Perekonomian di Indonesia berkembang dan tumbuh dengan berbagai macam lembaga keuangan, salah satunya adalah Lembaga KeuanganPerbankan. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir, 2012:12). Disamping untuk meningkatkan perekonomian negara bank juga bertujuan untuk meningkatkan pembangunan nasional (Sudiyatno, 2010:125).
Penelitian ini meneliti pengaruhrasioCAR, BOPO, dan LDR terhadap kinerjakeuanganperbankan yang terdaftar di BursaEfekIndonesia pada periode 2008-2012. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2012 yang telah dipublikasikan di Indonesia Capital Market Directory (ICMB) dan dibukukan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan diperoleh 21 perusahaan dari 30 perusahaan, jumlah data menjadi 105 data.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Analisisrasiokeuangan memegang peranan penting dalam keputusan investasi para investor. Selain sebagai acuan pengambilan keputusan investasi, analisis ini juga memegang peranan penting dalam pengevaluasian kinerjakeuangan perusahaan agar dapat lebih efisien dan efektif dalam penggunaan modal perusahaan. Dengan ini, penulis mengambil judul “ ANALISISPENGARUHRASIOCAR, BOPO, DAN LDR TERHADAP KINERJAKEUANGANPERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSAEFEKINDONESIA (Studi Kasus Tahun. 2008–2012)”. Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi syarat dalam rangka menyelesaikan program pendidikan Strata-1 Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sudiyatno (2010:126) profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat digunakan untuk mengukur kinerja suatu bank. Ukuran profitabilitas pada perusahaan perbankan pada umumnya yang digunakan adalah ROE ( Return On Equity ) dan ROA ( Return On Asset ), karena ROE hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis, sedangkan ROA kemampuan perusahaan untuk memperoleh earnings dalam operasi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan ROA sebagai ukuran kinerjakeuanganperbankan. Semakin besar ROA menunjukan kinerja yang semakin baik, karena tingkat pertambahan laba meningkatkan pertumbuhan asset. Apabila ROA meningkat, berarti tingkat profitabilitas perusahaan ikut meningkat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah rasioCAR, BOPO, dan LDR berpengaruh terhadap kinerjakeuanganperbankan yang terdaftar di BursaEfekIndonesia pada tahun2008-2012
pendapatan yang tumbuh pesat melebihi pertumbuhan biaya yang dibatasi pada 9%, Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 11% menjadi Rp23,4 triliun, dan pinjaman nasabah meningkat pula sebesar 14% menjadi Rp 19,6 triliun, (www.bi.go.id). Peningkatan ini umumnya didorong oleh kenaikan pinjaman modal kerja, ditunjukan dengan alokasi likuiditas yang baik dengan rasioLDR sebesar 83%. Peningkatkan kinerja pada tahun 2013 direalisasikan melalui prinsip kehati-hatiannya dan pengendalian terkontrol pada risiko kredit dan risiko lainnya, yang diterapkan oleh Bank dan Grup HSBC. Dimana Rasio Kredit Bermasalah (NPL) tetap terjaga kurang dari 1% dan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) terjaga pada level di atas 13% , (www.bi.go.id).
6. Mengetahui pengaruh dari Capital Adequacy Ratio (CAR) , BOPO , Net Interest Margin (NIM) , Loan to Deposit Ratio (LDR) , Non Performing Loan (NPL) secara simultan berpengaruh terhadap kinerjakeuanganperbankan yang diukur dengan Return on Asset (ROA)
Menurut Faezal (2013) Biaya operasional terhadap beban operasional dimana bergerak dibidang perbankan dengan melakukan efesiensi operasi untuk mengetahui apakah bank dalam operasinya yang berhubungan dengan usaha pokok bank, dilakukan dengan benar dalam arti sesuai yang di harapkan dan pemegang saham. Biaya operasinal dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Semakin kecil ratio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang di keluarkan oleh bank yang bersangkutan. Ratio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisien dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produk sinyal dengan tepat guna dan hasil manajemen bank dalam mengelolah kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga
Perbankan mempunyai peranan besar terhadap perekonomian suatu Negara berkembang maupun Negara maju. Setiap pelaku ekonomi dalam menjalankan setiap kegiatan tentunya menginginkan mencari laba atau berusaha meningkatkan laba. Kinerjakeuangan merupakan perusahaan yang dapat mengukur kebeerhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Studi ini bertujuan untuk menguji pengaruh Biaya Operasional Terhadap Beban Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Devisa di BursaEfekIndonesia selama tahun2012-2016. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil analisis data menunjukkan Biaya Operasional terhadap Beban Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap kinerjakeuanganperbankan, sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap kinerjakeuanganperbankan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap kinerjakeuangan (ROA) dengan yaitu -22,344 < 1,9802 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika BOPO meningkat yang berarti tingkat efisiensi menurun, maka ROA yang diperoleh bank akan menurun. Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan sebesar -1,9802 ≤ - 0,881 ≤ 1,9802dan tingkat signifikansi sebesar 0,380 > 0,05. Semakin tinggi LDR suatu bank tidak menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen bank untuk meningkatkan kinerjakeuangan perusahaan perbankan tersebut. Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap kinerjakeuangan (ROA) yang dibuktikan dengan sebesar 2,232 > 1,9802 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,027 < 0,05. Semakin tinggi tingkat kecukupan modal (CAR) suatu bank dapat menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen bank dalam meningkatkan kinerjakeuangan. Non Performing Loan(NPL) berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA) dengan yaitu 19,285 > 1,9802 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,005. Sehingga dapat ditarik kesimpulan jika semakin kecil nilai NPL maka semakin kecil pula risiko kegagalan kredit yang disalurkan, yang berpotensi meningkatkan pendapatan bunga dan perolehan laba, sehingga akan meningkatkan kinerjakeuangan perusahaan perbankan tersebut.
( p= 0,471 > 0,05). Hal ini dimungkinkan kemampuan bank dalam memperoleh laba dari bunga tidak cukup besar untuk dapat dijadikan sebagai laba perusahaan. Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap ROA dengan t hitung = 2,089 > 1,988 ( p= 0,040 < 0,05). Non Performing Loan (NPL)
Bank dianggap sebagai penggerak roda perekonomian suatu Negara. Fungsi bank sebagai lembaga keungan sangat vital, misalnya menciptaan peredaran uang untuk menunjang kegiatan usaha, tempat menyimpan uang, melakukan pembayaran atau penagihan. Peran perbankan dalam pembiayaan akan semakin besar, hal tersebut disebabkan dana yang diperlukan dalam pembangunan berasal atau dihimpun dari masyarakat melalui perbankan, yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat berupa pemberian kredit guna menuju kearah yang lebih produktif. Penilaian kinerja perusahaan penting dilakukan baik oleh manajemen, pemegang saham, pemerintah maupun pihak lain yang berkepentingan dan berkaitan dengan distribusi kesejahteraan diantara mereka, tidak terkecuali perbankan. Untuk menilai kinerjakeuangan dilakukan dengan medote analisisrasiokeuangan CAMEL ( capital, asset, management, earning, dan liquidity ).
“Analisis Pengaruh CAR, LDR, NIM, NPL, BOPO, dan DPK Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Studi Kasus Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012”, Skripsi Fak[r]
Rindawati melakukan penelitian terhadap dua bank syariah dan enam bank konvensional pada tahun 2007 tentang kinerjakeuanganperbankan syariah dengan perbankan konvensional dengan menggunakan rasioCAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, dan LDR. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata rasiokeuanganperbankan syariah (NPL dan LDR) lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan perbankan konvensional, sedangkan pada rasio-rasio yang lain perbankan syariah lebih rendah kualitasnya. Akan tetapi penelitian yang dilakukan Maharani pada Bank Muamalat dan Bank Rakyat Indonesia pada tahun 2010 terdapat perbedaan dengan Rindawati. Menurut maharani rasiokeuanganperbankan syariah NPL dan LDR tidak lebih baik dibandingkan konvensional. Dan maharani menyimpulkan bahwa kinerjakeuanganperbankan syariah berbeda dengan kinerjakeuanganperbankan konvensional.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari bank yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2012, jurnal-jurnal, penelitian-penelitian terdahulu, Statistik PerbankanIndonesia, Direktori PerbankanIndonesia. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Populasi dalam penelitian ini adalah bank yang terdaftar pada BEI. Seluruh populasi sasaran dalam penelitian ini menjadi sampel.
“Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di BEJ Periode Juni 2002 – Juni 2007”.Tesis, Prog[r]
Berdasarkan sampel diatas merupakan perusahaan yang dipilih sesuai dengan karakteristik yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Perusahaan-perusahaan yang diambil sudah terdaftar di BursaEfekIndonesia. Dalam penelitian ini terdapat banyak perusahaan yang terdaftar di BursaEfekIndonesia, akan tetapi yang memenuhi kriteria untuk diteliti sebanyak 10. Jumlah data yang dipakai sebanyak 50 (10x5). Penelitian menggunakan 3 variabel yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity (DER), Gross Profit Margin (GPM).
Menurut penelitian Ulfa Maria (2014) tentang pengaruhkinerjakeuangan terhadap harga saham bank umum milik pemerintah di BEI dimana hasil penelitiannya LDR, ROA, NPM, dan CAR secara simultan atau bersama- sama akan berpengaruh terhadap harga saham. Secara parsial variabel LDR, ROA, dan CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham, sedangkan NPM memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham pada Bank Umum Milik Pemerintah yang go publik di BursaEfekIndonesia.
Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut bank untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat menarik investor. Investor sebelum menginvestasikan dananya memerlukan informasi mengenai kinerja perusahaan. Pengguna laporan keuangan bank membutuhkan informasi yang dapat dipahami, relevan, andal dan dapat dibandingkan dalam mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja bank serta berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di BursaEfekIndonesia periode 2007-2012.
Sudiyatno, Bambang dan Jati Suroso, 2010, AnalisisPengaruh Pihak Ketiga, BOPO, CAR, dan LDR terhadap kinerjakeuangan pada sektor perbankan yang go public di BursaEfekIndonesia (BEI) periode 2005-2008, Dinamika keuangan dan perbankan, Mei 2010, hal.125-137, ISSN : 1979-4878.
Pemerintah Indonesia telah melakukan perubahan perundang - undangan di bidang perpajakan pada tahun2008 dengan mengeluarkan beberapa undang undang pajak baru mulai 1 Januari 2009, yaitu UU No 28/2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, serta UU No 36/2008 tentang Pajak Penghasilan. Perubahan Reformasi Pajak 2008 yaitu dengan mengenakan tarif berbeda pada wajib pajak perorangan dan wajib pajak badan.