Kerelaan rakyat membayar pajak sesungguhnya bagian dari komitmen rakyat untuk menciptakan keseimbangan dan keadilan sosial dalam masyarakat. Dalam hal ini, negara membatasi yang kuat dengan diwajibkan membayar pajak dan melindungi yang lemah dengan mendistribusikan uang pajak kepada rayat yang lemah secara merata dan adil. (Hidayati Nurwahid, 2005). Kerelaan membayar pajak dipengaruhi oleh bebrapa faktor, yaitu kesadaran perpajakan, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan dan persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan terhadap kerelaan membayar pajak.
Penelitian ini mengembangkan dari penelitian (Handayani et al. 2012) yaitu Kesadaran membayar pajak, Pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan, Persepsi yang baikatasEfektifitassistem perpajakan, dan Tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintah dan hukum. Sedangkan dalam penelitian ini dilakukan penambahan dua variabel independen yaitu Kualitas pelayanan perpajakan dan persepsi wajib pajak atas manfaat pajak yang dirasakan, sehingga diharapkan akan memberikan tambahan bukti empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak. Variabel kualitas pelayanan perpajakan ini merupakan salah satu variabel dari penelitian yang dilakukan oleh Hardiningsih dan Yulianawati (2011) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak.Variabel persepsi wajib pajak atas manfaat pajak yang dirasakan merupakan salah satu variabel dari penelitian yang dilakukan oleh Ryanni (2013) tentang faktor-faktor yang mempengarui kemauan membayar pajak oleh wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di kantor pelayanan pajak pratama bintan. Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis pengaruh Kesadaran membayar pajak, Pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan, Persepsi yang baikatasEfektifitassistem perpajakan, Kualitas pelayanan perpajakan, Persepsi wajib pajak atas manfaat pajak yang dirasakan, dan Tingkat kepercayaan terhadap sistem Pemerintahan dan Hukum terhadap kemauan membayar pajak.
Beberapa faktor seperti kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan dan pelayanan fiskus dalam melayani kebutuhan wajib pajak, memiliki kemungkinan mempengaruhi kemauan wajib pajak dalam membayar pajaknya. Menurut Utami dan Kardinal (2013) bahwa kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak merupakan perilaku wajib pajak berupa pandangan atau perasaan yang melibatkan pengetahuan, keyakinan, dan penalaran disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai peraturan yang diberikan oleh sistem dan ketentuan pajak tersebut. Menurut Probondari (2013) berbagai masalah yang mempengaruhi kesadaran wajib pajak dikelompokkan menjadi dua yaitu, faktor internal seperti institusi pajak, meliputi regulasi perpajakan yang mungkin masih dianggap rumit,belum sederhana dalam dukungan teknologi informasi wajib pajak serta profesionalisme SDM. Faktor eksternal bisa berasal dari diri wajib pajak maupun lingkungannya yang tidak baik sehinga wajib pajak tidak patuh.
Berdasar Uji ANNOVA diperoleh hasil P value < 0,05 yaitu 0,003 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak dan persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan) secara bersama- sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen (kemauan membayar pajak orang pribadi).
Self Assessment Sytem dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh kesadaran dan kemauan dari Wajib Pajak itu sendiri. Namun dalam kenyataannya, masih banyak Wajib Pajak potensial yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak yang aktif. Bagi Wajib Pajak, Self Assessment Sytem dianggap menguntungkan bagi mereka, dimana mereka yang enggan membayar pajak berusaha untuk menghindari bahkan menutup data-data diri agar tidak tersentuh oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Keengganan Wajib Pajak tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah dari faktor kesadaran dari Wajib Pajak, pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan, persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan dan kualitas layanan yang diberikan oleh aparat pajak (fiskus). Menurut Mardiasmo (2013) bahwa masyarakat enggan membayar pajak dapat disebabkan oleh perkembangan intelektual masyarakat, sistem perpajakan yang mungkin sulit dipahami masyarakat, dan sistem kontrol yang tidak dilaksanakan dengan baik.
___________________________________________________________________ Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, dan tingkat kepercayaan terhadap sistem hukum dan pemerintahan terhadap kepatuhan membayar pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak UMKM kategori orang pribadi yang memiliki usaha bebas yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Kabupaten Kendal. Metode pemilihan sampel penelitian ini menggunakan accidental sampling, sehingga diperoleh 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan membayar pajak UMKM di Kabupaten Kendal, sedangkan tingkat kepercayaan terhadap sistem hukum dan pemerintahan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan membayar pajak UMKM di Kabupaten Kendal. Bagi Kantor Pelayanan Pajak hendaknya melakukan sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 yang lebih intensif kepada masyarakat terutama pemilik UMKM agar mampu mendorong pemilik UMKM untuk membayar pajak.
Usaha meningkatkan penerimaan negara disektor pajak mempunyai kendala yaitu antara lain tingkat kepatuhan Wajib Pajak yang masih rendah, sehingga Wajib Pajak berusaha untuk membayar kewajiban pajaknya lebih kecil dari yang seharusnya, kesadaran untuk membayar pajak masih kurang dimiliki pada wajib pajak , masih sulit diterapkan pada diri sendiri dan juga masih banyak Wajib Pajak yang tidak melaporkan dan membayarkan pajaknya. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak untuk membayar pajak seperti kesadaran dari wajib pajak , pengetahuan peraturan pemeraintah bagi wajib pajak , persepsi yang baikatasefektifitassistem pajak , kualitas pelayanan yang diberikan aparat pajak dan sanksi pajak dari keterlambatan membayar pajak. Hal seperti ini perlu di perhatikan untuk meningkat kan kepatuhan wajib pajak
Widayati dan Nurlis (2010) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak wajib badan orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Adapun faktor – faktor tersebut adalah kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan, dan persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada wajib pajak yang melakukan pekerjaan bebas yang terdaftar di KPP Pratama Gambir Tiga. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis maka diperoleh hasil bahwa semua faktor di atas mempunyai pengaruh terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar pajak.
Pajak merupakan sumber penerimaan negara terbesar. Sehingga usah a untuk meningkatkan penerimaan pajak terus dilakukan oleh pemerintah. Khususnya dari wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas karena mereka lebih rentan terhadap pelanggaran pajak. Berdasarkan fakta tersebut kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan serta tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum terhadap kemauan membayar pajak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas adalah kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan, dan persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan. Dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan pajak, kesadaran wajib pajak dan persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan diharapkan agar wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas mempunyai kemauan untuk membayar pajak.
Kemauan membayar pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kondisi sistem administrasi perpajakan suatu negara, pelayanan pada wajib pajak, penegakan hukum perpajakan, dan tarif pajak (Devano dan Rahayu, 2006). Hal ini diperkuat dengan penelitian Widayati dan Nurlis (2010) yang menyimpulkan bahwa faktor kesadaran membayar pajak dan persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar pajak. Sedangkan faktor pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar pajak.
Hasil penelitian yang dilakukan terdapat beberapa faktor yang ada pada peneltian yang mempengaruhi kepatuhan membayar pajak antara lain: pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan, persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan, kesadaran membayar pajak, pelaksanaan sanksi pajak, tingkat penghasilan, dan dari hasil penelitian yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepatuhan membayar pajak yaitu: penegetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan, kesadaran membayar pajak, dan tingkat penghasilan, dan yang tidak punya pengaruh signifikan adalah persepsiefektifitassistem pajak, dan pelaksanaan sanksi pajak.
dan Nurlis (2010), menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara faktor kesadaran membayar pajak dengan kemauan wajib pajak untuk membayar pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Widayati dan Nurlis (2010), menunjukkan bahwa faktor pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak berpengaruh terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Widayati dan Nurlis (2010), juga menunjukkan bahwa persepsi yang baikatasefektifitassistem perpajakan tidak berpengaruh terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar pajak, sedangkan Hardiningsih (2011) tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak, hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap wajib pajak terhadap kesadaran membayar pajak berpengaruh dan signifikan terhadap kemauan membayar pajak, sikap wajib pajak terhadap pengetahuan peraturan perpajakan tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak, sikap wajib pajak terhadap pemahaman peraturan perpajakan tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak, persepsiefektifitassistem perpajakan juga tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak, dan untuk kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak.
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah,” peribahasa atau ungkapan atau kata mutiara yang berarti “Memberi Lebih Baik daripada Menerima” tersebut sepertinya sudah sering kita dengar. Tetapi jangankan untuk melaksanakannya, tidak sedikit dari kita yang masih juga bertanya- tanya apakah benar demikian. Jika menuruti kemauan atau hasrat diri sebagai manusia yang pada hakikatnya serakah, kita pastinya lebih memilih, “Enakan juga dikasih…”
Ariani, Ketut Sulasmi, Lucy Sri Musmini dan Nyoman Trisna Herawati. 2014. Analisis Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Informasi dan Keefektifan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi di PDAM Kabupaten Bangli . Jurnal Akuntansi S1, Volume 2, No.1.
Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam pasal 2H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan mewujudkan pembangunan berkelanjutaan. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi dalam strategi pembangnan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
untuk nilai R 2 diperoleh dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R 2 sebesar 0,381. Hal ini berarti bahwa 38,1% variasi variable kepatuhan membayar pajak dapat dijelaskan oleh variable kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan, persepsi yang baikatas efektivitas sistem perpajakan dan kualitas pelayanan.Sedangkan sisanya yaitu 61,9 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar variabel yang diteliti.
Saftarini. 2015. Pengaruh Efektifitas Pengendalian Internal, Asimetri Informasi dan Implementasi Good Governance terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi(SKPD) Kabupaten Bangli. Skripsi. Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.
Impulse buying merupakan salah satu dari perilaku konsumen dalam menentukan suatu keputusan pembelian. Hetharie (2012) menyatakan perilaku impulse buying merupakan sebuah fenomena aktual dalam aktivitas pasar modern. Beberapa orang memiliki tingkat kecenderungan yang lebih tinggi untuk bereaksi terhadap impulse buying, sedangkan yang lain tidak menanggapi rangsangan tersebut Lin (2005). Wu and Tzung (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa tekanan waktu dan tekanan ekonomi dapat dampak mempengaruhi pembelian tak terencana. Impulse buying dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang di antaranya salah satu faktor penting adalah faktor lingkungan, dan bagaimana konsumen menanggapi rangsangan yang diberikan oleh lingkungan konsumen tersebut baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal konsumen (Semuel, 2005).
Untuk menanggulangi permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk menggunakan teknologi informasi guna mempermudah guru dalam proses penilaian terutama tes ini. Adapun teknologi yang digunakan adalah tes berbasis computer (computer-based test) dimana tes ini menggunakan perangkat IT berupa server sebagai tempat menampung data base soal dan siswa, access point / kabel LAN untuk menyalurkan soal-soal ke komputer siswa, serta software pembuat soal sebagai software untuk menampilkan soal di computer siswa. Hal lain yang membuat sistem ini layak untuk digunakan adalah sistem ini mudah untuk dioperasikan (user friendly), perangkat yang digunakan cukup 1 perangkat utama (server) dan beberapa akses point/kabel LAN dan komputer mahasiswa yang dapat diganti dengan menggunakan laptop masing-masing mahasiswa tersebut.