Seiring berjalannya waktu, kedudukan perbankan syariah di Indonesia semakin kuat. Hal ini didukung dengan disetujuinya peraturan resmi seperti Undang-Undang No. 10 tahun 1998 yang mengatur landasan hukum serta jenis- jenis usaha yang dapat diimplementasikan oleh banksyariah. Selain itu, peraturan tersebut juga memberikan kesempatan yang luas bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang yang khusus melayani jasa perbankan syariah atau bahkan mengkonversikan dirinya menjadi banksyariah secara keseluruhan. Peraturan-peraturan lain mulai disusun untuk kelancaran operasinya, misalnya Peraturan BankIndonesia No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan BankUmum Berdasarkan Prinsip Syariah, Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dan lain sebagainya.
PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN UKURAN BANK TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011-2013 Oleh Dewi Kurnianingsih Sebuah skri[r]
The development of Islamic Banking in Indonesia has become a benchmark for the success of the Islamic economic existence. The performance of Islamic Banks could be maintained so that continuity can be maintained bussines. That performance can be measured by the size of Islamic Banking profitability. That the factors affecting the profitability of Islamic Banks were used in this study has aimed to determine the effect NPF, BOPO, Bank Size on profitability. The sample in this study using purposive sampling method used whole Islamic Bank at BankIndonesia. This study uses secondary data from the financial statements issued by BankIndonesia and the site of each Bank from 2013 to 2015. The method used is descriptive analysis, the classic assumption test and multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that the NPF, BOPO, and the size of the Bank has a significant positive effect on ROA.
Selain kinerja perusahaan, Bank umumnya selalu mengukur tingkat kesehatannya. Faktor-faktor penilaian tersebut berdasarkan Peraturan BankIndonesia No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan BankUmum Berdasarkan Prinsip Syariah diantaranya mencakup: permodalan,kualitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensivitas terhadap resiko pasar. Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat istilah profitabilitas dalam kinerja finansial dan rentabilitas dalam penilaian kesehatan Bank yang memiliki kesamaan arti yaitu kemampuan Bank dalam menghasilkan laba.
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa perusahaan yang mempunyai nilai ukuranBank(LnTA) tertinggi adalah BankSyariah Mandiri tahun 2015 triwulan 4 sebesar 18.069. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaaan tersebut mempunyai total asset yang sangat besar sehingga akan menarik para investor untuk menanamkan modal di perusahaan tersebut. Sedangkan perusahaan dengan nilai ukuranBank (LnTA) terkecil adalah Bank Victoria Syariahtahun2013 triwulan 1 sebesar 13.678. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai total asset yang kecil sehingga kurang menarik para investor untuk menanamkan modal di perusahaan tersebut. Dan dilihat keseluruhan maka rata-rata ukuranBank yaitu sebesar 15.70393 dengan standar devisiasi sebesar 1.201937. Hal ini menunjukkan yang berarti standar deviasi < dari nilai rata-rata, nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata, maka tidak ada penyimpangan data dari rata-rata hitungannya, sehingga tidak ada variasi data.
Dewi Kurnianingsih, 2014 Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia[r]
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel pembiayaanbermasalah, efisiensioperasional, dan ukuranbank terhadap profitabilitasBankUmumSyariah di Indonesiatahun2011-2013. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi keuntungan Cobb-Dauglas memaksimumkan keuntungan yang ditunjukkan dengan garis singgung positif ke kanan. Kemudian, dari analisis data menunjukkan bahwa variabel pendapatan pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, dan ijarah memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas keenam bankumumsyariah sehingga dari keempat variabel tersebut tidak ada produk yang menjadi produk unggulan. Hal tersebut dikarenakan pada tahun2011-2013 nilai NPF banksyariah mengalami kenaikkan yang signifikan sehingga kredit macet di banksyariah meningkat seiring dengan persaingan banksyariah yang semakin ketat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruhpembiayaanbermasalah, efisiensioperasional, dan ukuranbank terhadap profitabilitas. Objek dalam penelitian ini adalah BankUmumSyariah yang ada di Indonesia dengan periode tahun2011-2013. Indikator yang digunakan untuk mengukur profitabilitasbank adalah ROA ( Return On Assets ).
Saat ini baru ada beberapa bankumumsyariah yang secara konsisten mengeluarkan zakat dalam empat tahun terakhir (2010-2013) yakni PT. Bank Muamalat, PT. BankSyariah Mandiri, PT. Mega Syariah, PT. Bank BRI Syariah dan PT. Bank BNI Syariah. Namun demikian kondisi tersebut dapat dimaklumi karena keberadaan mayoritas bankumumsyariah di Indonesia saat ini masih baru sehingga operasionalbank masih dalam tahap peningkatan pangsa pasar sehingga segala bentuk pengeluaran termasuk zakat masih banyak pertimbangan dan mungkin masih dianggap sebagai beban yang nilainya signifikan (Firmansyah & Slamet, 2013). Selain itu faktor internal lain seperti kondisi kinerja keuangan dan aset yang dimiliki bank juga memungkinkan menjadi pertimbangan manajemen dalam menentukan kebijakan perusahaan untuk menjaga stabilitas perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpembiayaanbermasalah terhadap profitabilitasBankUmumSyariah di Indonesiatahun2011 – 2014, dimana pembiayaanbermasalah diproksikan oleh Non P erforming Financing (NPF) dan profitabilitas diproksikan oleh Return on Assets (ROA). Objek dalam penelitian ini adalah BankUmumSyariah yang ada di Indonesiatahun2011 – 2014.
Henri Susi Handayani, 2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011 - 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.[r]
Salah satu industri perbankan yang berkontribusi dalam jasa keuangan adalah perbankan syariah. Banksyariah diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 1 November 1991. Pemerintah sangat mendukung berdirinya perbankan syariah. Hal ini ditunjukkan dengan terbitnya Undang-Undang No.7 Tahun 1992 dan PP No.72 Tahun 1992 yang menguatkan dasar hukum kegiatan operasionalbanksyariah. Pada tahun 1998 terjadi perubahan UU No.7 Tahun 1992 menjadi UU No.10 Tahun 1998. Berdasarkan Undang-Undang yang baru bankumum konvensional diperbolehkan untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan membuka UUS (Unit Usaha Syariah).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh Kecukupan Modal, Risiko Pembiayaan, EfisiensiOperasional dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada BankUmumSyariah di Indonesia periode 2011-2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 3 BankUmumSyariah. Teknik pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan regresi linier berganda untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan Risiko Pembiayaan dan Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas yang dibuktikan dengan tingkat signifikansi variabel tersebut lebih dari 0,05. Sementara Kecukupan Modal dan EfisiensiOperasional berpengaruh signifikan terhadap profitablitas karena tingkat signifikansi variabel tersebut kurang dari 0,05.
.......................................................................Error! Bookmark not defined. 3.1 Rancangan Penelitian ............................. Error! Bookmark not defined. 3.2 Batasan Penelitian .................................. Error! Bookmark not defined. 3.3 Identifikasi Variabel ............................... Error! Bookmark not defined. 3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran VariabelError! Bookmark not defined.
Henri Susi Handayani, 2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011 - 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.[r]
Risiko pembiayaan digunakan untuk mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh banksyariah. Menurut Siamat (2005), pembiayaanbermasalah adalah pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan dan atau karena faktor eksternal diluar kemampuan/kendali nasabah peminjam. Risiko pembiayaan dijadikan variabel yang mempengaruhi profitabilitas karena besarnya kredit bermasalah dibandingkan dengan aktiva produktifnya dapat mengakibatkan kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba dan berpengaruh negatif terhadap profitabilitasbank (Wibowo, 2013:4).
Pasal satu ayat dua puluh lima Undang - Undang No. 21 tahun 2008 menyebutkan bahwa pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah; b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik; c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna; d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan e. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara BankSyariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imblanujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.
Sampai saat ini banksyariah mampu membuktikan sebagai lembaga keuangan yang dapat bertahan ditengah krisis ekonomi yang semakin parah. Salain itu kenaikan terbesar dalam bidang keuangan dan perbankan terbukti mucul setelah banksyariah berdiri. Terlepas dari kenyataan bahwa mayoritas banksyariah yang didirikan bertujuan untuk memberi harapan di Negara Timur Tengah, banyak bank di negara maju sudah mulai mempertimbangkan permintaan terhadap produk keuangan banksyariah (Sufian, 2007 dalam Akhtar dkk, 2011).
Kewajiban yang diemban oleh perbankan syariah termasuk bankumumsyariah untuk mengeluarkan zakat perusahaan tentunya telah diatur dalam agama maupun undang-undang, walaupun dalam pelaksanaannya belum ada sanksi tegas bagi wajib zakat yang lalai mengeluarkan zakat. Oleh sebab itu secara sadar peranan manajemen dalam menentukan kebijakan untuk mengeluarkan zakat sangat besar. Pada umumnya bankumumsyariah sebagai entitas bisnis akan mempertimbangkan banyak hal salah satunya adalah kondisi kinerja keuangan perusahaan atau tingkat kesehatan bank.