Penelitian ini termasuk penelitian riset dan pengembangan (R & D). Pada tahun pertama (2011), yang dilakukan adalah mengkaji dan merevisi prosedur model penilaiankinerjaguru yang telah dikembangkan tahun 2009 dengan mempertimbangkan masukan dan hasil penelitian anak payung. Tahun pertama, penelitian ini melibatkan tiga mahasiswa S2 PEP. Tahun kedua (2012), yang dilakukan adalah mengembangkan instrumen yang digunakan untuk menilai kinerjaguru, yang terdiri atas: (1) instrumen nomor 1, yakni soal tes keahlian guru (misal, Matematika, Bahasa Inggris, dan Fisika), (2) instrumen nomor 2, yakni instrumen untuk menilai portofolio terkait dengan pengembangan profesionalisme guru, misal karya ilmiah, penelitian tindakan, keikut sertaan guru dalam pelatihan dan seminar, (3) instrumen nomor 3, yakni instrumen untuk menilai kemampuan mengajar guru, dan (4) instrumen nomor 4, yakni instrumen untuk menilai kompetensi kepribadian dan sosial guru.Tahun kedua, mahasiswa yang dilibatkan ada tiga mahasiswa; satu orang mahasiswa S3 PEP dan dua orang mahasiswa S2 PEP. Pada tahun pertama, peserta FGD ke 1 adalah 12 pakar dari Universitas Negeri Yogyakarta, dan peserta FGD ke 2 adalah 18 pakar dari berbagai asosiasi profesi pendidikan, misal HEPI, ISPI, ABKIN, ABKINDO, dan PGRI. Materi yang didiskusikan adalah prosedur sertifikasi Tahun I. Tahun kedua, peserta FGD adalah 12 pakar dari perguruan tinggi yang ada di Provinsi D.I. Yogyakarta dan materi yang didiskusikan adalah draf instrumen penilaiankinerjaguru. Instrumen nomor 1 diujicobakan ke guru dan dilakukan analisis butir, instrumen nomor 2 ditelaah pakar, instrumen nomor 3 dan nomor 4 diujicobakan divalidasi dengan teknik analisis faktor dan estimasi reliabilitasnya digunakan koefisien G.
Menurut Boyd, Ronald T. C. 1989 dalam Akhmad Sudrajad (2005) berbagai sistem penilaiankinerjaguru digunakan, yang umumnya bertujuan: (1) untuk mengukur kompetensi guru dan (2) mendukung pengembangan profesional. Di samping itu penilaian bertujuan: (1) Meninjau prestasi masa lalu sebagai dasar utama dalam membuat keputusan berkaitan dengan pemberian umpan balik kinerja kepada guru. (2) Penilaian prestasi juga bisa sebagai upaya memotivasi guru dengan menunjukkan pada pihak yang dinilai pemahaman akan apa yang diharapkan dari mereka. (3) Evaluasi kinerja bisa meningkatkan pemahaman manajerial. Program evaluasi dapat mendorong kepala sekolah mengamati perilaku guru. Melalui pengamatan lebih banyak dan seksama, meningkatkan pemahaman bersama antara kepala sekolah dan guru. Pengumpulan informasi melalui pengamatan juga memberikan dasar untuk menetapkan kebutuhan sumber daya manusia dan pelatihan. Informasi dari evaluasi juga bisa digunakan untuk melakukan tes efektivitas teknik seleksi dan pengembangan serta pengambilan keputusan, dengan membandingkan evaluasi dengan skor tes, nilai wawancara, dan alat seleksi lainnya. (4) Evaluasi kinerja akan mengurangi favoritisme dalam membuat keputusan. Favoritisme dapat membuat ketegangan hubungan antara kepala sekolah dengan guru dan menciptakan ketidakpuasan atas kebijakan sekolah.
PenilaianKinerjaGuru pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk membina dan mengembangkan guru profesional yang dilakukan dari guru, oleh guru, dan untuk guru. Hal ini penting terutama untuk melakukan pemetaan terhadapkompetensi dan kinerja seluruh guru dalam berbagai jenjang dan jenis pendidikan. Hasil penilaiankinerja tersebut dapat digunakan oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas untuk melakukan refleksi terkait dengan tugas dan fungsinya dalam rangka memberikan layanan kepada masyarakat dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kinerjaguru. Penilaiankinerja juga dia harapkan dapat mengatsi kesenjangan antara guru dengan guru, antara guru dengan kepala sekolah dan pengawas, sehingga hasilnya dapat menjadi masukan yang sangat berharga bagi pengembangan pendidikan dan pengembangan karier guru pada khususnya. Dalam hal ini, hasil penilaiankinerja dapat digunakan sebagai bahan evaluasi diri bagi guru sehingga mengetahui kekuatan, kelemahan, peluangdan tantangan yang dimilikinya sebagai bahan untuk mengembangkan potensi dan profil kinerjanya yang dapat dijadikan
Dilihat dari cara penialian kinerja, pada dasarnya hampir semua negara menggunakan paduan dari berbagai metode seperti pengamatan, dokumentasi maupun isian dan test. Gambaran komprehensif cara penialian kinerjaguru tersebut paling tidak dapat dicermati dari penilaiankinerjaguru yang dilakukan oleh negara bagian Ontario. yang terdiri dari : (1) a pre-observation meeting and associated procedures, (2) a classroom observation, (3) a post-observation meeting and associated procedures, (4) a review of parental and student input by the principal and the teacher, (5) the completion of a summative report including a rating of the teacher’s overall performa nce, dan (6) the filing of records. Secara skematis tahapan tersebut dapat ditampilkan dalan Gambar 2.
13 Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu 3 14 Megembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif 3 Jumlah (Hasil penilaiankinerjaguru) 49 *) Nilai diisi berdasarkan laporan dan evaluasi PK Guru, Nilai minimum per kompetensi = 1 dan nilai
Instrumen PenilaianKinerja Kepala Perpustakaan Sekolah (IPKKPS) merupakaninstrumen formal yang digunakan untuk menilai kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah secara periodik, dan hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengembangan, pemberian reward, perencanaan, pemberian konpensasi dan motivasi bagi kepala perpustakaan sekolah/madrasah. IPKKPS adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kinerja kepala perpustakaan sekolah/madrasah dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Hasil penilaiankinerja kepala perpustakaan sekolah/madrasah diharapkan bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu perpustakaan sekolah. Penilaiankinerja kepala perpustakaan sekolah/madrasah merupakan acuan untuk mengetahui unsur‐unsur apa saja yang harus dilakukan oleh kepala perpustakaan sekolah untuk memperbaiki kualitas kerjanya.
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaiankinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.
Pernyataan : Memberdayakan kekuatan pribadi dan keprofesionalan guru BK/konselor; meminimalkan keterbatasan pribadi guru BK/konselor dan faktor pendukung pelaksanaan pelayanan BK; menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan kewenangan dan kode etik profesional guru BK/konselor; mempertahankan obyektivitas dan menjaga agar tidak larut dengan masalah peserta didik; melaksanakan referal sesuai dengan keperluan; peduli terhadap identitas profesional dan pengembangan profesi; mendahulukan kepentingan peserta didik daripada kepentingan pribadi guru BK/konselor.
8. Sekolah Tempat Tugas : ............................................................... 1) Nama : ............................................................... 2) Alamat Sekolah : ............................................................... 3) Kecamatan : ............................................................... 4) Kabupaten / Kota : ............................................................... 5) Provinsi : ............................................................... 6) No. Telp. Sekolah : ............................................................... 7) Alamat e-mail : ............................................................... 8) Nomor Statistik sekolah : ............................................................... 9. Mata Pelajaran / Guru Kelas : ............................................................... 10. Kelas / Jam : ...............................................................
Berdasarkan uraian tentang kompetensi dan peranan guru, tentu dapat diidentifikasi kinerja ideal seorang guru dalam melaksanakan peran dan tugas- nya. Kinerja adalah performance atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula diarti- kan prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja. (LAN, 1992). Menurut August W. Smith, Kinerja adalah performance is output derives from processes, human otherwise, artinya kinerja adalah hasil dari suatu proses yang dilakukan manusia. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ki- nerja merupakan suatu wujud perilaku seseorang atau organisasi dengan ori- entasi prestasi. Kinerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: ability, capacity, held, incentive, environment dan validity (Noto Atmojo, 1992).
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan R n Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dijelaskan b as utama dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, d rja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Seb :50) bahwa “performance diterjemahkan menjadi kiner ian kerja atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja , 1987:1386) “kinerja atau performance dimaknai seb an kontrak sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan “achievement” yang berarti hasil, atau prestasi, atau pen k kemajuan kinerja, mengidentifikasi kendala, dan me a komunikasi kinerja yang berlangsung terus menerus, g terjadi. Karena alasan sebenarnya mengelola kinerja
Penilaian pada dasarnya adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian dalam setiap kegiatan penilaian ujungnya adalah pengambilan keputusan. Berbeda dengan penelitian yang berujung pada pemecahan masalah. Penilaiankinerja merupakan sistem formal yang digunakan untuk menilai kinerja pengawas secara periodik yang ditentukan oleh organisasi. Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengembangan pegawai, pemberian reward, perencanaan pegawai, pemberian kompensasi dan motivasi. Setiap pegawai di lingkungan organisasi mana pun sudah tentu memiliki tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya sesuai dengan deskripsi tugas yang diberikan pimpinan organisasi.
4 Guru memilih materi pembelajaran yang: a) aeauai dengan tujuan pembelajaran, b) tepat dan mutakhir, c) aeauai dengan uaia dan tingkat kemampuan belajar peaerta didik, dan d) dapat dilakaanakan di kelaa e) aeauai dengan konteka kehidupan aehari-hari peaerta didik.
belakang bidang studi yang berbeda dan/atau tidak menguasai bidang kajian guru yang akan dinilai, maka penilaiankinerja dapat dilakukan oleh KS dan/atau Guru Pembina/Koordinator PKB atau guru lain yang memenuhi kriteria sebagai penilai dari sekolah lain yang memiliki kriteria yang dipersyaratkan, tetapi jika tidak ada penilai yang memenuhi kriteria tersebut maka dapat dilakukan oleh penilai dengan latar belakang pendidikan serumpun dari sekolah lain. Penetapan penilai dari sekolah lain dilakukan atas permohonan
Nama Kepala Perpustakaan Sekolah : ............................................................................................... NIP/NIK : ............................................................................................... Nama Sekolah : ............................................................................................... Alamat sekolah : ............................................................................................... Periode penilaian : ............................................ s.d. ............................................
Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya
2. Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
(5) Bab IV. Hasil Pengawasan pada tingkat provinsi/kabupaten /kota, berisi: a. Hasil pelaksanaan pembinaan guru dan kepala sekolah; b. Hasil pemantauan pelaksanaan 8 SNP; c.Hasil penilaiankinerjaguru dan kepala sekolah,; d. Pembibingan profesionalisme guru dan kepala sekolah,; e. Pembimbingan kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah;
Kualitas pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih menjadi perbincangan para pakar pendidikan setingkat daerah sampai dengan pusat, berbagai segi mulai dari peraturan perundang-undangan sampai dengan operasional dilapangan berupa sistem, manajemen sumber daya manusia dan sarana pendukungnya, para pakar pendidikan harus tetap berusaha mewujudkan tuntutan masyarakat dan untuk memenuhi sumber daya manusia (pendidikan) yang kompeten dibidangnya mampu bersaing dalam mengatasi berbagai perubahan lingkungan, teknologi, dan informasi. Guru yang profesional harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya, yaitu: (1). Mempunyai komitmen terhadap siswa dan proses belajarnya, (2). Menguasai sangat dalam bahan/mata pelajaran yang diajarkan serta cara mengajarnya kepada siswa, (3). Bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui evaluasi akhir, (4). Mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar di lingkungan profesinya.
Perhitungan Nilai angka kredit Melaksanakan Evaluasi setiap laporan adalah Jumlah guru atau kepala sekolah yang di evaluasi dibagi dengan jumlah minimal guru atau kepala sekolah yang dievaluasi dikalikan dengan angka kredit masing- masing laporan evaluasi disesuaikan dengan jenjang jabatan fungsional