Top PDF PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BRI SYARIAH DI Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah Terhadap Profitabilitas pada BRI Syariah Di Indonesia (Studi Empiris Pada BRI Syariah di Indonesia Tah
Fungsi Bank Syariah secara garis besar tidak berbeda dengan bank konvensional, yakni sebagai lembaga intermediasi (intermediary institution) yang mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Perbedaan pokoknya terletak dalam jenis keuntungan yang diambil bank dari transaksi-transaksi yang dilakukannya. Bila Bank Konvensional mendasarkan keuntungan dari pengambilan bunga, maka bank syariah dari apa yang disebut sebagai imbalan, baik berupa jasa maupun mark-up atau profit margin serta bagi hasil (loss and profit sharing)
Alhamdulillah irabbil’alamiin, penulis mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan berkah-Nya. Sholawat serta salam senantiasa tercurah pada junjungan Nabi kita Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ PENGARUHPEMBIAYAANMUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BRISYARIAH DI INDONESIA (StudiEmpiris Pada BRISyariah di Indonesia Tahun 2011-2014)”
paling banyak 99 persen dari modal disetor yang dapat berupa rupiah atau valuta asing. Sumber dana modal disetor untuk pendirian bank umum baru tidak boleh berasal dari dana pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank atau pihak lain di Indonesia.
Produk bank syariah terbagi menjadi empat, yaitu: (1) Produk pendanaan yang meliputi pola titipan (wadiah) berbentuk giro dan tabungan, pinjaman (qardh) berbentuk giro dan tabungan, bagi hasil (mudharabah) dalam bentuk tabungan, deposito dan obligasi serta sewa(ijarah) berbentuk obligasi, (2) produk pembiayaan meliputi pola bagi hasil (mudharabah dan musyarakah)berbentuk pembiayaan investasi dan modal kerja , jual beli (murabahah, salam, isthisna) berbentuk dalam pembiayaan properti, sewa (ijarah) berbentuk sewa beli dan akuisisi aset serta pinjaman (qardh) berbentuk pembiayaan surat berharga, (3) produk jasa perbankan yang meliputi pola titipan (wadiah)berbentuk safe deposit box , bagi hasil (mudharabah) berbentuk investasi terikat dan pola lain ( wakalah, kafalah, hawalah, rahn, ujr, sharf) berbentuk transfer dan kliring, (4) produk kegiatan sosial dalam bentuk pola pinjaman (qardh) yang diterapkan untuk dana talangan kepada nasabah dan sumbangan sektor usaha kecil.(Ascarya,2011:112)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pendapatan pembiayaanmudharabah, musyarakah, murabahah dan ijarah terhadap profititabilitas atau tingkat keuntungan bank syariah yang diukur dengan return on equity. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi data panel OLS dengan menggunakan model common effect, fixed effect, dan random effect yang kemudian di uji dengan uji hausman, lagrang multiplier, dan uji F. Dalam penelitian ini terdapat beberapa asumsi diantaranya yaitu: 1) membentuk fungsi maksimasi keuntungan dengan asumsi: a. harga output dibiaya tetap b. berpola Cobb-Dauglas 2) membuktikan maksimasi keuntungan melalui titik belok dan titik balik 3) menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruhpembiayaanmudharabah, musyarakah dan murabahah terhadap tingkat profitabilitas PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk periode 2009 sampai 2016 dengan menggunakan rasio Return On Assets (ROA) secara simultan dan parsial. Data yang digunakan bersumber dari laporan keuangan triwulanan I sampai IV selama 6 tahun periode. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi data time series dengan program Eviews . Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaanmudharabah secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat ROA, berbeda dengan pembiayaanmusyarakah secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat ROA, pembiayaanmurabahah tidak mempengaruhi tingkat ROA secara signifikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruhpembiayaanmudharabah, musyarakah dan murabahah terhadap tingkat profitabilitas PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk periode 2009 sampai 2016 dengan menggunakan rasio Return On Assets (ROA) secara simultan dan parsial. Data yang digunakan bersumber dari laporan keuangan triwulanan I sampai IV selama 6 tahun periode. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi data time series dengan program Eviews. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaanmudharabah secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat ROA, berbeda dengan pembiayaanmusyarakah secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat ROA, pembiayaanmurabahah tidak mempengaruhi tingkat ROA secara signifikan.
2.2.1 Pengertian Bank Syariah .................... Error! Bookmark not defined. 2.2.2 Bank Umum Syariah .......................... Error! Bookmark not defined. 2.2.3 Pengertian Pembiayaan ...................... Error! Bookmark not defined. 2.2.4 PembiayaanMudharabah ................... Error! Bookmark not defined. 2.2.5 PembiayaanMusyarakah ................... Error! Bookmark not defined. 2.2.6 Profitabilitas Bank Syariah ................ Error! Bookmark not defined. 2.2.7 Return On Asset (ROA) ..................... Error! Bookmark not defined. 2.2.8 PengaruhMudharabah dan Musyarakah terhadap ROA ............ Error! Bookmark not defined.
Misalnya, ada nasabah yang meminta pembiayaan ke bank syariah mandiri untuk pabrik roti. Pembiayaan yang nasabah minta adalah untuk barang persediaan seperti tepung, mentega, gula dan stok-stok barang lainnya. Maka pembiayaan yang cocok adalah dengan menggunakan akad musyarakah. Disini nasabah akan diberikan plafon pembiayaan oleh bank dan akan diberi jangka waktu 1 tahun untuk mengembalikan pokoknya tanpa ada aturan cicilan atau angsuran per bulan. Jadi nasabah tidak diikat untuk rutin membayar pokok setiap bulannya namun disesuaikan dengan kapan nasabah memiliki dana untuk mengembalikannya. Jika dalam 1 tahun tidak mampu melunasi pokoknya, maka pembiayaan bisa diperpanjang.
Namun, krisis moneter yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak juli 1997 dan disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar bagi perekonomian di Indonesia. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk rekonstrukturisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang perubahan atas Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan, telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan merupakan satu-satunya sistem yang dapat diandalkan, tetapi ada sistem perbankan lain yang jauh lebih unggul karena menawarkan prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu perbankan syariah.
Mudharabah, Risiko PembiayaanMusyarakah Dan Risiko PembiayaanMurabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah ”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan unruk menyelesaikan studi sarjan S-1 di Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi S1 Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Fungsi dari bank syariah sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2008 adalah fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, fungsi jasa keuangan perbankan dengan menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, fungsi sebagai manajer investasi atas dana yang dihimpun dari pemiliki dana, serta fungsi sebagai investor dalam penyaluran dana baik dalam prinsip bagi hasil, prinsip ujroh, maupun prinsip jual beli.
Rahayu, Yeni Susi et.al. 2016. PengaruhPembiayaan Bagi Hasil Mudharabah Dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas (Studi Padas Bank Syariah Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014). Jurnal Administrasi Bisnis. 33(1): 61-68.
Musyarakah adalah akad/perjanjian kerja sama antara pemilik modal dan pengusaha yang memiliki kemampuan dalam mengelola usaha, dimana profit dibagi sesuai perjanjian. Dalam praktiknya, akad musyarakah diberlakukan sama dengan akad mudharabah. Bank syariah berperan sebagai pemberi dana dan nasabah sebagai penerima dana. Namun pembiayaanmusyarakah diperuntukkan untuk pembiayaan stok barang atau persediaan.
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parametersa,b Mean 1.2543 Std... Error Unstandardized Coeffici[r]
Permata, Russely Inti Dwi dkk. 2014. Analisis PengaruhPembiayaanMudharabah dan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas (Return On Equity) (Studi Pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2009-2012), Vol.12, No.1, Malang.
persekutuan dua orang atau lebih, sehingga antara masing-masing sulit dibedakan atau tidak dapat dipisahkan. Menurut Nurhayati dkk (2013: 150) “Musyarakah merupakan akad kerja sama diantara para pemilik modal yang mencampurkan modal mereka dengan tujuan mencari keuntungan”. Para mitra sama-sama menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu dan bekerjasama dalam mengelola usaha tersebut, dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi secara proporsional atau sesuai dengan nisbah yang disepakati dan risiko ditanggung bersama secara proporsional.
Based on the results of multiple linear regression, concludes that the mudharabah financing, musyarakah financing and murabahah financing had positive and significant effect simultaneously on profitability in Islamic banks in Indonesia. Mudharabah financing had negative effect significantly in partial on profitability of islamic banks in Indonesia while musharaka financing and murabahah financing had positive effect but not significantly in partial on profitability in islamic banks in Indonesia.
Perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring permintaan dan pemikiran masyarakat. Bank terbagi dua jenis, yaitu bank syariah dan bank konvensional. Perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional terletak pada sistem operasionalnya. Bank syariah menggunakan sistem bagi hasil sedangkan bank konvensional menggunakan sistem riba. Adapun jumlah perbankan syariah di Indonesia menurut OJK (OJK, 2016) adalah 195 bank yang terdiri dari BUS (Bank Umum Syariah), UUS (Unit Usaha Syariah) dan BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah). Menurut Umam (Umam, 2011) setelah banyaknya kritik terhadap bank konvensional karena karakteristiknya yang masih terdapat unsur riba, judi (maysir), ketidakpastian (gharar), dan bathil maka perbankan syariah menjadi sebuah alternatif bagi praktek perbankan konvensional sehingga perbankan syariah tumbuh semakin meningkat.
Pembiayaanmudharabah merupakan perjanjian bagi hasil antara pemilik modal (uang atau barang) dengan pengusaha (enterpreneur) yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam pengelolaan sebuah proyek. Dalam pembiayaan ini pemodal tidak diperbolehkan pengelola usaha namun sekedar penyusulan dan pengawasan dan jika mengalami kerugian akan sepenuhnya ditanggung pemilik modal kecuali bila ada penyelewengan dari pengusaha. Untuk menghitung pembiayaanmudharabah pada bank muamalat Indonesia dilakukan dengan menghitung seluruh pembiayaan yang terkait dengan pembiayaanmudharabah yang terdapat di laporan keuangan tahunan bank muamala Indonesia. Total pembiayaanmudharabah diproksikan dengan menghitung seluruh pembiayaan yang terkait dan tidak terkait oleh bank.