Korban selamat erupsiGunungMerapi yang tinggal di huniantetap masih mengalami banyak masalah, baik masalah pekerjaan, keuangan, dan juga penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baru. Masalah-masalah yang harus dihadapi tak jarang menimbulkan tekanan sehingga mereka sering dihadapkan pada keadaan stressfull (Oktaviyani, 2011). Salah satu faktor yang dapat mengurangi tingkat stres adalah dukungansosial yang diterima oleh masyarakat yang tinggal di huniantetap. (Smet, 1994). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2011) mengenai analisis pengaruh tipe dukungan emosional terhadap tingkat post traumatic stress disorder (PTSD) pada penyitas bencana letusan gunungMerapi. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa semakin sering dukungan emosional diberikan maka semakin kecil pula peluang para penyitas bencana untuk terkena post traumatic stress disorder (PTSD).
Berdasarkan pengamatan peneliti, persepsi terhadap dukungansosial positif dengan penyesuaian diri yang tinggi yang dimiliki oleh subjek dikarenakan adanya hubungan yang erat antar korbanerupsiMerapi. Meskipun mereka berasal dari dusun yang berbeda dan latar belakang yang berbeda, namun mereka memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Mereka melakukan aktivitas setiap hari bersama-sama dan kondisi huniantetap yang saling berimpitan membuat mereka sering berinteraksi dengan tetangga barunya, sehingga tercapai hubungan yang harmonis antar korbanerupsi. Hal ini didukung oleh Kartono (2000), yang menyebutkan bahwa penyesuaian diri merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan lingkungannya.
Program pemberdayaan dilakukan melalui program bantuan dana dari pemerintah yang berupa program pelatihan yang sasarannya adalah untuk usaha rumah tangga maupun kelompok, namun pelatihan lebih banyak ditekankan pada kelompok. Dana untuk program pemberdayaan ini adalah dana dari alokasi pemerintah yang bekerja sama dengan pihak asing, yang kemudian dana tersebut dihibahkan kepada pemerintahan setempat yang bertanggungjawab untuk merealisasikan dana tersebut, namun ada juga bantuan yang langsung diberikan ke daerah melalui lembaga-lembaga sosial, lembaga swadaya masyarakat serta komunitas-komunitas yang terjun langsung memberikan bantuan. Bantuan tersebut diberikan untuk membantu meringankan masalah yang dihadapi oleh korbanerupsiGunungMerapi khususnya korban yang terkena dampak langsung dari erupsi ini.Tujuan utama dari pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal misalnya persepsi mereka sendiri, maupun karena kondisi eksternal misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak adil (Edi Suharto 2010: 60). Hal ini diperkuat oleh Bambang Rustanto dkk (2010: 2) melalui pusat kajian kelembagaan dan pelayanan masyarakat (PK2PM) di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung yang menyatakan bahwa tujuan akhir dari community development adalah perwujudan kemampuan dan integrasi masyarakat untuk dapat membangun dirinya sendiri sedangkan tujuan lain yaitu untuk membangkitkan partisipasi penuh warga masyarakat.
2. Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah emosi secara akurat dan efisien untuk menghadapi tekanan, sehingga kemampuan berpikir tidak terganggu. Kecerdasan emosi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala kecerdasan emosi yang disusun berdasar aspek- aspek menurut Patton (1997), Salovey (dalam Goleman, 2007), Reuven Bar- On (dalam Stein dan Book, 2002), dan Goleman (2001), meliputi aspek mengenali emosi diri, mengelola emosi, motivasi diri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan, dan penyesuaian diri yang telah dimodifikasi oleh penulis. Seberapa tinggi kecerdasan emosi ditunjukkan oleh skor yang diperoleh responden melalui model alat ukur skala Likert. Range skor untuk pernyataan yang bersifat favorable adalah 4(SS), 3(S), 2(TS), 1(STS). Adapun skor untuk pernyataan unfavorable adalah 1(SS), 2(S), 3(TS), 4(STS). Semakin tinggi skor skala, maka semakin tinggi kecerdasan emosi yang dimiliki.
paling penting bagi anak dalam memperoleh dasar pembentukan kepribadian, tetapi juga merupakan tempat utama dan pertama kalinya bagi anak mendapatkan pengalaman bersosialisasi. Orang tua mempunyai peran penting dalam menumbuhkan rasa aman, kasih sayang, dan harga diri bagi anak- anaknya. Dengan perkataan lain orang tua sangat berperan dalam memenuhi kebutuhan psikologis anak. Pemenuhan kebutuhan psikologis akan membantu perkembangan psikologis anak secara baik, sehat dan dapat tumbuh utuh secara mental, emosional dan sosial.
Letusan gunungmerapi mempengaruhi biologi organisme baik secara langsung maupun tidak langsung. Efek langsung menyebabkan perubahan dalam jangka panjang. Pada efek langsung setiap organisme tertentu terpapar langsung pada larva yang dikeluarkan oleh gunungmerapi, uap panas yang dikeluarkan terjebak dilingkungan tanah dan lainnya dimana cukup banyak ditransfer langsung ke lingkungan organisme dan menaikan suhu yang cukup untuk membunuh atau merusak organisme. Efek tidak langsung biasanya menyebabkan menyebabkan perubahan jangka pendek dalam lingkungan yang mempengaruhikehidupan dari biologis (biota tanah). Efek tidak langsung ini dapat melibatkan persaingan untuk habitat, perediaan makanan dan perubahan yang lebih halus lain yang mempengaruhi pembentukan kembali suksesi tanaman dan hewan (Verma dan Jayakumar, 2012).
Usaha peternakan sapi perah adalah sumber nafkah utama masyarakat di sekitar lereng gunungMerapi Kabupaten Sleman dan sudah merupakan usaha budidaya yang turun temurun. Hal tersebut juga merupakan mata pencaharian utama bagi peternak di tiga kecamatan Kabupaten Boyolali, yakni Kecamatan Musuk, Cepogo dan Selo. Tiga koperasi susu di Kabupaten Sleman, yakni koperasi UPP Kaliurang, dan Warga Mulya di Kecamatan Pakem, serta koperasi Sarana Makmur di Cangkringan mengalami kerusakan fisik mulai dari kategori ringan sampai berat. Koperasi Sarana Makmur mengalami kerusakan sarana yang paling parah, disamping sebagian besar sapi perah anggota koperasi mengalami kematian. Koperasi Warga Mulya secara fisik tidak mengalami kerugian berarti, namun produksi susu turun sekitar 60%. Hal ini sangat berbeda dibandingkan dengan kejadian erupsigunungMerapi pada tahun 2006, dimana produksi susu di wilayah ini turun sekitar 20 – 30% (H IDAYAT et al., 2011). Koperasi susu yang berada di wilayah Sleman merupakan pemasok utama susu segar kepada PT Sari Husada di Yogyakarta, sedangkan untuk wilayah Boyolali menjadi salah satu pemasok susu segar bagi PT Indomilk dan PT Frisian Flag. Kinerja produksi susu segar dari masing-masing koperasi tersebut sebelum terjadi erupsigunungMerapi disajikan dalam Tabel 5 yang merupakan dasar estimasi kerugian ekonomi untuk produksi susu.
Dalam menghadapi masa pensiun terkadang seseorang perlu mengadakan persiapan secara fisik maupun psikis yang matang untuk menghadapi hari esok yang berbeda dari hari kemarin, selain pers[r]
Indonesia had been formed from a series of volcanoes. The most active volcano mount in Java Island even Indonesia is Merapi Mount. Since 1600’s , it had erupted more than 80 times. Among 2010 caused a lot of damage, loss, and fatalities. Sleman District was the most severe damage area. Much financial loss and 246 people there passed away on that disaster. The responsive form of disaster mitigation actions is the logistics distribution. Determining the logistics distribution route is the most crucial actions. This make it easy logistics distribution to the evacuation posts as disaster mitigation in overcoming post disaster effectively and efficiently. The research is to determine logistics distribution route for the evacuation posts of Merapi Mount erruptions’s victims in Sleman District by Fuzzy-Dijkstra Algorithm. Fuzzy method of Sugeno Inferential System for processing multi-parameter: distance, road density, refuges number with assertion value output on the graph applied in Dijkstra Algorithm. The route determination used Dijkstra Algorithm because it was capable to determine the best-true route based on the smallest weight from one point to another. The result delivered from 52 graph experiments containing 13 vertex, 44 edges, and 4 time was the best time, morning, afternoon, and night. The proper formed and graded graph were 48 graphs or 92.31%. Proving that route determination of Fuzzy- Dijkstra Algorithm can produce and be done the effective and efficient route.
Diberbagai daerah kondisinya sangat menggenaskan. Terutama di daerah Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman Yogyakarta sebagai daerah terparah tersembur awan panas atau wedus gembel. Dimana sebuah kampung di daerah ini pun rata tersapu oleh abu vulkanik, yang diperkirakan banyak penduduk yang tewas tertimbun dalam abu vulkanik akibat awan panas tersebut. Dan tercatat hingga sampai saat ini korban yang meninggal dunia kurang lebih 116 orang dan korban luka-luka sebanyak 218 orang [06/10/10]. Untuk jumlah pengungsi korban bencana ErupsiGunungMerapi sebanyak 198.000 orang, meliputi Kabupaten Sleman 56.000 orang, Kabupaten Magelang (62.000), Kota Magelang (2.000), Klaten (40.000), dan Boyolali (30.000).
Susah kali nakku,cari makan aja pun susah,belum adekndu mau masuk sma ini.mana ambil uang. Dulu enak, tinggal ambil saja kopi di ladang kita itu. Sekarang harus ngaron baru makan. Gajinya 65 ribu mana cukup nakku untuk biaya adekndu ini lagi. Pemerintah pun sejak di kasih uang sewa sama kami gak peduli lagi mereka sama kami. Udah lepas tangan semua. Entah gimana nasib kami. Tempat di siosar pun belum ada kejelasan untuk kami,
Dalam UU No. 24 tahun 2007 pasal satu (1) menjelaskan bahwa tujuan mitigasi bencana adalah untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Berdasarkan tinjauan kondisi geografis, Kecamatan Kemalang terletak berdekatan dengan GunungMerapi. Sehingga Kecamatan Kemalang termasuk salah satu kecamatan yang terkena dampak dari bencana erupsiGunungMerapi. Untuk itu harus dilakukan mitigasi bencana. Upaya mitigasi bencana dapat dilakukan secara non struktural, yaitu dengan peraturan, pendidikan, dan penyuluhan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) hubungan antara dukungansosial dengan penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren Moderen Islam Assalam Surakarta, 2) tingkat dukungansosial, dan 3) tingkat penyesuaian diri. Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara dukungansosial dengan penyesuaian diri santri di pondok pesantren. Subjek dalam penelitian ini adalah santri dan santriwati Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Surakarta kelas VIII yang terdiri dari delapan kelas. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII A , VIII C , dan VIII D berjumlah 105 siswa. Teknik pengambilan sampel
Melalui BBRSBD “Prof. DR. Soeharso”, seorang penyandang tuna daksa menjalani proses rehabilitasi meliputi rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial psikologis, rehabilitasi karya, dan rehabilitasi pendidikan selama satu tahun di asrama. Setelah menjalani proses rehabilitasi, maka para siswa menjalani tahap penyaluran yakni tahap penempatan atau penyaluran kerja yang berpedoman pada sistem penempatan kerja yang diarahkan untuk bisa mandiri/ berwiraswasta (self employment), sistem penyaluran kerja secara terbuka dari perusahaan-perusahaan swasta maupun dari pemerintah (open employment), dan sistem penempatan kerja yang dilaksanakan dalam bentuk perlindungan karena siswa belum memungkinkan untuk bekerja sendiri (sheltered employment) (BBRSBD Prof. DR. Soeharso, 2009).
Dinas pendidikan siap tampung siswa pengungsi merapi untuk belajar Dengan adanya anak –anak yang mengungsi akibat erupsi gunung merapi dan tidak bisa bersekolah karena sekolahnya tidak [r]
Dinas pendidikan siap tampung siswa pengungsi merapi untuk belajar Dengan adanya anak –anak yang mengungsi akibat erupsi gunung merapi dan tidak bisa bersekolah karena sekolahnya tidak [r]
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan dan penyusunan penelitian ini dilakukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sosial pada bidang Antropologi dari Departemen Antropologi Sosial. Skripsi ini berjudu l “Kehidupan Seksual Pengungsi KorbanErupsiGunung Sinabung di Kabupaten Karo”.
Penanganan program yang tepat akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup masyarakat luas, dan berdampak pada kegiatan dan perencanaan pembangunan selanjutnya. Tidak hanya persoalan sosial kemasyarakatan dan psikologi seperti gangguan traumatik para korban yang selamat, persoalan ekonomi masyarakat juga akan menjadi beban berat bagi pemerintah daerah untuk dapat kembali merevitalisasinya agar dapat berjalan seperti sebelum terjadi bencana. Bila program pemulihan dilakukan sekedarnya dan berjalan secara parsial di antara berbagai sektor pelaksana yang semestinya berkaitan, termasuk tiadanya program pemberdayaan bagi masyarakat dan tingkat partisipasi masyarakat secara aktif dalam program yang digulirkan, maka kegagalan akan selalu menjadi momok yang menghantui.
anak perempuan. Anak-anak tersebut datang dari latar belakang yang berbeda- beda, antara lain: orangtua yang tidak bisa mengasuh lagi karena ketidakmampuan ekonomi, ditelantarkan oleh keluarga dengan sengaja, maupun akibat terjadinya perpecahan dalam keluarga. Seiring dengan perkembangan waktu dan jumlah anak yang semakin banyak, akhirnya dilakukan pemisahan antara bagian putra dan bagian putri. Anak-anak putra kemudian diasuh di Panti Asuhan Yatim Putra Islam yang berlokasi di Jl. Wonosari Km.10, sedangkan anak-anak putri diasuh di Panti Asuhan Yatim Putri Islam yang tetap berlokasi di Jl. Pramuka 68, Giwangan. Saat ini, jumlah anak yang diasuh di panti tersebut adalah 48 orang. Pengurus panti terdiri dari 7 orang yang merupakan anak-anak kandung dari R. M. Suryowinoto, sedangkan jumlah pembina ada 2 orang.