Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan karena rendahnya kualitas lingkungan sebagai akibat dari proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan (Handoko, 2012). Biaya lingkungan harus dikelola dengan efektif dan efisien agar produk lebih berdaya guna, dan perusahaan dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan. Perusahaan dalam melakukan pengurangan biaya memiliki dua cara yaitu dengan mengurangi dampak negatif lingkungan, dan mengkonsumsi sumber daya alam secara efektif. Biaya lingkungan ini erat kaitannya pada profitabilitas karena apabila biaya lingkunganperusahaan tersebut dapat dikelola dengan efektif dan efisien maka dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan dan nantinya akan berdampak kepada laba bersih yang diperoleh perusahaan sehingga akan berpengaruh pula terhadap profitabilitasperusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruhukuranperusahaan terhadap pengungkapaninformasilingkungan,likuiditas terhadap pengungkapaninformasilingkungan, eksposur media terhadap pengungkapaninformasilingkungan dan profitabilitas terhadap pengungkapaninformasilingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhUkuranPerusahaan, UmurPerusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012- 2014). Penelitian ini meneliti Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Populasi penelitian ini 43 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2012 sampai 2014. Sampel yang digunakan sebanyak 30 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek tahun 2012-2014. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif uji asumsi klasik dan uji hipotesis menggunakan analisis regresi berganda.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa UkuranPerusahaan, UmurPerusahaan, dan ProfitabilitasPerusahaan berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay, sedangkan Solvabilitas Perusahaan dan Ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay. Secara simultan UkuranPerusahaan, UmurPerusahaan, ProfitabilitasPerusahaan, Solvabilitas Perusahaan, dan Ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.
i PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CSR Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar[r]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhUkuranPerusahaan, UmurPerusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014). Penelitian ini meneliti Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Sujoko dan Soebiantoro (2007) Rasio Leverage merupakan proporsi total hutang terhadap total ekuitas pada akhir tahun digunakan untuk mengukur tingkat ketergantungan perusahaan dalam menggunakan dana yang berasal dari kreditur. Rasio Leverage ini memberikan gambaran mengenai struktur modal dalam suatu perusahaan sehingga dari rasio leverage ini dapat diketahui seberapa besar perusahaan dapat memenuhi kewajibannya. Perusahaan yang memiliki proporsi hutang yang tinggi dalam struktur modalnya akan menanggung biaya keagenan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang proporsi hutangnya kecil. Jensen dan Meckling (1976) menyebutkan bahwa teori keagenan menyebutkan bahwa rasio leverage perusahaan yang tinggi akan mengungkapkan informasi yang lebih luas. Penelitian Purnomosidhi (2006)menunjukkan bahwaleverage berhubungan secara siginifikan denganpengungkapan modal intelektual.Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Umurperusahaan menunjukkan bahwa perusahaan dapat tetap bertahan atau eksis, mampu bersaing, dan memanfaatkan peluang bisnis dalam suatu perekonomian (Yularto dan Chariri, 2003, dalam Rini, 2010). Perusahaan yang memiki umur lebih lama diasumsikan akan meningkatkan praktik pengungkapannya dari waktu ke waktu. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang lebih lama berdiri dianggap telah memiliki lebih banyak pengalaman dalam pengungkapan laporan tahunnnya.
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul : “ PENGARUHUKURANPERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE , LIKUIDITAS, UMURPERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN WAJIB LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan F ood and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013- 2015)” adalah hasil tulisan saya sendiri, tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana disuatu Perguruan Tinggi, dan sepengetahuan saya tidak terdapat pendapat atau karya yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Selain di tahun yang sama dengan kasus yang sama juga dihadapi oleh Bank Permata, permasalahan ini terjadi juga disebabkan oleh lemahnya pengawasan internal bank dan rendahnya sistem teknologi informasi yang dimiliki oleh perusahaan serta tingkat kesadaran karyawan yang masih rendah. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ PengaruhUkuranPerusahaan, Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Leverage, Dan UmurPerusahaan Terhadap PengungkapanInformasi Intellectual Capital Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia” .
Selama ini aktivitas yang berhubungan dengan program CSR tidak memiliki standar atau praktik-praktik tertentu yang dianggap paling baik hingga pada bulan November 2010 Badan Standardisasi Internasional mengesahkan ISO 26000 yang merupakan panduan tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Isi dari ISO 26000:2010 pada dasarnya berupa definisi, prinsip, subjek, inti, dan petunjuk mengenai CSR serta bagaimana CSR tersebut ditegakkan di dalam suatu organisasi namun pengungkapan CSR dalam laporan keuangan perusahaan telah diatur di dalam Undang- Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007. Pada pasal 66 ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan, perusahaan juga diwajibkan melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan.Pada pasal 74 ayat (1) disebutkan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang yang berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Kurniati, 2011:18).
Penulis memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul “ Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Size, UmurPerusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Dan Independensi Komite Audit Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ” dapat terselesaikan dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tipe auditor, umurperusahaan, ukuranperusahaan, profitabilitas, leverage, dan jenis industri terhadap pengungkapan modal intelektual pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.
Islamic Social Reporting (ISR) adalah perluasan dari standar pelaporan kinerja sosial yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai peran perusahaan dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan dalam perspektif spiritual. Indeks ISR berisi 6 (enam) tema yaitu: investasi dan keuangan, produk dan jasa, karyawan, masyarakat, lingkungan, serta tata kelola perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruhprofitabilitas, ukuranperusahaan, dan kinerja lingkungan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) selama dua periode pada tahun 2015. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 44 perusahaan yang dipilih dengan metode purposive sampling . Penelitian ini menganalisis laporan tahunan perusahaan dengan metode content analysis . Teknik analisis dari penelitian ini menggunakan analisis deskripstif dan analisis statistik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting, ukuranperusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting. Kemudian kinerja lingkungan juga tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah selama dua periode pada tahun 2014. Sampel ditentukan dengan tehnik purposive sampling sehingga diperoleh total sampel sebanyak 48. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda.
Terkait dengan adanya kebutuhan mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial di perbankan syariah, saat ini marak diperbincangkan mengenai Islamic Social Reporting Index (selanjutnya disebut indeks ISR) (Azhar dan Trisnawati, 2013). Indeks ISR berisi kompilasi item – item standar CSR yang ditetapkan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) yang kemudian dikembangkan oleh para peneliti mengenai item – item CSR yang seharusnya diungkapkan oleh suatu entitas Islam (Fitria dan Hartanti, 2010). Indeks ISR diyakini dapat menjadi suatu langkah awal dalam hal penyusunan standar pengungkapan tanggung jawab sosial suatu entitas yang berbasis syariah.
Leverage yaitu besarnya aktiva yang diukur dengan pembiayaan hutang. Besar kecilnya rasio laverage perusahaan tidak mempengaruhi modal intelektual perusahaan, laverage tidak Dapat dijadikan pengukuran bagi pihak lain untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga perlu adanya pengungkapan modal intelektual yang lengkap yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ashari dan Putra (2016) serta Setianto dan Purwanto (2014) yang menyatakan bahwa laverage tidak berpengaruh terhadap modal intelektual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting, ukuranperusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting. Kemudian kinerja lingkungan juga tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting.
Umurperusahaan menunjukkan berapa lama perusahaan tersebut dibentuk dan beroprasi. Menurut hasil uji t menunjukkan bahwa umurperusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Hal ini, mendukung teori legitimasi, dapat dikatakan bahwa umurperusahaan menjadi faktor penting pada perusahaan yang berumur tua karena, perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman banyak dan akan mengetahui kebutuhan konstituennya atas informasi tentang perusahaan. Umurperusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR karena perusahaan yang berdiri sudah lama memiliki pengalaman lebih banyak dalam hal pengungkapan CSR. Umurperusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif dengan kualitas ungkapan sukarela. Alasan yang mendasari adalah bahwa umur yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak
Menurut Sembiring (2005: 381) peng- ungkapan tanggungjawab sosial perusahaan merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Kewajiban pengungkapan tanggungjawab sosial di Indonesia diatur dalam beberapa regulasi, diantaranya adalah pernya- taan Ikatan Akuntan Indonesia yang menyaran- kan kepada perusahaan untuk mengungkapkan tanggungjawab sosial perusahaan. Secara yuridis formal pemerintah telah mendukung praktik pengungkapan tanggungjawab sosial melalui Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Pada Undang- Undang No. 40 Tahun 2007 pasal 66 ayat 2 (c) disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan, perusahaan juga diwajibkan untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 pasal 74 juga menyebutkan bahwa bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tang- gungjawab sosial dan lingkungan. Kewajiban pelaksanaan tanggungjawab sosial juga diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 pasal 15 bagian b menye- butkan bahwa setiap penanam modal berke- wajiban untuk melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda yang digunakan untuk menguji pengaruhukuranperusahaan, umur listing perusahaan, kepemilikan dispersi, profitabilitas dan ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan corporate governance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) ukuranperusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan corporate governance dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003 < α (0,05). (2) umur listing perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate governance dengan tingkat signifikansi sebesar 0,084 > α (0,05). (3) kepemilikan dispersi tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate governance dengan tingkat signifikansi 0,084 > α (0,05). (4) profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate governance dengan tingkat signifikansi 0,336 > α (0,05). (5) ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate governce dengan tingkat signifikansi 0,574 > α (0,05).