Hasil belajar matematika siswa kelas 2 SDNegeri1Babakan tahun pelajaran 2011/2012 masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata rata matematika semester genap tahun pelajaran 2011/2012 yaitu siswa memperoleh nilai adalah sebanyak 13 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 32 siswa, sehingga persentase secara umum adalah 40,63% sedangkan standar yang ditetapkan oleh sekolah adalah sebesar 75%, tentu saja hal ini belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh sekolah atau KKM sebesar 65 (Sumber : diolah dari hasil belajar siswa sebelum diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di SDNegeri Se Kecamatan Babakan adalah sebagai berikut: 1) jenis kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang olahraga yang paling banyak diselenggarakan adalah sepakbola, atletik, dan bola voli, dalam bidang kesenian adalah paduan suara dan qosidah, dalam bidang kerohanian mengaji dan da’i cilik, dalam bidang lain: Pramuka, Tata Upacara Bendera, Lomba ketangkasan Baris Berbaris, UKS dan Palang Merah yang paling banyak diselenggarakan adalah Pramuka. Pertimbangan kegiatan ekstrakurikuler banyak dislenggarakan karena biaya penyelenggaraannya murah, tersedianya fasilitas yang mendukung dan dimiliki oleh sekolah sendiri dan banyak diminati oleh peserta didik. (2) peserta kegiatan ekstrakurikuler adalah siswa kelas III – VI. (3) waktu penyelenggaraannya satu kali seminggu. (4) tempat penyelenggaraan di lingkungan sekolah. (5) Kegiatan tersebut hampir semuanya dilatih oleh guru sekolah itu sendiri, kecuali kegiatan Pramuka dan Tata Upacara Bendera (TUB) yang selain pembina dari guru sekolah tetapi dibantu oleh pelatih dari luar yang berkompeten dibidangnya. Faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yaitu: tersedianya saran/prasarana, dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar, motivasi dari peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Faktor penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikulernya adalah kurangnya dana dan tenaga sebagai pembina/pelatih untuk kegiatan ekstrakurikuler.
1. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada kelas V SDNegeriBabakan Kota Bandung, dengan penerapan pembelajaran model Kooperatif Tipe Jigsaw pada pelajaran Matematika, dalam pokok bahasan Waktu untuk meningkatkan hasil belajar siswa sudah baik, ini terluhat dalam proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
Sesuai dengan tahapan Pengadaan Konstruksi pada Pekerjaan Rehab Berat 4 (empat) Ruang Kelas SDBabakan Hurip Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2012, kami Pokja Pengadaan Konstruksi ULP Kabupaten Sumedang mengundang Saudara untuk Pembuktian Kualifikasi Perusahaan yang Saudara pimpin pada :
Teknik simak adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Dalam arti, peneliti dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan menyadap penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang yang menjadi informan (Mahsun, 2007: 92). Teknik simak dilakukan dengan meyimak rekaman pada interaksi pembelajaran guru dan siswa kelas 1SDNegeri Purworejo dan SDNegeri Gemolong 1 tahun ajaran 2011/2012.
Riwayat pendidikan SD Negeri 1 Prembun SMP Negeri 1 Prembun SMA Negeri 1 Prembun Universitas Negeri Semarang Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar da[r]
selayaknya dalam pengajaran IPS di SDNegeri1 Bogorejo dan di SDNegeri 2 Bogorejo dilakukan suatu inovasi. Inovasi tersebut adalah melalui pembelajaran kooperatif tipe Make – A Match. Dengan make a match maka kekompakan siswa akan meningkat dan siswa akan memahami dirinya bahwa manusia itu merupakan makhluk sosial. Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, artinya menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial (Anita Lie,2003:27). Sehingga membuat kerjasama antar kelompok meningkat dan menjadikan stimulus yang baik untuk kekompakan.
Hasil positif dari program pendidikan karakter di SDNegeri Gebang 1 antara lain telah membudayanya program 5S, kegiatan sholat dhuhur berjaamaah, pembacaan doa bersama tiap pagi, serta yang utama pembuatan tempat ibadah melalui kegiatan WUKIR, serta gerakan penghijauan membuat suasana sekolah menjadi lebih nyaman, bersih, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat, sopan santun dan ramah. Hal ini menunjukkan keberhasilan sekolah dalam melaksanakan program. Namun masih ada kendala yang ada seperti kurangnya aminat siswa dalam mengikuti beberapa kegiatan seperti tari, serta pramuka selalu diadakan refleksi dan diadakan pembenahan dengan cara memotivasi siswa dan menjalin kerja sama dengan orang tua siswa.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SD Gugus IV Semarapura, ditemukan bahwa pembelajaran matematika sering kali dianggap sulit oleh siswa. Materi yang pada umumnya terbilang sukar adalah pembelajaran mengenai bangun ruang dan bangun datar. Penanaman konsep materi ini dianggap sulit, dikarenakan guru merasa kesulitan untuk membelajarkan rumus serta penerapan dari rumus-rumus pada bangun ruang dan bangun datar tersebut. Pengaruh yang diberikan guru terhadap hasil belajar materi bangun ruang dan bangun datar pada siswa dikarenakan kurang tepatnya metode atau pendekatan pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang selama ini berlangsung, lebih banyak menggunakan sistem atau metode pembelajaran informatif. Pada pembelajaran konvensional untuk mata pelajaran
Tuturan no (1.a) di atas menunjukan, adanya interaksi antara guru dan siswa pada awal pembelajaran. Tuturan ekspresif mengucapkan selamat pagi di atas, secara langsung digunakan oleh guru untuk menyapa murid-murid yang ditemuinya di pagi hari sebelum pembelajaran berlangsung. Tuturan no (1.b) menunjukan adanya interaksi antara guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Tuturan ekspresif memuji tidak langsung di atas, digunakan oleh guru untuk memuji dan memotivasi siswa secara tidak langsung dengan cara memberikan tepuk tangan.
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: adakah pengaruh pola asuh single parent terhadap terhadap motivasi belajar siswa kelas tinggi di SD sekelurahan Gunungtumpeng tahun 2014/ 2015?
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, masalah yang timbul, dan upaya pemecahan masalah dalam manajemen kelas di SDNegeri Gumpang 1 Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan strategi penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas I, II, IV, dan V, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara secara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Untuk menjamin keabsahan data, digunakan teknik triangulasi berupa triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Dalam melakukan analisis data, penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan model analisis interaktif. Berdasarkan data yang terkumpul, kemudian dideskripsikan dan dianalisis. Penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa perencanaan manajemen kelas meliputi mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media pembelajaran, dan kondisi fisik kelas. Masalah yang timbul dalam manajemen kelas yaitu masalah individu, masalah kelompok, serta buku guru dan buku siswa dari pemerintah yang terlambat datang. Upaya pemecahan masalah dalam manajemen kelas dengan menggunakan tindakan preventif dan korektif, seperti guru selalu menasihati dan menegur siswa. Peran guru dalam upaya pemecahan masalah manajemen kelas, meliputi mencegah perilaku siswa yang kurang baik dengan memberikan sanksi, melakukan pengawasan kelompok agar terjalin hubungan yang harmonis, dan mencari referensi atau sumber dari internet dan Kelompok Kerja Guru (KKG) dengan menyediakan buku siswa yang diunduh dari internet maupun menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).
dilakukan penelitian dengan judul “Studi Komparasi Strategi Pembelajaran Course Review Horay dengan Two Stay Two Stray pada Tema Indahnya Negeriku Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDNegeri Tegalsumur Brati Tahun Pelajaran 2014/2015”.
sekolah terhadap kepuasan kerja dan produktifitas kerja Guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri Se-Kecamatan Medan Johor . Ada tiga hal yang mendasar mengapa dipilih tingkat SDNegeri, yaitu: Pertama , sekolah dasar merupakan fondasi penting bagi pendidikan persekolahan berikutnya sehingga hal ini menjadikan kualitas dan keberadaan sekolah dasar menjadi sangat penting untuk diperhatikan bagi strategi pengembangan sumber daya manusia. Kedua, dengan banyaknya kepala sekolah yang baru dilantik maka sudah sepantasnya kepala sekolah di Medan Johor mendapatkan penataran tentang konsep dasar managemen sekolah dan strategi implementasinya baik yang dilakukan oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) maupun oleh Dinas Pendidikan Kota Medan agar hal ini memberikan kesamaan wawasan akan menegerial kepala sekolah.
Dengan hormat kami sampaikan, bahwa dalam upaya meningkatkan kompetensi dan pengembangan keprofesian Guru Sekolah Dasar (SD), pada tahun 2017 akan diselenggarakan Perlombaan Karya Inovasi Pembelajaran Guru SD Tingkat Nasional. Dalam rangka seleksi naskah perlombaan tersebut, telah terpilih 300 naskah terbaik. Sebagai rangkaian kegiatan selanjutnya, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Sub Direktorat Kesejahteraan, Penghargaan dan Pelindungan akan melaksanakan kegiatan Workshop Perlombaan Inovasi Pembelajaran Guru SD.
Riwayat pendidikan SD Negeri 2 Bangsri SMP Negeri 1 Bangsri SMA Negeri 1 Bangsri Universitas Negeri Semarang Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan[r]
berdasarkan akreditasinya (Suhairin, 2016). Hal ini dapat dilihat pula dari prestasi yang kerap di raih oleh siswanya di tingkat kabupaten bahkan provinsi. Tahun 2015, SMA Negeri1Babakan mencatatkan nama siswanya sebagai peraih ujian nasioanal (UN) tertinggi se-kabupaten Cirebon (Sonia, 2015). Tahun berikutnya, SMA Negeri1Babakan berhasil mencatakan siswanya masuk sebagai 6 besar peraih UN tertinggi di kabupaten Cirebon (Nawawi, 2016). Berbagai prestasi di bidang akademik tersebut tidak serta merta mampu mendeskripsikan keadaan siswa seutuhnya mengenai kemampuan siswanya dalam memecahkan masalah matematis.
Kultur sekolah di SDNegeri1 Papahan terdiri dari berbagai macam, berdasarkan hasil wawancara, obserasi awal dimulai sebelum pembelajaran dimulai tampak budaya disiplin di SDNegeri1 Papahan berjalan cukup baik di mana sebelum pukul 06.30 peserta didik dan guru sudah berada di sekolah untuk budaya salaman pagi kemudian dilanjutkan dengan budaya nasionalisme dan keagamaan, kultur kerapian, ketertiban dan keindahan tampak pada ruang kelas dan sekolah di mana semua tertata rapi, indah dan nyaman serta peserta didik dan guru tertib dalam pelaksanaan proses KBM. Kultur sekolah di SDNegeri1 Papahan berlangsung sampai pada proses KBM selesai. Selain itu, kultur sekolah juga tampak pada kondisi fisik sekolah berupa kultur kebersihan, keindahan, kerapian dan kerindangan sekolah. sekolah tampak bersih, rapi, indah dan sejuk Slogan-slogan ditata rapi di sudut kelas dan sekolah, pohon rindang, pot-pot ditata dan digantung dengan rapi, hasil prestasi dan karya peserta didik dipajang di dinding kelas sehingga semua dapat melihat. Selain itu, yang membedakan SDNegeri1 Papahan dengan SD lain adalah budaya nasionalisme pada atribut yang dikenakan sehari-hari berupa pin ABITA (Aku Bangga Indonesia Tanah Airku), bet bendera merah putih serta ciri khas lainnya adalah kartu karakter.
Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan mata pelajaran IPA yang telah dilakukanoleh peneliti terhadap 36 siswa kelas V SDN Babakan Loa Kecamatan Padalarang KabupatenBandung Barat, yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (75) dan telah dinyatakan tuntas belajar hanya 12% sementara 88% mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (75) dan dinyatakan belum tuntas belajar. Hal ini menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pada pembelajaran IPA di kelas V SDN Babakan Loa Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat.