Pembelajaran matematika yang terlihat selama ini adalah yang menekankan pada ceramah, rumus singkat, dan mencari satu jawaban yang benar untuk soal-soal yang diberikan, proses pemikiran tingkat tinggi termasuk berfikir kreatif jarang diberikan untuk latihan. Buku pelajaran yang digunakan siswa jika dikaji secara benar, semua soal yang dimuat kebanyakan hanya tugas yang harus mencari satu jawaban yang benar (konvergen). Kemampuanberpikir divergen, yaitu menjajaki berbagai kemungkinan jawaban atas suatu masalah jarang diukur. Dengan demikian, kemampuan intelektual anak untuk berkembang secara utuh diabaikan.
Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP Oleh Sarah Fauzia Sebuah skripsi yang diajukan u[r]
Rosita, N.T. (2013). Pembelajaran Matematika dengan PendekatanOpen-Ended Dalam MeningkatkanKemampuanBerpikirKreatifMatematisSiswa (Studi Kuasi-Eksperimen Pada Salah Satu SMP Negeri Di Kabupaten Bandung) . Sigma didaktika, VOL I NO II. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
1. Pendekatanopen-ended dengan setting kooperatif dapat meningkatkankemampuanberpikirkreatifmatematissiswa, sehingga guru bisa menjadikan pendekatan ini sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkankemampuanberpikirkreatifmatematissiswa
58 Sarah Fauzia, 2016 PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indon[r]
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil wawancara bersama guru mata pelajaran matematika Hj. Sri Mulyani, S.Pd mengatakan bahwa masalah kreativitas siswa yang rendah dalam proses menyelesaikan soal matematika, keadaan dimana siswa diberikan kesempatan untuk menggunakan cara yang berbeda oleh guru, namun siswa tetap menggunakan cara yang diberikan oleh guru ketika menyampaikan pembelajaran serta dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Melihat realita yang ada maka diberlakukan pretest yang bertujuan mengukur tingkat kemampuanberpikirkreatifmatematissiswa yang dilihat sebelum implementasi pendekatan pembelajaran openended. Hasil yang ditunjukan pretest menyebutkan mayoritas siswa memiliki kemampuanberpikirkreatifmatematis rendah maka dipilih pendekatan pembelajaran openended yang bertujuan menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu, oleh karena definisi tersebut maka pendekatan pembelajaran openended cocok dijadikan solusi dari kurangnya kreativitas siswa.
Pendekatanopen-endedmemberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk menggunakan berbagai kompetensi yang dimilikinya dalam memecahkan masalah. Yuniawati (Alhadad, 2010: 6) mengemukakan bahwa “pendekatanopen- endedmerupakan salah satu pendekatan yang dapat membantu siswa melakukan problem solving secara kreatif dan menghargai keragaman berpikir yang mungkin timbul selama proses problem solving ”. Pendekatan ini juga memungkinkan siswa untuk menggunakan semua aspek kecerdasan termasuk mengekspresikan gagasan yang dimilikinya. Dengan demikian kemampuan berkomunikasi matematissiswa memiliki banyak peluang untuk berkembang.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuanberpikirkreatifmatematissiswa dan fakta rendahnya kemampuanberpikirkreatifmatematissiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah adanya perbedaan peningkatan kemampuanberpikirkreatifmatematissiswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatanopen-ended dengan siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional dan untuk mengetahui kualitas peningkatan kemampuanberpikirkreatif matimatis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatanopen-ended, serta untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika setelah menggunakan pendekatanopen-ended . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi ekperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekivalen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII salah satu SMP di Bandung, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas dari populasi tersebut. Data penelitian ini diperoleh melalui tes kemampuanberpikirkreatifmatematissiswa, angket, dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuanberpikirkreatifmatematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekaran open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajran dengan menggunakan pendekatan konvensioanal. Kualitas peningkatan kemampuanberpikirkreatifmatematissiswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatanopen-ended tergolong tinggi, sikap yang ditunjukkan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatanopen-ended adalah positif.
269 Lampiran 6.3 Tuti Hernawati, 2014 Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan logis matematis serta self-esteem siswa SMP melalui pembelajaran dengan pendekatan open-ended Univ[r]
Dalam pembelajaran matematika, guru harus berusaha menciptakan suatu situasi atau suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, agar siswa tidak selalu merasa bahwa matematika itu sulit untuk dipahami dan dipelajari. Siswa yang berkemampuan kurang pun masih dapat mengikuti pembelajaran atau pun menyelesaikan masalah matematika dengan baik. Hal ini dapat menumbuhkan self -esteem siswa dalam matematika. Ketika self-esteem yang tinggi telah tumbuh dan berkembang dalam diri siswa, maka siswa tidak lagi akan cepat putus asa bila menghadapi soal-soal yang tidak rutin, atau memecahkan masalah matematis. Karena itu melalui pembelajaran dengan open- ended, selain diharapkan mampu meningkatkankemampuanberpikirkreatif dan logis matematis, sekaligus diharapkan self-esteem dalam matematika juga berkembang.
Adapun tujuan penlitian ini adalah: 1 Untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open ended lebih baik [r]
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis dan kemampuanberpikirkreatifsiswa SMP Muhammadiah 03 Medan setelah diberi pembelajaran openended . Penelitian ini dilaksanakan di SMP Swasta Muhammadiyah 03 Medan yang beralamat di Jl. Abdul Hakim Medan yang pelaksanaannya selama 4 kali pertemuan untuk masing-masing kelas sampel. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena belum adanya penelitian tentang kemampuan koneksi matematis dan kemampuanberpikirkreatifsiswa yang dilakukan SMP Swasta Muhammadiyah 03 Medan tersebut. Selanjutnya pembelajaran matematika di SMP Muhammadiyah 03 Medan selama ini masih konvensional yang didominasi oleh guru, siswa pasif dan jarang terjadi interaksi antara siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 03 Medan yang berjumlah 254 orang, yaitu terdiri dari 7 (tujuh) kelas dengan masing-masing kelas terdiri dari 32 orang. Pemilihan siswa kelas VIII sebagai populasi dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan tingkat perkembangan kognitif siswa pada masa ini ada pada tahap operasional konkrit.
Siswono, T.Y.E. (2008). “ Promoting Creavity In Learning Mathematics Using Open- Ended Problems.” Makalah disajikan di The 3rd International Conference on Mathematics and Statistics (ICoMS-3), pada 5-6 Agustus, Bogor, Institut Pertanian Bogor.
Siswa berdasarkan intuisi, memiliki potensi kemampuan aplikatif dan berpikirkreatif, tetapi yang menjadi masalah adalah bagaimana cara mengembangkan potensi tersebut melalui proses pembelajaran di kelas. Kreativitas siswa akan tumbuh apabila dilatih melakukan eksplorasi, inkuiri, penemuan dan memecahkan masalah (Ruseffendi, 1991). Munandar (2002) mengatakan bahwa perkembangan optimal dari kemampuanberpikirkreatif berhubungan erat dengan cara mengajar guru. Dalam hal ini siswa belajar atas prakarsa sendiri dalam suasana demokratis, ketika diberikan kepercayaan untuk berpikir dan berani mengemukakan gagasan baru, sehingga kemampuankreatif dapat tumbuh subur.
Marzuki, dkk. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Open-ended Problem dengan Pendekatan Realistik pada Topik-Topik Esensial Matematika Sekolah Dasar untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuanberpikir Kristis Mahasiswa Calon Guru SD. Aceh.: Lentera (Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi)
Beberapa saran yang diajukan peneliti berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian yaitu: (1) Pada saat penelitian diharapkan agar peneliti bisa mengkondisikan suasana di dalam kelas agar lebih kondusif. (2) Untuk mengukur kemampuanberpikirkreatifsiswa sebaiknya dalam perencanaan waktu direncanakan dengan sebaik-baiknya agar pelaksanaan penelitian tidak terburu-buru. (3) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menerapkan soal bersifat terbuka dalam proses pembelajaran, mengingat pentingnya kemampuanberpikirkreatif terhadap materi matematika. (4) Bagi peneliti lainnya, disarankan agar melakukan penelitian lanjutan dalam upaya meningkatkankemampuanberpikirkreatifmatematissiswa.
4. Kegiatan pemecahan masalah yang dikemas dengan moden pembelajaran kooperatif pada kegiatan inti pembelajaran dengan pendekatanopen-ended merupakan bagian yang paling berperan dalam peningkatan kemampuanberpikirkreatif dan komunikasi matematis. Oleh karena itu, dalam menerapkan pendekatan pembelajaran open-ended perlu menekankan pada kegiatan pemecahan masalah yang disertai dengan komunikasi multi arah seperti kegiatan pembelajaran kooperatif.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN HABIT OF THINKING INTERDEPENDENTLY HTI SISWA MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED DENGAN SETTING KOOPERATIF Studi Kuasi Eksperimen terh[r]
eksperimen memperoleh model pembelajaran dengan pendekatanopen- ended sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Setiap tatap muka selama berlangsungnya pembelajaran, kedua kelas memperoleh materi pelajaran yang sama. Pada akhir penelitian, kedua kelas diberi postes. Skala sikap diberikan kepada kelas eksperimen setelah perlakuan. Tujuan pemberian postes untuk mengetahui kemampuanberpikirkreatif dan komunikasi matematis, sedangkan skalasikap diberikan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pendekatan pembelajaran yang diberikan.
Adapun urutan penulisan atau struktur organisasi pada tesis ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, berisi tentang: latar belakang masalah penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian, struktur organisasi tesis. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemiukiran, dan Hipotesis Penelitian. Kajian Pustaka terdiri dari: pengertian berpikir, berpikirkreatif dan logis matematis, pengertian self-esteem, pendekatanopen-ended dalam pembelajaran matematika, pembelajaran langsung, penelitian-penelitian yang terdahulu, teori-teori yang mendukung; kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian, terdiri atas: lokasi, waktu, dan subjek populasi atau sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi dari pemilihan desain penelitian, metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian tersebut, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari: pemaparan data dan pembahasan data. Bab V Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka, dan lampiran-lampiran.