Memang tak bisa dipungkiri, bahwa manusia modern saat ini sangat tergantung hidupnya pada teknologi. Kehadiran internet yang diikuti dengan munculnya mediasosial di dalamnya membawa pula berbagai masalah etika berkomunikasi. Penggunaan identitas palsu untuk kepentingan yang “negatif”, penyebaran dan pengunduhan materi yang dilindungi hak cipta atau materi yang dilarang, merupakan hal yang melanggar etika dan dilarang. Namun kebebasan yang ditawarkan internet terutama dalam hal ini mediasosial, seolah membuat matinya kepekaan etika. Apa yang harusnya tidak dilakukan, menjadi “nampak wajar” dilakukan. Bahkan tak jarang ada yang menganggapnya bukan suatu kesalahan dengan berbekal berbagai pembenaran yang dimunculkan.
Ochi Jayanti, 210110090122, 2013, Department of Public Relations, Faculty of Communication Sciences, University of Padjadjaran. The title of this research is Implementation of Corporate Social Responsibility through SocialMedia. The Main Lecture, Dra. Feliza Zubair, M.Si, and The Second Lecture, Priyo Subekti, S.Sos, M.Si.
This study aims to describe the selection of the communicator, packaging communication messages, communication andmedia selection or recognize communicant target audience conducted by the Foundation for Dompet Sosial Ash - Shofwah (DSA). The method used is descriptive method with qualitative approach is described using the concept of marketing communications. With qualitative data analysis, data collection was done by observation, interviews, document analysis and literature study.
Diketahui para pejabat, politisi atau tokoh nasional yang aktif menggunakan mediasocial di Twitter per April 2013 beserta jumlah pengikutnya berturut-turut adalah: Presiden Joko Widodo dengan 482.288 orang pengikut, Dahlan Iskan 348.140, Anies Baswedan 209,923, Prabowo Subianto 150.124, Hatta Rajasa 139.807, Yusril Ihza Mahendra 136.986, Mahfud MD 122.188, Aburizal Bakrie 99.070 Jusuf Kalla 72.795, Puan Maharani 25 25.094, Wranto 2.621 (Rakyat Merdeka, 19 April 2013). Namun ada juga media yang mengatakan akun sebagian pengikut dari tokoh tersebut diduga palsu dan sebagian akun lagi tidak aktif (Pikiran Rakyat, 8 juli 2013).
The existence of socialmedia in daily life is not only merely as a communication tool yet it develops into media for anyone who builds personal branding as Ridwan Kamil does. Ridwan Kamil is a Mayor of Bandung, West Java and previously he used to be an architect. Furthermore he is one of the leaders who build a personal branding through his socialmedia account. In this case, he uses Facebook, so this research focused on the process of personal branding on Ridwan Kamil by using Facebook which employing theory of Authentic Personal Branding. This kind of theory consists of eleven points, which are authenticity, integrity, consistency, specialization, authority, distinctiveness, relevant, visibility, persistence, goodwill, and performance. This is qualitative research that used descriptive research. Moreover, the result of the process of personal branding by Ridwan Kamil is qualified with those eleven points that found by Hubert K. Rampersad. The authenticity of Ridwan Kamil is being himself on socialmedia with his integrity in interpreting his daily. For his consistency and persistence is conducted by building personal branding continuously by the posted topics which relevant to the needs of the current issues. This relevancy is related to the authority of Ridwan Kamil with his specialization and distinctiveness in conducting his vision and mission as a Mayor of Bandung. In addition, the process of personal branding on Facebook of Ridwan Kamil becomes useless when it is not involved the positive things along with the real performance. The originality of Ridwan Kamil is adapted by issue management in Bandung, then it is shared through socialmedia so personal branding of Ridwan Kamil becomes more popular in society.
Dari sekian banyak media yang ada, mediasosial adalah salah satu yang hadir dengan penggunanya yang banyak.Media sosial (social networking) adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan mediasosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user- generated content”. Mediasosial atau biasa disebut socialmedia adalah suatu wadah untuk berkumpul secara bebas, bebas yang dimaksud adalah bebas dalam aspirasi atau hal lain yang masih bertanggung jawab, mediasosial juga bisa diartikan sebagai sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi dan berbagi. 2
emosi. Pelepasan emosi termasuk ke dalam bentuk motif hiburan, motif hiburan dapat berbentuk tiga hal seperti pencarian untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari kegiatan rutin, pelarian diri dari tekanan / ketegangan dan masalah, atau pelepasan emosi dari perasaan dan energi yang terpendam. Twitter adalah salah satu mediasocial yang digunakan banyak pihak, bukan hanya individu tetapi juga dalam sebuah kelompok, tujuan penggunaan mediasocial twitter ini adalah untuk memposting apa yang khalayak rasakan seperti perasaan sedih, senang yang tidak dapat disampaikan secara langsung. Mediasocial seperti twitter ini menjadi pelepasan emosi, yang mana pelepasan emosi merupakan bentuk dari penyaluran kondisi perasaan seseorang atau kelompok seperti dalam sebuah komunitas, twitter juga menjadi alat komunikasi yang dilakukan individu terhadap individu lain atau kelompok terhadap individu agar apa yang di rasa bisa tersalurkan dan dibagikan kepada khalayak luas. Kebanyakan orang memiliki motiv menggunakan mediasocial twitter untuk berkomunikasi dengan sesama teman atau kelompok social yang tergabung dalam komunitas.
This article discusses the role of socialmedia as a political communication ahead of the election DKI 2017. The study was conducted using qualitative approach by focusing on facebook each candidate. Studies conducted during the month of September. The study found that socialmedia facebook is an important means for the candidates' campaign. Via facebook, candidates could convey their vision and mission if lead Jakarta. Audiences, on the other hand, can leave direct feedback. The response can be positive in the form of support, but also can be negative. Negative responses raises ethical issues because of the negative responses are usually delivered with harsh words, loaded sara, and personal attacks candidate. Therefore, the need of ethical awareness that political communication through socialmedia lasted more building.
Of the many socialmediaand with the development of the times, Instagram be one that is quite attractive socialmedia to express themselves. Different from other social networks, Instagram use the image as a media transmitter of revitalization or experiments against his or her identity, the individual may have difficulties in implementing the self-presentation in accordance with his dream, but socialmedia gives wide space for those users to present it-self. Then the purpose of this study was to determine the correlation between Instagram usage with the self- presentation department of communication studies UNTIRTA. In the presence of socialmedia as mass media, in this study the theories used as a measuring tool or supporting the Individual Differences Theory. This research by using survey methods with 75 respondents as department of communication studies UNTIRTA force in 2013-2015. The result of correlation analyze, socialmedia Instagram usage and self-presentation variables have a strong and positive correlation. After conducting regression test, there is found a regression Y = 8,838 + 0.547 X. then found the coefficients determination about 48.8%, indicating that the self- presentation department of communication studies UNTIRTA can be influenced by socialmedia use Instagram, while the remainder caused by other factors out of research.
Professionalism can be realized by improving the ability of teachers to master the advances of technology and information. One form of technological progress is the widespread use of socialmedia as a means of communication and interaction in the community. The teacher can take advantages of socialmedia in the application of learning in schools, especially in Indonesian Language subjects. Facebook, Twitter, and Blog media can be used by teachers in the process of learning the Indonesian language, especially in the ability to read and write. Utilization of socialmedia will create a learning atmosphere that is exciting, innovative, and fun with a view to achieving the learning objectives optimally.
This study entitled “Critical Awareness of Communication Student in SocialMedia”. This study aimed to find out how student’s critical awareness in socialmedia in media literacy context. The Theories used in this study are media literacy theory, critical awareness theory, new mediaand digital media literacy, andsocialmedia. The method used in this study is qualitative descriptive which describes the condition on the ground, reality, and the situation or some phenomenones. The result showed that student starting use socialmedia since junior high school and the first account they made is Facebook. The time they used to access socialmedia in a day is more than two hours. Students had critical awareness in using, analyzing and behave in socialmedia messages, and able to filter every content of socialmedia message, but they believe only with a single source. Students writing style in socialmedia aren’t using slang, and only use standard style. Students’ family member who had a role in guiding to use socialmedia is their mother, and they have been watched and have been given advices to be careful in using socialmediaand to not use it too long.
Mediasosial telah menjadi bagian penting dari hidup kita. Sebagai kaum modern yang membutuhkan yang cepat, akurat, serta bisa dipertanggung jawabkan menjadikan mediasosial ini sebagai salah satu media utama dalam pencarian informasi dan mediakomunikasi. Perkembangan ini bukan tidak memiliki resiko, masalah privasi keabsahan data ataupun presisi dari informasi harus selalu diperhatikan saat sebuah informasi diterima. Selain itu, upaya beberapa pihak untuk mengoptimalkan fungsi mediasosial ini juga harus didukung oleh masyarakat agar tujuan utama dari pengembangan penggunaan mediasosial ini dapat terlaksana.
3. Kajian media dalam perspektif kultural/budaya, melihat fenomena komunikasi sebagai proses mediasi warga dalam konteks masyarakatnya. Disini komponen dalam proses tersebut adalah produser dan pengguna, dengan masing-masing pihak mendefinisikan keberadaan moda komunikasi menurut kepentingannya sebagai fungsi pragmatis dan budaya. Keberadaan media dilihat secara kontekstual dari realitas masyarakat yang menjadi ruangnya. Realitas masyarakat pada dasarnya dapat dibedakan dengan realitas empiris yang berasal dari interaksi secara sosial, dan realitas psikhis yang berasal dari dunia alam pikiran manusia. Ini melahirkan jenis informasi secara kategoris dibedakan antara ranah faktual dan fiksional, dengan fungsi obyektifikasi dan subyektifikasi dalam proses mediasi.
Good Journalism menurut Leonard Downie JR., dan Robert G. Kaiser ialah kegiatan dan produk jurnalistik dapat mengajak kebersamaan masyarakat di saat krisis. Berbagai informasi dan gambaran krisis, yang terjadi dan disampaikan mesti menjadi pengalaman bersama. Ketika sebuah kejadian yang merugikan masyarakat terjadi, sebuah media memberi sesuatu yang dapat dipegang oleh masyarakat. Sesuatu itu ialah fakta-fakta, juga penjelasan dan ruang diskusi, yang menolong banyak orang terhadap sesuatu yang tidak terduga kejadiannya. Sedangkan Bad Journalism ialah media yang kurang cakap melaporkan pemberitaan yang penting diketahui masyarakat. Media yang memberitakan suatu peristiwa secara dangkal, sembrono, dan tidak lengkap, sering disebut tidak akurat dan tidak cover both sides. Ini berbahaya bagi masyarakat karena ketidak lengkapan informasi yang didapatnya (Santana K., 2005:4). Jurnalistik dalam penelitian ini adalah jurnalistik sport news.
Kenduri Cinta dan Kiai kanjeng bisa tampil di berbagai belahan dunia yang dihadiri oleh orang-orang dunia, kalau ke Prancis ya dia hadiri orang-orang Prancis, kalau ke Mesir ya dihadiri oleh orang-orang Mesir bukan orang-orang Indonesia sendiri, mungkin dari 1000 orang asing yang menonton paling satu atau dua orang Indonesia itu yang hadir, dan itupun Kedutaan Besar Republik Indonesia nya. Semuanya murni dari Allah tanpa proposal, tanpa bantuan media, seratus persen Allah yang yang menyajikannya, disini Kyai Kanjeng duduk bersama dengan Jamaah Maiyah tidak ada intervensi dari pihak manapun, tiga belas tahun ini kita jalani bersama tanpa ada satu mediapun yang mau menjajalkan kepala kameranya untuk kemaslahatan umat, tapi tidak apalah yang penting kita tetap berlapang dada dalam setiap yang tidak sama dengan kita. 43
Penelitian ini mengunakan beberapa teori seperti teori model desain pesan dan teori e-marketing communication sebagai guiding dalam melakukan penelitian. Peneliti juga menggunakan teori tentang komunikasi pemasaran dan komunitas merek virtual dalam melakukan interpretasi terhadap data. Sebagai teori yang mendasari permasalahan yang diangkat, peneliti menggunakan kerangka konsep tentang komunikasi pemasaran yang dikemukakan oleh William I Gorden.
Fitur-fitur yang ada pada Instagram yaitu pengikut (followers), menggunggah foto (upload), Kamera, Efek Foto (Filters), tagar (hashtag), geotagging, tanda suka (like/love), popular. Tagar adalah lakuran atau gabungan kata dari kata tag dan pagar. Tanda tagar (hashtag) adalah tanda pagar (simbol #) yang diletakkan di awal kata atau frasa yang diketikkan pada jejaring sosial. Pesan singkat di microblogging layanan jejaring sosial seperti Twitter, Tout, identi.ca, Tumblr, Instagram, Flickr, Google+ atau Facebook dapat ditandai dengan menempatkan "#" sebelum kata-kata penting. 5 Sedangkan tanda suka padaInstagram fungsinya memiliki kesamaan dengan yang disediakan Facebook , yaitu sebagai penanda bahwa pengguna yang lain menyukai foto yang telah diunggah. Berdasarkan dengan durasi waktu dan jumlah suka pada sebuah foto di dalam Instagram, hal itulah yang menjadi faktor khusus yang mempengaruhi foto tersebut terkenal atau tidak. Namun jumlah pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting membuat foto menjadi terkenal. Bila sebuah foto menjadi terkenal, maka secara langsung foto tersebut akan masuk ke dalam halaman popular tersendiri. 6
Setiap pasangan dalam pacaran pasti menginginkan tercipta suatu komunikasi yang efektif pada hubungannya, baik untuk dapat memahami satu sama lain, untuk saling bertukar pendapat, juga untuk mempertahankan hubungan mereka. Nyatanya, dalam setiap usaha komunikasi terkadang terjadi kesalahan diantara laki-laki dan perempuan dalam memahami dan menanggapi maksud pesan masing-masing. Wanita bermaksud menyampaikan A, sementara pria memahaminya B. Perbedaan cara berkomunikasi laki-laki dan perempuan biasanya dianggap faktor yang menjadi sebab kesalahpahaman dalam interaksi mereka (Putri,2013). Ashley Knox, master di bidang sosial, mengatakan bahwa berkomunikasi secara efektif mungkin memerlukan waktu. "Masing-masing pihak yang berpacaran harus belajar tentang gaya komunikasi satu sama lain dan cara kerjanya dengan anda sendiri atau bagaimana hal itu bertentangan dengan Anda sendiri," catatnya. " Tidak semua pasangan akan memiliki pola komunikasi yang sama. " (Suval,2012).
KESIMPULAN Tren Social Media semakin meningkat dan dimanfaatkan untuk kampanye sosial, politik, budaya, program pemerintah, bisnis, dll Media sosial bukan lagi penghubung keluar[r]