Analisis mengenai pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan pendidik menunjukkan bahwa kemungkinan besar pengahargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbanganpasarkerja dan personalitas berperan dalam pemilihan karir mahasiswa. Secara intutif kerangka pemikiran yang bisa dikemukakan adalah bahwa penghargaan finansial yang tinggi yang diberikan oleh lembaga-lembaga yang mempekerjakan akuntan pendidik akan dapat meningkatkan nilai profesi akuntan di mata para profesi-profesi yang lain khususnya dan di mata masyarakat pada umumnya. Demikian dapat diharapkan bahwa semakin tinggi nilai penghargaan finansial yang diberikan kepada akuntan pendidik maka semakin tinggi karir akuntan pendidik yang di minati oleh mahasiwa akuntansi baik laki-laki maupun perempuan. Sehingga mahasiswa akuntansi dapat memberikan persepsi yang baik terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan pendidik.
dapat dilihat bahwa akuntan publik di Indonesia masih mengandalkan akuntan yang sudah berumur. Padahal setiap tahunnya Perguruan Tinggi di Indonesia menghasilkan ratusan bahkan ribuan sarjana/lulusan akuntansi. Oleh karena itu, pendidikan akuntansi harus dapat menghantarkan mahasiswanya dalam pemilihan karir yang relevan dibidangnya dengan merencanakan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Merdekawati (2011) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir akuntan publik dan non akuntan publik dengan menggunakan metode Purpose Sampling. Merdekawati menggunakan sampel 200 mahasiswa S1 regular program studi akuntansi pada Perguruan Tinggi Swasta di Semarang angkatan 2006-2007 yang telah atau sedang menempuh mata kuliah Auditing 1 dan 2. Variabel independen yang diteliti adalah gaji/penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbanganpasarkerja, dan personalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial berpengaruh dalam memprediksi pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Sedangkan untuk penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbanganpasarkerja dan personalitas tidak berpengaruh dalam memprediksi pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non akuntan publik.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 183 mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi angkatan 2009. Dari populasi tersebut dilakukan teknik sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling sehingga memperoleh sampel sebanyak 65 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan data primer dimana data diperoleh dari jawaban responden atas kuesioner yang disebar. Sedangkan Teknik Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan, Penghargaan Finansial, PertimbanganPasarKerja, dan Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Pemilihan karir. Dan secara parsial, hanya Lingkungan Kerja yang berpengaruh secara signifikan terhadap Pemilihan Karir, sedangkan Penghargaan Finansial dan PertimbanganPasarKerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pemilihan Karir pada Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbanganpasarkerja dan personalitas berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik secara simultan dengan variasi yang terjelaskan yang dinyatakan dalam Adjusted R 2 sebesar 31,7 % variabel penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbanganpasarkerja dan personalitas berpengaruh positif terhadap pemilihan profesi/karir menjadi Akuntan Publik. Sedangkan sisanya sebesar 68,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Secara parsial variabel pengakuan profesional berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan Publik, sedangkan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbanganpasarkerja dan personalitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan Publik. Dengan demikian Pengakuan profesional merupakan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional meliputi kemungkinan bekerja dengan ahli lain, kesempatan untuk berkembang, dan pengakuan akan prestasi.
professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbanganpasarkerja dan personalitas maka minat mahasiswa untuk memilih karir menjadi akuntan publik dan akuntan non publik akan menurun sebesar 10,612. Koefisien regresi variabel total gaji sebesar 0,214 signifikansi 0,075 artinya apabila total gaji meningkat tiap satuan rupiah maka akan meningkatkan minat mahasiswa untuk memilih karir menjadi akuntan publik dan akuntan non publik. Nilai koefisien regresi nilai-nilai sosial sebesar -0,198 signifikansi sebesar 0,037 artinya apabila nilai-nilai sosial meningkat maka akan menurunkan minat mahasiswa untuk memilih karir menjadi akuntan publik dan akuntan non publik. Nilai koefisien regresi variabel personalitas sebesar 1,548 dengan signifikansi sebesar 0,00 artinya apabila personalitas meningkat maka akan meningkatkan minat mahasiswa menjadi akuntan publik dan akuntan non publik sebesar 1,548. Variabel pelatihan professional, pengakuan professional, lingkungan kerja dan pertimbanganpasar nilai signifikansi > 0,05 sehingga tidak mempengaruhi minat mahasiswa untuk memilih menjadi akuntan publik dan akuntan non publik.
Menurut Wheeler (1983), pertimbanganpasarkerja meliputi, tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir,dan kesempatan promosi. Akuntan publik sebagai salah satu jenis profesi yang mampu memberikan peluang dalam dunia kerja. Profesi akuntan publik terus berkembang seiring dengan berkembangnya dunia usaha dan pasar modal di Indonesia. Walaupun masih banyak kritikan-kritikan yang dilontarkan oleh para usahawaan, pemakai jasa akuntan publik maupun masyarakat. Namun, keberadaan profesi akuntan tetap diakui oleh pemerintah sebagai sebuah profesi kepercayaan masyarakat. Di samping adanya dukungan dari pemerintah, perkembangan profesi akuntan publik juga sangat ditentukan ditentukan oleh perkembangan ekonomi dan kesadaran masyarakat akan manfaat jasa akuntan publik. Mahasiswa akuntansi yang cenderung memilih akuntan publik sebagai pemilihan karirnya karena dengan informasi semakin banyak perusahaan-perusahaan yang berdiri baik dalam perseorangan maupun perusahaan berbentuk badan hukum jasa seorang akuntan publik akan semakin banyak dicari dan hal ini menyebabkan semakin banyak peluang kerja yang ditawarkan. Hasil penelitan Rahayu et al (2003) menunjukkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan pemerintah dan akuntan pendidik menganggap keamanan kerja dan profesinya lebih aman dibandingkan dengan perofesi akuntan lainnya.Mahasiswa yang memilih profesi akuntan yang memilih akuntan publik menganggap pekerjaannya kurang aman tetapi masih lebih aman dibandingkan profesi akuntan perusahaan.
Kemudian penelitian juga dilakukan oleh Andriani (2013), yang meneliti tentang persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir. Hasil pengujian telah membuktikan adanya perbedaan persepsi mahasiswa dalam pemilihan karir gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja dan pertimbanganpasar tenaga kerja merupakan hal-hal yang bisa menyebabkan perbedaan persepsi dalam pemilihan karir. Sedangkan nilai sosial dan kepribadian bukanlah faktor yang menyebabkan perbedaan persepsi mahasiswa.
Hasil perhitungan diperoleh nilai Adjusted R square sebesar 0,510 dapat disimpulkan bahwa variabel pemilihan karir akuntan publik dapat dijelaskan oleh ketujuh variabel independen yang meliputi penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial,lingkungan kerja,pertimbanganpasarkerja,personalitas,dan pengakuan profesional karena nilai Adjusted R Square 51 sisanya (100%-51% = 49%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model seperti nilai intrinsik pekerjaan, pencapaian akademik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengakuan profesional, pertimbanganpasarkerja, lingkungan kerja, dan nilai intrinsik pekerjaan berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa untuk menjadi akuntan publik, sedangkan penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai sosial tidak berpengaruh pada pemilihan karir sebagai akuntan publik
Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel- variabel penelitian yaitu variabel bebas dengan variabel terikat. Kerangka konseptual menjelaskan hubungan antara variabel independen yang meliputi penghargaan finansial (X1), lingkungan kerja (X2), pertimbanganpasarkerja (X3), nilai-nilai sosial (X4), pengakuan professional (X5) terhadap variabel dependen yakni minat mahasiswa dalam memilih karir menjadi auditor (Y).
Pertimbanganpasarkerja berhubungan erat dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang memiliki pasarkerja yang lebih luas akan lebih diminati daripada pekerjaan yang pasar kerjanya kecil. Hal ini karena peluang pengembangan dari pekerjaan dan imbalan yang diperoleh akan lebih banyak. Pertimbanganpasarkerja dapat menjadi alasan atau faktor bagi seseorang dalam menentukan karirnya. Dengan demikian, pertimbanganpasarkerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya baik yang berprofesi sebagai akuntan pubik maupun non akuntan publik. Menurut Wheeler (1983), pertimbanganpasarkerja (job market consideration) meliputi, tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan kesempatan promosi.
Menyadari fungsi pasar tradisional yang strategis dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah Kabupaten Deli Serdang dan penyerapan tenaga kerja perlu diupayakan pemberdayaan pasar tradisional sehingga menjadi tempat yang layak dan tempat yang menarik serta memiliki ciri yang khas dan tidak terlepas dari tingkat kenyamanan, kebersihan menjadi terpelihara dengan baik.
Agar perusahaan bekerja secara efisien dibutuhkan anggaran yang baik termasuk di bidang keuangan yang berupa anggaran, karena penganggaran itu penting untuk mengendalikan kegiatan. Dengan demikian anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi harus disusun dengan teliti, penuh pertimbangan dan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan yang terjadi.
akuntan publik dalam penelitian Andi tersebut adalah faktor Penghargaan Finansial, Pelatihan Professional, Pengakuan Profesional, Nilai-Nilai Sosial, Lingkungan Kerja, PertimbanganPasarKerja, Personalitas, dan Pencapaian Akademik. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah analisis regresi berganda dengan sampel penelitian mahasiswa jurusan Akuntansi Unika Widya Mandala Surabaya angkatan 2008. Hasil yang dapat disimpulkan dari penelitian relevan tersebut adalah pelatihan profesional dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik. Sementara itu variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbanganpasarkerja, dan pencapaian akademik tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk berkarier menjadi akuntan publik.
4 Ruang lingkup karir bagi sarjana ekonomi sangatlah luas. Sarjana ekonomi dapat dengan bebas memilih untuk menentukan karir masa depan mereka dan tidak tertutup kemungkinan sarjana ekonomi memilih berkarir di Bank Syariah. Dalam memilih karir yang akan dijalani, mahasiswa ekonomi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Dalam menentukan karir masa depan, seseorang tentunya telah mempertimbangkan berbagai hal yang membuatnya dapat tertarik maupun tidak pada suatu karir yang akan dijalaninya. Faktor-faktor yang mempengaruhi tertarik atau tidaknya mahasiswa ekonomi untuk bekerja di bank syariah terdiri dari nilai intrinsik pekerjaan, pertimbanganpasarkerja, penghargaan finansial dan keluarga dan teman. Sebagai seorang fresh graduate pastinya mahasiswa ekonomi akan mempertimbangkan beberapa faktor
Pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang professional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi yang akan datang. Perguruan tinggi harus menerapkan sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi yang berkualitas dan siap pakai di dunia kerja. Agar dapat mencapai tujuan tersebut maka desain pendidikan akuntansi harus relevan terhadap dunia kerja bagi sarjana akuntansi (Sari, 2013)
Menurut Holland (1973) dalam Gani (1985) model lingkungan adalah suatu situasi atau suasana yang diciptakan oleh individu atau manusia yang menguasai suatu lingkungan tertentu. Dengan mengetahui model lingkungan seseorang maka hal tersebut akan membantu seseorang untuk menentukan pemilihan latihan dan pekerjaan. Lingkungan kerja dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan lima indikator yaitu dapat diselesaikan dengan cepat, memiliki banyak tantangan, lingkungan kerja yang menyenangkan, waktu yang lebih, dan memiliki tekanan kerja untuk memperoleh hasil yang sempurna.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan kualitas pengajaran, sehingga menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar dan membantu membuat kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi yang relevan dalam dunia kerja saat ini. 3. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Secara simultan penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbanganpasarkerja berpengaruh terhadap minat menjadi Akuntan Publik dan Secara parsial pada penelitian ini menemukan variabel Pengakuan Profesional dan variabel PertimbanganPasarKerja berpengaruh signifikan terhadap minat menjadi Akuntan Publik. Jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory, yaitu penelitian yang bersifat menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan pemilihan profesi Akuntan Publik bagi mahasiswa Jurusan Akuntansi FE UMSU Medan. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi UMSU yang beralamat di Jalan Muchtar Basri,