Di antara kabupaten / kota di Jawa Tengah yang curah hujannya relatif jarang adalah KabupatenRembang. Curah hujan tahun 1998 hanya 1.570 milimeter ( mm ) dengan 100 hari hujan. Kondisi itu semakin tahun semakin menyusut. Tahun 2002 curah hujan tercatat 1.037 mm dengan 55 hari hujan. Sedangkan pada tahun 2008 ini dipastikan curah hujan maupun hari hujan merosot lagi. Analisis hidrologi membutuhkan masukan data curah hujan yang diperoleh dari stasiun – stasiun yang berpengaruh pada DAS yang ditinjau. Di wilayah KabupatenRembang ada 4 sungai besar, 3 diantaranya termasuk dalam Program Pengelolaan Sungai Terpadu ( PPST ). Sungai – sungai besar tersebut adalah :
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif spasial. Lokasi penelitian di pesisir KabupatenRembang dengan menggunakan Citra Ikonos tahun 2003-2014 dengan validasi menggunakan teknik matrik konfusi. Sumber data primer berupa hasil ceking garis pantai dan penggunaan lahan eksisting serta hasil wawancara penduduk tahun 2014. Produk akhir penelitian adalah media pembelajaran interaktif dari proses dan hasil penelitian sebagai suplemen konstekstual pembelajaran geografi SMA Kelas XII di KabupatenRembang. Prosedur pembuatan media pembelajaran interaktif dengan metode Research and Development (R&D). Ujicoba media pembelajaran interaktif dilakukan di SMA Negeri 1 Kragan.
Penelitian ini dilakukan di Desa Tasikagung Kecamatan RembangKabupatenRembang dengan spesifikasi pada perkampungan nelayan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh melalui kuesioner/wawancara mendalam dengan 33 responden wanita nelayan (hanya diambil 28 orang karena 5 orang sudah menjanda), dengan ketentuan wanita tersebut sudah berkeluarga (istri nelayan) dan bekerja disektor perikanan. Data primer didukung dengan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait, di mana untuk selanjutnya data diolah dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hutan mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting di wilayah pesisir dan lautan. Setiap ekosistem memiliki nilai manfaat baik manfaat langsung maupun tidak langsung berupa jasa ekosistem. Jasa ekosistem adalah proses ekologi atau komponen ekosistem yang berpotensi memberikan aliran manfaat bagi masyarakat. Millenium Ecosystem Assessment (2005) mengklasifikasikan jasa ekosistem dalam empat kategori utama yaitu provisioning services, regulating services , dan cultural services. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dengan konsep MBE dan jasa ekosistem di KabupatenRembang terutama di Kecamatan Rembang perlu dilakukannya analisis jasa ekosistem mangrove di sebagian pesisir Kecamatan Rembang agar pemerintah maupun masyarakat dapat mengetahui manfaat atau jasa-jasa yang dimiliki oleh hutan mangrove tersebut sehingga hutan tersebut dapat terus dilestarikan dan dijadikan sebagai benteng dalam pengurangan risiko bencana terutama bencana kepesisiran serta dapat menjadi acuan dalam manajemen bencana untuk daerah dengan karakteristik yang serupa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jasa ekosistem mangrove di kawasan mangrove Kecamatan Rembang, menghitung besarnya nilai jasa ekosistem mangrove dalam pengurangan erosi pantai, dan membandingkan nilai ekosistem mangrove.
Rembang is divided into 14 districts consisting of 287 villages and 7 villages, including pillars 959 and 3,390 residents of the neighborhood. Assembly Members Rembang consists of 45 people from 7 fractions. Each is a United Development Party (10), of the Democratic Party (8), Party of Democratic Party of Struggle Nasdem (8), the PKB faction (6), Gerindra Party (5 persons), Fraction Karya Prosperous (4 people) and fraction Hope (4). During 2015 Rembang Regency has produced as much as 6 Regional Regulation, Council Decision 21 and 7 Decisions Leadership Council. While the number of hearings that have been done are as many as 14 Session of the Joint Commission and 27 plenary session. 2015 Rembang have done Pemiilu Regional Head (Bupati). The participation rate of the voting rights amounted to 73.71% of the total of 484 282 voters with the acquisition of as much as 97.08% of valid votes. Of the three pairs of candidates are: 1. H. Hamzah Fatoni, SH, M.Kn and Ridwan, SH, M.H; 2. H. Sunarto, S.Hut and Kuntum Khairu Basa, SEI; 3. H. Abdul Hafiz and Bayu Andriyanto, S.E. which was won by the couple no 3 by a vote of 68.53%. Structure Rembang government organization is divided into
kesuksesannya sebagai pengusaha perikanan, Moch. Salim telah dianugrahi penghargaan Upakarti sebagai pemuda pelopor oleh Presiden Suharto pada tahun 1996. 40 Kisah suksesnya sebagai pengusaha perikanan membuat Moch. Salim paham setiap seluk beluk dunia kebaharian. Semenjak pemerintahannya, tampaknya cakupan konsep KBT bukan hanya mengacu kepada kawasan TPI Tasikagung dan sekitarnya saja, tetapi KBT dijadikan sebagai suatu konsep yang luas. Dalam hal ini ada kecenderungan bahwa KabupatenRembang yang merupakan kabupaten pantai secara keseluruhan diperlakukan sebagai sebuah kawasan bahari terpadu. Dengan demikian seluruh kawasan pantai Rembang dengan segala potensi perikanan dan kelautannya merupakan suatu kawasan bahari secara utuh yang terintegrasi dan bersinergi dengan kawasan pedalaman baik yang termasuk wilayah kabupatenRembang sendiri maupun wilayah Kabupaten di sekitarnya. Menangkap pemikiran Bupati tersebut, Hari Susanto
Berangkat dari permasalahan tersebut, yang menunjukkan betapa pentingnya makna sebuah simbol, peneliti tertarik untuk meneliti makna simbol dalam upacara Sedekah laut di desa Tasik Agung kecamatan Rembang, kabupatenRembang. Karena, pembahasan yang mengungkap simbol-simbol dalam suatu budaya lokal khususnya yang berkaitan dengan upacara Sedekah laut sampai saat ini belum pernah dilakukan.
Eka Safitri, Yanityas. 2011. “Analisis Kontribusi Tenaga Kerja Perempuan Pada Pendapatan Keluarga Nelayan : Studi Kasus Industri Pengolahan Ikan Di Desa Tasikagung Kecamatan RembangKabupatenRembang” . Skripsi Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I, Dr. P. Eko Prasetyo, M.Si. Dosen Pembimbing II, Lesta Karolina BR S, SE, M.Si.
Kata kunci :Grup rebana, Nurul Jannah, bentuk pertunjukan, kesenian modern. Salah satu grup rebana yang menampilkan kesenian rebana dalam bentuk modern adalah sebuah grup rebana yang beranggotakan ibu-ibu di Desa Tireman Kecamatan RembangKabupatenRembang bernama Nurul Jannah.Grup Nurul Jannah ini sudah sering tampil dalam acara-acara hiburan hajatan bahkan sering mengikuti lomba tingkat kecamatan dan kabupaten.Permasalahan yang dikaji yaitu bagaimana bentuk pertunjukan rebana grup Nurul Jannah di Desa Tireman Kecamatan RembangKabupatenRembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana bentuk pertunjukan kesenian rebana grup Nurul Jannah di Desa Tireman Kecamatan RembangKabupatenRembang. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumbang pemikiran bagi Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data digunakan triangulasi sumber.Analisis data yang dilakukan dibagi dalam tiga tahap yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan / verifikasi.
3 Pandangan masyarakat/tokoh masyarakat pada pekerja anak di pabrik krupuk di Desa Waru Kecamatan RembangKabupatenRembang. Pada umumnya, persepsi masyarakat atau tokoh masyarakat terhadap adanya pekerja anak di pabrik krupuk tersebut kurang begitu setuju. Hal ini dikarenakan terlihat beberapa dampak negatifnya di kalangan anak tersebut seperti anak lelah untuk belajar dan bersekolah karena sudah terlalu capai, anak juga kehilangan waktu bermain, karena mereka anak-anak juga cenderung mengalami penyalahgunaan tenaga, dan beban beban kerja yang berat tentu saja akan mengganggu perkembangan fisik dan psikologi mereka. Dampak negatifnya dirasakan lebih besar bila dibandingkan dengan dampak positifnya.
Dalam bukunya Setyawan & Winarno, (2006) menuliskan bahwa, pesisir utara KabupatenRembang secara geomorfologis terbagi dalam dua bentangan yang sangat berbeda. Pada kaki Gunung Lasem ke arah timur terbentuk daratan bergelombang yang tersusun atas batu kapur dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Diantara kaki perbukitan kapur tesebut terbentuk pantai-pantai berpasir, termasuk pantai pasir putih akibat pelapukan koral laut. Sebaliknya kawasan di sebelah barat Gunung Lasem merupakan dataran lumpur atau Aluvial yang tidak rata akibat dari sedimentasi.
Menindaklanjuti Surat dari Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika KabupatenRembang Nomor 555/1002/2016 tanggal 22 September 2016 tentang Permohonan Data Informasi Publik. Kami sampaikan Laporan Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Apbd KabupatenRembang Ta 2016 s/d 31 Agustus 2016 sbb:
KESATU : Menunjuk dan Menetapkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Pembantu di Lingkungan Pemerintah KabupatenRembang, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu pendekatan penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diteliti sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini meneliti tentang hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang resiko tinggi kehamilan dengan pemilihan tenaga penolong persalinan di Puskesmas Rembang Kecamatan RembangKabupaten Purbalingga tahun 2010
Salah satu tujuan dari pembangunan nasional adalah mengusahakan agar seluruh rakyat Indonesia menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman dengan karakteristik medan yang sesuai untuk permukiman. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan permukiman adalah adanya faktor-faktor pembatas fisik berupa relief, permasalahan relief yang dihadapi di Kecamatan Matesih bagian Selatan antara lain Desa Pablengan, Karangbangun, Koripan dan Girilayu yang mempunyai relief berbukit. Kondisi yang demikian, menyebabkan permasalahan yang dihadapi berupa daerah yang rawan ancaman bencana alam berupa tanah longsor bagi penduduk Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. Bencana tanah longsor di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah tersebar dibeberapa daerah antara lain: Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Karangpandan, Kecamatan Matesih, Kecamatan Jatiyoso, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jenawi dan Kecamatan Kerjo, namun ada tujuh titik berpotensi longsor yang menjadi fokus pengawasan pemerintah Kabupaten Karanganyar, salah satunya adalah Desa Girimulyo Kecamatan Matesih. Laporan singkat dari hasil penyelidikan Kesbanglinmas Kabupaten Karanganyar (2007).