Top PDF ANALISIS PENGARUH RASIO BOPO, LDR, CAR, DAN NPL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN Analisis Pengaruh Rasio BOPO, LDR, CAR, Dan NPL Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Empiris Perusahahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013).
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda dengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi . Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah bank-bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode2010-2013. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan teknik pengambilan sampel di atas, diperoleh 31 perusahaan sebagai sampel penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap kinerjakeuangan (ROA) dengan yaitu -22,344 < 1,9802 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika BOPO meningkat yang berarti tingkat efisiensi menurun, maka ROA yang diperoleh bank akan menurun. Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan sebesar -1,9802 ≤ -0,881 ≤ 1,9802dan tingkat signifikansi sebesar 0,380 > 0,05. Semakin tinggi LDR suatu bank tidak menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen bank untuk meningkatkan kinerjakeuangan perusahaan perbankan tersebut. Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap kinerjakeuangan (ROA) yang dibuktikan dengan sebesar 2,232 > 1,9802 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,027 < 0,05. Semakin tinggi tingkat kecukupan modal (CAR) suatu bank dapat menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen bank dalam meningkatkan kinerjakeuangan. Non Performing Loan(NPL) berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA) dengan yaitu 19,285 > 1,9802 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,005. Sehingga dapat ditarik kesimpulan jika semakin kecil nilai NPL maka semakin kecil pula risiko kegagalan kredit yang disalurkan, yang berpotensi meningkatkan pendapatan bunga dan perolehan laba, sehingga akan meningkatkan kinerjakeuangan perusahaan perbankan tersebut.
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pembahasan masalah tentang pengaruhBOPO, LDR, CAR, dan NPL terhadap kinerjakeuangan yang diukur oleh ROA. Sedangkan subyek yang digunakan adalah data laporan keuanganperbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan batasan periode2010-2013.
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 menjelaskan bahwa CAMEL merupakan pengukuran yang didasarkan pada penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilain kuantitatif dan penilaian kualitatif. Penilaian kuantitatif adalah penilaian posisi perkembangan dan proyeksi terhadap rasio-rasiokeuangan bank, sedangkan penilaian kualitatif adalah penilaian faktor-faktor yang mendukung hasil penilaian kuantitatif. Akan tetapi untuk melihat apakah bank benar-benar sehat atau tidak , harus dilihat dari faktor risikonya tidak hanya dilihat dari kinerja keuangannya saja. Bank yang sehat mampu menjaga kepentingan dan kepercayaan serta mampu memberikan kontribusi bagi pekembangan ekonomi nasional. Indikator yang dapat menilai kesehatan bank yang dijadikan dasar penilaian yaitu laporan keuangan bank yang bersangkutan. Dengan laporan keuangan bank dapat dihitung sejumlah rasiokeuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Menilai kinerjakeuanganperbankan umumnya digunakan lima aspek penilaian yaitu CAMEL( capital, asset, management, earning, liquidity ). aspek capital meliputi CAR, aspek asset meliputi NPL, BOPO dan NIM merupakan aspek earning dan aspek liquidity meliputi LDR.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R 2 ). Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah bank-bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan teknik pengambilan sampel di atas, diperoleh 31 perusahaan sebagai sampel penelitian.
Data yang dibut uhkan berupa data sekunder yait u rasio-rasiokeuangan bank: CAR, NPL , LDR, BOPO, NIM , dan ROA dari Rat ing 120 Perusahaan Perbankan tahun 2010-2011. Populasi adalah Bank Umum di Indonesia tahun 2010-2011 dengan kriteria menyampaikan laporan keuangan pada Bank Indonesia periode laporan 2010 - 2011. M et ode pengumpulan data dengan st udi kepustakaan dan dokumenter. Penelit ian ini menggunakan model analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS), dengan model sebagai berikut :
Analisisrasiokeuangan adalah metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu ataupun secara kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir, 2001). Menurut (kasmir, 2004) rasiokeuangan dibagi menjadi tiga antara lain: (a) Rasio Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat ditagih (Faisol, 2007).. (b) Rasio solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat ini dilikuidasikan (Riyanto, 2001). (c) Ratio Rentabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya (Riyanto, 1997) .
Aini, Nur.2013. “PengaruhCAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, Dan Kualitas Aktiva Produktif terhadap Perubahan Laba (StudiEmpiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei) Tahun 2009 – 2011 ”, Jurnal Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Vol. 2, No. 1 ISSN :1979-4878 , Mei 2013.
“Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di BEJ Periode Juni 2002 – Juni 2007”.Tesis, Prog[r]
Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu, rasio-rasiokeuangan bank: CAR, NPL , LDR, BOPO, NIM, dan ROA dari Rating 120 Perusahaan Perbankan tahun 2010-2011. Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum di Indonesia tahun 2010-2011 dengan kriteria menyampaikan laporan keuangan pada Bank Indonesia periode laporan 2010 - 2011. Metode pengumpulan data dengan studi kepustakaan dan dokumenter. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS), dengan model sebagai berikut :
Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut bank untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat menarik investor. Investor sebelum menginvestasikan dananya memerlukan informasi mengenai kinerja perusahaan. Pengguna laporan keuangan bank membutuhkan informasi yang dapat dipahami, relevan, andal dan dapat dibandingkan dalam mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja bank serta berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012.
Menurut Faezal (2013) Biaya operasional terhadap beban operasional dimana bergerak dibidang perbankan dengan melakukan efesiensi operasi untuk mengetahui apakah bank dalam operasinya yang berhubungan dengan usaha pokok bank, dilakukan dengan benar dalam arti sesuai yang di harapkan dan pemegang saham. Biaya operasinal dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Semakin kecil ratio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang di keluarkan oleh bank yang bersangkutan. Ratio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisien dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produk sinyal dengan tepat guna dan hasil manajemen bank dalam mengelolah kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga
Penelit ian ini dilakukan unt uk menguji pengaruh Capital Adequacy Rat io (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan t o Deposit Rat io (LDR), BOPO (Biaya Operasional/ Pendapatan Operasional), dan Net Interest M argin (NIM ), terhadap Ret urn On Asset (ROA). Sampel yang digunakan dalam penelit ian adalah 120 Bank di Indonesia tahun 2010 dan 2011. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelit ian berdist ribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji mult ikolinearitas, uji heteroskedast isitas dan uji autokorelasi t idak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini menunjukkan data yang tersedia telah memenuhi syarat menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Hasil penelit ian ini menunjukkan bahw a variabel CAR, NPL, LDR, BOPO, dan NIM , berpengaruh posit if signifikan terhadap ROA. Kemampuan prediksi dari ket ujuh variabel tersebut terhadap ROA dalam penelit ian ini sebesar 78.7%, sedangkan sisanya 21,3% dipengarui oleh fakt or lain yang t idak dimasukkan ke dalam model penelit ian.
yang rendah mengindikasikan tingginya likuiditasbank yang disebabkan karena kurangnya efektivitas bank dalam menyalurkan kredit. Oleh karena itu, selama periode penelitian pendapatan perbankan dari kredit tidak memberikan kontribusi yang nyata pada profitabilitas perbankan (Sudiyatno dan Fatmawati, 2013). Menurut ketentuan Bank Indonesia tingkat likuiditas bank dianggap sehat apabila LDR-nya antara 85% - 110%, sedangkan LDR pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa sebagian besar dibawah Peraturan Bank Indonesia yang kemungkinan diduga LDR tidak berpengaruh terhadap ROA. Kondisi ini menggambarkan bahwa kinerja tidak efisien sehingga tidak dapat memaksimalkan nilai pendapatan dari dana yang dipinjamkan kepada masyarakat.
Perbankan mempunyai peranan besar terhadap perekonomian suatu Negara berkembang maupun Negara maju. Setiap pelaku ekonomi dalam menjalankan setiap kegiatan tentunya menginginkan mencari laba atau berusaha meningkatkan laba. Kinerjakeuangan merupakan perusahaan yang dapat mengukur kebeerhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Studi ini bertujuan untuk menguji pengaruh Biaya Operasional Terhadap Beban Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Devisa di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012-2016. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil analisis data menunjukkan Biaya Operasional terhadap Beban Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap kinerjakeuanganperbankan, sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap kinerjakeuanganperbankan.
Maharani, Rosy Mustika. 2009. Analisis Hubungan Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Non Performin Loan, Net Interest Margin, Dan Biaya Operasional Dengan Pendapatan Operasional Terhadap Profitabilitas Bank Umum Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Dendawijaya (2001:156) Loan to Deposit Ratio (LDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah, kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Rasio ini juga merupakan indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu bank.
Kredit merupakan bisnis utama suatu bank dan sumber pendapatan utama bagi bank tetapi juga mengandung resiko yang paling besar pula. Pertumbuhan kredit tersebut masih belum menunjukkan meningkatnya fungsi intermediasi perbankan yang optimal. Rendahnya pertumbuhan kredit di satu sisi disebabkan persepsi perbankan terhadap tingginya risiko sektor riil yang masih terimbas krisis keuangan global.
Industri perbankan merupakan industri yang syarat dengan risiko, terutama karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berhaga dan penanaman dana lainya (Imam Ghozali, 2007). Kondisi perbankan di Indonesia selama tahun 2005-2007 merupakan periode yang penuh dinamika bagi industri perbankan nasional. Ditengah beratnya tantangan yang dihadapi, bank pada umumnya mampu mempertahankan kinerja yang positif. Profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas bank stabil pada tingkat yang memadai. Namun demikian, fungsi intermediasi masih terkendala akibat perubahan kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan (Laporan Tahunan Bank Indonesia, 2006).
Lampiran 1 Tabulasi Data Keuangan CAR, NPL, NIM, BOPO, LDR, Beta Saham, dan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013... Uji Kolmogor[r]