Adanya ion-ion hidronium mengidentifikasi sebuah larutan sebagai asam.Ahli kimia Swedia, Svante Arrhenius adalah orang pertama yang mengakui fakta ini. Padatahun 1890, ia mengemukakan bahwa sebuah asam dapat didefinisikan sebagai senyawa apapun yang ketika dilarutkan dalam air dapat meningkatkan konsentrasi ion hidronium. Selanjutnya, akan dipelajari cara lain untuk mendefinisikan asam yang terlarut dalam pelarut air. Pada beberapa asam, sebuah molekul dapat bereaksi membentuk lebih dari satu ion hidronium.Hal ini terjadi ketika asam sulfat dilarutkan dalam air, sebagaimana ditampilkan dalam persamaan reaksi berikut.
Bab 1 berisi Pendahuluan yang terdiri dari lima sub bab, antara lain: latar belakang penelitian, rumusan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian berisi pemaparan tentang fakta yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Fakta yang ada adalah bahwa pelaksanaan kegiatan praktikum kimia di SMA masih bisa dikatakan belum terlaksana secara optimal. Untuk mengatasinya, maka guru dapat melakukan kegiatan praktikum dengan menggunakan metode praktikum kimia skala kecil. Namun keterlaksanaan praktikum skala kecil di sekolah terutama untuk materi kimiakelasXI belum pernah dilakukan, sehingga ini menjadi dasar dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Rumusan masalah berisi pemaparan mengenai masalah yang telah dijabarkan dalam latar belakang yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan rumusan masalah. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) bagaimana keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil, (2) bagaimana tanggapan siswa terhadap praktikum kimia skala kecil, dan (3) bagaimana tanggapan guru terhadap keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil dalam pembelajaran kimiakelasXIsemester2 pada subpokok materi hidrolisis garam. Tujuan penelitian berisi tujuan yang akan diperoleh, yaitu untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil dalam pembelajaran kimiakelasXIsemester2 pada subpokok materi hidrolisis garam. Manfaat penelitian berisi pemaparan mengenai manfaat penelitian yang dilakukan baik bagi guru, siswa, mahasiswa jurusan pendidikan kimia, dan peneliti lain. Struktur organisasi skripsi berisi pemaparan mengenai bab-bab dan sub bab yang terdapat dalam skripsi ini secara rinci.
Perhatikan persamaan reaksi berikut: N H spesi yang bertindak sebagai basa beserta alasan yang tepat menurut teori Lewis dengan menggunakan kertas lakmus berikut: Larutan Lakmus Merah[r]
Perhatikan tabel trayek perubahan warna beberapa indikator pH berikut: Indikator Perubahan Warna Trayek pH Metil jingga Merah – kuning 3,1 – 4,4 Metil merah Merah – kuning 4,4 – 6,2 [r]
Pada setiap proses evaluasi pembelajaran, tidak terkecuali pada pembelajaran kimia, pendidik menggunakan berbagai alat evaluasi yang berupa soal untuk mengukur prestasi belajar peserta didik. Salah satu bentuk soal yang lazim digunakan adalah soal pilihan ganda, dimana mempunyai kelemahan yaitu kurang mampu mengungkap konsep-konsep kimia secara komprehensif. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dikembangkan suatu model soal pilihan ganda sistemik untuk mata pelajaran kimia SMA/MA KelasXISemester2. Soal ya ng dikembangkan dibatasi pada materi larutan penyangga dan hidrolisis garam sejumlah 30 butir soal. Soal divalidasi oleh 5 ahli materi kemudian dilakukan penilaian kualitas kepada 15 guru kimia SMA/MA. Dari hasil penilaian reviewer, soal pilihan ganda sistemik mempunyai kriteria sangat baik ditinjau dari aspek bahasa, materi dn konstruk. Dari hasil ujicoba kepada 164 siswa SMA/MA, 29 butir soal dinyatakan valid dengan reliabilitas sangat bagus.
Jika pada percobaan suhu meningkat dari 300C menjadi 400C dan kalor jenis air 4,2 Jg-1 0C-1, maka perubahan entalpi pada dari reaksi tersebut adalah …... Sebanyak 4 gram NaOH dicampur de[r]
Perubahan entalpi standar penguraian ialah peru- bahan entalpi standar pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya. Marquis de Laplace merumuskan, bahwa jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya. Jadi, untuk reaksi pembentukan H 2 O(l) ditulis sebagai berikut.
Perhatikan pilihan semua jawaban. semuanya ada atom (biloks 0) membentuk senyawanya. Berarti biloks ada yang positif ada yang negatif. Dari 0 ke positif atau negatif ada perubahan dan ini berarti reaksi redoks. Sedangkan pilihan b biloks pada Cr 2 O 4 2 sebesar +6 dan pada Cr 2 O 7 2 sebesar +6 jadi tidak ada perubahan biloks
4.1. Penyusunan Buku Penuntun Praktikum SMA Kelas X Semester II 22 4.2. Hasil Angket Uji Kelayakan Buku Penuntun Oleh Guru Kimia 23 4.3. Hasil Angket Uji Kelayakan Buku Penuintun Oleh Dosen Kimia 25 4.4. Hasil Uji Coba Buku Penuntun Praktikum di SMA 26 4.5. Hasil Penilaian Uji Kelayakan Buku Penuntun Oleh Siswa 27 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
KKM KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL SEMESTER 1 BAB I : HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI No KD KKM JUMLAH NILAI RATA-RATA KOMPLEKSITAS DAYA DUKUNG INTAKE 1 2 3 4 3.1 Menganalisis struktu[r]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMK kelasXIsemester2 materi larutan asam dan basa yang ada saat ini sesuai dengan standard isi yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), untuk mengetahui kelayakan bahan ajar kimia yang dikembangkan berbasis CET untuk SMK kelasXIsemester2 pada materi larutan asam dan basa sesuai dengan standar isi yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan bahan ajar kimia materi larutan asam dan basa yang telah dikembangkan berbasis CET dibandingkan dengan hasil belajar bahan ajar kimia tanpa pengembangan dan untuk mengetahui perbedaan peningkatan motivasi belajar melalui bahan ajar yang telah dikembangkan berbasis CET dibandingkan dengan hasil belajar bahan ajar kimia tanpa pengembangan. Jenis penelitian termasuk pengembangan menggunakan model ADDIE ( Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluations) . Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelasXI SMK. Sampel dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Stabat sebanyak 2kelas yang berjumlah 64 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bahan ajar penerbit X dan Y pada materi larutan asam dan basa berdasarkan BSNP sudah cukup layak, namun ada beberapa yang perlu dikembangkan; (2) bahan ajar kimia materi larutan asam dan basa yang dikembangkan telah layak berdasarkan hasil kelayakan standarisasi isi 4,11, kelayakan bahasa 4,24, kelayakan penyajian 4,16, kelayakan kegrafikaan 4,42; (3) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa dengan implementasi bahan ajar kimia yang dikembangkan lebih baik dengan hasil belajar siswa tanpa bahan ajar kimia yang dikembangkan (Sig < α dan t hitung > t tabel ) yaitu
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan motivasi belajar kimia peserta didiksetelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistemik (2) peningkatan motivasi belajar kimia peserta didiksetelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional (3) perbedaan motivasi belajar kimia antara peserta didiksetelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistemik dan pendekatan konvensional (4) perbedaan prestasi belajar kimia antara peserta didiksetelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistemik dan pendekatan konvensionalapabila pengetahuan awal kimia peserta didik dikendalikan secara statistik.
Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul - Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senya-wa karbon[r]
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan motivasi belajar kimia peserta didiksetelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistemik (2) peningkatan motivasi belajar kimia peserta didiksetelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional (3) perbedaan motivasi belajar kimia antara peserta didiksetelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistemik dan pendekatan konvensional (4) perbedaan prestasi belajar kimia antara peserta didiksetelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistemik dan pendekatan konvensionalapabila pengetahuan awal kimia peserta didik dikendalikan secara statistik.
14. Kualitas air secara kimia juga ditentukan oleh kadar oksigen terlarut (DO = Dissolved Oxygen), BOD (Biological Oxygen Demand/kebutuhan oksigen biologis) dan COD (Chemical Oxygen Demand/kebutuhan oksigen kimia). BOD (Biological Oxygen Demand/kebutuhan oksigen biologis) menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan (mengoksidasi) zat organik dalam air.
Andri Sutikno, PROFIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA PRODUKTIF, KUALITAS PRODUK, DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELASXISEMESTER 1 KOMPETENSI KEAHLIAN KIMIA INDUSTRI SMK N 2 SUKOHARJO TAHUN 2012 / 2013, Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2013.
Energi yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari reaksi kimia. Misalnya, untuk memasak kita gunakan energi dari pembakaran bahan bakar; untuk melakukan aktivitasnya, tubuh kita menggunakan energi dari makanan yang kita makan. Pengetahuan ini penting sehingga kita dapat memperhitungkan kebutuhan energi kita.
Hasil pengujian air limbah suatu industri makanan dengan beberapa indicator diperoleh hasil sebagai berikut : Indikator Trayek pH Perubahanwarna limbah 1Warna Limbah 2Warna Metil Jin[r]
o Melalui diskusi kelas menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya sama, menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan () dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa ( Kb) (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Data hasil reaksi NO dengan Br2 pada 273oC adalah sebagai berikut: Persamaan laju reaksi NO dengan Br2 tersebut adalah ..... Harga tetapan kesetimbangan Kc untuk reaksi: Cs+CO2g 2COg a[r]