaha atau proyek yang cenderung bersifat sementara. Secara garis besar, terdapat 2 (dua) jenis KSO, yaitu KSO yang terpisah dari anggotanya dan KSO yang tidak terpisah dari anggotanya. KSO yang terpisah dari anggotanya sering disebut sebagai KSO Administratif, artinya administrasi usaha sepenuhnya dilakukan atas nama KSO, mulai dari pengajuan tender, penandatanganan kontrak kerja hingga penagihan hasil kerja atau penerbitan invoice kepada customer.
Achieved 14% of our FY18 new contract target of Rp21tn. ADHI booked new contract of Rp3tn (-19% yoy) in 1Q18, which represent 14/13% of our/company’s FY18 target of Rp21/23tn. ADHI is currently planning to have a jointoperation with Acset Indonusa to join tender process for Jakarta-Cikampek and Serpong-Balaraja toll road, with contract worth of Rp900bn and Rp3.8tn, respectively. In addition, ADHI currently has a positive operating cash flow of Rp2tn in 1Q18 following initial payment of LRT Jabodebek of Rp3.4tn. ADHI is expecting the second payment within the next 1 month, worth around Rp1.5tn- 2.1tn.
g. Bagi Badan Usaha Asing yang akan melakukan kegiatan jasa konstruksi wajib memiliki izin dan membentuk JointOperation atau Joint Venture dengan Badan Usaha Jasa Konstruksi Nasional sebagaimana di atur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 28/PRT/M/2006 tentang Perizinan Perwakilan Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing, dan Surat Edaran Menteri PU Nomor: 13/SE/M/2006 tanggal 3 Oktober 2006 perihal Persyaratan Perusahaan Asing dalam mengikuti Proses Pengadaan Barang/Jasa di Indonesia.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2008) tentang hubungan antara perilaku asertif dengan kepuasan kerja pada karyawan Hazama- Brantas JointOperation Proyek Bendungan Ponre-Ponre, Desa Tompobulu, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan., didapatkan hasil bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara perilaku asertif dengan kepuasan kerja. Nilai korelasi (r) = 0,710 dan (p) = 0,000 menunjukkan seorang karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi maka perilaku asertif juga tinggi. Sebaliknya jika seorang karyawan memiliki kepuasan kerja yang rendah maka perilaku asertif juga rendah.
(2) Pembebasan bea Masuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Kontraktor Kontrak Operasi Bersama (Kontraktor KOB/JointOperation Contract Contractor) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 Peraturan menteri Keuangan Nomor 78/PMK.010/2005 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Barang untuk Kegiatan Pengusahaan Panas Bumi Berdasarkan Kontrak Sebelum Berlakunya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi, sampai dengan berakhirnya Kontrak Operasi Bersama (KOB).
JO and JV REQUI REMENTS To undertake construction works in Indonesia, foreign company shall form a Joint Operation JO or Joint Venture JV with Indonesian Construction Company/ ies havin[r]
dalam hal pemohon adalah Wajib Pajak Badan atau Joint Operation atau Wajib Pajak Bendahara KPP Lama harus : 1 menerbitkan Surat Pindah paling lama 1 satu hari kerja terhitung sejak d[r]
3) fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak orang pribadi salah satu pengurus perusahaan anggota bentuk kerja sama operasi (JointOperation), atau fotokopi paspor dan surat keterangan tempat tinggal dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa dalam hal penanggung jawab adalah Warga Negara Asing; dan
Expansion Joint atau Siar Muai adalah bahan yang dipasang di antara dua bidang lantai beton untuk kendaraan atau pada perkerasan kaku dan dapat juga pertemuan antara konstruksi jalan pendekat sebagai media lalu lintas yang akan melewati jembatan, supaya pengguna lalu lintas merasa aman dan nyaman (Badan Litbang PU, Pd T-13-2005-B).
The dashed boxes in the block diagram separate the three main parts of the USART (listed from the top): Clock Generator, Transmitter and Receiver. Control Registers are shared by all units. The Clock Generation logic consists of synchronization logic for external clock input used by synchronous slave operation, and the baud rate generator. The XCKn (Transfer Clock) pin is only used by synchronous transfer mode. The Transmitter consists of a single write buffer, a serial Shift Register, Parity Generator and Control logic for handling different serial frame for- mats. The write buffer allows a continuous transfer of data without any delay between frames. The Receiver is the most complex part of the USART module due to its clock and data recovery units. The recovery units are used for asynchronous data reception. In addition to the recovery units, the Receiver includes a Parity Checker, Control logic, a Shift Register and a two level receive buffer (UDRn). The Receiver supports the same frame formats as the Transmitter, and can detect Frame Error, Data OverRun and Parity Errors.
Answer: It appears that the company needs to start assigning all extraction costs to a joint-cost category. It is unfair that the finished products receive a high cost simply because a certain batch of ore was very expensive to run through the extraction process when the next finished products were produced from silver that was easy to extract.
The dashed boxes in the block diagram separate the three main parts of the USART (listed from the top): Clock Generator, Transmitter and Receiver. Control registers are shared by all units. The clock generation logic consists of synchronization logic for exter- nal clock input used by synchronous slave operation, and the baud rate generator. The XCK (Transfer Clock) pin is only used by Synchronous Transfer mode. The Transmitter consists of a single write buffer, a serial shift register, parity generator and control logic for handling different serial frame formats. The write buffer allows a continuous transfer of data without any delay between frames. The Receiver is the most complex part of the USART module due to its clock and data recovery units. The recovery units are used for asynchronous data reception. In addition to the recovery units, the receiver includes a parity checker, control logic, a Shift Register and a two level receive buffer (UDR). The receiver supports the same frame formats as the transmitter, and can detect frame error, data overrun and parity errors.
Association on human rights and criminal justice measures against terrorism. These workshops enabled us to deepen our knowledge of Nigeria’s terrorism legislation and of the hu- man rights protections in our Constitution that are particu- larly important in the context of counter-terrorism. We also learned a lot about international law and the experience of other countries that have been struggling with terrorism. From the beginning of my partnership with UNODC it has been clear to me that the training I received needs to be shared broadly with my fellow advocates in the States af- fected by Boko Haram. I therefore enthusiastically accepted to become part of a group of lawyers from the federal prosecutor’s offi ce, the police and state security, the judicial training institute, the human rights commission and the bar association who embarked on a train-the-trainers pro- gramme on human rights in the investigation and prosecu- tion of terrorism cases offered by UNODC. This course has not only deepened our knowledge and given us essential skills as trainers, it has also been eye-opening in terms of understanding the perspective of investigators and pros- ecutors. We have formed a joint commitment to upholding the rule of law while each playing our roles in the criminal justice system’s response to terrorism!