PT. PALINDONESIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkapalan dan industri berat yaitu merancang, membangun, merakit, serta memperbaiki dan memeliharkapal-kapal, mesin-mesin, alat-alat apung dan peralatannya serta usaha-usaha non kapal dan rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan. Lokasi perusahaan terletak di Ujung, Surabaya dengan jumlah karyawan perusahaan sebanyak kurang lebih 2.685 orang.
PT. PALIndonesia (PERSERO) merupakan salah satu Perusahaan Perseroan Terbatas yang bergerak dalam bidang usaha produksi kapal perang dan kapal niaga, selain itu perusahaan juga memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal, serta rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan. Tantangan berat yang dihadapi perusahaan yaitu tuntutan konsumen akan peningkatan kualitas. Selama ini pengendalian kualitas PT.PAL Indonesia dilakukan secara deskriptif data dengan menggunakan injeksi ratio. Kelemahannya adalah hanya mengetahui persentase tingkat kecacatan yang terjadi dalam kurun waktu satu proyek. Perusahaan belum menggunakan analisis kapabilitas proses karena itu penelitian melakukan pengendalian kualitas menggunakan analisis kapabilitas dengan peta kendali demerit. Hasil analisis yang diperoleh adalah proses pengelasan tidak kapabel. Faktor yang menyebabkan 80% masalah pada proses pengelasan diakibatkan oleh jenis cacat Slag Inclusion, Porosity, Cluster Porosity. Hal tersebut disebabkan oleh faktor manusia (welder), material dan lingkungan. Biaya perbaikan jika terjadi cacat pada pembuatan kapal SSV2 berkisar antara Rp 24.740.000,- sampai Rp 27.685.000,-
Perpustakaan PT. PALINDONESIA merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki oleh PT. PALINDONESIA. Perpustakaan ini adalah sarana untuk mendukung visi dan misi perusahaan yang berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama digunakan sebagai penelitian serta pengembangan untuk kepentingan perusahaan.
MENHANKAM/PANGAB nomor SKEP/A/39/VINI/1971 tentang Pokok Organisasi dan Prosedur Angkatan Laut. Selanjutnya pada tahun 1978 dikeluarkan Peraturan Pemerintahan Nomor 14 yang menyatakan bahwa KONATAL dijadikan badan hukum berbentuk Persero. Dalam hal ini Pemerintah merubah status perusahaan dari Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas sesuai dengan Akta No. 12 tanggal 15 April 1980, yang dibuat oleh Notaris Hadi Moentoro, SH. Dengan demikian galangan kapal ini resmidinamakan PT. PALINDONESIA (Persero).
Salah satu metode penjadwalan yang dapat menangani permasalahan di atas adalah Material Requirement Planning (MRP). Menurut Falahah (2007:7) konsep ini muncul dari proses pengolahan bill of material (BoM) atau daftar kebutuhan material yang harus disediakan untuk memproduksi pesanan dari konsumen. Logika dari MRP sendiri terdiri dari produk apa yang akan dibuat, apa yang diperlukan untuk membuat produk tersebut, apa yang sudah dimiliki dan apa yang belum dimiliki. Menurut Falahah (2007:8) Metode MRP ini sangat cocok diterapkan untuk seluruh perusahaan manufaktur dalam menyelesaikan masalah pengadaan material. Oleh karena itu penulis membuat sistem penjadwalan pengadaan material dengan metode MRP di PT PALIndonesia Persero untuk membantu menyelesaikan permasalahan di atas.
2.2 Bentuk Hubungan Hukum antara SPSI dengan PT. PALINDONESIA (Persero) Sistem hubungan perburuhan terdiri atas tiga bagian para pekerja, manajemen, dan serikat pekerja. Pemerintah mempengaruhi interaksi diantara ketiganya. Para pekerja dapat terdiri dari manajer atau anggota serikat buruh, dan sebagian anggota serikat pekerja adalah bagian dari sistem manajemen serikat pekerja (pemimpin serikat pekerja lokal). Setiap hubungan yang terjadi di antara ketiganya diatur oleh perundang – undangan tertentu. Masing – masing pihak dalam model hubungan perburuhan diatas biasanya mempunyai tujuan yang berbeda. Para pekerja lebih mementingkan perbaikan kondisi kerja, upah, dan kesempatan – kesempatan pengembangan karir. Manajemen mempunyai tujuan organisasi secara menyeluruh (misalnya, meningkatkan keuntungan, pangsa pasar, dan tingkat pertumbuhan) dan juga berusaha melestarikan hak – hak prerogatif manajerial untuk mengatur tenaga kerja dan mencapai tujuan – tujuan pribadi para manajer (seperti promosi atau prestasi). Pemerintah berkepentingan dalam menciptakan kondisi ekonomi yang setabil dan sehat, perlindungan hak – hak pribadi, dan keamanan serta keadilan dalam melaksanakan pekerjaan.
Terbentuknya perusahaan PT. PALINDONESIA (Persero) merupakan kelanjutan dari Marine Establishment (ME) yang didirikan oleh pernerintah Hindia Belanda. ME diresmikan dengan lembar nomer 22/1939 pada tahun 1939 yang mempunyai tugas dan fungsi untuk melakukan perawatan dan perbaikan kapal-kapal laut yang digunakan sebagai armada Angkatan Laut Belanda yang menjaga kepentingan-kepentingan daerah kolonialnya. Pada dasarnya ME sendiri merupakan kelanjutan dari "PAL" artinya Penataran Angkatan Laut yang didirikan Hindia Belanda pada tahun 1848.
Menimbang : a. bahwa untuk menunjang program pengembangan pada Perusahaan Perseroan (PRESERO) PT PalIndonesia dalam rangka menuju industri maritim yang modern dan strategis, maka dipandang perlu melakukan penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT PalIndonesia.
Sejarah telah membuktikan kemampuan insan Indonesia sebagai pelaut yang tersohor, namun untuk dapat bersaing di arena internasional yang semakin keras, P.T. PALINDONESIA (Persero) menyadari bahwa sejarah dan tradisi dapat menjadi pendorong, namun pendidikan dan training bagi para karyawannya adalah mutlak untuk menghasilkan Sumber Daya manusia yang tangguh dan memiliki kemampuan tinggi. Sebagai tulang punggung perusahaan, bidang Sumber Daya Manusia mendapat perhatian yang khusus dengan beragam kegiatan yang bertujuan meningkatkan basis kompetensi dari para karyawan P.T. PALINDONESIA (Persero).
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui fungsi dari Serikat Pekerja di tempat penelitian penulis, yang bertempat di PT. PALINDONESIA (PERSERO). Penelitian ini termasuk penelitian Yuridis Empiris yang bersifat Deskriptif. Data penelitian ini meliputi data Primer dan data sekunder. Data Primer merupakan data yang utama dari penulisan Skripsi ini dan didukung dengan data Sekunder untuk mendukung dari pernyataan data primer. Teknik dari pengumpulan data pada penulisan skripsi ini adalah dengan mengumpulkan data, wawancara, serta kuisener yang dilakukan pada para pekerja di PT. PALINDONESIA (PERSERO) . Tipe penelitian yang digunakan adalah Deskriptif analisis, yang menggambarkan tentang hubungan hukum dengan fungsi dari serikat pekerja itu sendiri dengan data primer yang berasal dari data riil yang diperoleh dari Perusahaan PT. PALINDONESIA (PERSERO). Hasil penelitian di lapangan yang berada di PT. PALINDONESIA (PERSERO) untuk mengenai hubungan hukum antara pekerja yang diwakili oleh serikat pekerja kepada pimpinan perusahaan tertuang dalam hasil perjanjian, yang disebut dengan Perjanjian Kerja Bersama yang dibuat oleh perwakilan pekerja dengan pimpinan perusahaan. Dan untuk mengenai fungsi serikat pekerja di PT. PALINDONESIA (PERSERO), sudah diterapkan dengan baik dan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
b. bahwa tagihan Pemerintah kepada Perusahaan Perseroan (Persero) PT PALIndonesia sebagai akibat pembayaran utang Perusahaan Perseroan (Persero) PT PALIndonesia kepada Bank Bumi Daya oleh Pemerintah, dengan dana Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1996/1997, dapat dikompensasikan dan ditetapkan sebagai penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT PALIndonesia;
Berdasarkan Ketentuan Perpres nomor : 54 tahun 2010 dan Perpres nomor : 70 tahun 2012 beserta perubahannya, Perpres No. 4 tahun 2015, dan Dokumen Pengadaan nomor : 027.323/DP/POKJA-ULP/IX/2015 tanggal : 22 September 2015 beserta Addendumnya Pekerjaan Pembangunan Jalan dan Drainase Jl. Padat Karya Pal Besi kec. Sungai Kunjang, kami Pokja ULP, mengundang Perusahaan Saudara untuk menghadiri acara PEMBUKTIAN KUALIFIKASI/KLARIFIKASI pada :
Sebagai tindak lanjut dari penilaian administrasi, teknis dan harga terhadap dokumen Penawaran yang telah disampaikan melalui aplikasi SPSE Kabupaten Bondowoso, Paket Pekerjaan Pengadaan PJU Pal Sembilan, dengan ini Pokja 22 ULP Kab. Bondowoso mengundang Saudara untuk melaksanakan pembuktian dokumen kualifikasi dan Negosiasi dengan membawa dokumen asli dan rekamannya, yang diselenggarakan pada :
Draft Resolusi berisi tentang upaya menegaskan kembali posisi, prinsip dan komitmen OKI terhadap Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Resolusi ini diharapkan sejalan dengan kehendak rakyat Palestina. Sementara Deklarasi Jakarta berisi tentang inisiatif Indonesia yang memuat rencana aksi konkret para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al- Sharif.
Untuk membedakan antara PAL dengan standar televisi NTSC adalah dari penggunaan baris di layar televisi. Untuk PAL memiliki 625line/50Hz, karena frekuensi PLN di Negaranegara Eropa yang digunakan adalah 50Hz, sedangkan NTSC adalah standar televisi yang dipakai di Amerika yaitu menggunakan 525line/60Hz, karena frekuensi PLN yang dipakai di Amerika adalah 60Hz. Dari segi kecepatan frame per detik, PAL menggunakan kecepatan 30 fps, sedangkan untuk NTSC menggunakan kecepatan 25 fps. Indonesia menggunakan PLN yang sama dengan Eropa sehingga dalam perkembangannya televisi yang digunakan mengikuti standar Eropa yaitu PAL. Dari segi kecepatan frame PAL lebih unggul dibandingkan dengan sistem NTSC. Berikut ini adalah bandwidth yang dipakai oleh standar televisi PAL untuk penempatan gambar, suara, chroma, besarnya luminansi sistem PAL.