Salah satu alasan pengambilan sampel penelitian kelompok umur 10-12 tahun yaitu pada usia tersebut merupakan tahap awal pemula dalam pelatihan sepakbola, sehingga melatih teknik dasar (termasuk menggiringbola) adalah langkah yang tepat untuk membentuk dan meningkatkan penguasaan teknik dasar bermain sepakbola. Sejauh ini kemampuanmenggiringbola siswa LPSB Bonansa UNS kelompok umur 10-12 tahun belum diketahui. Pada kelompok umur 10-12 tahun telah diajarkan bagaimana cara menggiringbola serta bagian-bagian kaki yang dapat digunakan untuk menggiringbola. Namun pada kenyataannya masih banyak para siswa yang kemampuanmenggiring bolanya masih rendah. Hal ini dapat dilihat dalam permainan yaitu jarang sekali siswa berani menggiringbola di daerah pertahanan lawan. Masih rendahnya kemampuan siswa dalam menggiringbola tersebut perlu ditelusuri faktor-faktor penyebabnya. Metode latihan yang diterapkan selama ini perlu dievaluasi untuk mencapai hasil latihan yang diharapkan.
Dari analisis data diperoleh hasil penelitian yaitu: 1) Sumbangan kelentukan kaki terhadap kemampuanmenggiringbola sebesar 67,2%, 2) Sumbangan kecepatan lari terhadap kemampuanmenggiringbola sebesar 42,9%, 3) Sumbangan kelincahan terhadap kemampuanmenggiringbola sebesar 42,7%, 4) Sumbangan kelentukan kaki, kecepatan lari dan kelincahan terhadap kemampuanmenggiringbola sebesar 81,8%.
Permasalahan dalam penelitian ini : 1).Apakah ada pengaruh latihan menggiringbola arah tetap terhadap kemampuanmenggiringbola pada pemain PS.HW Kudus tahun 2011, 2) Apakah ada pengaruh latihan menggiringbola arah berubah-ubah terhadap kemampuanmenggiringbola pada pemain PS.HW Kudus tahun 2011,3).Manakah yang lebih baik antara latihan menggiringbola arah tetap dan berubah-ubah terhadap kemampuanmenggiringbola pada pemain PS.HW Kudus tahun 2011. Adapun tujuan penelitian ini adalah:1). Untuk mengetahui pengaruh latihan menggiringbola arah tetap terhadap kemampuanmenggiringbola pada pemain PS.HW Kudus tahun 2011, 2) Untuk mengetahui pengaruh latihan menggiringbola arah berubah-ubah terhadap kemampuanmenggiringbola pada pemain PS.HW Kudus tahun 2011,3). jika ditemukan perbedaan mana yang lebih baik antara antara latihan menggiringbola arah tetap dan berubah-ubah terhadap kemampuanmenggiringbola pada pemain PS.HW Kudus tahun 2011.
Permainan sepakbola modern pertama kali diperkenalkan oleh Cambridge University di Inggris pada tahun 1846, dengan dibuatnya peraturan permainan sepak bola terdiri dari 11 pasal. Peraturan-peraturan itu kemudian disosialisasikan dan dapat diterima oleh universitas dan sekolah lain dan dikenal dengan nama Cambridge Rules of Football. Selanjutnya pada tanggal 8 Desember 1863 tersusunlah suatu peraturan permainan sepak bola oleh The Federation Assosiation dan lahirlah peraturan permainan sepak bola yang digunakan sampai sekarang. Pada tanggal 2l Mei 1904, atas inisiatif Guerin dari Prancis, didirikanlah federasi sepak bola intenasional yang diberi nama Federation Internationale de Footbatl Assosiation disingkat FIFA. FIFA adalah badan tertinggi dalam pelaksanaan pertandingan internasional. Pada tahun 1904 federasi tersebut baru beranggotakan 7 negara pada waktu itu, yaitu: Spanyol, Prancis, Belgia, Belanda, Swiss, Denmark, dan Swedia (Sarumpaet, 1991: 2).
Latar belakang masalah dalam penelitian ini yaitu Teknik menggriring (dribbling). Ketika peneliti mengamati ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 Parbuluan melakukan latihan saat sesi game bahwa saat menggiring, bola lebih sering jauh dari penguasaan kaki atlet sehingga bola tersebut dapat dengan mudah direbut oleh pemain lawan. Maka dari itu atlet tersebut sering sekali kehilangan bola disaat mereka menggiringbola sehingga disaat pertandingan para atlet kurang memiliki keberanian untuk banyak menggiringbola, mereka lebih sering menggunakan umpan-umpan jauh dalam pertandingan,
Ketika peneliti melakukan observasi dengan mengamati latihan di SSB Putra Melati masih banyak atlet yang belum menguasai teknik dribbling atau menggiringbola. Teknik ini sangat penting dikuasai pada saat bermain sehingga pemain yang membawa bola mampu mengusai bola hingga di umpan ke lawan atau di shooting ke gawang lawan. Hal ini disebabkan beberapa faktor salah satunya adalah kurangnya tahap latihan yang dikhususkan untuk melatih menggiringbola dan latihan yang kurang bervariasi. Bentuk latihan yang dilakukan pelatih hanya menggiringbola secara konvensional, padahal masih banyak bentuk latihan yang menciptakan variasi-variasi latihan menggiringbola. Menggiringbola harus memperhatikan posisi bola, posisi penghalang atau lawan, posisi kaki dan juga arah bola yang akan di giring sehingga bisa tetap dalam jangkauan kaki tanpa bisa direbut oleh lawan.
Pada zaman modern sekarang ini olahraga sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik. Masyarakat telah mengatur jadwal khusus untuk berolahraga. Banyak cabang olahraga yang telah berkembang luas di masyarakat sekarang. Salah satunya adalah sepak bola. Sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat bahkan telah banyak yang menjadi tenaga profesional baik itu sebagai pelatih, wasit, atlet serta industri-industri sepak bola yang telah berkembang luas di seluruh dunia. Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan di lapangan rumput yang rata oleh dua tim yang terdiri dari 10 orang ditambah satu orang penjaga gawang. Setiap tim berusaha untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dengan peraturan yang telah diakui bersama. Sepak bola mempertujukkan kemampuan seseorang untuk mendemontrasikan dalam penguasaan teknik, taktik bermain dan kemampuan fisik yang baik dengan harmonisisasi gerak yang mencerminkan kekuatan, kecepatan, kelincahan, koordinasi dan daya ledak. Disamping itu setiap pemain harus dapat mensinkronkan gaya permainan individunya dengan anggota tim yang lain sehingga dapat terjalin sebuah kerjasama yang baik untuk menghasilkan gol dan mengalahkan lawan.
tercantum dasar permainan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan untuk kompetensi dasar adalah: Menunjukkan untuk kerja ketrampilan lokomotor dan manipulatif dalam salah satu nomor olahraga beregu bola besar (sepakbola, bolavoli, bolabasket) dengan kontrol yang baik. Oleh karena itu, kurikulum sudah memberikan jalan keluar untuk mengatasi kekurangan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, yaitu dengan dilaksanakan program kokurikuler olahraga seperti (sepakbola, bola besar, beladiri, dan lain-lain). Bila kegiatan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan dengan baik, terarah, terencana, dan berkesinambungan, diharapkan dapat mendukung pembinanan dan peningkatan prestasi olahraga, meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah tersebut tentunya harus didukung oleh beberapa faktor. Faktor tersebut seperti keterediaan alat dan fasilitas yang memadahi, kecakapan guru pendidikan jasmani dan kesehatan serta guru pembimbing kegiatan ekstrakurikuler dalam memberikan materi maupun kemampuan siswa utuk mengikuti pelajaran.
Tujuan penelitian ini dapat mengetahui : (1) Perbedaan pengaruh latihan menggunakan bola standar dan kombinasi bola modifikasi terhadap kemampuanmenggiringbola pada siswa Pusat Pelatihan Dan pembinaan Pemain Sepakbola Zettle Meyer Karanganyar tahun 2013. (2) Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara latihan menggiringbola menggunakan bola standar dan kombinasi bola modifikasi terhadap kemampuanmenggiringbola pada siswa kelompok umur 10- 12 tahun Pusat Pelatihan Dan pembinaan Pemain Sepakbola Zettle Meyer Karanganyar tahun 2013.
signifikansi 5% artinya dimana peningkatan kemampuanmenggiringbola dengan pembelajaran latihan menggiringbola menggunakan bola standarlebih baik dari pada dengan menggunakan bola tidak standar. Hal ini sejalan denganS ugiyanto (1995: 361) yang menyatakan, “Ketrampilan gerak akan meningkat, menyertai proses belajar. Makin sering melakukan gerakan, siswa akan semakin terbiasa dengan stimulus dan respon gerakan yang dilakukan. Dengan makin terbiasa dengan stimulus yang sejenis, maka kecepatan untuk merespon terhadap stimulus yang sama akan menjadi semakin cepat”.Penggunaan bola yang ideal memungkinkan anak dapat melakukan latihan dengan baik
Untuk mengecoh pemain lawan dalam sebuah permainan futsal, seorang pemain futsal harus memiliki kemampuan dalam menggiringbola. Ada beberapa teknik dalam menggiringbola yang harus dikuasai dalam bermain futsal, berikut ini beberapa teknik dalam menggiringbola pada permainan futsal:
fisik pemain. Dimana latihan ditekankan pada latihan yang meningkatkan kekuatan, daya tahan, kecepatan, koordinasi, kelincahan, dan kelentukan. Latihan technical training menekankan pada kemampuan bermain bola seperti passing, shooting, heading,dan jungling. Latihan tactical training menekankan pada kemampuan menjalankan strategi bermain bertahan dan menyerang yang ditetapkan oleh tim pada hal ini kerjasama tim dan kelompok diperlukan. Latihan psicological training adalah menekankan pada bagaimana pemain bisa mengatasi
Tendangan bebas dapat di artikan menjadi 2 macam yaitu :tendingan langsung dan tendangan tak langsung.Bola dapat di mainkan terlebih dahulu bila di luar garis penalty.jarak pemain bertahan dengan bola ± 9.15 m dari bola.dengan bola dalam keadaaan diam dan tidak
Selain sejarah versi FIFA ini, ternyata ada beberapa negara yang mengklaim bahwa futsal berasal dari negara mereka. Kanada dan Brasil termasuk negara yang mengklaim. Brazil mengklaim bahwa sebelum munculnya cerita sejarah futsal versi FIFA, pemain sepak bola di Brazil sudah melakukan sepak bola ruangan ini sejak lama.
akan lebih bermakna dan tujuan latihan akan lebih cepat tercapai. Diharapkan dengan memasukkan unsur kegembiraan dalam setiap latihan disertai pemenuhan kebutuhan psikologi pemain usia 14-16 tahun yang lebih mengetengahkan sifat egois serta ingin menunjukkan kepada halayak ramai bahwa dia mempunyai kemampuan lebih, maka secara otomatis peningkatan kemampuanmenggiring bolanya akan meningkat pesat.
Mengumpan tidak harus pas ke orangnya. Contoh : 1.Jika teman kita sedang berlari, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya. 2.Jika kita ingin teman kita merangsek ke depan dalam waktu yang lebih cepat, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya sehingga ia berlari kedepan untuk mengejar bola tersebut. 3.Umpan terobosan.
Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak lay-up, yaitu: langkah kaki tidak teratur, tangan dan kaki kurang harmonis saat mendekati ring, langkah kaki terlalu lebar, bola tidak terkuasai dengan baik sehingga terlepas dari tangan, tidak ada loncatan, dan tidak ada gerakan lanjutan setelah bola lepas.
Pengontrol bisa menggunakan dada, paha atau kaki untuk mengontrol bola. Bagi pemain yang bertugas melempar bola juga harus variatif dalam melempar bola kearah yang berbeda-beda. Jika bola keluar dari lingkaran, maka harus berganti peran dengan pelempar. Latihan ini tampaknya sederhana, tapi akan sangat bermanfaat. Jika sudah
Kenyataan, sepakbola (dan atau bola dalam pengertian luas) adalah hasil proses panjang peradaban yang bisa ditelusuri di banyak tempat di bumi sejak sebelum Masehi. Maka jika Inggris pada 1996 itu dengan bangga pasang slogan Euro 96 – Football Comes Homes – apakah bukan kebanggaan berlebihan? Sebab permainan bola itu sudah amat tua.Era Mesir purba, misalnya, sudah mengenal bola dengan kain linen. Ini masih tersimpan di museum Inggris. Berbagai relief dinding di museum menunjukkan, permainan bola juga sudah dikenal di peradaban Yunani purba disebut episcuro.
memainkannya dengan paha. Sekitar abad kedua, episcuro hijrah ke Roma dan peradaban Romawi menyebutnya harpastum.Konon Julius Caesar suka permainan itu. Tapi Horatius dan Virgilius meremehkannya. Ovidius menyebut permainan itu brutal kasar mendekati biadab, maka tak cocok buat perempuan.Sampai abad ke-9 para intelektual era Yunani- Romawi tak sudi menyebut-nyebut permainan bola. Dianggap tidak bermutu.