Tuhan menciptakan manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan termasuk diciptakannya mereka yang mengalami difabel. Penderita difabel tentu akan mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang sama dengan anak normal lainnya. Namun, difabel masih dipandang sebelah mata dan dipadang rendah. Mereka dianggap tidak bisa bekerja, tidak bisa berpendidikan, tidak bisa belajar, tidak bisa naik transportasi, tidak bisa mandiri, selalu perlu bantuan, dan dianggap bahwa semua kaum difabel menderita cacat parah. Di Indonesia ketersediaan lapangan kerja masih saja menjadi problem. Buktinya, hingga kini jutaan penduduk Indonesia masih menganggur terutama kaum difabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan minatberwirausaha. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara efikasi diri dengan minatberwirausaha. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 60 subjek, sedangkan populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh penyandang difabel yang berada di BBRSBD “Prof. Dr. Soehar so Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana variabel efikasi diri merupakan variabel bebas dan variabel tergantungnya adalah minatberwirausaha. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan seluruhnya, dapat diambil kesimpulan bahwa; 1) Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara resiliensi dengan minatberwirausaha pada mahasiswa. Semakin tinggi resiliensi maka semakin tinggi minatberwirausaha pada mahasiswa dan sebaliknya semakin rendah resiliensi maka semakin rendah minatberwirausaha pada mahasiswa. 2) Minatberwirausaha pada mahasiswa tergolong tinggi. 3) Resiliensi pada mahasiswa tergolong tinggi. 4) Peranan atau sumbangan efektif resiliensi terhadap minatberwirausaha pada mahasiswa tingkat akhir sebesar 34,4 %, sedangkan sisanya sebesar 65,6 % dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan seluruhnya, sehingga peneliti menyarankan; 1) Bagi subjek, khususnya mahasiswa tingkat akhir semester 7 untuk memulai suatu usaha kecil – kecilan seperti online shop atau yang lain walaupun memegang resiko gagal, karena jika tidak mencoba kita tidak akan pernah mengetahui sejauh mana kemampuan kita. 2) Kepada dosen, agar selalu memotivasi dan mendukung mahasiswanya untuk memulai sutau usaha baru dan menarik untuk ditawarkan oleh masyarakat. 3) Bagi Fakultas diharapkan meningkatkan kualitas pengajaran terutama kewirausahaan dan menyediakan sarana prasarana yang mendukung program kewirausahaan, sehingga akan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih percaya diri dalam minatberwirausaha. 4) Bagi peneliti lain disarankan untuk lebih bisa banyak mengungkap dengan beberapa indikator lain yang belum diteliti, dengan penulisan aitem skala yang lebih spesifik dengan variabel, pemilihan tempat penelitian yang berbeda dan melibatkan beberapa subjek sehingga hasil penelitian lebih maksimal, serta dapat mengembangkan penelitian tentang pemberian informasi karir yang lebih jelas tentang peluang berwirausaha. Sehingga memberikan gambaran yang lebih luas tentang kewirausahaan.
Institut Pertanian Bogor sebagai salah satu perguruan tinggi negeri telah berupaya untuk mendorong minatberwirausaha mahasiswa, salah satunya dengan menyelenggarakan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) untuk menjaring potensi wirausaha di kalangan mahasiswa agar kelak bisa berkarir sebagai seorang wirausahawan. Saat ini kewirausahaan yang sudah dikembangkan oleh mahasiswa IPB adalah usaha pembudidayaan ternak, perikanan, dan hortikultura, sedangkan usaha yang bergerak di bidang wisata alam masih sedikit. Padahal Indonesia memiliki potensi wisata alam yang melimpah. IPB juga telah memiliki mata kuliah Rekreasi Alam dan Ekowisata yang memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi alam untuk keperluan wisata. Sehingga mahasiswa IPB yang telah mendapatkan mata kuliah Pengantar Kewirausahaan dan mata kuliah Rekreasi Alam dan Ekowisata diharapkan dapat mulai mengembangkan kewirausahaan di bidang wisata alam.
Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis pertama yaitu uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah data data berasal dari populasi yang memiliki sebaran atau distribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors melalui uji Kolmogrov-Smirnov dalam program SPSS 15.0. Untuk menolak atau menerima hipotesis dengan cara membandingkan nilai probabilitas dengan taraf signifikansi ( α ) =5%. Jika nilai probabilitas > 0.05 maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal. Adapun ringkasan hasil uji normalitas menyimpulkan bahwa ketiga data yaitu minatberwirausaha mahasiswa, kreativitas, dan sikap mandiri kesemuanya berdistribusi normal. Dengan nilai signifikansi untuk variabel minatberwirausaha mahasiswa yaitu 0,057 > 0,05. Variabel kreativitas dengan nilai signifikansi yaitu 0,074 > 0,05. Variabel sikap mandiri dengan nilai signifikansi yaitu 0,063 > 0,05.
Minatberwirausaha tidaklah tumbuh secara instan, akan tetapi memerlukan tahap dan proses sesuai dengan kepribadian masing-masing orang. Oleh karena itu, langkah yang paling mudah adalah minatberwirausaha harus dipupuk sejak muda. Dan waktu kuliah adalah waktu yang ideal untuk menumbuhkan minat tersebut. Karena dengan semangat anak muda yang dimiliki dan dibandingkan dengan tingkat kecerdasan dan kemandirian yang dimiliki akan lebih mendukung untuk dapat tumbuhnya minatberwirausaha. Semakin muda maka semakin kuat pula fondasi minatberwirausaha yang dimiliki, sehingga kelak akan menjadi seorang wirausahawan yang handal. Menurut Soedjono dalam Suryana (2011:62) mengungkapkan bahwa:
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kondisi dan mengetahui determinan motivasi terhadap minatberwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan dilanjutkan akses modal sebagai variabel moderating. Metode penelitian dengan survey lapangan dan studi pustaka, teknik pengumpulan data dengan wawancara dan kuesioner. Teknik analisa menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menggambarkan mahasiswa berminat berwirausaha sebesar 81,17%, proses pembelajaran mata kuliah kewirausahaan menerapkan praktek 25% dan 75% sebesar 35,36% sehingga kegiatan praktek perlu ditingkatkan. Pencapaian hasil pembelajaran 58,3% mendapatkan nilai B. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi, pelatihan, seminar dan sebagainya sebesar 25,2%, membuat proposal bisnis sebesar 22,9% sehingga perlu ditingkatkan untuk merangsang karakteristik wirausaha. Hasil persamaan pertama variabel faktor internal (personal dan kreaktivitas) dan faktor eksternal berpengaruh signifikan terhadap minatberwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan. secara simultan variabel faktor internal variabel dan faktor ekternal berpengaruh signifikan terhadap minatberwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan. Hasil Uji statistik Persamaan kedua sebagai variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minatminatberwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan. baik variabel faktor internal dan eksternal yang dimoderating oleh variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minatberwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan bantuan program computer SPSS_13, dapat diketahui nilai Rerata (M) yang diperoleh sebesar 63,17 ; Median 63,00 ; Modus 60,00 dan Standar Deviasi 3,57. Selain itu berdasarkan tabel diatas dapat juga diketahui bahwa data minatberwirausaha ibu-ibu rumah tangga pada kategori sangat tinggi sebanyak 12 ibu-ibu rumah tangga (65%), kategori tinggi sebanyak 3 ibu-ibu rumah tangga (15%), kategori sedang sebanyak 2 ibu-ibu rumah tangga (10%), dan kategori rendah sebanyak 2 ibu-ibu rumah tangga (10%). Dengan demikian untuk nilai rerata (M) = 63,17 apabila dilihat berdasarkan tabel V, maka nilai tersebut dalam kategori tinggi yang dicapai oleh 12 ibu-ibu rumah tangga (65%). Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat minatberwirausaha ibu-ibu rumah tangga di Vila Mutiara Cikarang Bekasi yang memiliki tingkat pendidikan SMP pada kategori sangat tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan minatberwirausaha. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara efikasi diri dengan minatberwirausaha. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 60 subjek, sedangkan populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh penyandang difabel yang berada di BBRSBD “Prof. Dr. Soeharso Surakarta . Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana variabel efikasi diri merupakan variabel bebas dan variabel tergantungnya adalah minatberwirausaha. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama berkuliah di Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi dan Administrasi, mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi Universitas Negeri Jakarta, menunjukkan adanya hasil yang kurang maksimal dalam menanamkan dan menumbuhkan minatberwirausaha di kalangan mahasiswa. Hal ini disebabkan masih adanya pengaruh dari berbagai faktor yang menggantungkan masa depan pekerjaan mereka sebagai pegawai. Minat menjadi entrepreneur hanya sebatas “ikut - ikutan” tren yang ada. Para mahasiswa umumnya takut mengambil risiko dari usaha yang akan diambilnya meskipun mereka saat ini telah dibekali oleh mata kuliah kewirausahaan. Rata-rata mahasiswa juga beranggapan bahwa faktor modal yang menjadi penghambat dalam berwirausaha selain dari faktor motivasi untuk berwirausaha. Selain itu, lingkungan keluarga yang kurang mendukung untuk berwirausaha menyebabkan seseorang tidak memiliki keyakinan akan berhasil menjadi seorang wirausahawan. Keluarga tersebut cenderung mengambil “jalan aman” untuk menjadi pegawai dan beranggapan bahwa menjadi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh efikasi diri dan motivasi berwirausaha terhadap minatberwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 164 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Stambuk 2012 dan 2013 dengan total 41 responden yang ditentukan dengan teknik proportional sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama efikasi diri dan motivasi berwirausaha berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minatberwirausaha pada mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Nilai R 2 0,559 berarti 55,9% minatberwirausaha mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh variabel efikasi diri dan motivasi berwirausaha. Sedangkan sisanya 44,1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh efikasi diri dan motivasi berwirausaha terhadap minatberwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 164 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Stambuk 2012 dan 2013 dengan total 41 responden yang ditentukan dengan teknik proportional sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama efikasi diri dan motivasi berwirausaha berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minatberwirausaha pada mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Nilai R 2 0,559 berarti 55,9% minatberwirausaha mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh variabel efikasi diri dan motivasi berwirausaha. Sedangkan sisanya 44,1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh efikasi diri dan motivasi berwirausaha terhadap minatberwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 164 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Stambuk 2012 dan 2013 dengan total 41 responden yang ditentukan dengan teknik proportional sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama efikasi diri dan motivasi berwirausaha berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minatberwirausaha pada mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Nilai R 2 0,559 berarti 55,9% minatberwirausaha mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh variabel efikasi diri dan motivasi berwirausaha. Sedangkan sisanya 44,1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Etnis Tionghoa memerankan peranan yang cukup penting dalam dunia perekonomian di Indonesia. Mengingat bahwa banyak sekali masyarakat etnis Tionghoa yang sukses secara financial dengan berbisnis dan berwirausaha (Ismail, 2012). Berwirausaha memang merupakan suatu mata pencaharian yang paling penting pada etnis Tionghoa (Vasanty dalam Koentjaraningrat, 2007). Untuk menjadi wirausaha, etnis tionghoa harus memiliki minatberwirausaha yang tinggi terhadap pembukaan unit usaha yang baru. Minat merupakan faktor pendorong yang menjadikan seseorang lebih giat bekerja dan memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan mengoptimalkan potensi yang tersedia (Walgito, 2003).
Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Lingkungan terhadap Minta Berwirausaha Mahasiswa/i Akamigas Balongan. Tujuan penelitian untuk mengungkapkan pengaruh potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga terhadap minatberwirausaha. Penelitian menggunakan pendekatan ex post facto. Populasi adalah Mahasiswa/i Akamigas Balongan. Sampel sebanyak 103 responden ditentukan menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan instrumen angket dan tes. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensia. Penelitian menunjukkan minatberwirausaha relatif rendah (48,67%), potensi kepribadian wirausaha memberi pengaruh cukup berarti terhadap minatberwirausaha (27,3%), pengetahuan kewirausahaan berpengaruh berarti terhadap minatberwirausaha (13,7%), lingkungan keluarga memberi pengaruh yang berarti terhadap minatberwirausaha (22%). Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga sebesar 42,2 persen terhadap minatberwirausaha.
Peran keluarga sangatlah penting dalam menumbuhkan minatberwirausaha pada mahasiswa. Pendidikan berwirausaha dapat berlangsung sejak usia dini dalam lingkungan keluarga. Memiliki seorang ibu dan ayah yang berwirausaha dapat memberikan inspirasi kepada anak untuk menjadi wirausahawan. Anak terinspirasi karena memang dilatih sejak kecil, diminta membantu mulai dari pekerjaan yang ringan atau mudah sampai yang rumit dan kompleks. Terlatih dan terinspirasi sehingga mempengaruhi minatnya untuk berwirausaha, melalui keluarga pola pikir kewirausahaan terbentuk. Minatberwirausaha tumbuh dan berkembang dengan baik pada seseorang yang hidup dan tumbuh dilingkungan keluarga wirausahawan.
mempunyai minatberwirausaha yang tinggi. Minat berberwirausaha yang tinggi terlihat pada mahasiswa yang memang sebagian sudah ada yang membuka usaha di lingkungan kampus, seperti berjualan aneka produk (pakaian, kosmetik, sepatu, tas dan lain-lain) baik jualan di toko maupun jualan secara online, punya usaha cucian motor, serta menerima jasa pengetikan komputer dan jasa penterjemahan bahasa.
Minatberwirausaha merupakan rasa tertariknya perhatian atau rasa senangnya seseorang untuk melakukan kegiatan kewirausahaan. Mereka yang memiliki minatberwirausaha cukup tinggi akan memiliki cukup kesadaran bahwa wirausaha bersangkut paut pada dirinya sehingga ia lebih banyak memberi perhatian dan lebih senang melakukan kegiatan kewirausahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi minatberwirausaha, salah satunya adalah motif berprestasi.
3. Pengertian MinatBerwirausaha Yudrik Jahja (2011: 63) menjelaskan minat sebagai suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda, organisasi. Ada pula W.S Winkel (2002: 105) yang mengartikan minat sebagai kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Sehingga minat dapat disimpulkan sebagai ketertarikan dan gairah yang tinggi akan suatu hal atau kegiatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) untuk mengetahui pengaruh pengalaman berwirausaha terhadap minatberwirausaha mahasiswa; 2) untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap minatberwirausaha mahasiswa; 3) untuk mengetahui pengaruh pengalaman berwirausaha dan lingkungan keluarga terhadap minatberwirausaha mahasiswa.