Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas ridho dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir perkuliahan ini dengan menyusun tesis yang berjudul “PeranKomiteSekolah dalam Pengelolaan mutu Pendidikan di SMP Negeri 3 Demak Kabupaten Demak”.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keterlaksanaan perankomitesekolah ditinjau dari peningkatan mutu pembelajaran di SD se-Kabupaten Bantul. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif dengan pendekatan evaluasi model Stake. Subjek penelitian adalah komitesekolah, kepala sekolah, dan guru SD di Kabupaten Bantul. Pengumpulan data menggunakan teknik angket, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis lewat penghitungan persentase dan disimpulkan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Tahap antecedent ( input dan perencanaan) pemahaman responden terhadap rancangan program implementasi peranKomiteSekolah belum sepenuhnya sesuai dengan standar dan berkategori cukup dengan persentase 36%. (2) Tahap transaction terhadap implementasi program komitesekolah telah terlaksana dengan kategori baik (58%). (3) Tahap outcomes, yaitu evaluasi terhadap implementasi peranKomiteSekolah terhadap tahap antecedent dan transaction masuk kategori cukup (47%). Implementasi peran program komitesekolah di SD Kabupaten Bantul belum memenuhi standar 100%. Oleh karena itu, hasil temuan dari penelitian ini diharapkan bisa dijadikan bahan untuk meningkatkan kinerja dari semua pihak.
Terkait dengan perankomitesekolah, banyak pihak masih meragukan perankomitesekolah. Bahkan, perankomitesekolah dianggap masih lemah. Di berbagai daerah di Indonesia, banyak pihak yang menemukan lemahnya kinerja komitesekolah. Seperti yang diutarakan oleh Muzirman (2007: 1), ”masalah pendidikan masih terus menjadi dilema di tengah-tengah masyarakat , permasalahan di dunia pendidikan terletak pada lemahnya kinerja komitesekolah, khususnya dalam hal melakukan pengawasan dan peningkatan mutu pendidikan di sejumlah sekolah”. Kinerja komitesekolah yang buruk dipandang sebagai indikator menurunnya kualitas pendidikan. Lemahnya perankomitesekolah ini terkait dalam menjalankan tugas sebagai”. badan pertimbangan (advisory), pendukung (supporting), dan sekaligus mengontrol (controlling). Kinerja komitesekolah masih variatif. Menurut Suparlan (2007: 2) kinerja komitesekolah masih berada pada kontinum dari ”sebagai stempel” sampai ”sebagai eksekutor
Pembentukan komitesekolah ditujukan untuk mewadahi, meyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan, meningkatkan tanggung jawab dan peran serta aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, serta menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan serta pelayanan pendidikan yang berkualitas di satuan pendidikan. Kenyataan yang sering dan umum terjadi di lapangan adalah komitesekolah yang terbentuk menemui berbagai kendala dan permasalahan antara lain kehadiran komitesekolah seolah dianggap formalitas semata, oleh karena itu kami melakukan observasi untuk mengetahui bagaimana realisiasi perankomitesekolah yang ada di SMA Negeri 1 Jember.
Perankomitesekolah sebagai badan penghubung belum dilaksanakan, bedasarkan hasil wawancara bahwa komitesekolah belum menjadi penghubung antara komitesekolah dengan masyarakat, dan dewan pendidikan, bahkan komitesekolah belum memberikan usulan kebijakan dan program pendidikan kepala sekolah, serta tidak memfasilitasi berbagai kebijakan program terhadap sekolah. Akan tetapi komitesekolah berusaha merespon setiap ada pengaduan dari sekolah dan masyarakat berkaitan kebijakan program sekolah. Namun dari pihak komitesekolah tidak ada tindak lanjut. Melihat kondisi tersebut bisa disimpulkan bahwa perankomite sebagai badan penghubung belum bisa maksimal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perankomitesekolah dalam pembelajaran PAI di SD Al-Falaah Simo. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dalam pengumpulan data, metode yang penulis gunakan adalah metode observasi, interview atau wawancara dan dokumentasi, dari data yang telah berhasil dikumpulkan tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
Keberadaan dan peranKomiteSekolah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan sekolah di Klaten Utara masih mengalami banyak kendala, baik dari segi status, kinerja, peran, kualitas SDM, maupun sarana dan prasarana yang dimiliki. Selain itu partisipasi masyarakat selama ini lebih banyak bersifat dukungan dana, tidak pada proses pendidikan seperti pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas. Atas dasar tersebut maka penulis ingin meneliti secara lebih mendalam mengenai kinerja komitesekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pemahaman terhadap perankomitesekolah dengan kinerja komitesekolah di Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten. Subjek penelitian ini adalah anggota komitesekolah di Kecamatan Klaten Utara yang berjumlah 134 orang yang diambil dengan mengundi dari 22 sekolah yang ada dan dipilih 11 sekolah . atau disebut dengan random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kinerja dan skala pemahaman terhadap kinerja komitesekolah.
Sekolah adalah sebuah pranata sosial yang bersistem, meliput berbagai komponen yang satu sama lain saling terkait dan saling mempengaruhi. Komponen-komponen yang dimaksud adalah siswa, pendidik dan tenaga kependidikan lainnya, kurikulum, dan fasiltias pendidikan. Komponen lain yang juga berpengaruh besar terhadap proses penyelenggaraan dan peningkatan mutu pendidikan, adalah pemangku kepentingan (stakeholders), terutama orangtua siswa dan masyarakat pengguna jasa pendidikan. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti yaitu apakah terdapat pengaruh budaya mutu dan perankomitesekolah terhadap peningkatan prestasi Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive analytic dan verivicatif. Objek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan komitesekolah di SD Negeri di Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan KomiteSekolah pada SMA Negeri di Kota Binjai pada prinsipnya melaksanakan perannya sebagaimana yang diharapkan, dalam hal dukungan dana KomiteSekolah belum berhasil berhasil mendapatkan dana dari masyarakat sekitar seperti dari dunia usaha/dunia industri maupun dari masyarakat yang peduli pendidikan, dan masih hanya dari bantuan orang tua siswa melalui iuran komitesekolah. Kemudian dalam pelaksanaan perannya hanya pemberi pertimbangan dan pengawasan yang lebih utama sedang peran lainnya sebagai pendukung dan mediator belum sepenuhnya terlaksana. Namun dalam hal pemberdayaan yang dilakukan terhadap KomiteSekolah belum sepenuhnya terlaksana, hal ini karena pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Binjai, Dewan Pendidikan Kota Binjai maupun yang dilaksanakan oleh pihak sekolah masih sebatas pemahaman tentang komitesekolah.
Berkat petunjuk dan pertolongan-Nya serta bimbingan dari Bapak Pembimbing sehingga dapat terselesaikan penulisan Tesis ini dengan baik. Semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan akan menjadikan bahan pemikiran dalam rangka perbaikan mutu pendidikan di sekolah.
Pelaksanaan evaluasi RKAS, komitesekolah di SD N Ringgit ikut serta dalam memberikan masukan terhadap keputusan tentang kelanjutan, perluasan dan penghentian program yang dilaksanakan sekolah. Maksudnya adalah apakah suatu program itu akan dilanjutkan atau dihentikan pelaksanannya. Hal itu dilakukan berdasarkan hasil laporan pertanggungjawaban yang dibuat bendahara.Pelaksanaan evaluasi RKAS di sekolah juga dapat digunakan untuk mengetahui tentang faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan delapan aspek standar nasional pendidikan. Informasi tentang faktor pendukung dan penghambat tersebut sangat bermanfaat bagi sekolah, komitesekolah dan Dinas Pendidikan. Karena dengan mengetahui faktor yang mendukung maka dapat mengoptimalkan perananya serta meminimalkan faktor yang dapat menghambat peningakatan kualitas sekolah.
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggungjawabnya. Akuntabilitas di dalam pengelolaan keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggungjawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1)adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan mengikut sertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah, (2)adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3)adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat
Kalau selama ini garis pertanggungjawaban kepala sekolah dan para penyelenggara pendidikan di sekolah bertanggungjawab kepada pemerintah, dalam hal ini kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan Nasional, maka dengan konsep manajemen berbasis sekolah pertanggungjawaban itu kepada KomiteSekolah. Pemerintah dalam hal ini hanya memberikan legalitas saja. Selama ini KomiteSekolah memang telah dibentuk oleh pemerintah, tapi perannya terbatas hanya untuk mengawasi dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) atau yang lebih dikenal saat ini Bantuan Oprasional Sekolah (BOS). KomiteSekolah yang baru ini tentu tidak terbatas hanya untuk mengawasi dana JPS/BOS saja, melainkan juga berperan bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah, berfungsi untuk terus menjaga transparansi dan akuntabilitas sekolah, serta menyalurkan partisipasi masyarakat pada sekolah.
Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui (1) Perankomitesekolah dalam penyusunan RKAS di SDN Ringgit Purworejo, (2) Perankomitesekolah dalam melakukan pengawasan dan kontrol RKAS di SDN Ringgit Purworejo, (3) Perankomitesekolah dalam mengevaluasi pelaksanaan RKAS di SDN Ringgit Purworejo.
Dapat ditegaskan bahwa tugas dan fungsi utama komitesekolah memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi pada satuan pendidikan dengan prinsip mendorong peningkatan mutu akademik dan mutu layanan belajar dimana komitesekolah itu berada. Tugas pokok dan fungsi komitesekolah memberi bantuan baik berupa pemikiran bagaimana cara mengatasi berbagai problematika sekolah maupun finansial untuk mendukung manajemen dan kegiatan belajar mengajar yang dibutuhkan sekolah. Bantuan yang diberikan ini akan dapat memajukan sekolah dalam mutu yang bersaing (Sagala, 2011: 246).
Data yang diperoleh dari hasil wawancara akan ditampilkan terlebih dahulu beserta analisisnya oleh peneliti. Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil angket akan ditampilkan kemudian dalam tiga tahap, yaitu: tampilan tiap butir soal, tampilan tiap indikator, dan tampilan keseluruhan data. Untuk mengetahui peranan komitesekolah di SMP Negeri 244 Jakarta, pertama-tama terlebih dahulu ditentukan skor ideal/kriterium. Skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden memberi jawaban dengan skor tertinggi. Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan yang berkenaan dengan peranan komitesekolah dalam meningkatkan mutu dapat dilakukan dengan cara membagi jumlah skor hasil penelitian dengan skor ideal. 1
KomiteSekolah dan peranannya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meliputi empat aspek, yaitu: (1) sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency); (2) sebagai pendukung (supporting agency); (3) sebagai pengontrol (controlling agency); dan (4) sebagai mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat.
Pergeseran paradigma dalam pengelolaan pendidikan harus melibatkan kepala sekolah dan guru- guru sebagai pengelola dan pelaksana pendidikan yang selalu berinteraksi dengan masyarakat. Menjalankan kembali perankomitesekolah merupakan wujud yang efektif unt uk melibatkan secara aktif orang tua murid dan masyarakat. Patisipasi orang tua dan masyarakat sangat tergantung pada pendekatan dan metodenya. Memberikan kesempatan yang lebih banyak untuk mengeluarkan pendapat, terjalin adanya kesetaraan dan mengatur banyaknya frekuensi perjumpaan dengan anggota masyarakat merupakan salah satu metode yang tepat. Perankomitesekolah bukan untuk merendahkan wibawa guru maupun kepala sekolah, justru dengan posisi peran yang berbeda-beda dapat menjalin kerjasama yang baik antara sekolah , masyarakat dan komitesekolah.
Hasil penelitian ini sebagai berikut. (1) PeranKomiteSekolah sebagai badan pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yaitu komitesekolah berperan dalam memberi usul dan masukan mulai dari penyusunan RKAS, cara pengadaan sarana dan prasarana sampai pada cara yang digunakan dalam melakukan penghapusan sarana dan prasarana. (2) PeranKomiteSekolah sebagai badan pemberi dukungan (supporting agency) dalam pengelolaan sarana dan prsarana sekolah yaitu komitesekolah ikut terlibat langsung dalam kepanitiaan pengadaan sarana dan prasarana sekolah, melakukan penggalangan dana dari orang tua wali murid dan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan anggaran pengadaan sarana dan prasarana sekolah, hingga memilih barang dan sarana prasarana yang sudah tidak layak pakai untuk dilakukan penghapusan. (3) PeranKomiteSekolah sebagai badan pengontrol (controlling agency) dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah terwujud dalam keikutsertaan komitesekolah dalam rapat penyusunan RKAS, melakukan pengecekan secara langsung kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah dan selalu hadir terlibat langsung dalam proses penghapusan sarana dan prasarana. (4) PeranKomiteSekolah sebagai mediator dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yaitu KomiteSekolah menjadi penyalur aspirasi dan ide dari masyarakat saat rapat penyusunan perencanaan pengadaan sarana dan prasarana, menjadi penyalur dana yang dikumpulkan dari orang tua wali murid untuk sekolah dalam rangka pembangunan sarana dan prasarana sekolah dan menjadi penyalur informasi terkait kondisi sarana dan prasarana sekolah terkini kepada orang tua wali murid dan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Perencanaan program kerja komitesekolah di SD Negeri Sibela Timur Jebres Surakarta. 2) Pelaksanaan program kerja komitesekolah. 3) Evaluasi program kerja komitesekolah. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Perencanaan program kerja KomiteSekolah mencakup empat perankomitesekolah, yaitu KomiteSekolah bertindak sebagai pemberi pertimbangan, sebagai pendukung baik yang berujud finansial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, sebagai pengontrol dan sebagai mediator. 2) Pelaksanaan program kerja KomiteSekolah sudah dilaksanakan dengan komitesekolah melaksanakan program yang direncanakan dengan turut serta dalam memberi masukan untuk Penyusunan RKS, memberi Masukan dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, melaksanakan program Pengelolaan Sarana dan Prasarana, memantau pelaksanaan program sekolah dan memantau Hasil Ujian Akhir Sekolah. 3) Hasil evaluasi Program Kerja KomiteSekolah dilakukan dengan aktif memberikan masukan serta ikut mengesahkan RKS. Selain memberikan masukan dan pertimbangan, komitesekolah mengawasi setiap anggaran yang digunakan oleh sekolah.