Top PDF PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN, MATERIALISME, DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA - Perbanas Institutional Repository
Item pernyataan pada variabel locusofcontrol lainnya yang mendukung hasil penelitian adanya hubungan yang signifikan antara locusofcontrol dan perilakupengelolaankeuangankeluarga adalah item pernyataan X.6.2, yaitu sebanyak 180 responden menyatakan kurang setuju, tidak setuju bahkan sangat tidak setuju dengan pernyataan membeli sesuatu karena di dorong oleh teman atau kerabat. Dari hasil tanggapan item X.6.2 dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden memiliki kontrol diri yang baik karena mampu mengontrol sikap belanja atau konsumsi impulsif dan tidak mudah terpengaruh lingkungan untuk melakukan pembelanjaan, karena hal inilah maka perilakupengelolaankeuangan responden menjadi baik pula, yang tercermin dari item Y.2.6 pada variabel perilakupengelolaankeuangankeluarga, rata-rata responden dengan skor mean 3,83 menyatakan sangat sering menyisihkan penghasilan untuk hari tua untuk diri sendiri dan keluarga.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “PengaruhPengetahuanKeuangan, Materialisme dan LocusofControl terhadap PerilakuPengelolaanKeuanganKeluarga”.
Locusofcontrol tidak memediasi pengaruhpengetahuankeuangan terhadap perilakupengelolaankeuangankeluarga karena pengaruh langsung pengetahuankeuangan terhadap perilakupengelolaankeuangankeluarga lebih besar dari pengaruh tidak langsung (2,741 > 1,872383). Adanya variabel mediasi berupa locusofcontrol mengakibatkan pengaruhnya menurun hal ini dapat disebabkan karena tingkat pengetahuankeuangan responden cenderung rendah sehingga mengakibatkan pemecahan masalah keuangan responden dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Maka dari itu locusofcontrol tidak dapat menjadi variabel intervening dan lebih cenderung menjadi variabel independen. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Naila Al Kholillah dan Iramani (2013); Perry dan Morris (2005); dan Grabel et all (2009) yang menyatakan bahwa locusofcontrol memediasi pengaruhpengetahuankeuangan terhadap perilakupengelolaankeuangan.
Pengelolaankeuangan dalam keluarga dibutuhkan agar dapat memaksimalkan pendapatan keluarga dan mengurangi risiko keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sikap terhadap uang dan pengetahuankeuangan dengan mediasi locusofcontrol terhadap perilakupengelolaankeuangan. Sampel penelitian sejumlah 169 responden di Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, dan Blitar yang diambil dengan purposive sampling dan snowball sampling. Karakteristik responden misalnya memiliki total pendapatan keluarga minimal Rp 4.000.000/bulan. Data diperoleh dengan menyebar kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, analisis lajur dan sobel test. Dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows, hasil penelitian ini menunjukkan sikap terhadap uang, dan pengetahuankeuangan berpengaruh tidak signifikan terhadap perilakupengelolaankeuangan, sedangkan locusofcontrol berpengaruh signifikan terhadap perilakupengelolaankeuangan, dan locusofcontrol tidak signifikan memediasi pengaruhpengetahuankeuangan terhadap perilakupengelolaankeuangan.
Sebagian individu menganggap bahwa uang sebagai sumber kekuatan dan harga diri, dan belanja merupakan salah satu cara untuk mewujudkan karakter dari materialisme. Dorongan membeli selain menjadi kebutuhan materialisme juga didorong oleh pengaruh lingkungan, tidak memiliki prioritas, atau bahkan ikut-ikutan kemudian belanja yang tidak terencana. Gaya hidup yang disimbolkan dengan pola belanja yang tidak terencana diartikan sebagai membeli sesuatu tanpa prioritas dan direncanakan. Perilaku pembelian yang dilakukan tanpa mempertimbangkan nilai guna dari produk dan sering dilakukan akan dapat merugikan keuangan pribadi.
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, puji-syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan tuntunan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Literasi Keuangan dan Materialisme pada PerilakuPengelolaanKeuanganKeluarga di Surabaya dengan Impulsive Buying Sebagai Variabel Moderasi ”.
Perilaku manajemen keuangan telah menjadi isu yang sangat penting saat ini. Ini terkait dengan perilaku konsumtif masyarakat di Indonesia, dan termasuk di Kabupaten Sidoarjo. Masyarakat Indonesia masih belum menabung secara maksimal. Masyarakat cenderung berfikir jangka pendek dan identik dengan praktik belanja implusif sehingga sering kali dengan pendapatan yang cukup mereka masih mengalami masalah financial karena perilakukeuangan yang kurang bertanggung jawab. Berdasarkan feneomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap keuangan, pengetahuankeuangan, dan pengalaman keuangan terhadap perilakupengelolaankeuangankeluarga di Sidoarjo dengan teknik analisis data yang digunakan adalah MRA. Responden yang dijadikan sampel berjumlah 150 orang dengan kriteria responden berdomisili di Sidoarjo, pengelola keuangan, dan memiliki pendapatan minimal Rp. 3.500.000 per bulan. Berdasarkan hasil penelitian, sikap keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap perilakupengelolaankeuangan. Sedangkan pengetahuankeuangan dan pengalaman keuangan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap perilakupengelolaankeuangan.
Pengaruh literasi keuangan pada perilakupengelolaankeuangankeluarga Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh namun tidak signifikan terhadap perilakupengelolaankeuangankeluarga di Surabaya. Literasi keuangan dalam kuesioner ini diartikan sebagai kemampuan untuk memahami konsep dasar dari ilmu ekonomi dan keuangan, hingga bagaimana menerapkannya secara tepat. Sehingga dapat dikatakan apabila seseorang memiliki lietrasi keungan yang baik, maka memiliki perilaku yang lebih baik dalam pengelolaankeuangan. Begitu juga sebaliknya. Jika ditinjau dari karakteristik responden berdasarkan pendidikan, mayoritas responden berpendidikan diploma atau sarjana (gambar 4.5). keadaan tersebut menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan tidak memiliki pengaruh pada literasi keuangan responden. Selain itu juga, rata-rata responden tidak melakukan evaluasi setelah membelanjakan uangnya (tabel 4.2, item 3). Sehingga cenderung perilakupengelolaankeuangan kurang
penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara financial knowledge, financial satisfaction,dan self-assessed confidence dalam masalah keuangan, dan faktor demografi dalam menentukan sejauh mana responden berpartisipasi dalam perilakukeuangan yang dapat diidentifikasi sebagai praktik terbaik. Alat analisis yang digunakan adalah teknik statistik analisis regresi berganda. Data responden diambil dari Financial Industry Regulatory Authority’s (FINRA) sampel perwakilan nasional sebanyak 1488 peserta.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuankeuangan dan sikap terhadap uang dalam perilaku menabung siswa di Surabaya dengan locusofcontrol sebagai variabel mediasi. Studi ini melibatkan 427 siswa di Surabaya yang masih aktif di perguruan tinggi dan berasal dari program studi D3, D4 dan S1. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Alat uji statistik yang digunakan adalah WarpPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuankeuangan dan sikap terhadap uang memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku menabung. Selain itu, hasil juga menunjukkan bahwa locusofcontrol tidak memediasi pengaruhpengetahuankeuangan pada perilaku menabung siswa.
Penelitian yang dilakukan menjelaskan mengenai uji hipotesis pengaruh yang terjadi pada variabel pengetahuankeuangan, sikap keuangan, dan tingkat pendidikan terhadap variabel perilakupengelolaankeuangankeluarga. Penelitian ini menggunakan beberapa perspektif yaitu jenis penelitian berkaitan dengan tingkatannya, metode pengumpulan data, tujuan penelitian, pengendalian variabel-variabel yang diteliti (keterlibatan peneliti), dimensi waktu, ruang lingkup topik bahasan, lingkungan peneliti, unit analisis dan persepsi subjektif (Mudrajat Kuncoro, 2009:69). Berdasarkan jenis penelitian berkaitan dengan tingkatannya, penelitian ini adalah penelitian explanatory research karena menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh menggunakan penyebaran kuesioner, dalam pengumpulan data tidak selalu memerlukan kehadiran peneliti, tetapi diwakilkan dengan daftar pertanyaan yang sudah disusun peneliti terlebih dahulu (Anwar Sanusi, 2013:55). Penyebaran dilakukan secara langsung kepada responden
mengatakan bahwa salah satu variabel independen yaitu pengetahuankeuangan berperan penting dalam perilaku menabung. Seseorang yang memiliki pengetahuankeuangan dengan baik akan memiliki perilaku menabung dibanding mereka yang tidak memiliki pengetahuan tentang keuangan. Hasil penelitian Ida dan Cinthia Yohana Dwinta (2010), mengungkapkan bahwa pengetahuankeuangan berpengaruh terhadap perilakupengelolaankeuangan serta untuk memiliki pengetahuankeuangan individu perlu mengembangkan financial skill dan belajar menggunakan financial tools. Financial skill adalah sebuah teknik untuk membuat keputusan dalam personal financial management, contohnya seperti menyiapkan sebuah anggaran, memilih investasi, memilih rencana asuransi dan menggunakan kredit. Financial tools adalah bentuk dan bagan yang dipergunakan dalam pembuatan keputusan personal financial management. Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut
Penelitian ini dilakukan oleh Pete Nye dan Cinnamon Hildyard .tujuan penelitian Financial Behavior : The Influence of Quantitative Literacy and Material Value. Pengaruh Literasi kuantitatif dan nilai Materialisme terhadap perilakukeuangan individu.Penelitian ini menyelediki bagaimana literasi kuantitatif dapat mempengaruhi perilakukeuangan baik perilaku jangka panjang maupun jangka pendek.Selain tujuan diatas penelitian ini juga menyelidiki pengaruh terhadap perilakukeuangan dengan di mediasi oleh impulsif konsumsi kecenderungan belanja tanpa pertimbangan konsekuensi keuangan.Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa literasi kuantitatif berpengaruh positif terhadap perilakukeuangan sedangkan untuk nilai materialisme pada perilakukeuangan sebagian besar di mediasi oleh Belanja Impulsif.
Pengetahuankeuangan penting untuk dimiliki oleh individu bahkan untuk selain individu itu sendiri. Pengetahuankeuangan (financial knowledge) adalah penguasaan yang dimiliki seseorang atas berbagai hal mengenai dunia keuangan (Naila dan Iramani, 2013). Dalam penelitian yang dilakukan Naila dan Iramani (2013) indikator dari pengetahuan terdiri dari pengetahuan tentang bunga dan kredit, pengetahuan tentang dividen, pengetahuan tentang penyusunan anggaran, pengetahuan tentang cara membuka polis asuransi, pengetahuan tentang cara berinvestasi pada reksadana, pengetahuan tentang cara investasi pada deposito, pengetahuan tentang cara investasi pada property dan pengetahuan tentang perincian laporan kredit.
Perilaku menabung dapat menenutukan pertumbuhan ekonomi suatu negara tergantung dari perilaku masyarakat karena tingkat menabung yang tinggi akan mendorong tingkat investasi dan juga pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teman sebaya dan pengetahuankeuangan terhadap perilaku menabung dengan LocusofControl sebagai variabel mediasi. Dalam penelitian ini menggunakan data primer, dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Dimana sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa wilayah Surabaya sebanyak 427 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah PLS- SEM dengan bantuan program WarpPLS 6.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap perilaku menabung. Pengetahuankeuangan secara langsung melalui locusofcontrol internal memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku menabung.
Savings behavior can determine the economic growth of a country depending on the behavior of the community because of the high savings rate will encourage the level of investment as well as economic growth. The research aims to determine influence of peers and financial knowledge of saving behavior with LocusofControl as a mediation variable. The research used primary data, by distributing questionnaires to respondents. Where sample in this research is student of Surabaya area as much as 427 respondents. Analytical techniques used are PLS-SEM with the help of WarpPLS 6.0 program. The results showed that peers had a significant effect on saving behavior. Financial knowledge directly through internal locusofcontrol has a significant influence on saving behavior.
Anggaran bertujuan untuk memastikan bahwa individu mampu mengelola kewajiban keuangan secara tepat waktu dengan menggunakan penghasilan yang diterima dalam periode yang sama (Ida dan Cinthia, 2010:133). Selain itu, Aizcrobe et al. (2003:1-32) menemukan bahwa keluarga yang memiliki pendapatan lebih rendah memilik kemungkinan yang kecil untuk menabung dan penghasilan seseorang akan menunjukkan perilaku manajemen keuangan yang bertanggung jawab. Seseorang yang memiliki financial management behavior cenderung membuat anggaran, menghemat uang dan mengkontrol belanja.
Pengelolaankeuangan dapat dirasakan sangat dibutuhkan dewasa ini, mengingat laju pertumbuhan konsumsi masyarakat yang terus meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang sudah terlihat membaik. Tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi salah satu tujuan seseorang dalam bekerja, sehingga banyak pendapat mengatakan semakin tinggi tingkat penghasilan yang diperoleh seseorang maka akan semakin sejahtera orang tersebut.
Banyak masyarakat menilai bahwa orang terhormat adalah orang yang kaya karena dengan memiliki harta benda maka akan disegani oleh banyak orang, dengan kekayan itu individu dapat memiliki istri cantik, rumah megah, barang mewah, perhiasan yang banyak dan apapun bisa dimiliki. Terciptalah sebuah pandangan hidup berasaskan materialisme yang menilai bahwa materi adalah segala-galanya. Menurut Nye dan Hillyard (2013) meskipun individu menempatkan nilai tertinggi pada materi, individu mengakui bahwa untuk mencapai tujuan yang diinginkan harus menguras isi dompet.
Pengelolaankeuangan dirasa sangat penting dewasa ini, mengingat saat ini pertumbuhan konsumsi masyarakat yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan pertumbuhan perekonomian yang semakin membaik. Hal ini tidak terlepas dari tingkat pertumbuhan perekonomian rumah tangga di Indonesia yang mengalami peningkatan. Menurut Nye & Hillyard, (2013), perilakukeuangan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan keuangan baik untuk sekarang maupun masa yang akan datang. Pada dasarnya tingkat kesejahteraan merupakan tujuan individu dalam kehidupannya, akan tetapi antara individu yang satu dengan yang lain memiliki tujuan yang berbeda.