Top PDF PEMBERDAYAAN GURU SD BERSERTIFIKASI PENDIDIK DI UPT PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BENER Pemberdayaan Guru SD Bersertifikasi Pendidik Di UPT Pendidikan dan Kebudayaan Bener Kabupayen Purworejo.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) karakteristik pemberdayaanguruSDbersertifikasipendidik dalam kegiatan akademik dari instansi maupun dari dirinya sendiri di UPTPendidikan dan KebudayaanBener Kabupaten Purworejo; (2) karakteristik pemberdayaangurubersertifikasipendidik dalam kegiatan non akademik dari instansi maupun dari dirinya sendiri di UPTPendidikan dan KebudayaanBener Kabupaten Purworejo.
Certified Elementary Teachers Empowering Teachers in Education and Culture Unit BenerPurworejo according to the results of the study show that: (1) the characteristics of teacher empowerment certified elementary educator in the academic activities of the institution and of itself in Education and Culture Unit BenerPurworejo, (2) the characteristics of teacher empowerment certified educators in non-academic activities of the institution and of itself Education and Culture in UPTBenerPurworejo. Informants in this study was the head of Education and Culture Unit Bener, Coordinator Supervisor, and Teacher Educators certified. The method of data collection using observation, interviews, and documentation. Techniques of data analysis through data reduction, data presentation, and conclusion. Validity of data using triangulation techniques. The results showed that: (1) Characteristics of teacher empowerment in the academic field is realized in the form of teacher participation in KKG and PKG. Where teachers take an active role to guide and tutor subjects in these activities by developing teaching materials and make APM KKG., (2) characteristics such as teacher empowerment certified teacher activity are realized in the form of a caretaker in a cluster of schools, KKG, and PKG. Teachers are actively involved in organizing activities at Unit race with a race committee or jury. In addition, teachers are actively following the competition held UPT like writing contest papers, exemplary teachers, and teacher achievement. Teachers also good social relationships with teachers and employees in the Unit of Education and Culture Bener.
Pemberdayaan yang dilakukan terhadap guru di UPTPendidikan dan KebudayaanBener Kabupaten Purworejo dalam pemberdayaangurubersertifikasipendidik dilakukan sejak bebrapa guru dinyatakan lulus sertifikasi. Untuk merealisasikanya dilakukan beberapa langkah. Pertama adalah melakukan sosialisasi kepada seluruh guru agar memahami semua hal terkait program ini. Persyaratan, peraturan dan teknisnya. Kemudian tahap berikutnya dengan diskusi tentang kesiapan guruguru, strategi dan kegiatan pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
58 Keengganan untuk bekerja keras biasanya mencerminkan kelemahan karakter SS S TS STS 59 Saya akan mengambil barang dari pekerjaan jika saya merasa tidak dibayar dengan cukup SS S TS[r]
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 tahun 2009 BAB XI pasal 37 bahwa: Tugas pokok adalah melaksanakan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan dan melatih dan melaksanakan tugas tambahan yang relevan dengan fungsinya dan beban kerja paling sedikit 24 jam tatap muka dan paling banyak 40 jam dalam 1 (satu) minggu, bagi guru yang tidak memenuhi kewajibannya dan tidak dalam perkecualian dari Menteri PendidikanNasional maka dihilangkan tunjangan profesi, tunjangan profesioanl dan maslahat tambahan.
Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan kualitatif fenomenologis. Pelaksanaan penelitian di SMP NU 1 Wonosegoro. Informannya adalah kepala sekolah, guru, orangtua siswa dan siswa. Keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan metode.
MODUL GURU PEMBELAJAR Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling DirektoratJenderal Guru danTenagaKependidikan K[r]
b. bahwa untuk meningkatkan peran Pusat Regional The Southeast Asian Ministers of Education Organization di Indonesia dalam rangka pengembangan mutu sumber daya manusia bidang pendidikan bahasa perlu adanya kejelasan kedudukan kelembagaan/lembaga untuk penyelenggaraan Pusat Regional The Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel in Language;
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 31 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 41 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan PemberdayaanPendidik dan Tenaga Kependidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Rincian Tugas Pusat Pengembangan dan PemberdayaanPendidik dan Tenaga Kependidikan;
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAANPENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BAHASA, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SEBAGAI INSTITUSI INDUK BAGI PUSAT REGIONAL THE SOUTHEAST ASIAN MINISTERS OF EDUCATION ORGANIZATION REGIONAL CENTRE FOR QUALITY IMPROVEMENT OF TEACHERS AND EDUCATION PERSONNEL IN LANGUAGE.
(1) Pusat Pengembangan dan PemberdayaanPendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan merupakan institusi induk bagi Pusat Regional The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel in Mathematics (SEAMEO QITEP in Mathematics) di Indonesia.
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAANPENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SEBAGAI INSTITUSI INDUK BAGI PUSAT REGIONAL THE SOUTHEAST ASIAN MINISTERS OF EDUCATION ORGANIZATION REGIONAL CENTRE FOR QUALITY IMPROVEMENT OF TEACHERS AND EDUCATION PERSONNEL IN SCIENCE.
Program Keahlian Ganda yang dimaksud adalah program pemberian tambahan kewenangan mengajar bagi guru SMA/SMK yang mengajar mata pelajaran tertentu menjadi guru mata pelajaran produktif di SMK pada kompetensi keahlian tertentu yang berbeda dengan kompetensi keahlian sebelumnya. Pemberian kewenangan mengajar pada kompetensi keahlian yang baru dilakukan setelah guru mengikuti tahapan proses pendidikan dan pelatihan (diklat) melalui pola On Service Training dan In Service Training, sertifikasi keahlian di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk memperoleh sertifikat keahlian, dilanjutkan dengan Pendidikan Profesi Guru (PPG) di LPTK untuk memperoleh sertifikat pendidik.
(1) Pusat Pengembangan dan PemberdayaanPendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan merupakan institusi induk bagi Pusat Regional The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel in Mathematics (SEAMEO QITEP in Mathematics) di Indonesia.
Dalam rangka menindaklanjuti surat Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 22137/B/GT/2016 tanggal 28 Juni 2016, PPPPTK Matematika membuka kesempatan bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah yang memenuhi kriteria untuk mengikuti seleksi calon widyaiswara di PPPPTK Matematika.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA Jalan Kaliurang Km.6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, D.I[r]
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG OTOMOTIF DAN ELEKTRONIKA Jalan Teluk Mandar Arjosari, Tromol Pos 5 [r]
yang diteliti berjumlah 260 dengan spesifikasi 41 persen laki-laki dan 59 persen perempuan. Berdasarkan hasil penelitian disampaikan bahwa ruang kelas merupakan mikrosistem yang ditandai dengan banyak hubungan interpersonal. Hubungan ini dipahami secara berbeda oleh guru dan juga oleh para siswa. Penelitian ini menguji hubungan antara karakteristik guru formal, persepsi guru mengenai karakteristik interpersonal guru dan kesejahteraan guru. Jenis kelamin Guru memiliki pengaruh pada bagaimana ia memandang penerimaan-pertentangan karakteristik interpersonal di dalam kelas. Guru laki- laki dan anak-anak dapat mendekatkan situasi untuk bekerja sama dengan tipe karakteristik interpersonal guru. Guru laki-laki tanpa tugas mengamankan dan guru tanpa tugas mengamankan yang memiliki anak-anak memandang mereka sendiri yang berkarakteristik suka membantu dan suka berteman dibandingkan dengan kolega-koleganya yang mempunyai tugas pengamanan. Selanjutnya lamanya pengalaman mempunyai pengaruh terhadap kesejahteraan guru. 2. Syed Shafqat Ali Shah, PhD, 2009. Impact Of Teacher’s Behaviour On The
merupakan kesepakatan antara semua guru-guru serta kepala sekolah yang ada di lingkungan sekolah, dan tentunya berbeda di setiap sekolah karena disesuaikan dengan keadaan lingkungan serta kondisi sekolah, namun garis besar dari kurikulumnya sama yaitu kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dari kurikulum tersebut dipaparkan dalam bentuk silabus, di dalam silabus sendiri terdapat pemaparan lebih rinci dan luas sesuai dengan mata pelajaran, kemudian dari silabus dibentuklah rencana pelaksanaan pembelajaran dimana dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menjelasakan satu materi yang akan diberikan kepada siswa dan disesuaikan dengan standar konpentensi (SK)/ kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), serta indikator-indikator tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. Untuk itu guru dituntut untuk kreatif dalam membuat (RPP), karena dalam merancang pelaksanaan pembelajaran guru menjelaskan hal-hal yang akan dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung, dari kegiatan pembukaan, inti pembelajaran hingga evaluasi dan penutup.
dalam pengajaran (Djamarah, 2010). Berdasarkan pernyataan di atas, maka peran guru sangatlah penting didalam menunjang proses pembelajaran. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar-mengajar. Namun demikian, posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional mengajar dan tingkat kesejahteraannya. Kebutuhan akan guru harusnya menjadi perhatian utama oleh pemerintah pusat dan daerah karena kebutuhan akan guru sangat besar dan mendesak dipenuhi.