Indonesia memiliki potensi ekonomi terutama di bidang kepariwisataannya. Pariwisata terdiri dari kegiatan orang-orang yang bepergian dari satu tempat ke tempat lain dan tinggal di luar lingkungan biasa mereka selama tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk bersantai, bisnis, dan untuk tujuan lain. Agar kegiatan pariwisata berjalan dengan baik perlu didukung dengan fasilitas penunjang seperti objek daya tarik wisata, akomodasi perhotelan, restoran, dan biro perjalanan. Semarang merupakan salah satu kota dengan kegiatan pariwisata yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari beragamnya atraksi wisata salah satunya adalah wisata museum. MuseumkeretaapiAmbarawa merupakan salah satu museum yang diminati oleh wisatawan mancanegara maupun nusantara karena letaknya yang cukup strategis dan koleksi yang ditawarkan cukup beragam. Masalah yang sedang dihadapi oleh MuseumKeretaApiAmbarawa saat ini adalah terjadinya penurunan wisatawan di tahun 2012, hal ini disebabkan karena banyaknya objek wisata yang dibangun baik oleh pihak swasta maupun dari pemerintah. Dengan banyaknya objek wisata baru tentu saja dapat menjadi ancaman bagi museumkeretaapiambarawa sendiri. Oleh karena itu pihak museum menerapkan strategi museum experience untuk meningkatkan kembali keputusan berkunjung wisatawan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh temuan mengenai pelaksanaan museum experience, keputusan berkunjung dan pengaruh dari museum experience terhadap keputusan berkunjung. Objek dalam penelitian ini adalah wisatawan nusantara yang berkunjung di museumkeretaapiAmbarawa. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, dan metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik sampling systematic random sampling, serta jumlah sampel 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi linear berganda dengan alat bantu software komputer SPSS 20 for windows. wawancara dan penyebaran angket sebagai teknik pengumpulan data. Temuan penelitian menunjukan bahwa museum experience dengan dimensi Recreation(X1), Sociabillity(X2), Learning experience (X3),Celebrative experience(X4) mempunyai pengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran distribusi, penentuan waktu berkunjung, dan metode pembayaran yang digunakan.
Dari uraian tersebut diatas, di MuseumKeretaApiAmbarawa dibutuhkan usaha- usaha konservasi pada museumkeretaapiAmbarawa dan suatu bentuk pengembangan potensi wisata museumkeretaapiAmbarawa yang berkesinambungan dengan konservasinya sendiri yang sesuai dengan potensinya dalam dunia kepariwisataan dan potensinya sebagai aset bersejarah. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan perencanaan dan perancangan tentang Penataan MuseumKeretaApiAmbarawa yang memperhatikan nilai – nilai konservasi.
Hari libur adalah waktu yang dipilih wisatawan untuk berkunjung di MuseumKeretaApiAmbarawa karena kebanyakan orang punya waktu yang luang, Sehingga waktu liburan pengunjung menjadi ramai. Dampak keramaian wisatawan MuseumKeretaApiAmbarawa pada hari libur adalah padatnya wisatawan yang memanfaatkan salah satu fasilitas yang ada di museum tersebut, yaitu paket wisata untuk menaiki keretaapi uap yang bisa berjalan menanjak. Namun banyak juga wisatawan yang tidak menikmati fasilitas menaiki keretaapi uap tersebut, dikarenakan biaya fasilitas menaiki kereta uap yang cukup tinggi dengan kisaran Rp. 2.500.000 sampai Rp. 7.000.000 untuk satu rombongan dengan kapasitas 80 orang penumpang.. Walaupun begitu tiket masuk MuseumKeretaApiAmbarawa tergolong murah, karena hanya membutuhkan biaya Rp. 5000 untuk satu orang wisatawan.
Ambarawa memiliki obyek wisata yang dapat dikembangkan yaitu obyek wisata MuseumKeretaApiAmbarawa. Dalam usaha pengembangan obyek wisata MuseumKeretaApiAmbarawa. Pengelolaan yang harus dilakukan salah satunya melalui pengembangan sarana dan prasarana fasilitas pendukung wisata. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Ketersediaan dan kebutuhan sarana dan prasarana pendukung pariwisata apa saja yang tersedia diobyek wisata museumKeretaApiAmbarawa?, (2) Bagaimana pengembangan obyek pariwisata museumKeretaApiAmbarawa terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana wisata?. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah: (1) Menyediakan informasi sarana dan prasarana pendukung pariwisata dan Mengetahui kebutuhan wisatawan akan sarana dan prasarana yang perlu ditambahkan terkait dengan pengembangan yang tersedia di obyek wisata museumKeretaApiAmbarawa, (2) Mengetahui pengembangan obyek wisata museumKeretaApiAmbarawa terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana wisata.
penikmat warisan sejarah. Lajur keretaapi tidak memiliki pertahanan secara fisik terhadap perubahan cuaca yang dapat menyebabkan kerusakan terhadap artefak berbahan metal, juga vegetasi yang dapat tumbuh di sekeliling artefak. Sedangkan ruang staf yang menjadi ruang pameran sebelumnya dikhususkan bagi pekerja stasiun yang memerlukan pencahayaan dan bukaan yang dimaksudkan untuk mengawasi kereta dari jauh serta akses yang perlu dibatasi dari publik. Berbagai ketimpangan yang terjadi di MuseumKeretaApiAmbarawa ini perlu untuk dikaji dalam sebuah gagasan perancangan museumkeretaapi yang berbasis pada kebutuhan perlakuan terhadap benda artefak dan terhadap manusia yang ada dalam ranah Interior.
Sebuah promosi tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada suatu media penunjang yang kuat yang mempromosikan suatu produk. Salah satu media yang efektif untuk promosi suatu produk diantaranya adalah melalui audio visual, karena di dalam media tersebut terdapat unsur gambar dan suara. Video profil merupakan media yang sering digunakan suatu instansi atau perusahaan untuk melakukan promosi dan oleh sebab itu penulis ingin mencoba mengangkat judul Perancangan Video Profil MuseumKeretaApiAmbarawa sebagai keperluan pengerjaan tugas akhir.
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan barokahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul PEMBUATAN AUGMENTED REALITY MUSEUMKERETAAPIAMBARAWA . Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Amd.) pada Program Studi Diploma III Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret.
Museum of Ambarawa Train is the only one train museum in Indonesia. This museum existence already exist since 1873 as such station, but just on 1976 the function was changed as museum. Recently this museum managed by PT KeretaApi Indonesia of Operation IV Areas, Semarang. This museum have 165 collection things and ancient locomotive collection. That historical things have high value for Indonesian state. Should be we have to appreciate state historical value by recognizing history, collection things existed within Museum of Ambarawa Train. Promotion media that less interested, therefore much people especially children wasn’t know presence Ambarawa Train Museum. Based on survey result to 350 respondent of elementary school were include 52% children who interested to Puppet Show. Therefore could conclude that suitable promotion media to attract people especially children of elementary school visited to the Train AmbarawaMuseum. This Puppet Show became visual approximation that will applied within Visual communication plan of recognizing Ambarawa Train Museum as Historical Education Tourism of Central Java.
Salah satu kegiatan ekonomi yang sampai saat ini perlu terus ditingkatkan di Kabupaten Semarang adalah sektor pariwisata, karena pariwisata merupakan sektor yang sangat kompleks dan bersifat mutidimensi , baik fisik, sosial budaya, ekonomi dan politik. Menurut Pesaran, M.H. & Shin, Y., 1999, kegiatan kepariwisataan tidak hanya mencakup wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) , tetapi juga beberapa kegiatan yang memberikan pelayanan kepada para wisatawan misalnya hotel, usaha perjalanan wisata, pramuwisata, rumah makan dan sebagainya. Keberhasilan dalam bidang kepariwisataan dicerminkan dengan meningkatnya arus kunjungan wisatawan. (Marthin,L.E., 2003). Salah satu jasa akomodasi yang paling menunjang adalah hotel dan jumlah hotel di Kabupaten Semarang sampai dengan tahun 2005 sebanyak 183 buah yang tersebar di Kecamatan Getasan, Tuntang,Ambarawa, Bawen, Bergas dan Ungaran. Dengan demikian kepariwisatawan di Kabupaten Semarang mengalami peningkatan. Kegiatan pariwisata merupakan kegiatan mata rantai yang melibatkan berbagai sektor dan lembaga yang terkait. (Ferda Haliocioglu, 2008). Pariwisata merupakan salah satu bidang dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Semarang, yang pada beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan. Hal ini didasari oleh kesadaran pemerintah daerah bahwa perkembangan pariwisata dapat menunjang pendapatan daerah yang sekaligus dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tinggal di daerah wisata, untuk itu evaluasi terhadap dampak adanya pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat menjadi hal yang penting untuk diketahui dan dimengerti. Kabupaten Semarang merupakan salah satu daerah pariwisata yang seringkali dikunjungi oleh masyarakat Kabupaten Semarang sendiri maupun di luar Kabupaten Semarang bahkan ada yang datang dari luar Jawa dan mancanegara. (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, 2008)
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan barokahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul PEMBUATAN AUGMENTED REALITY MUSEUMKERETAAPIAMBARAWA . Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Amd.) pada Program Studi Diploma III Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret.
Storyline merupakan alur sebuah cerita dalam bentuk teks yang dapat menghubungkan satu adegan dengan adegan yang lain. Sehingga menjadi satu kesatuan naskah. Pembuatan storyline ini, untuk menggambarkan lebih jelas maksud dari konsep dan konten dari video promosi yang akan dirancang. Storyline dimulai dengan memperkenalkan suasana museumKeretaApiAmbarawa, kemudian menjelaskan tentang lokasi museum berada serta dilanjutkan dengan memperkenalkan fasilitas yang ada di museum dengan dua talent berjalan ke loket masuk yang menggambarkan adanya interaksi pembelian tiket masuk. Selanjutnya talent berjalan masuk dan melihat isi dari museum kemudian penjelasan tentang sejarah singkat MuseumKeretaApiAmbarawa.
b. Tahap kedua, melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan museumkeretaapiAmbarawa,baik data primer yang merupakan pengamatan langsung ke lapangan (ke lokasi museumkeretaapi di Ambarawa) maupun data sekunder yang berupa data dari instansi, nara sumber, brosur dan diberi penjelasan secukupnya sehingga data tersebut siap untuk dianalisis.
Stasiun Solo Balapan memiliki dua massa bangunan, yaitu bagian Utara dan Selatan. Pada bagian Utara mulai dibangun pada tahun 1870 oleh perusahaan keretaapi Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) di lahan milik Keraton Mangkunegaran seperti yang terlihat pada gambar 16. Bangunan stasiun bagian Selatan dirancang oleh Herman Thomas Karsten pada tahun 1927 yang dapat dilihat pada gambar 16. Stasiun ini merupakan salah satu stasiun besar tertua di Indonesia setelah Stasiun Semarang Tawang.
Untuk memahami kualitas pelayanan yang berkualitas pelayanan yang diberikan di keretaapi kepada masyarakat atau penumpang, di dalam menilai kualitas pelayanan menurut konsep manajemen transportasi dalam meningkatkan jasa pelayanan transportasi terdiri dari beberapa faktor-faktor keamanan dan keselamatan, perjalanan, ketepatan waktu, kemudahan pelayanan, kenyamanan dan kecepatan. Keadaan fasilitas yang ada sesuai dengan tuntutan waktu dan perkembangan teknologi dan perlu juga dilakukan suatu langkah pembaruan untuk bisa menjamin mutu pelayanan ini pula yang akan memudahkan pihak penyedia jasa dalam menjalankan pelayanan keretaapi.
Pemilihan moda adalah salah satu tahap dalam pemodelan transportasi. Timbulnya tahap ini karena setiap jenis moda transportasi memiliki keunikan tersendiri dalam hal jenis dan kualitas layanan. Dengan demikian pengguna jasa transportasi akan mempertimbangkan moda apa yang akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan transportasinya. Pertimbangan dalam pemilihan moda didasari atas kemampuan pengguna dalam mengakses layanan tersebut. Di sisi lain penyedia layanan akan berusaha menarik sebanyak mungkin konsumen untuk memakai jasa layanan mereka. Jika antara penawaran terjadi kesesuaian dengan keinginan konsumen maka terjadilah transaksi pemilihan moda. Kota-kota besar di Indonesia mengalami pemekaran dikarenakan pertumbuhan yang sangat pesat. Akibat pertumbuhan tersebut maka lokasi tempat tinggal akan keluar dari wilayah pusat kota mengarah ke pinggir atau bahkan di luar pusat kota karena mahalnya harga lahan di dekat pusat kota. Meskipun tinggal agak jauh dari pusat kota, namun tempat bekerja sebagian besar masih berada di pusat kota. Kondisi ini akan menimbulkan transportasi harian menuju tempat kerja di pusat kota pada pagi hari dan kembali ke rumah masing-masing pada sore hari. Perjalanan ulang-alik ini terjadi setiap hari, menggunakan bermacam alat transportasi. Dari sisi penyedia layanan angkutan umum, terdapat angkutan bis maupun keretaapi jarak pendek untuk melayani kebutuhan transportasi bagi para pekerja komuter ini.
PT KeretaApi Indonesia menjadi menarik diteliti dikarenakan selama beberapa tahun terakhir ini dimulai pada tahun 2010 PT KeretaApi Indonesiamelakukan peningkatan kualitas layanan dalam banyak aspek. Dipilihnya penumpang keretaapi kelas ekonomi sebagai subyek penelitian dikarenakan saat ini pada keretaapi kelas ekonomi mengalami banyak peningkatan kualitas layanan seperti penambahan penyejuk udara, ticketing yang jauh lebih baik dengan penomoran, pemberlakuan sistem boarding pass di stasiun dan ketepatan jadwal keberangkatan kedatangan kereta (PT KeretaApi Indonesia, 2013:140).
Pemilik Prasarana Perkeretaapian yang memberi izin pembangunan jalan, jalur keretaapi khusus, terusan, saluranair dan/atau prasarana lain yang memerlukan persambungan, dan perpotongan dan/atau persinggungan dengan jalur keretaapi umum yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah).
The writing of law with entitled Consumers Protection of PT KeretaApi Indonesia (KAI) in train accident (case studied Prameks Train Accident in Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman) is to studied how responsibility of PT KAI to victims of Prameks accident in Kacamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. The type of this research is empirical legal research. The approach used in this research method was sociological jurisprudence. Examines, how the norm are implemented in the society. In the reality, PT KAI as transport provider has not been fullfil the responsibility to the victims with maximum. Besides, the victim are consumer or passanger have right must been protect by PT KAI, such as rehability of victims, medical fees, and compensation of goods, as long the accident caused operational of transport provider. Within responsibility for consumer or passangers of Prameks will be increased believeness of consumer to PT KAI as transport providers.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pecinta keretaapi yang menjadi informan dalam penelitian ini mengkonstruksi pemaknaan keretaapi sesuai dengan pandangan subjektif mereka. Sehingga adanya keragaman makna terhadap keretaapi bagi para informan penelitian. Terdapat dua kategori tipe pecinta keretaapi, yaitu: pertama tipe pecinta keretaapi akademisi, dan kedua tipe pecinta keretaapi pengabdi. Kedua tipe pecinta keretaapi tersebut memiliki makna yang berbeda-beda tentang keretaapi. Selanjutnya hasil menunjukkan pula adanya keragaman makna dan kategorisasi tipe makna pada kegiatan mblusukkan yang dilakukan informan. Terdapat dua tipe makna kegiatan mblusukkan, yaitu: pertama, makna pragmatis dan kedua makna sanguinis. Tipe makna kegiatan mblusukkan ini di dapat dari hasil interpretif para informan berdasarkan pada pemahaman dan pengalaman informan melakukan kegiatan mblusukkan.
Sarana rekreasi yang akan ditonjolkan di MuseumKeretaApi Indonesia adalah wisata kereta uap dengan rute Tuntang-Ambarawa- Bedono dengan memanfaatkan rel jalur tersebut dan kereta uap serta lori wisata. Fungsi bangunan stasiun yang saat ini menjadi museum akan dikembalikan menjadi fungsi aslinya yaitu stasiun. Tujuan pengembalian fungsi bangunan tersebut selain sebagai bentuk konservasi adalah untuk memaksimalkan pelayanan stasiun wisata di museum ini. Pengembalian fungsi ruang tunggu, peron, loket tiket kereta dan ruang pengelolaan menjadi salah satu upaya untuk menghadirkan kembali suasana stasiun di bangunan tersebut.