Salah satu jenis dari teknik pengolahan citra adalah meningkatkan kualitascitra untuk mendapatkan manfaat/informasi dari citra tersebut. Citra yang diperoleh dari sarana digitizer, mempunyai banyak kekurangan sehingga mendorong untuk menciptakan suatu perbaikan citra sesuai dengan yang diharapkan. Dengan maksud bahwa melalui peningkatankualitascitra, suatu citra dapat diambil manfaat dari hasil citra sebelumnya.
kualitascitra yang rendah, dengan tingkat kekontrasan yang rendah, pencahayaan yang kurang bagus, dan banyaknya noise. Sebagian besar pikselnya berada di frekuensi rendah, dan sangat jarang ada piksel yang berada di frekuensi tinggi, bahkan citra X-ray merupakan citra yang tampak seperti citra hitam saja [2]. Namun, untuk dapat diproses dan dianalisis, citra digital harus mempunyai kualitas yang baik [6]. Sehingga untuk menghasilkan citra digital X-ray yang berkualitas lebih baik maka harus dilakukan suatu teknik peningkatankualitascitra baik kontras maupun kecerahannya. Umumnya, peningkatan kontras citra konvensional sering gagal dalam menghasilkan hasil yang memuaskan untuk berbagai macam citra yang mempunyai tingkat kekontrasan rendah atau tidak dapat diterapkan ke citra yang berbeda-beda secara otomatis, karena harus memilih dan menetapkan parameter-parameter secara manual agar menghasilkan citra yang lebih baik. Oleh karena itu, dikembangkanlah suatu metode baru dalam peningkatan kontras citra yang tidak hanya menghasilkan hasil yang lebih baik, namun juga secara umum bisa diimplementasikan ke dalam berbagai citra yang berbeda-beda secara otomatis. Metode tersebut disebut Gray-Level Grouping (GLG). Tenik dasar dari metode tersebut adalah mengelompokkan komponen histogram dari citra yang mempunyai tingkat kekontrasan rendah menjadi beberapa grup yang tepat sesuai dengan kriteria tertentu, lalu mendistribusikan tingkat keabuan kedalam grup komponen histogram tersebut sehingga setiap grup menempati segmen keabuan dengan ukuran yang sama dengan grup yang lain, dan akhirnya ungroup grup yang telah dikelompokkan sebelumnya [7].
Peningkatankualitascitra merupakan salah satu proses awal dalam peningkatan mutu citra. Peningkatan mutu citra diperlukan karena seringkali citra yang dijadikan objek pembahasan mempunyai kualitas yang buruk, misalnya citra mengalami derau, kabur [2].Pada penelitian ini, peningkatkan kualitascitra menggunakan teknik image enhancement, berupa proses perbaikan citra dengan meningkatkan kualitascitra baik kontras maupun kecerahan.Tujuan dari penelitian adalah meningkatkan kualitascitra menggunakan pendekatan logika fuzzy dengan menggunakan 5 parameter, yaitu α, β 1 , γ, β 2 dan max. Penggunaan metode fuzzy possibility bertujuan menurunkan
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyiapkan penelitian thesis ini dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat kurikulum Program Studi Magister Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian thesis ini berjudul “PeningkatanKualitasCitra Sidik Jari menggunakan FFT (Fast Fourier Transform)” dimana penulis merasa tertarik untuk mengangkat masalah citra sidik jari untuk meningkatkan kualitascitra yang rusak.
Oleh karena itu, perbaikan kualitascitra sidik jari seharusnya menjadi prioritas utama sebelum mengidentifikasi parameter-parameter yang berupa ciri (feature) dari objek didalam citra, untuk selanjutnya parameter tersebut digunakan dalam menginterpretasi citra [3]. Salah satu metode yang dapat melakukan proses peningkatankualitascitra sidik jari adalah metode FFT (Fast Fourier Transform). Penggunaan FFT ini didasarkan pada sifat sidik jari yang berubah-ubah (non- stationary) artinya karakteristik-karakteristik mempunyai nilai yang berbeda-beda pada satu bagian dengan bagian yang lain dalam sebuah citra sidik jari. Alasan menggunakan metode FFT pada penelitian ini karena FFT merupakan salah satu algoritma yang dapat menghitung secara cepat, maka metode FFT lebih cocok digunakan dibandingkan dengan metode FT.
Oleh karena itu, perbaikan kualitascitra sidik jari seharusnya menjadi prioritas utama sebelum mengidentifikasi parameter-parameter yang berupa ciri (feature) dari objek didalam citra, untuk selanjutnya parameter tersebut digunakan dalam menginterpretasi citra [3]. Salah satu metode yang dapat melakukan proses peningkatankualitascitra sidik jari adalah metode FFT (Fast Fourier Transform). Penggunaan FFT ini didasarkan pada sifat sidik jari yang berubah-ubah (non- stationary) artinya karakteristik-karakteristik mempunyai nilai yang berbeda-beda pada satu bagian dengan bagian yang lain dalam sebuah citra sidik jari. Alasan menggunakan metode FFT pada penelitian ini karena FFT merupakan salah satu algoritma yang dapat menghitung secara cepat, maka metode FFT lebih cocok digunakan dibandingkan dengan metode FT.
Sebagai aplikasi transformasi fourier dalam pengolahan citra digital, sebuah citra memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu kaya dengan informasi. Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun seringkali citra mengalami penurunan mutu (degradasi), misalnya mengandung cacat atau derau (noise), warnanya terlalu kontras, kurang tajam, kabur (bluring) dan sebagainya. Citra yang demikian ini menjadi sulit diinterprestasikan karena informasi yang disampaikan oleh citra tersebut menjadi berkurang. Agar citra mudah diinterprestasikan, maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain dengan cara ditingkatkan kualitasnya sesuai kebutuhan masing – masing pengguna.
Semakin berkembangnya pemanfaatan komputer dalam dunia kedokteran, semakin dirasakan kebutuhan adanya data citra dalam format digital. Format digital akan memungkinkan adanya penyimpanan data citra dalam komputer maupun untuk keperluan prosesproses analisis citra lebih lanjut. Citra yang tersedia saat ini adalah citra analog, maka diperlukan proses digitalisasi dengan peralatan digitizer. Citra yang didapat pun belum tentu sesuai yang diharapkan. Peralatan penunjang, ilm, dan scanner mempunyai andil dalam menciptakan hasil citra. Peningkatankualitascitra sangat dibutuhkan untuk menciptakan citra yang berkualitas dalam memudahkan dokter mendiagnosa dan memperkecil kemungkinan kesalahan analisa.
ABSTRAK: Citra hasil dari mammografi dalam dunia kedokteran sering memiliki kualitas yang buruk dari sisi kontras. Hal ini mengakibatkan kesulitan bagi seorang radiolog untuk menganalisis citra tersebut. Tingkat kesulitan bertambah apabila citra yang harus dianalisis tersebut mengandung kanker atau tumor. Terdapat beberapa metode untuk peningkatankualitas kontras sebuah citra. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy IF-THEN Rules dengan empat pendekatan basis pengetahuan untuk meningkatkan kualitas kontras citra, khususnya citra payudara yang diperoleh dari hasil mammografi. Untuk menentukan tingkat keberha- silannya, metode tersebut akan dibandingkan dengan metode standar untuk peningkatan kontras seperti Histogram Equalization. Parameter yang digunakan untuk membandingkan setiap metode tersebut adalah linier index of fuzziness dan fuzzy entropy. Hasil percobaan menunjukkan bahwa Fuzzy IF-THEN Rules mampu menghasilkan hasil peningkatankualitascitra yang lebih baik dibandingkan metode standar. Untuk memperkuat hasil penelitian ini maka dilakukan validasi dengan pakar radiolog dari Rumah Sakit Husada, Jakarta.
Gambar 7.6 memperlihatkan perataan histogram pada citra anjing collie . Pada mulanya citra collie terlihat terlalu gelap. Histogramnya menumpuk pada daerah derajat keabuan bagian kiri. Dengan teknik perataan histogram, citra anjing collie terlihat lebih bagus. Hal ini dapat dilihat juga pada histogramnya yang tersebar merata di seluruh daerah derajat keabuan. Meskipun perataan histogram bertujuan menyebarkan secara merata nilai-nilai derajat keabuan, tetapi seringkali histogram hasil perataan tidak benar-benar tersebar secara merata (misalnya pada contoh di atas). Alasannya adalah:
Untuk meningkatkan citra merek perusahaan harus dapat memberikan kesan yang baik mengenai produk dengan cara memberikan layanan kesehatan gigi terhadap masyarakat dan aktif dalam memberikan penyuluhan mengenai arti pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Untuk meningkatkan kualitas produk sebaiknya perusahaan melakukan peningkatan produk dengan cara meningkatkan inovasi dari produk dan jenis dan variasi produk yang sesuai apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Untuk meningkatkan promosi perusahaan harus melakukan peningkatan promosi dengan cara mempromosikan iklan melalui televisi, media cetak, personal selling dan pemilihan brand ambassador yang tema produk pada promosi di televisi. Dengan pemilihan brand ambassador yang tepat membuat masyarakat pada wilayah Jakarta Timur untuk lebih tertarik untuk membeli produk tersebut. Pada produk pasta pepsodent memilih Irgi Fahrezi sebagai Brand Ambassador, karena memiliki image yang baik di mata masyarakat.
Sistem pendidikan nasional dimaksudkan untuk menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan, serta efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menetapkan delapan standar nasional pendidikan yang harus menjadi acuan sekaligus kriteria dalam menetapkan keberhasilan penyelenggaran pendidikan nasional. Delapan standar nasional pendidikan yang dimaksud meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan
Menurut Aniati Murni Arymurthy sistem perekaman citra seperti pada gambar 3.4, dapat dilihat bahwa komponen utama dari perangkat keras perekam citra secara digital adalah komputer. Komputer tersebut bisa dari jenis komputer multi-guna atau jenis yang khusus dirancang untuk pengolah citra digital. Skala dari perangkat keras ini bisa mulai dari jenis komputer mikro sampai dengan jenis komputer super yang dapat melakukan ratusan juta instruksi perdetik. Dasar pemilihan skalanya ditentukan oleh besarnya pekerjaan pengolahan citra yang harus ditangani. Komputer dalam sistem perangkat keras merupakan bagian yang bersifat multiguna karena dilengkapi dengan alat masukan dan alat keluaran seperti alat penyimpanan dan pembaca dan alat pencetak.
Tujuannya adalah untuk memperbesar kontras dengan menggunakan ekualisasi histogram. Maksudnya mentransformasikan nilai di dalam colourmap sehingga histogram dari indek komponen yang berwarna keabu-abuan dari citra dalam map akan sesuai. Ini akan ditransformasikan kembali oleh colourmap di dalam newmap. Sesuai dengan perintah di atas nilai kontras yang diberikan sebesar 8. Semakin besar nilai kontras akan semakin terang citra hasil ekualisasinya. Nilai kontras yang kecil adalah 2.
Citra digital dapat dinyatakan sebagai fungsi kontinu dari intensitas cahaya dari dua dimensi dalam fungsi f(x,y), dimana (x,y) menyatakan koordinat spasial pada bidang dua dimensi dan nilai dari f pada titik (x,y) menyatakan intensitas cahaya (brightness) pada titik (x,y) tersebut. Agar dapat diolah dengan komputer digital, suatu citra harus direpresentasikan dengan nilai-nilai diskrit (citra digital). Pada umumnya citra digital berbentuk empat persegi panjang dengan berukuran dua dimensi (panjang x lebar). Citra digital yang berukuran NxM dinyatakan dengan matriks yang berukuran N baris dan M kolom [6] .
Image enhancement adalah pemrosesan citra, khususnya menggunakan komputer dengan tujuan meningkatkan kualitascitra. Fungsi utama dari pengolahan citra adalah untuk memperbaiki kualitas dari suatu citra sehingga citra dapat dilihat lebih jelas dan informasi yang ada di dalam citra dapat diekstrak dengan tepat. Proses awal pengolahan citra digital adalah dengan mentransformasikan citra ke dalam bentuk besaran-besaran diskrit dari tingkat nilai keabuan pada titik-titik elemen citra. Elemen-elemen citra digital apabila ditampilkan dalam layar monitor akan menempati sebuah ruangan yang disebut dengan pixel (picture elemen).
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayahNya. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Alhamdulillahi robbil’alamin penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “ Strategi PeningkatanKualitas Pelayanan Akademik (Studi Situs di Akbid Citra Medika Surakarta)”. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna mencapai gelar Magister Manajemen Pendidikan pada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Beberapa metode klasik memiliki kelebihan dalam hal kemudahan dalam implementasi, karena metode tersebut sederhana dan hasilnya pun memuaskan. Hal ini terutama terjadi pada Histogram Equalization, sehingga metode ini sering digunakan dalam peningkatan kontras. Namun, metode ini memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat beradaptasi dengan karakteristik yang berbeda- beda dari gambar. Kelemahan yang lain adalah bahwa penggunaannya dapat mengurangi detil obyek pada gambar karena mengubah kontras lokal, dan kecerahan gambar dapat berubah setelah pemerataan histogram karena sifat kontinyu dari teknik ini [3,7-8,19]. Oleh karena itu, metode ini terus dimodifikasi untuk mengurangi kelemahan-kelemahan yang terjadi. Sebagai contoh, metode lokal adaptif seperti Adaptive Histogram Equalization dan Contrast Limited Adaptive Histogram Equalization mengembangkan metode histogram equalization dengan hasil peningkatan dan penajaman pada citra. CLAHE juga berhasil mengurangi kelemahan yang terjadi pada AHE, yaitu munculnya noise over enhancement dan efek edge shadowing. Namun perhitungan yang digunakan pada metode CLAHE cukup sulit.