Untuk memperoleh data mengenai hubungan motivasi dengan pencapaian prestasi loncatindah atlet Porda XI Jawa Barat, terlebih dahulu melakukan uji coba terhadap instrumen. Uji coba instrumen tersebut bertujuan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu tes angket dan apakah tes angket tersebut cocok digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi atlet loncatindah dikaitkan dengan prestasi yang dicapai. Dalam Pengujian validitas instrumen penulis menggunakan SPSS 1.5 for Windows dengan analisis Paired – Samples T Test.
c) Tahap melayang, dalam gerakan ini tubuh berada di udara dan dalam melakukan gerak loncatindah golongan I sudut, tangan bekerja sebagai komponen penyeimbang, pinggul dan kaki sebagai faktor dalam melakukan gerak sudut. Tahap ini dipengaruhi oleh gerakan dari loncatan, pada saat meloncat sampel membuat kemiringan sudut 108.7 pada lutut dan 106.5 pada pinggul, dan hasil dari loncatan tersebut menjadikan sampel melayang dan dapat menyeleseikan gerakan yang dilakukan. Pergelangan kaki ketika berada di udara dalam keadaan fleksi plantar, ketika badan dalam keadaan titik tertinggi dan arah gerakan akan menuju kebawah karena adanya gravitasi bumi, tubuh membentuk sudut 70.3 derajat selanjutnya meruncing menjadi 27.7 derajat. Tubuh selanjutnya akan melakukan persiapan untuk gerakan masuk ke air. Musyafari Waluyo berpendapat (2008:76:) “ bahwa energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam badan karena posisi dari badan, yang merupakan kemampuan untuk melaksanakan kerja. ” Subjek dalam penelitian ini ketika meloncat ke atas mengeluarkan energi kinetik, ketika subjek dalam penelitian ini mencapai titik tertinggi ia mempunyai energi potensial yang berbanding lurus dengan tingginya. Energi potensial penting bagi semua aktifitas berayun, dengan energi potensial badan menambah kecepatannya pada saat melakukan ayunan ke bawah (Musyafari Waluyo, 2008:76).
Perencanaan Pembangunan Kolam Renang 50m, 25m dan Kolam Loncat Indah Sangatta Sehubungan dengan Dokumen Kualifikasi Saudara untuk pelelangan pekerjaan tersebut di atas, bersama iniPOKJA[r]
Melakukan berbagai keterampilan senam berdasarkan konsep ya ng benar dan memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Mempraktikkan salah satu gaya renang dan loncat indah sederhan[r]
Atlet loncat indah harus melakukan gerakan dg derajad gerakan tertentu, maka ia akan memberikan atribut sulit, tidak sulit, mudah pada gerakan yg harus dilakukan Seorang pemain tae[r]
Memberi wadah bagi pengembangan, pembinaan, dan pelatihan olah raga air khususnya olahraga yang dikompetisikan antara lain renang, loncat indah, jet ski dan selam Diving, dengan penyedi[r]
Penelitian ini menunjukan bahwa (1) Hasil identifikasi bakat olahraga yang dimiliki melayu di Kalimantan Barat adalah olahraga loncatindah (Diving) suku dayak melayu memiliki 64% dari sampel yang diteliti. Bakat olahraga Atletik lompat tinggi (Atletics High Jump) suku melayu memiliki 30% dari sampel. Bakat olahraga Angkat beban (Powerlifting) suku melayu memiliki 3% dari sampel yang diteliti. Bakat olahraga Atletik tolak peluru dan lempar cakram (Atletics shot put and discus) suku melayu memiliki hasil 3% dari sampel yang diteliti. (2) Bakat olahraga suku melayu di Kalimantan Barat yakni loncatindah (diving) dengan persentasi bakat diatas 50 % dari sampel yang diteliti. Sehingga rekomendasi dalam pemilihan bibit atlet cabang olahraga loncatindah (diving) adalah suku melayu.
Analisis Loncat Kangkang Tumpuan Pangkal Peti Lompat Cobalah lakukan dan analisis keterampilan gerak loncat kangkang tumpuan pangkal peti lompat melalui tahapan gerakan sebagai berikut:[r]
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan antara latihan loncat naik turun bangku dan latihan loncat melewati kotak, dan mana yang lebih baik antara latihan loncat naik turun bangku dengan latihan loncat melewati kotak terhadap hasil kemampuan lompat jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode latihan loncat naik turun bangku dengan latihan loncat melewati kotak serta untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara kedua latihan tersebut terhadap hasil kemampuan loncat jauh pada siswa putra kelas IV dan V SD Negeri Sidakaton 01 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2008/2009.
Senam merupakan salah satu aktivitas jasmani yang menyenangkan. Setiap gerak kehidupan kita senantiasa berhubungan dengan gerakan senam. Apabila kita melakukan senam ketangkasan, tubuh kita akan terasa lebih kuat dan terampil. Semakin banyak kita melakukan senam ketangkasan seperti lompat kangkang dan jongkok akan membuat kita lebih percaya diri dan berani menghadapi tantangan. Cobalah lakukan senam ketangkasan yang menggunakan peti lompat. Aktivitas senam menggunakan peti lompat sangat memungkinkan akan memberikan landasan pembentukan dan pengembangan karakter keberanian, kepercayaan diri, dan ketangkasan. Siswa akan merasa senang dan bangga pada diri sendiri jika berhasil melakukan gerakan loncat pada peti lompat, sehingga akan menumbuhkan rasa percaya diri pada kemampuan diri sendiri.
Tes loncat tegak Mengukur Daya ledak - Atlet siap berdiri tegak di atas lantai datar - Setelah ada aba-aba, atlet melakukan gerak loncat tegak - Nilai yang diambil adalah pengulangan[r]
Menentukan bilangan pada garis bilangan 9 Mengenal garis bilangan Membilang secara urut Membilang loncat dua bilangan Membilang loncat tiga bilangan Membandingkan dua bil[r]
Negeri Wonowoso). Pada waktu mengajar, guru memberikan materi pelajaran langsung pada cara melakukan/ mempraktikkan cabang olahraga yang akan diambil nilainya, tanpa diawali dengan proses pembelajaran, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam melakukan loncat katak. Sebagian besar siswa baru menguasai cara melakukan awalan, mereka belum mampu melakukan gerakan secara keseluruhan. Dari hasil pratindakan oleh peneliti, dari 32 siswa yang senang dan minat terhadap materi loncat katak hanya 15 siswa yang mampu melakukan teknik pembelajaran dengan benar, sehingga nilai untuk pembelajaran loncat katak pada anak kelas IV menjadi rendah. Menurut hasil pengamatan peneliti, rendahnya nilai untuk mata pelajaran Penjas khususnya pada materi loncat katak di kelas IV SD Negeri Wonowoso tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu: (1) Materi loncat katak yang diterima anak tergolong materi baru, sehingga anak belum behgitu paham, (2) Prasarana dan sarana pembelajaran penjas kurang memadai, (3) Guru kesulitan dalam membangkitkan minat siswa.
4.4.2.2Lari Dalam Lumpur Melompati Gulungan Jerami dan Loncat Meraih Bola Hasil tes kekuatan otot tungkai untuk kegiatan lari dalam lumpur melompati gulungan jerami dan loncat meraih bol[r]
Dalam arti dengan alat peraga maka hal-hal yang bersifat abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model benda- benda kongkret yang dapat menggambarkan ide abstrak sehingga dapat dilih[r]
selengkapnya Keuntungan berinvestasi di Griya Investa Investasi Anda terjamin menguntungkan dan halal Bergabung bersama kami, bebas dunia properti dari riba Investor, developer dan p[r]
Untuk menciptakan peningkatan kondisi fisik, teknik dan mental atlet perlu tindakan dan pengaturan program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan atlet itu sendiri. Tanpa disadari dengan program pelatihan yang baik akan adapat menghasilkan prestasi yang baik pula. Disamping itu untuk dapat mencapai prestasi lompat jauh semaksimal mungkin (sejauh-jauhnya) perlu diadakan program pelatihan yang membutuhkan waktu yang cukup lama sesuai dengan program yang ditentukan. Harsono mengemukakan tentang pelatihan adalah suatu proses yang sitematis dari berlatih yang dilaksanakan secara berulang-ulang dengan kian hari menambah beban pelatihan (Harsono, 1998; 40). Dalam penelitian ini pelatihan yang dimaksud adalah pelatihan loncat jongkok pada tangga, dalam 10 repetisi 4 set dan 4 repetisi 10 set.
Jika dimulai dengan tegak langkah, maka pada hitungan “satu” langkahkan kaki kiri ke samping kiri (langkah – putar samping – kangkang). Latihan ini membutuhkan keterampilan dan kecekatan. Untuk melatih pertama kali, maka gunakan irama 3/4 lambat, 4/4 sedang, dan setelah lancar mengerjakan gunakan irama 3/4 cepat. Untuk mengimbangi gerakan supaya tidak kaku, dapat disertai ayunan lengan. Untuk memudahkan putaran, jalankan dengan mengangkat tumit waktu berputar, badan tegak pandangan ke depan. Draipas dilakukan ke kiri dan ke kanan. Setelah dikuasai dapat dilanjutkan dengan latihan loncat, kombinasi langkah, variasi langkah, dan variasi loncat.
Produk pembelajaran gerak dasar loncat selain memiliki kelebihan juga memliki kekurangan, diantaranya: (1) model pembelajaran gerak dasar loncat menggunakan bahan bekas yang diambil dari tempat pembuangan yang kotor, tapi sebelum digunakan dicuci terlebih dahulu, selain itu bahan juga mudah rusak, (2) model pembelajaran gerak dasar loncat memerlukan tinggi siswa yang rata-rata tinggi siswa sama, sedangkan ada beberapa anak yang tinggi badannya tidak sesuai dengan siswa lain atau kurang tinggi, sehingga bagi siswa tersebut mengalami kesulitan pada saat melakukan loncatan, (3) memerlukan lapangan yang cukup luas dan kering, (4) karena permainannya dilakukan dengan cara beradu cepat antar tim maka banyak anak yang melakukan gerakan dengan asal- asalan dan akhirnya banyak siswa yang mengabaikan peraturan.
Penelitian dilaksanakan dalam bentuk pengujian lapang di kebun jeruk siam petani umur 5 tahun selama 3 - 4 bulan di Ds. Karangnongko, Kec. Poncokusumo. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan (Tabel 1). Satuan petak yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu pohon yang berada pada stadia peka terhadap serangan hama kutu loncat dan kutu daun.