Top PDF Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)
“Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan alat, misalnya melalui: test, interview, observasi, analisis peristiwa historik, opinioner, analisis sumber dokumenter dan lain sebagainya” (Syahrum dan Salim, 2012:66). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari internet melalui situs www.djpk.depkeu.go.id berupa laporan realisasi Aggaran Pendapatan dan BelanjaDaerahPemerintahKabupaten/KotaSumateraUtara dan Kabupaten/KotaSumateraUtara untuk memperoleh data hasil PendapatanAsliDaerah, DanaAlokasiUmum dan Sisa Lebih PerhitunganAnggaran serta mengukur pertumbuhanekonomi di Kabupaten/KotaSumateraUtara.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata‘ala atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “AnalisisPengaruhPendapatanAsliDaerah, DanaAlokasiUmum dan Sisa Lebih PerhitunganAnggaran Terhadap BelanjaModal dengan PertumbuhanEkonomi sebagai VariabelModerator (StudiEmpiris pada PemerintahKabupaten/KotaSumateraUtaraTahun2010-2014)”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi serta doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Teristimewa untuk kedua orang tua saya yang sangat saya kagumi dan cintai H. Wasito dan Ibunda Hj. Poniah yang tidak pernah lelah memberikan kasih sayang, doa, nasihat serta semangat yang tulus hingga saat ini.
Berdasarkan analisis ( Uji t ) diketahui bahwa PendapatanAsliDaerah, DanaAlokasiUmum dan Sisa Lebih PerhitunganAnggaran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap belanjamodalpemerintahdaerahKabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan Pertumbuhanekonomi dan DanaAlokasi Khusus secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap belanjamodalpemerintahKabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Namun secara simultan ( Uji F) PertumbuhanEkonomi,PendapatanAsliDaerah, DanaAlokasiUmum, DanaAlokasi Khusus , dan Sisa Lebih PerhitunganAnggaran terhadap BelanjaModal berpengaruh signifikan terhadap belanjamodalpemerintahKabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.
Belanjadaerah merupakan perkiraan beban pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi, khususnya dalam pemberian pelayanan umum. Akan tetapi, pengalokasian tersebut seringkali tidak memperhatikan jangka waktu penetapan perubahan APBD yang hanya tinggal beberapa bulan sebelum berakhirnya tahunanggaran seringkali menjadi tidak efektif atau bahkan tidak terserap sepenuhnya saat tahunanggaran berakhir, dan berdampak pada SiLPA (sisa lebih perhitungananggaran), bagaimana dana yang seharusnya dapat digunakan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat ternyata tidak terserap sepenuhnya.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian empiris dengan menggunakan data empiris berupa keuangan daerah yang disertai dengan pengujian hipotesis. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data keuangan APBD Kabupaten atau Kota di eks-karesidenan Surakarta tahunanggaran 2006–2010. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi ganda melalui uji t. Sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik, uji F, dan uji Adjusted R Square.
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa danaalokasiumum mempunyai t hitung 0,014 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,988 dan diperoleh nilai signifikan 0,989 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (0,989 > 0,05). Hipotesis ketiga (H3) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa danaalokasiumum tidak berpengaruh terhadap terhadap belanjamodalkabupaten/kota diprovinsi jawa tengah periode 2013-2014. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Arwati dan Hadiati (2013), dimana danaalokasiumum berpengaruh tidak signifikan terhadap pengalokasian anggaranbelanjamodal pada pemerintahdaerahkabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat selama kurun waktu tahun 2008 sampai dengan tahun2010.
pendapatan yang mencakup bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/ BUMD, bagian laba atass penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah/BUMN, dan bagian laba atass penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat. Jenis lain-lain pendapatanaslidaerah yang sah disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dirinci menurut obyek pendapatan yang mencakup hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah, penerimaan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/ atau pengadaan barang dan/ atau jasa oleh daerah, penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, pendapatan denda pajak, pendapatan denda retribusi, pendapatan hasil eksekusi atas jaminan, pendapatan dari pengembalian, fasilitas sosial dan fasilitas umum, pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pendapatan dari angsuran/ cicilan penjualan.
Berdasarkan analisis uji-t diketahui bahwa danaalokasiumum secara parsial berpengaruh signifikan terhadap belanjamodalpemerintahdaerahKabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan Pertumbuhanekonomi, pendapatanaslidaerah, SILPA, dan Luas Wilayah secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap belanjamodalpemerintahKabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Namun secara simultan (uji F) Pertumbuhanekonomi, danaalokasiumum, pendapatanaslidaerah, SILPA, dan Luas Wilayah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap belanjamodalpemerintahKabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.
Erlis, Nola, Zaitul, Ethika. 2014. PengaruhPertumbuhanEkonomi dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Terhadap BelanjaModal Dengan PendapatanAsliDaerah dan DanaAlokasiUmum sebagai Variabel Moderasi (Studi pada PemerintahKabupaten/ Kota Hasil Pemekaran Daerah di Pulau Sumatera. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Universitas Bung Hatta, Sumatera
Arwati, D. dan N. Hadiati. 2013. PengaruhPertumbuhanEkonomi, PendapatanAsliDaerah dan DanaAlokasiUmum Terhadap Pengalokasian AnggaranBelanjaModal pada PemerintahDaerahKabupaten/Kota di Propinsi Jawa Barat. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK). Semarang.
Besarnya kewenangan legislatif dalam proses penyusunan anggaran (UU 32/2004) membuka ruang bagi legislatif untuk “memaksakan”kepentingan pribadinya. Posisi legislatif sebagai pengawas bagi pelaksanaan kebijakan pemerintahdaerah, dapat digunakan untuk memprioritaskan preferensinya dalam penganggaran. Untuk merealisasikan kepentingan pribadinya, politisi memiliki preferensi atas alokasi yang mengandung lucrative opportunities dan memiliki dampak politik jangka panjang. Oleh karena itu, legislatif akan merekomendasi eksekutif untuk menaikkan alokasi pada sektor-sektor yang mendukung kepentingannya. Legislatif cenderung mengusulkan pengurangan atas alokasi untuk pendidikan, kesehatan, dan belanja publik lainnya yang tidak bersifat job programs dan targetable.
1. Bagi pengembangan teori, sebaiknya agar melakukan perubahan pada model penelitian serta menambahkan variabel baru yang berkitan dengan belanjamodal selain variabelPertumbuhanEkonomi, DanaAlokasiUmum (DAU), PendapatanAsliDaerah (PAD), Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA), dan Luas Wilayah seperti variabelDanaAlokasi Khusus, Belanja Pemeliharaan, dll.
Saragih, Reza Maulana, 2015, Pengaruh Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, Medan: Skripsi[r]
Kusnandar dan Siswantoro,Dodik. 2012. “PengaruhDanaAlokasiUmum, PendapatanAsliDaerah, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Luas Wilayah Terhadap BelanjaModal”. Diakses dari: http://asp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/049-ASPAK-09.pdf Mardiasmo, 2007. Akuntansi Sektor Publik, Edisi 3. Yogyakarta: Andi.
Alhamdulillah penulis mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan berkahnya. Sholawat serta salam yang senantiasa tercurah pada junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUHPERTUMBUHANEKONOMI, PENDAPATANASLIDAERAH, DANAALOKASIUMUM, DANAALOKASI KUSUS DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARANBELANJAMODAL DI KABUPATEN/KOTA DI YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2013”.
Dengan terpenuhinya fasilitas publik maka masyrakat merasa nyaman dan dapat menjalankan usahanya dengan efisien dan efektif sehingga pada akhirnya akan meningkatkan partisipasi publik dalam pembangunan. Semakin tinggi tingkat investasi modal diharapkan mampu meningkatkan tingkat partisipasi publik terhadap pembangunan yang tercermin dari adanya peningkatan PendapatanAsliDaerah (PAD).
The result proof that Capital Expense, Local Own Revenue and General Alocation Fund influence significantly and simultaneously to the Economic Growth of Regencies/Cities in North Sumatera. Partally Local Own Revenue variable influence to the Economic Growth. Capital Expense and General Alocation Fund no influence to the Economic Growth of Regencies/Cities in North Sumatera.
Jenis penelitian ini meneliti tentang PengaruhPertumbuhanEkonomi, PendapatanAsliDaerah, DanaAlokasiUmum, DanaAlokasi Khusus dan Dana Bagi Hasil terhadap Pengalokasian AnggaranBelanjaModal. Dengan studiPemerintahKabupaten/Kota DI Yogyakarta pada periode tahun 2007-2013.Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan data sekunder sebagai sumber data yang ada.Pemilihan PemerintahKabupaten/Kota DI Yogyakarta sebagai obyek penelitian karena hakekatnya sistem yang berlaku secara nasional, maka sudah cukup mewakili.
Malau, Yois Nesari, 2013. “PengaruhPendapatanAsliDaerah, DanaAlokasiUmum, dan DanaAlokasi Khusus Terhadap PertumbuhanEkonomi dengan BelanjaModal sebagai Variabel Moderating pada Kabupaten/Kota di Provinsi SumateraUtara”, Tesis, Universitas SumateraUtara Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Medan.