Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisisrasiokeuanganuntukmenilaikinerjaperusahaan pada PTIndocementTunggalPrakarsaTbkTahun2014, 2015, dan 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu kinerjaperusahaan diukur menggunakan rasiokeuangan antara lain rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas.
Dengan menganalisis tingkat rasio berdasarkan annual report perusahaan pada kuartal 1 dan 2 tahun 2018, kemudian dilakukan perbandingan, diharapkan akan dapat mengetahui kinerjakeuangan suatu perusahaan dan akan mengetahui risiko kerugian perusahaan lebih besar atau lebih kecil, sehingga manajer keuangan mampu menyeimbangkan pengembalian yang tinggi dengan tingkat risiko yang dihadapi. Salah satu rasiokeuangan yaitu rasio solvabilitas. Adapun salah satu alasan penggunaan laporan keuangan interim adalah agar didapat data keuangan yang relatif akurat tentang posisi keuangan terbaru yang di publish yaitu sejak bulan Januari sampai Juni 2018. Rumusan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan hasil analisisrasiokeuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio aktifitas, rasio leverage, rasio profitabilitas, dan rasio pasar untukmenilaikinerjakeuanganperusahaan semen yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. Hasil penelitian berdasarkan nilai rata-rata rasio likuiditas PT. IndocementTunggalPrakarsaTbk mempunyai nilai rata-rata tertinggi dari pada perusahaan pesaing. Nilai rata-rata rasio aktivitas ketiga perusahaan menunjukkan jika PT. Semen Gresik (Persero) Tbk mempunyai nilai tertinggi. Nilai rata-rata rasio leverage ketiga perusahaan menunjukkan jika PT. Holcim Indonesia Tbk mempunyai rata-rata tertinggi dalam rasio hutang. Nilai rata- rata rasio profitabilitas ketiga perusahaan menunjukkan jika pada gross profit margin dan net profit margin PT. IndocementTunggalPrakarsa mempunyai rata-rata tertinggi dan pada return on investment dan return on equity PT. Semen Gresik (Persero) Tbk mempunyai rata-rata tertinggi jika dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Jika dilihat dari nilai rasio pasar dari tahun ke tahun ketiga perusahaan, PT. IndocementTunggalPrakarsaTbk mempunyani nilai price earning per share tertinggi sehingga investor mempunyai harapan yang baik tentang perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang, sedangkan nilai rata-rata dividend yield tertinggi adalah PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
Di tengah persaingan usaha maupun bisnis yang semakin ketat dan global ini, perusahaan dalam hal ini BUMN (Persero) perlu memperhatikan kinerja baik ataukah buruk yang ada dalam perusahaan. Karena dengan mengetahui kinerja khususnya dibidang keuanganperusahaan dapat menentukan strategi bersaing melawan pesaing-pesaingnya. Apabila kinerja baik, maka dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin kalau kinerja buruk dapat ditekan seminimal mungkin. Adanya krisis moneter yang melanda sejak pertengahan tahun 1997 yang lalu, sedikit banyak mempengaruhi perkembangan perekonomian masyarakat Indonesia. Salah satu sektor perekonomian yang terkena dampak adalah sektor industri, sektor ini merupakan sektor yang diarahkan untuk menjadi tulang punggung perekonomian nasional sektor industri diharapkan mampu menaikkan pangsa pasar dalam negeri maupun luar negeri serta dapat memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha.
Era globalisasi mendorong setiap perusahaanuntuk berkompetisi menjadi perusahaan yang berkembang dengan pesat.Kinerja keuanganperusahaan merupakan hal yang harus diperhatikan oleh setiap pemilik perusahaan.Munawir (2010:30) menjelaskan kinerjakeuanganperusahaan merupakan “salahh satu dari dasar penilaian mengenai kondisi keuanganperusahaan yang dinilai berdasar analisis terhadap rasiokeuanganperusahaan”. Pengukuran kinerjaperusahaan membutuhkan alat bantu dalam menginterpretassikan kondisi suatu perusahaan. Yang berupa laporan keuangan. Munawir (2010:2) menjelaskan laporan keuanganperusahaan merupakan “Hasil proses akuntansi yang bisa digunakan untuk alat berkomunikasi antara pihak- pihak yang berkepentingan dengan pihak-pihak yang membutuhkan informasi-informasi tersebut”. Laporan keuangan harus dianalisis lebih lanjut untuk memperoleh datat yang mendukung keputusan yang diambil.Munawir (2010:34-35) menjelaskan analisis laporan keuangan yang terdiri dari “hasil dari hubungan dan tendensi atau kecenderungan untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan”. Ada beberapa cara untuk menganalisis laporan keuangan, diantaranya adalah analisisrasio, analisis nilai tambah pasar (Market Value Added/ MVA), Analisis nilai tambah ekonomis (Economic Value Added / EVA), Balance Score Card / BSC, Analisis Capital Asset, Management, Equity, and Liquidity (CAMEL) dan Du Pont System (Warsono,2003:24).
Perubahan kinerjakeuanganperusahaan sebelum dan sesudah melakukan akuisisi dapat dinilai melalui analisis terhadap laporan keuangan dengan menggunakan rasiokeuangan. Analisisrasiokeuangan yang digunakan adalah rasio leverage ( Debt to Total Equity Ratio, Debt to Total Asset Ratio ), rasio likuiditas ( Net Working Capital to Total Assets,Current Ratio, Quick Ratio , rasio efisiensi ( Asset Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio , dan rasio profitabilitas ( Return on Investment/ On Asset, Return on Equity). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kinerjakeuanganperusahaan induk sebelum dan sesudah melakukan akuisisi apabila ditinjau dari rasio leverage, rasio likuiditas, rasio efisiensi, dan rasio profitabilitas. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan ruang lingkup studikasus. Fokus penelitiannya adalah neraca konsolidasi dan laporan laba-rugi perusahaan periode 2007-2011. Penelitian dilakukan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) di situs www.idx.co.id dan website resmi PT. IndocementTunggalPrakarsaTbk di situs www.indocement.co.id. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah dokumentasi. Instrumen penelitian yang dipakai adalah pedoman dokumentasi. Analisis Data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan analisisrasiokeuangan. Rasio leverage yang tersaji dalam (DAR) dan (DER) menurun sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Rasio efisiensi yang tersaji dalam (ATR1) menurun tipis, sedangkan (ATR2) dan (ITR) meningkat sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Rasio profitabilitas yang tersaji dalam (ROI/ROA) dan (ROE) meningkat sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Beberapa hal tersebut menunjukkan bahwa kinerjakeuanganPT. IndocementTunggalPrakarsaTbk sesudah perusahaan melakukan akuisisi lebih baik daripada kinerjakeuanganperusahaan sebelum melakukan akuisisi. Rasio likuiditas yang tersaji dalam (NWCTA), (CR), (QR) meningkat sesudah perusahaan melakukan akuisisi. (CR) dan (QR) meningkat hingga melebihi batas likuid sehingga tidak efisien. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerjakeuanganPT. IndocementTunggalPrakarsaTbk tidak lebih baik sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Secara keseluruhan analisisrasiokeuangan menyimpulkan keputusan perusahaan melakukan akuisisi pada tahun 2009 adalah tepat.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga dapat diketahui baik tidaknya kinerjaperusahaan, karena kinerjakeuangan merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Banyak pihak yang berbeda kepentingan terhadap kinerjakeuangan, tergantung dari sudut pandang yang diambil. Sudut pandang manajemen berkepentingan terhadap keberhasilan perusahaan agar dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pemilik berkepentingan dengan profitabilitas dari investasi modal yang ditanamkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan hasil analisisrasiokeuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio aktifitas, rasio leverage, rasio profitabilitas, dan rasio pasar untukmenilaikinerjakeuanganperusahaan semen yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. Hasil penelitian berdasarkan nilai rata-rata rasio likuiditas PT. IndocementTunggalPrakarsaTbk mempunyai nilai rata-rata tertinggi dari pada perusahaan pesaing. Nilai rata-rata rasio aktivitas ketiga perusahaan menunjukkan jika PT. Semen Gresik (Persero) Tbk mempunyai nilai tertinggi. Nilai rata-rata rasio leverage ketiga perusahaan menunjukkan jika PT. Holcim Indonesia Tbk mempunyai rata-rata tertinggi dalam rasio hutang. Nilai rata- rata rasio profitabilitas ketiga perusahaan menunjukkan jika pada gross profit margin dan net profit margin PT. IndocementTunggalPrakarsa mempunyai rata-rata tertinggi dan pada return on investment dan return
Berdasarkan tabel pengolahan diatas Return on Asset PT XL AXIATA Tbk pada 2014 mempunyai return on assets -1,30% hasil ini menunjukkan penurunan yang terjadi pada laba bersih atau mengalami kerugian karena hutang yang tinggi menimbulkan bunga yang tinggi serta tingginya biaya pajak dan HPP sehingga berpengaruh pada laba perusahaan. Pada 2016 engalami peningkatan dengan hasil Return on Asset sebesar 0,67% yang merupakan hasil tertinggi selama kurun waktu 3 tahun dengan laba yang diperoleh. Rata-rata PT XL AXIATA Tbk selama 3 tahun sebesar -0,21% sehingga belum optimal.
Likuiditas PT Indosat Tbk dilihat dari rasio lancar dan rasio cepat cukup baik walapun pada tahun 2006 dan 2008 kedua rasio tersebut mangalami penurunan karena penurunan pada nilai kedua rasio tersebut dalam rangka investasi baik dalam bentuk aktiva tetap, aktiva aktiva tetap tak berwujud maupun investasi jangka panjang lainnya. Selain itu periode penagihan piutang usaha PT Indosat Tbk terus mengalami penurunan dimana pada tahun 2004 PT Indosat Tbk memerlukan waktu 46 hari untuk mengumpulkan atau menagih piutang usahanya, pada tahun 2008 PT Indosat Tbk hanya memerlukan waktu 24 hari untuk mengumpulkan atau menagih piutang usahanya.
industri tidak baik karena masih jauh di bawah standar industri yang ditetapkan yaitu sebesar 20 kali. Di bawah standar menunjukan perusahaan tidak produktif dikarenakan inventory masih cukup besar untuk mencapai di atas standar, hal ini didukung teori menurut Kasmir (2011:182) apabila nilai di bawah standar maka perusahaan dinyatakan kurang baik karena perusahaan menahan persediaan dalam jumlah yang berlebih atau tidak produktif. Namun standar industri ini tidak berlaku pada perusahaan rokok,kopi dan perusahaan yang membutuhkan fermentasi pada bahan bakunya. Working capital turn over yang pada tahun 2012 sampai dengan tahun2014 mendapatkan nilai rata- rata sebesar 8,9 kali, namun apabila dibandingkan dengan standar industri sudah baik karena sudah melampaui standar yang ditetapkan yaitu sebesar 6 kali. Di atas standar menunjukan perusahaan telah efektif dalam menggunakan modal, hal ini didukung teori menurut Kasmir (2011:182) jika perputaran modal kerja tinggi, mungkin disebabkan tingginya perputaran persediaan atau perputaran piutang atau saldo kas yang terlalu kecil atau dengan kata lain penggunaan modal kerja sudah efektif. Fixed asset turn over yang pada tahun 2012 sampai dengan tahun2014 memperoleh nilai rata-rata sebesar 14 kali, namun apabila dibandingkan dengan standar industri sudah baik Karena sudah jauh diatas standar industri yang ditetapkan yaitu sebesar 5 kali. Di atas standar menunjukan perusahaan telah memaksimalkan kapasitas aktiva tetap, hal ini didukung teori menurut Kasmir (2011:185) apabila nalai rasio masih dibawah standar berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva tetap yang dimiliki. Total asset turn over yang pada tahun 2012 sampai dengan tahun2014 mendapatkan nilai rata-rata sebesar 2,7, apabila dibandingan dengan standar industri sudah baik karena sudah diatas standar yang ditetapkan yaitu sebesar 2 kali. Di atas standar menunjukan perusahaan telah memaksimalkan aktiva yang dimiliki perusahaan, Hal ini didukung teori menurut Kasmir (2011:186) apabila nilai rasio di bawah standar berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva yang dimiliki.
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa ( TYME ) karena berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyusun skripsi ini dengan judul Analisis Return On Investment ( ROI ) Dengan Pendekatan Du Pont Sebagai Alat Perbandingan UntukMenilaiKinerjaKeuanganPerusahaan ( studi pada PT.Indocement TunggalPrakarsa,Tbk dan PT.Semen Gresik,Tbk periode 2007-2009 ). Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai jenjang sarjana pada jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “
memperbaiki jalan raya, sehingga mengakibatkan permintaan semen di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Kapasitas produksi semen indonesia sampai tahun2014 mencapai 70 juta ton pertahun dengan kebutuhan dalam negeri sebanyak 62 juta ton pertahun, sehingga pengembangan yang dilakukan para pelaku industri semen, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi semen nasional sebesar 39% atau menjadi 100 juta ton pada tahun 2017. (Husin: 2015).
Berdasarkan rasio solvabilitas yang mengalami kenaikan maupun penurunan secara fluktuatif, ini disebabkan adanya kenaikan maupun penurunan pada pos-pos dalam laporan keuangan. Perusahaan dinilai sudah baik dalam melunasi utang jangka panjang dengan menggunakan aset dan modal yang dimiliki perusahaan, dimana nilai rasio sudah berada dibawah rata-rata industri semen maupun rata-rata industri secara umum, karena semakin rendah rasio maka semakin baik, sehingga semakin besar perlindungan terhadap
Namun selain laporan keuangan, ada hal lain yang penting dan perlu untuk disajikan dalam penyampaian laporan keuangan yaitu mengenai analisis laporan keuangan (financial statement analysis). Menurut James C Van Horne (dalam Kasmir, 2008), rasiokeuangan (financial ratio) merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasiokeuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerjaperusahaan. Dari hasil rasiokeuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.
Latar belakang dalam penulisan ini adalah mengetahui seberapa pentingnya penilaian kinerjakeuanganperusahaan sebagai tolok ukur serta sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kinerjakeuanganPTIndocementTunggalPrakarsaTbk periode 2014-2016 ditinjau dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Objek penelitian laporan keuanganPTIndocementTunggalPrakarsaTbk. periode 2014- 2016.Penelitian ini berbentuk deskriptif kuantitatif.Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang dikumpulkan dengan teknik studi kepustakaan dan dokumentasi perusahaan.
Perubahan kinerjakeuanganperusahaan sebelum dan sesudah melakukan akuisisi dapat dinilai melalui analisis terhadap laporan keuangan dengan menggunakan rasiokeuangan. Analisisrasiokeuangan yang digunakan adalah rasio leverage (Debt to Total Equity Ratio, Debt to Total Asset Ratio), rasio likuiditas (Net Working Capital to Total Assets,Current Ratio, Quick Ratio , rasio efisiensi (Asset Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio , dan rasio profitabilitas (Return on Investment/ On Asset, Return on Equity). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kinerjakeuanganperusahaan induk sebelum dan sesudah melakukan akuisisi apabila ditinjau dari rasio leverage, rasio likuiditas, rasio efisiensi, dan rasio profitabilitas. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan ruang lingkup studikasus. Fokus penelitiannya adalah neraca konsolidasi dan laporan laba-rugi perusahaan periode 2007-2011. Penelitian dilakukan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) di situs www.idx.co.id dan website resmi PT. IndocementTunggalPrakarsaTbk di situs www.indocement.co.id. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah dokumentasi. Instrumen penelitian yang dipakai adalah pedoman dokumentasi. Analisis Data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan analisisrasiokeuangan. Rasio leverage yang tersaji dalam (DAR) dan (DER) menurun sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Rasio efisiensi yang tersaji dalam (ATR1) menurun tipis, sedangkan (ATR2) dan (ITR) meningkat sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Rasio profitabilitas yang tersaji dalam (ROI/ROA) dan (ROE) meningkat sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Beberapa hal tersebut menunjukkan bahwa kinerjakeuanganPT. IndocementTunggalPrakarsaTbk sesudah perusahaan melakukan akuisisi lebih baik daripada kinerjakeuanganperusahaan sebelum melakukan akuisisi. Rasio likuiditas yang tersaji dalam (NWCTA), (CR), (QR) meningkat sesudah perusahaan melakukan akuisisi. (CR) dan (QR) meningkat hingga melebihi batas likuid sehingga tidak efisien. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerjakeuanganPT. IndocementTunggalPrakarsaTbk tidak lebih baik sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Secara keseluruhan analisisrasiokeuangan menyimpulkan keputusan perusahaan melakukan akuisisi pada tahun 2009 adalah tepat.
Laporan keuanganperusahaan terdiri dari neraca, laporan perhitungan rugi laba serta laporan-laporan keuangan lainnya. Dengan menganalisa terhadap pos-pos neraca pada laporan keuangan, maka akan dapat mengetahui atau memperoleh gambaran tentang posisi keuangannya sedangkan analisa terhadap laporan laba ruginya akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan tersebut.
abstrak: Industri semen di Indonesia saat ini tengah menghadapi kondisi kurang menggembirakan. Lanskap persaingan semen nasional juga telah berubah. Banyak pendatang baru memasuki industri, dan dapat mengambil pangsa pasar para pemain lama, termasuk PTIndocementTunggalPrakarsaTbk. sebagai salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Untuk mengatasi hal itu, salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan kinerja, dan peningkatan kinerja yang baik semestinya dimulai dengan penilaian kinerja yang memadai. Penelitian ini menggunakan alat pengukuran kinerja yang telah dipakai secara luas; Baldrige Excellence framework (BEF) 2015-2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendefinisikan kriteria-kriteria Baldrige Excellence Framework 2015-2016 di PTIndocementTunggalPrakarsa, Tbk., melakukan penilaian kinerjanya berdasarkan Baldrige
1. Nisaa’ Mardhiyyah (2008), melakukan penelitian dengan judul Kinerja Penyampaian Suku Cadang PT Toyota-Astra Motor dengan Model Supply Chain Operations Reference. Dari penelitian tersebut dijelaskan : (1) struktur anggota rantai pasok bisnis suku cadang PT TAM, yaitu supplier (mata rantai 1), TAM (mata rantai 2) sebagai agen tunggal pemegang merk Toyota, main dealer Toyota (mata rantai 3), sub dealer/branch/VSP dan partshop (mata rantai 4) yang secara langsung menangani end-user (mata rantai 5) ; (2) pengukuran kinerja metrik level 1 delivery performance menunjukkan pengiriman on time untuk tujuan luar Jakarta di atas 90% dan tujuan Jakarta di atas 98%. Pada bulan september mencapai 100% untuk tujuan Jakarta pada semua tipe order. Order fulfillment lead time P. Sumatera = 6-7 hari, P. Jawa = 1-3 hari, P. Sulawesi = 10-16 hari dan P. Irian = 25-28 hari ; (3) Kategori proses yang sangat kritis untukPT TAM adalah delivery stocked product (D1). SCOR level 3 menguraikan aliran proses dan informasi kegiatan pemrosesan order pada TAM. Pada level 4 dilakukan penguraian tugas dari elemen proses pada level 3, sehingga dapat menjadi acuan bagi pelaksana/praktisi.