Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model TGT dengan mediakartumuatan dalam peningkatan hasil belajar Matematika tentang bilangan bulat; (2) meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model TGT dengan mediakartumuatan; (3) mendeskripsikan kendala dan solusi dalam penerapan model TGT dengan mediakartumuatan.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi Penelitian Tindakan Kelas ini yang berjudul “ PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIAKARTUMUATAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2012/2013 ”.
Kendala yang ditemui pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan mediakartumuatan dalam peningkatan pembelajaran bilangan bulatsiswa kelas IV SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2012/2013, yaitu: (1) penggunaan bahasa kurang baku, (2) pembagian kelompok menyita waktu banyak, (3) siswa kurang komunikatif dalam menyampaikan hasil diskusi, (4) pada saat kegiatan pembelajaran ada siswa yang tidak memperhatikan. Adapun solusi yang dilakukan oleh peneliti (guru) yaitu: (1) guru menggunakan bahasa baku, (2) pembagian kelompok dilakukan sehari sebelum penelitian, (3) guru membantu siswa dalam menyampaikan hasil diskusi, (4) guru akan menegur siswa yang tidak memperhatikan.
Pemecahan masalah matematika merupakan kemampuan menyelesaikan permasalahan matematika yang menuntut siswa untuk aktif menemukan, mengolah, dan menyelesaikan masalah. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dapat dilakukan melalui penerapan model problem based learning berbantuan mediakartumuatan. Problem based learning merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk berpikir kritis dengan keterampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut. Mediakartumuatan adalah media yang terbuat dari kertas buffalo berukuran 7 x 7 cm dengan tanda muatan positif dan negatif di tengah kartu. Dengan penggunaan media ini, pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa sehingga siswa lebih mudah memahami materi operasi hitung campuran yang disampaikan. Hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah melalui penerapan model problem based learning berbantuan mediakartumuatan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika, aktivitas belajar siswa, dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran matematika.
Oktiani,D. N. (2011). Penggunaan MediaKartuMuatan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV.3 pada Materi Operasi Hitung Bilangan di Sekolah Dasar Negeri Pancasila Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2010/2011) . Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan. INTERNET:
Selanjutnya, setelah peneliti mulai menggunakan mediakartu angka, ternyata di peroleh hasil yang lebih baik. Melalui penggunaan mediakartu angka tersebut, beberapa anak mulai mengalami perubahan. Hal ini dapat di lihat dari 12 anak didik yang menjadi sampel penelitian, terdapat 4 anak (33%) dalam kategori berkembang sangat baik (BSB), karena 4 anak ini dapat menyebutkan lebih dari 7angka, kemudian ada 5 anak (42%) dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH), karena 5 anak ini dapat menyebutkan 5-7 angka, 2 anak (17%) dalam kategori mulai berkembang (MB), karena 2 anak ini dapat menyebutkan 1-5 angka. 1 anak (8%) dalam kategori belum berkembang (BB) karena anak tersebut belum dapat menyebut angka.
Keberhasilan proses ditinjau dari hasil observasi tindakan yang dilakukan selama pembelajaran pada siklus pertama, yakni melalui tiga kali pertemuan pembelajaran keterampilan menulis bahasa Prancis. Pada pertemuan pertama, peserta didik masih malu untuk banyak melakukan interaksi dengan peneliti dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan peserta didik masih harus menyesuaikan dengan materi pembelajaran dan permainan kartu kuartet yang diberikan oleh peneliti. Setelah beberapa saat peserta didik mulai tertarik dengan permainan kartu kuartet, sehingga peserta didik banyak yang memperhatikan dan antusias saat peneliti mengajar. Peserta didik juga mulai berani mengajukan pertanyaan tanpa diminta terlebih dahulu oleh peneliti. Peserta didik antusias mengikuti pembelajaran dan tidak ada yang keluar kelas saat pelajaran berlangsung, seperti ke kantin atau duduk-duduk di depan kelas.
Berdasarkan teori Jean Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif anak SD berada dalam tahap operasional konkret dalam berfikir. Masih sulit bagi anak untuk memahami suatu konsep yang abstrak. Oleh karena itu mediakartu bergambar berisi gambar pakaian adat, rumah adat, alat musik tradisional, dan makanan tradisional untuk membantu memudahkan siswa memahami keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Hal tersebut juga sesuai dengan manfaat media yang dikemukakan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001: 6) yaitu untuk memperjelas materi pembelajaran sehingga maknanya lebih dapat dipahami oleh siswa dan memudahkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIAMUATAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KARANGPOH TAHUN AJARAN 2015/2016” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Pembelajaran matematika di SD khususnya kelas II SD Negeri Gedongkiwo pada materi mengurutkan bilangan umumnya masih didominasi oleh guru dengan metode yang masih konvensional yaitu metode ceramah tanpa menggunakan media sehingga pembelajaran berpusat pada guru. Hal ini diperparah lagi dengan tanpa adanya perhatian yang cukup terhadap pemahaman siswa. Proses pembel- ajaran tersebut menyebabkan pema- haman konsep siswa dalam pembel- ajaran tidak berkembang secara optimal, akibatnya siswa menjadi pasif dalam belajar dan kurang termotivasi.
Secara sempit kurikulum muatan lokal adalah progam pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, serta lingkungan budaya dan kebutuhan daerah, sedangkan anak didik di daerah itu wajib mempelajarinya. 1 Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang berupa mata pelajaran untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan ciri khas potensi daerah, materinya tidak dapat dikelompokkan dalam mata pelajaran yang ada. Dalam pengertian merujuk pada karakteristik atau bobot yang bersifat lokal yang secara sadar dan sistematik memberikan corak pada bagaimana kurikulum diimplementasikan sesuai dengan kemampuan, daya dukung, kepentingan lokal. 2
Media flip chart ini dianggap cukup bagus dan membantu guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Begitu pula bagi guru, akan lebih mengefisienkan waktu dan penggunaan papan tulis sehingga guru dapat melanjutkan pelajaran tanpa mengejar materi yang dibatasi oleh waktu. Media flip chart bentuknya sederhana, ekonomis, bahan mudah diperoleh, dapat menyampaikan rangkuman, mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya, sedikit memerlukan informasi tambahan, dapat membandingkan suatu perubahan, dapat divariasi antara media satu dengan yang lainnya.
terpisah dengan komputer, kecualiseperti komputer Macintosh yang sudah mengikutkan kartu jaringan Ethernet didalamnya. kartu Jaringan ethernet umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel Koaksial ataupun kabel twisted pair, jika didesain untuk kabel koaksial konenektorya adalah BNC, dan apabila didesain untuk kabel twisted pair maka akan punya konektor RJ-45. Beberapa kartu jaringan ethernet kadang juga punya konektor AUI. Semua itu di koneksikan dengan koaksial, twisted pair, ataupun dengan kabel fiber optik.
mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
Dakam Lampiran Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan bahwa muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah. Keanekaragaman budaya, lingkungan sosial, dan kondisi alam itu merupakan kekayaan hidup bangsa Indonesia, oleh karena itu perlu dilestarikan dan dikembangkan melalui upaya
Dalam Kurikulum 2013, pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar merupakan muatan lokal menurut Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Kapuskurbuk) Kemendikbud yaitu Ramon Mohandas. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas daerah, termasuk keunggulan daerah. Hasil pengamatan suatu penelitian, pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar selama ini masih bersifat konvesional. Dalam mengajar guru hanya mengandalkan metode ceramah secara klasikal. Guru kurang menggunakan media pendukung selain buku. Metode pembelajaran seperti ini kurang memenuhi prinsip pembelajaran yang efektif dan kurang memberdayakan potensi siswa. Kegiatan belajar mengajar seharusnya mampu mengoptimalkan semua potensi siswa untuk menguasai kompetensi yang ada.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif partisipatif dengan menggunakan model penelitian Kemis dan Mc Taggrt.Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B di RA Mathla’ul Anwar Pingit yang berjumlah 16 anak yang terdiri dari 7 anak laki - laki dan 9 anak perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar bahasa pemula anak dengan mediakartu kata. Metode yang digunakan dalam pngumpulan data adalah observasi, sedangkan teknis analisisi data yang digunakan secara kualitatif dan kuantitatif.
Mediakartu pintar yaitu alat yang berbentuk kartu di dalamnya berisikan materi yang dapat mendorong siswa untuk meningkatkan prestasi belajar. Mediakartu pintar dapat melatih siswa untuk aktif dan memahami materi yang telah disampaikan guru. Syanas, dkk ( 2016: 20) mediakartu pintar membantu siswa dalam bekerja sama menyelesaikan masalah yang diberikan. Kerjasama yang terjalin dengan baik antar siswa dalam kelompok mengindikasikan interaksi sosial siswa yang mulai meningkat.
E Jika diperlukan untuk menghindari tubrukan atau untuk memberikan waktu yang lebih banyak untuk menilai keadaan ,kapal harus mengurangi kecepatannya atau menghilangkan kecepatannya sam[r]