15. Rekapitulasi Absensi Siswa (S.10) ....................................................................................... 16. Jarak Tempuh Siswa ............................................................................................................. 17. Pembelajaran di Luar Kelas .................................................................................................. 18. Rekapitulasi dan Persentase Kenaikan Kelas ....................................................................... 19. TarafSerap dan PencapaianTargetHasilUlangan Akhir SemesterI, II ............................. 20. Rekapitulasi NIlai Rata-RataTarafSerap dan PencapaianTargetUlangan akhir Semester
13. Rekapitulasi Absensi Siswa (S.10) ....................................................................................... 14. Jarak Tempuh Siswa ............................................................................................................. 15. Pembelajaran di Luar Kelas .................................................................................................. 16. TarafSerap dan PencapaianTargetHasilUlangan Akhir SemesterI, II ............................. 17. Rekapitulasi NIlai Rata-RataTarafSerap dan PencapaianTargetUlangan akhir Semester
13. Rekapitulasi Absensi Siswa (S.10) ....................................................................................... 14. Jarak Tempuh Siswa ............................................................................................................. 15. Pembelajaran di Luar Kelas .................................................................................................. 16. Rekapitulasi dan Persentase Kenaikan Kelas ....................................................................... 17. TarafSerap dan PencapaianTargetHasilUlangan Akhir SemesterI, II ............................. 18. Rekapitulasi NIlai Rata-RataTarafSerap dan PencapaianTargetUlangan akhir Semester
15. Rekapitulasi Absensi Siswa (S.10) ....................................................................................... 16. Jarak Tempuh Siswa ............................................................................................................. 17. Pembelajaran di Luar Kelas .................................................................................................. 18. Rekapitulasi dan Persentase Kenaikan Kelas ....................................................................... 19. TarafSerap dan PencapaianTargetHasilUlangan Akhir SemesterI, II ............................. 20. Rekapitulasi NIlai Rata-RataTarafSerap dan PencapaianTargetUlangan akhir Semester
HASIL RATA-RATA, PENCAPAIAN TARGET DAN TARAF SERAP HASIL RATA-RATA, PENCAPAIAN TARGET DAN TARAF SERAP ULANGAN KENAIKAN KELAS Kepala Sekolah Mengetahui : Guru Kelas.[r]
Menurut Kasmir (2013:113), leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset dibiayai oleh hutang. Leverage timbul karena perusahaan menggunakan aset tetap, yang menyebabkan harus membayar biaya aset tetap dan menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap. Salah satu rasio yang digunakan untuk menghitung leverage adalah debt ratio (DR). Menurut Kasmir (2013:156), debt ratio (DR) merupakan rasio hutang yang digunakan untuk membandingkan antara total hutang dengan total aset. Argumen ini didukung oleh penelitian terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Eka, dkk. (2013), dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa leverage (DR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Margaret, dkk. (2013), dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa debt ratio (DR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
FORMAT PENCAPAIAN TARGET KURIKULUM, NILAI ULANGAN UMUM DAN DAFTAR SERAP KURIKULUM SEKOLAH DASAR DI PROPINSI JAWA BARAT SEMESTER : I SATU TAHUN : 2016/2016 KELAS : IV EMPAT SEKOLAH DA[r]
(7) Ketidakhadiran peserta didik (siswa) adalah jika peserta didik tidak hadir dalam tatap muka dan/atau tugas terstruktur tanpa surat keterangan yang sah (sakit, ijin, atau tugas/dispensasi). (8) Ulangan harian adalah kegiatan penilaian yang dirancang dan
Pada penelitian sebelumnya, permasalahan yang terdapat pada papan partikel yang terbuat dari batang sorghum dengan menggunakan perekat UF adalah rendahnya nilai stabilitas dimensi,MOE, dan IB. Penelitian ini akan memberikan solusi untuk mengatasi permasalahn tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh ukuran partikel terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel dan menganalisis pengaruh perlakuan post-treatment waterglass terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel Sorghum. Pada penelitian mengenai pengaruh ukuran partikel : batang sorghum dipotong menjadi ukuran panjang 3 cm, 5 cm, dan 7 cm. Selanjutnya, partikel dikeringkan hingga menjapai KA 4%. Kadar perekat UF yang digunakan sebesar 10%. Pengempaan panas dilakukan pada suhu 130 0 C selama 10 menit dengan tekanan sebesar 30 kgcm -2 . Sementara untuk perlakuan waterglass, ukuran partikel yang digunakan adalah panjang 3 cm. Proses pembuatan papan partikel sama seperti sebelumnya, hanya saja contoh uji kemudian direndam dengan larutan waterglass pada konsentrasi 0%, 30%, 50%, 70%, dan 100% selama 10 menit. Kemudian contoh uji di oven pada suhu 80 0 C selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ukuran partikel, semua nilai pengembangan tebal (PT) dan internal bond (IB) papan yang dihasilkan belum memenuhi standar JIS A 5908 (2003). Berdasarkan hasil rekapitulasi seluruh parameter pengujian, papan partikel dengan ukuran partikel 3 cm memiliki nilai yang terbaik dibandingkan partikel 5 cm dan 7 cm. Pada pengaruh penggunaan waterglass, perlakuan post treatment waterglass mampu menurunkan nilai pengembangan tebal sebesar 55% dibandingkan papan tanpa perlakuan. Walaupun demikian, seluruh nilai pengembangan tebal papan yang dihasilkan belum memenuhi standar. Pada pengujian sifat mekanis, menunjukkan tren negatif untuk nilai parameter MOR, MOE, dan IB. Perlakuan post-treatment waterglass dan pengovenan setelah perlakuan waterglass merupakan salah satu faktor yang menurunkan nilai mekanis papan.
Arus kas bebas adalah arus kas yang tidak diperlukan untuk investasi dalam aset tetap atau modal kerja sehingga tersedia bagi para investor. Mendiskontokan arus kas bebas dengan biaya modal rata-rata tertimbang yang mencerminkan baik struktur modal perusahaan maupun bisa dikuranginya pajak dengan pembayaran bunga.
Nama Nilai Rata-rata Rangking Ulangan I Ulangan II Ulangan III 1 Asterisk 80 75 85 2 Hulk 85 90 85 Jumlah Siswa seluruhnya Total Nilai Ulangan III Rata-rata Ulangan I Nilai Ulangan T[r]
68 Data bobot brangkasan kering tanaman gandum Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata I II III IV V Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata... 71 Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata..[r]
Peningkatan konsentrasi alkali menyebabkan penetrasi pelarut semakin bertambah. Adanya perbedaan tegangan osmosis bagian luar dan bagian dalam serat yang menyebabkan adanya penetrasi Na + dan Ca 2+ ke dalam dinding sel serat. Na + dan Ca 2+ membentuk kompleks dengan gugus OH maupun polisakarida yang berikatan antar serat. Semakin tinggi difusi Na + dan Ca 2+ , semakin tinggi alkali yang diserap oleh serat. Sehingga, semakin mudahnya fragmen lignin yang keluar dari dinding sel dan semakin rendah lignin yang tertinggal di dalam pulp. CaO memiliki hasil bilangan kappa yang lebih tinggi dibandingkan NaOH disebabkan kelarutan kapur di dalam air pada suhu 25 o C dan semakin tinggi suhu maka kelarutan akan semakin menurun (Fengel dan Wegener 1995).
Suatu pemungutan suara akan dilakukan di antara penduduk kota M dan sekitarnya mengenai pendapat mereka tentang rencana pendirian gedung serba guna di tengah kota. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara proporsi penduduk kota dan sekitarnya yang menyetujui rencana tersebut, diambil sebuah sampel acak yang terdiri dari 200 penduduk kota dan 500 penduduk di sekitanya. Apabila ternyata ada 120 penduduk kota dan 240 penduduk sekitarnya yang setuju, apakah anda setujju jika dikatakan bahwa proporsi penduduk kota yang setuju lebih rendah daripada proporsi penduduk disekitarnya? Gunakan taraf nyata 1 %!
Mengecek daftar pembayaran cicilan nasabah, harus tahu dengan acuan target yang diberikan, tidak fokus dengan penjualan saja tetapi juga harus dengan pengelolaan nasabah. Jam kerjanya fleksibel dan itu sisi positifnya kita bisa bekerja dengan jam yang kita atur sendiri tidak seperti pekerja kantoran.
Ekstraksi bahan aktif menggunakan metode bertingkat dengan pelarut n-heksana p.a. (non polar), etil asetat p.a (semi polar) dan metanol p.a (polar). Sebanyak 50 g sampel yang telah diblender, dimaserasi dengan 200 mL n-heksana selama 48 jam menggunakan orbital shaker pada kecepatan 150 rpm dan disaring dengan kertas saring Whatman 42. Residu yang diperoleh kemudian dimaserasi dengan 200 mL etil asetat selama 48 jam dan digoyang pada kecepatan 150 rpm dan disaring dengan kertas saring Whatman 42. Residu yang dihasilkan dilarutkan dengan 200 mL metanol dan dimaserasi selama 48 jam dengan diberi goyangan menggunakan orbital shaker dengan kecepatan 150 rpm. Filtrat hasil ketiga perlakuan tersebut dikeringkan menggunakan rotary vacuum evaporator pada suhu 50oC.