Top PDF BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian - HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMAN 16 JAKARTA BARAT (STUDI KASUS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI) - Repository Fakultas Ekonomi UNJ
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut 48 . Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah teknik acak proposional. Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah 34 orang siswa XI IS 2012/2013. Sesuai dengan ketentuan jumlah sampel dari populasi oleh Arikunto. Menurutnya bila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sedangkan bila subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih ” 49 . Berikut adalah tabel populasi dan sampel penelitian:
Upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Hal ini diperkuat dengan pendapat Sekretaris Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) di hadapan peserta Konferensi Nasional Matematika XIII dan Kongres Himpunan Matematika In donesia di Unnes Semarang “jumlah Guru SD se-Indonesia yang tidak layak mengajar mencapai 609.217 orang atau se kitar 49,3 % pada tahun 2004”. Rendahnya kompetensiguru tentu memprihatinkan bagi dunia pendidikan saat ini, padahal sebagai profesi yang keberadaannya sudah cukup lama, masyarakat selalu menuntut lebih pada guru 2 . Guru yang profesional dan berkualitas adalah guru yang memiliki kompetensi.
Correlation coefficients were calculated using the formula Product Moment generating rxy = 0.615 is included in the low category. Results of significance test of correlation coefficient using t-test, t produces (4.41)> t table (1,70). Based on the results of these studies concluded that there is a relationship between the competence of teachers with students' motivation. Calculating the coefficient of determination obtained results 0.3778. This means the variation that occurs in students' motivation variable (Y) is determined by the competence of teachers (X).
Penelitian dilaksanakan di SMK N 13 Jakarta yang beralamat di jalan Rawa Belong II-E Pal Merah, Jakartabarat. Tempat tersebut dipilih sebagai tempat penelitian karena menurut pengamatan peneliti para guru di SMK N 13 sudah menggunakan media pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar dan motivasi dari siswa di SMK N 13 cenderung rendah.
Motivasibelajar adalah suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku/aktifitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan.
Tahap berikutnya yaitu konsep instrumen tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing berkaitan dengan validitas konstruk, yaitu seberapa jauh butir-butir instrumen tersebut telah mengukur indikator dan sub indikator dari variabel motivasibelajar sebagaimana tercantum pada kisi-kisi instrumen penelitian. Setelah instrumen disetujui, selanjutnya instrumen diuji cobakan kepada 30 siswa SMK Gita Kirtti 2 Jakarta.
Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuanpenelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabel) tentang hubungan antara kemandirian belajarsiswa dengan motivasi berprestasi pada siswa SMKN 16 di Jakarta Pusat.
Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, terhitung dari bulan Mei sampai dengan Juli 2012. Waktu tersebut merupakan waktu yang tepat bagi peneliti karena peneliti telah menyeselesaikan seluruh mata perkuliahan serta aktivitas organisasi ditingkat Universitas sehingga dapat lebih memfokuskan diri pada kegiatan penelitian.
Survai juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data berkenaan dengan sikap, nilai, kepercayaan, pendapat, pendirian keinginan, cita-cita, perilaku, kebiasaan dan lain-lain. Karena model penelitian ini dipandang cukup sederhana, tetapi dapat menghimpun informasi yang penting tentang populasi yang cukup besar, maka penggunaannya sangat luas. Survai juga digunakan dalam bidang ekonomi, bisnis, politik, pemerintahan, kesehatan, masyarakat, sosiologi, psikologi, dan pendidikan. 77
Penelitian dilakukan di wilayah Jakarta, tepatnya di SMA Negeri 37 Tebet- Jakarta Selatan. Alasan pemilihan lokasi yaitu SMA Negeri 37 Jakarta merupakan salah satu sekolah menengah ke atas yang memiliki guru yang dengan kinerja yang kurang baik. Penelitian dilakukan selama tiga bulan, terhitung sejak bulan Maret 2013 sampai Mei 2013. Pengambilan waktu penelitian ini disebabkan karena peneliti tidak lagi disibukkan dengan kegiatan perkuliahan.
Tempat penelitian ini dilakukan di SMK Budhi Warman II Jakarta Timur yang beralamat di Jalan Raya Bogor Km. 28 Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur 13710. Peneliti memilih SMK Budhi Warman II Jakarta Timur dengan alasan terdapatnya entitas masalah yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti peneliti.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 28 Jakarta berlokasi di Jalan Maritim no 26, Cilandak BaratJakarta Selatan. Dari bulan Oktober – Desember 2011 dengan alasan waktu tersebut merupakan yang paling tepat dan dianggap efektif bagi peneliti dan tersedianya data-data yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian.
. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMK Negeri di Jakarta Pusat yang mengajar di SMK Negeri berstatus Standar Nasional. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh guru yang mengajar pada Jurusan Akuntansi di SMK Negeri Jakarta Pusat yang berjumlah 65 guru. Alasan peneliti menggunakan populasi terjangkau yaitu dengan kriteria para guru yang sudah tetap atau guru PNS dan guru Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang mengajar di sekolah berstatus Sekolah Standar Nasional dan mengajar di jurusan akuntansi.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisktik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 63 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 43 yang terdiri dari kelas X, XI, dan XII.
Penelitian evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan, dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu proses, serta mempertimbangkan proses serta teknik yang telah digunakan untuk melakukan penilaian. 49 Evaluasi ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek yang terdapat didalam pelaksanaan sistem pembelajaran moving class. Aspek-aspek yang dimaksud antara lain:
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris dan fakta-fakta yang tepat (sahih, benar dan valid), serta reliabel (dapat dipercaya dan dapat diandalkan) tentang hubungan antara motivasi orang tua dengan prestasi belajar pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 24 di Jakarta. B. Tempat dan Waktu Penelitian
Disiplin kerja dapat diukur dengan indikator disiplin kerja yang pertama preventif dengan sub indikator pemberian arahan, dan pemberian motivasi. Indikator yang kedua adalah korektif dengan sub indikator pemberian teguran atau pemberian pernyataan tertulis. Indikator yang ketiga adalah progresif dengan sub indikator pencabutan jabatan, penurunan pangkat, dan penangguhan kenaikan gaji. Bentuk instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner dengan model skala likert. c. Kisi – Kisi Instrumen Disiplin Kerja
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa setelah ia menyelesaikan kegiatan belajarnya melalui latihan, pengalaman dan perubahan. Perubahannya adalah perubahan dalam bentuk tingkah laku siswa yang bersifat permanen secara kognitif, afektif dan psikomotorik yang kemudian dievaluasi dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf. Hasil belajar ini akan menjadi ideal jika ketiga ranah tersebut dipadukan yang dimana akan meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap yang positif.
Untuk mengisi instrumen penelitian telah disediakan alternatif jawaban dari setiap butir pertanyaan dengan menggunakan skala Likert dan responden dapat memilih satu jawaban bernilai 1 sampai 7 sesuai dengan tingkat jawabannya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel III.5 berikut:
Hasil belajar pada matapelajaran matematika adalah tingkat penguasaan yang diperoleh siswa pada matapelajaran matematika yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang diukur melalui tes dan dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor.