Research was conducted on the production employees at PTPAL Indonesia (Persero). This study aims to determine that procedural justice has a significant direct effect on employee engagement in the production employees at PTPAL Indonesia (Persero), as well as to prove that procedural justice has a significant indirect effect on employee engagement through trust in supervisor and organizational identification. The approach in this study using a quantitative approach. Samples in this study are 100 permanent employees who work in the production department (Warships division and Commerce Ships division) using Proportionate Stratified Random Sampling technique. In this study, procedural justice as an independent variable, employee engagement as the dependent variable, and trust in supervisor and organizational identification as an intervening variable. The analysis technique used in this research is Partial Least Square (PLS).
The GoI’s policy regarding the joint cooperation has given a positive impact to PTPAL. As a SOE, the company is included in joint production with foreign parties in PKR and submarines projects. Frigate Sigma PKR 1 was delivered to the Navy in 2017. sNow PTPAL is building subsequent PKRs. The project of submarine Changbogo Class DSME 209/1400 conducted by PTPAL by cooperating with South Korean company Daewoo. Fulfilling the needs of the NMWSs with joint production strategy is recognized by PT. PAL as a wise choice when it comes to weapon systems that have not been mastered by them. Although profitability is not as good as compared to self- reliance production strategy, this strategy provides relatively large benefits for the company: (i) the company workers will gain knowledge and skills in designing and manufacturing processes; (ii) the company has the opportunity to build production facilities for new types of warships; (iii) the company can obtain improvements in various fields; (iv) the reputation of the company will increase as it has been trusted as a partner of a world- class company; and (v) the company gets accurate information about the supply chain network. 62
PTPAL Indonesia Persero adalah perusahaan manufaktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta komponen-komponen pendukung lainnya. Seperti perusahaan manufaktur lainya, proses utama yang dilakukan PTPAL Indonesia Persero adalah proses produksi yang dimana biaya produksi menjadi faktor utama penentuan harga jual suatu produk. Oleh karena itu, seluruh perusahaan manufaktur berlomba adu siasat agar harga jual produknya dapat bersaing dengan para kompetitor lainnya. Salah satu penunjang proses produksi yang memerlukan biaya cukup besar adalah proses pengadaan material/bahan baku.
PTPAL Indonesia Persero adalah perusahaan manufaktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta komponen-komponen pendukung lainnya. Seperti perusahaan manufaktur lainya, proses utama yang dilakukan PTPAL Indonesia Persero adalah proses produksi yang dimana biaya produksi menjadi faktor utama penentuan harga jual suatu produk. Oleh karena itu, seluruh perusahaan manufaktur berlomba adu siasat agar harga jual produknya dapat bersaing dengan para kompetitor lainnya. Salah satu penunjang proses produksi yang memerlukan biaya cukup besar adalah proses pengadaan material/bahan baku.
b. bahwa tagihan Pemerintah kepada Perusahaan Perseroan (Persero) PTPAL Indonesia sebagai akibat pembayaran utang Perusahaan Perseroan (Persero) PTPAL Indonesia kepada Bank Bumi Daya oleh Pemerintah, dengan dana Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1996/1997, dapat dikompensasikan dan ditetapkan sebagai penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (Persero) PTPAL Indonesia;
Perpustakaan PT. PAL INDONESIA merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki oleh PT. PAL INDONESIA. Perpustakaan ini adalah sarana untuk mendukung visi dan misi perusahaan yang berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama digunakan sebagai penelitian serta pengembangan untuk kepentingan perusahaan.
PTPAL memiliki beragam bidang usaha yang berkualitas diantaranya, pengembangan produk kapal niaga diarahkan pada pasar internasional, pengembangan model-model industri pelayaran nasional dan pelayaran perintis bagi penumpang dan barang (cargo). Tantangan berat yaitu tuntutan konsumen akan peningkatan terhadap kualitas produk. Pengendalian kualitas statistik diperlukan untuk memenuhi tantangan yang di hadapi para pelaku bisnis di dunia industri. Sebagai salah satu perusahaan industri yang bergerak di bidang transportasi laut sudah menjadi tantangan tersendiri untuk selalu berusaha agar kualitas tetap terjaga dari produk yang dihasilkan. Banyak proses yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kapal salah satunya adalah proses pengelasan. Quality Assurance merupakan bagian yang menangani
Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa Partisipasi Pemakai secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. PAL INDONESIA (persero) di Surabaya. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Tjhai Fung Jen yang mengatakan bahwa dengan partisipasi pemakai yang sering dalam pengembangn sistem informasi, maka kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi sehingga akan memberikan suatu kepuasan bagi para pemakai. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan teori Y yang dikemukakan oleh Mc. Gregor yang menyatakan bahwa orang-orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan tujuan itu. Tidak signifikannya pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja sistem informasi disebabkan kurangnya campur tangan dan keterlibatan individu dalam kegiatan pengembangan sistem informasi yang berguna untuk mencapai kepuasan pemakai informasi.
Penggunaan sistem informasi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dalam dunia bisnis. Kesuksesan kinerja sistem informasi sangat tergantung pada kesesuaian harapan antara sistem analisis, pemakai (user), sponsor dan customer. Kinerja sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati, untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Karena perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan perilaku dan organisasional (Bodnar dan Hopwod, 1993) dalam Aplonia Lau, Elfreda, 2004:24. Adanya sistem informasi akuntansi diharapkan informasi yang dihasilkan lebih berkualitas sesuai dengan kebutuhan dari para pemakai informasi, serta mampu meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, dimana kinerja sistem informasi akuntansi dapat diukur dengan kepuasan pemakai atas pemakaian sistem pemakaian sistem akuntansi (Roesmiaty Toding, 2009). Kinerja sistem informasi dapat dikatakan baik jika informasi yang diterima memenuhi pemakai informasi dan mampu memberikan kepuasan bagi pemakainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari Partisipasi Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. PAL Indonesia (Persero) di Surabaya.
1. Luas lingkup perlindungan asuransi Hull And Machineries (H/M) kapal berbendera Indonesia di PT. PAL Surabaya meliputi suatu bagian, materiil, permesinan, perlengkapan dan peralatan kapal selama kapal dioperasikan atau tidak dioperasikan oleh pembeli atau dicakup oleh polis P & I akan tetapi kerusakan itu bukan actual total loss ataupun contructive total loss.
Saat ini P.T. PAL INDONESIA (PERSERO) telah menguasai produk Rekayasa Umum seperti Steam Turbine Assembly sampai dengan 600 MW, Komponen Balance of Plant dan Boiler sampai dengan 600 MW, Compressor Module 40 MW, Barge Mounted Power Plant 30 MW, Pressure Vessels dan Heat Exchangers, Generator Stator Frame s.d 600 MW. Sementara itu produk rekayasa umum yang sedang dikembangkan adalah Steam Turbine Power Plant, Jacket's structure sampai dengan 1000 ton serta Monopod dan Anjungan (Platform) sampai dengan 1000 ton.
Dalam dunia industri, kontinuitas proses produksi sangat ditentukan oleh kontinuitas ketersediaan listrik, kontinuitas tersebut dapat dijaga dengan menggunakan sistem proteksi tenaga listrik yang efektif dan selektif. Pada pabrik kimia, selain menjaga kontinuitas proses produksi, kontinuitas kelistrikan juga dibutuhkan untuk menjaga keamanan akibat bahan-bahan berbahaya yang dijadikan bahan dasar produksi. Seiring berjalannya waktu, PT. Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang melakukan ekspansi dengan membangun pabrik baru yakni Pabrik P2B dengan generator 1x35 MW. Keadaan tersebut membuat setting koordinasi proteksi pada PT. Pusri harus mengalami perubahan dari keadaan sebelumnya untuk tetap menjaga faktor selektifitas dan efektifitas. Oleh karena itu, harus dilakukan suatu studi koordinasi proteksi untuk meningkatkan keandalan sistem proteksi pada PT. Pusri Palembang. Sehubungan dengan hal tersebut, tugas akhir ini difokuskan untuk membahas studi koordinasi proteksi untuk mengetahui setting rele yang tepat setelah dilakukan penambahan beban Pabrik P2B dan Generator 1x35 MW. Analisis aliran daya dan hubung singkat diperlukan untuk mendapatkan koordinasi proteksi yang tepat. Gradingtime antar rele diatur sesuai standar IEEE 242 yaitu 0,2 detik hingga 0,3 detik dan time delay dikoordinasikan sehingga rele tersebut dapat bekerja dengan tepat. Hasil koordinasi proteksi ini dapat melindungi dari gangguan berupa arus beban lebih dan arus hubung singkat.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui fungsi dari Serikat Pekerja di tempat penelitian penulis, yang bertempat di PT. PAL INDONESIA (PERSERO). Penelitian ini termasuk penelitian Yuridis Empiris yang bersifat Deskriptif. Data penelitian ini meliputi data Primer dan data sekunder. Data Primer merupakan data yang utama dari penulisan Skripsi ini dan didukung dengan data Sekunder untuk mendukung dari pernyataan data primer. Teknik dari pengumpulan data pada penulisan skripsi ini adalah dengan mengumpulkan data, wawancara, serta kuisener yang dilakukan pada para pekerja di PT. PAL INDONESIA (PERSERO) . Tipe penelitian yang digunakan adalah Deskriptif analisis, yang menggambarkan tentang hubungan hukum dengan fungsi dari serikat pekerja itu sendiri dengan data primer yang berasal dari data riil yang diperoleh dari Perusahaan PT. PAL INDONESIA (PERSERO). Hasil penelitian di lapangan yang berada di PT. PAL INDONESIA (PERSERO) untuk mengenai hubungan hukum antara pekerja yang diwakili oleh serikat pekerja kepada pimpinan perusahaan tertuang dalam hasil perjanjian, yang disebut dengan Perjanjian Kerja Bersama yang dibuat oleh perwakilan pekerja dengan pimpinan perusahaan. Dan untuk mengenai fungsi serikat pekerja di PT. PAL INDONESIA (PERSERO), sudah diterapkan dengan baik dan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Terbentuknya perusahaan PT. PAL INDONESIA (Persero) merupakan kelanjutan dari Marine Establishment (ME) yang didirikan oleh pernerintah Hindia Belanda. ME diresmikan dengan lembar nomer 22/1939 pada tahun 1939 yang mempunyai tugas dan fungsi untuk melakukan perawatan dan perbaikan kapal-kapal laut yang digunakan sebagai armada Angkatan Laut Belanda yang menjaga kepentingan-kepentingan daerah kolonialnya. Pada dasarnya ME sendiri merupakan kelanjutan dari "PAL" artinya Penataran Angkatan Laut yang didirikan Hindia Belanda pada tahun 1848.
mengikuti pelatihan keterampilan klinik dengan menggunakan teman sebaya. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan mahasiswa yang mengikuti PAL keterampilan klinik dengan mahasiswa yang tidak mengikuti PAL sebagai kontrol. 12 namun hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Dewantarie yang menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kegiatan PAL dengan nilai hasil OSCE pada mahasiswa. Hal ini terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perbedaan antara situasi pada saat sesi pelatihan PAL dengan situasi pada saat ujian OSCE dan buruknya implementasi dari kegiatan PAL serta adanya confounding variable yang mempengaruhi hasil penelitian tersebut. 13 Simpulan
Salah satu contoh peranan serikat pekerja di PT. PAL Indonesia (Persero) adalah bentuk kerjasama saat pengadaan material dari negara Rusia tidak bisa membeli secara perbiji padahal untuk kegunaan hanya sedikit. Dari pekerja yang punya pandangan di negara lain yaitu dari produk Jerman yang untuk kualitas sama dengan Rusia hargapun tidak jauh berbeda dengan negara Rusia, tapi bisa untuk beli dalam jumlah yang ditentukan oleh pihak perusahaan. Pihak perusahaan menyetujui dan akhirnya devisi pengadaan barang dan material memesan di negara Jerman tersebut. Keberadaan serikat pekerja disambut positif oleh pekerja, karena para pekerja merasa ada wadah untuk menyampaikan aspirasi. Dan jika ada masalah, pekerja dapat menyampaikan kepada pengurus serikat pekerja secara tertulis.
Sebagai tindak lanjut dari penilaian administrasi, teknis dan harga terhadap dokumen Penawaran yang telah disampaikan melalui aplikasi SPSE Kabupaten Bondowoso, Paket Pekerjaan Pengadaan PJU Pal Sembilan, dengan ini Pokja 22 ULP Kab. Bondowoso mengundang Saudara untuk melaksanakan pembuktian dokumen kualifikasi dan Negosiasi dengan membawa dokumen asli dan rekamannya, yang diselenggarakan pada :