The results showed that (1) Planning study visual arts at SMK9Surakarta done by preparing a teacher administration in the form of lesson plans, materials, methods, space and instructional media. Learning system using the system block that is in the tenth grade is taught the art of music, theater arts class XI and XII class art. (2) The interaction of visual arts-based learning local culture in SMKN 9Surakarta was active and occurs from various directions. Interaction occurs between teachers and students and between students and other students. (3) The initial starting of greetings, prayers and continued apperception. Core activities are focused on four (4) it is observing activity, identify analyze and create a masterpiece. Cover the activities carried out by giving a conclusion followed by a closing prayer and greetings. (3) Assessment in the visual arts-based learning local culture in SMKN 9Surakarta done by direct assessment test, a written test and a practical test. Assessment is carried out also by assessing the students' work. By using local culture-based learning with a system of block interesting and motivation and increased student achievement so that all students have been able to reach a value of mastery learning.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Perencanaan pembelajaranSenirupa di SMKN 9Surakarta dilakukan dengan mempersiapkan administrasi guru yang berupa RPP, materi, metode, ruang serta media pembelajaran. Sistim pembelajaran menggunakan sistim blok yaitu pada kelas X diajarkan seni musik, kelas XI seni teater dan kelas XII senirupa.(2) Interaksi pembelajaranSenirupaberbasisbudayalokal di SMKN 9Surakarta berlangsung aktif dan terjadi dari berbagai arah. Interaksi terjadi antara guru dan siswa serta antara siswa dengan siswa yang lain.(3) Kegiatan awal dimulai dari salam, doa dan dilanjutkan apersepsi. Kegiatan inti terfokus pada 4 (empat) hal yaitu kegiatan mengamati, mengidentifikasi menganalisis dan membuat karya. Kegiatan penutup dilakukan dengan memberikan kesimpulan dilanjutkan dengan doa dan salam penutup.(3) Penilaian dalam pembelajaranSenirupaberbasisbudayalokal di SMKN 9Surakarta dilakukan dengan cara penilaian tes langsung, tes tertulis dan tes praktek. Penilaian yang dilakukan juga dengan cara menilai hasil karya siswa. Dengan menggunakan pembelajaranberbasisbudayalokal dengan sistim blok minat dan motivasi serta prestasi siswa meningkat sehingga semua siswa telah dapat mencapai nilai ketuntasan belajar.
Pengelolaan Sekolah Berbasis Keunggulan Lokal (Studi Kasus di SMKNegeri 8 Surakarta), tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan tentang 1). Perencanaan sekolah berbasis keunggulan lokal. 2). Pelaksanaan pengelolaan sekolah berbasis keunggulan lokal. 3). Evaluasi dan pengawasan sekolah berbasis keunggulan lokal. Metode penelitian dengan menggunakan deskriptif kualitatif. Desain penelitian dengan studi kasus. Obyek penelitian adalah warga sekolah di SMKNegeri 8 Surakarta. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan model interaktif. Validitas data menggunakan teknik member cek dan teknik trianggulasi. Hasil penelitian ini adalah bahwa SMKNegeri 8 Surakarta mempunyai potensi kemampuan/kekuatan/keunikan yang tidak dimiliki sekolah lain berupa seni karawitan tradisi, seni tari tradisi, seni pedalangan lokal dan seni musik sebagai unggulan lokal sekolah. Unggulan lokal ini dikembangkan melalui pemberdayaan/pengoptimalan seluruh warga sekolah, pengembangan kurikulum implementatif/ramuan, manajemen sekolah berbasisseni pertunjukan (MANSENIPER), dan evaluasi pengawasan sekolah melalui sistem pengendalian mutu ISO 9001:2001 yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Bertolak dari masalah tersebut diupayakan pembelajaran bahasa Inggris yang komunikatif dengan metode dan media pembelajaran yang tepat, sehingga peserta didik mempunyai keberanian untuk berkomunikasi dan tumbuh rasa percaya diri dalam berbahasa Inggris. Menurut Permen 41 Tahun 2007 (2007:6) Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) kendala; dan (4) Solusi pembelajaran bahasa Inggris menggunakan media lagu pada sekolah berbasisbudayalokal di SMKNegeri 8 Surakarta.
Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan perlu direformasi sehingga mewujudkan pendidikan terpadu yang mencakup jalur, sistem, tujuan, kurikulum, proses pembelajaran, lokasi/wilayah, dan manajemen pendidikan. Keterpaduan pendidikan ini mengandung misi untuk menghasilkan SDM yang kuat dalam keimanan dan ketaqwaan, nilai-nilai moral serta kebangsaannya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan memiliki kecakapan hidup. Secara fungsional pendidikan untuk mengembangkan diri, mampu hidup mandiri, berwirausaha dan membuka lapangan kerja, serta menjadi subjek yang bertanggung jawab dan berperan aktif dalam pembangunan lokal, daerah, dan nasional.
Hasil penelitian di SMKNegeri 8 Surakarta antara lain. 1). Diketahui potensi kemampuan/kekuatan/keunikan yang tidak dimiliki sekolah lain berupa seni karawitan tradisi, seni tari tradisi, seni pedalangan lokal dan seni musik dan keunikan yang dikembangkan menjadi unggulan lokal sekolah. 2). Adanya pemberdayaan/pengoptimalan seluruh warga sekolah melalui pengelolaan sekolah berbasis pada seni pertunjukan/manajemen sekolah berbasisseni pertunjukan (MANSENIPER) dan pengembangan kurikulum implementatif/ramuan. 3). Evaluasi pengawasan sekolah melalui sistem pengendalian mutu ISO 9001:2001, kualitas hasil ditentukan melalui evaluasi outcome dan proses serta sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
lum 2013 mengarah pada pengembangan budaya daerah yang kesemuanya dilandasi oleh nilai-nilai budayalokal. Menurut Mulyasa (2013:4) kegiatan belajar pada kurikulum 2013 peserta didik dibekali dengan kecakapan hidup (life skill atau life competency) yang sesuai ditempat lingkungan berada. Sehingga kegiatan berkesenian harus dititik beratkan sebagai usaha dilestarikan atau ditampilkan budaya daerah sekitar. Di Jawa tengah khususnya disurakarta terdapat berbagai seni tradisi lokal yang dapat dikembangkan melalui pelajaran ini salah satunya adalah batik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Perencanaan pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan edia lagu pada sekolah berbasisbudayalokal di SMKNegeri 8 Surakarta dilakukan dengan mempersiapkan administrasi guru yang berupa RPP, materi, metode, ruang serta media pembelajaran. (2) Pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris pada sekolah berbasisbudayalokal di SMKNegeri 8 Surakarta berlangsung aktif dan terjadi dari berbagai arah. Interaksi terjadi antara guru dan siswa serta antara siswa dengan siswa yang lain. Kegiatan awal dimulai dari salam, doa dan dilanjutkan apersepsi. Kegiatan inti terfokus pada 5 (lima) hal yaitu kegiatan mengamati, menanya, menalar, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Kegiatan penutup dilakukan dengan memberikan kesimpulan dilanjutkan dengan memaparkan secara garis besar tema materi pelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya kemudian berdoa dan salam penutup.(3) Kendala pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan media Lagu pada sekolah berbasisbudayalokal di SMKNegeri 8 Surakarta meliputi RPP yang tidak sesuai jadwal, materi yang tidak menarik, dan ruangan serta media yang kurang mendukung.(4) Solusi Pembelajaran bahasa Inggris menggunakan media lagu pada sekolah berbasisbudaya di SMKNegeri 8 Surakarta yaitu menggunakan pertemuan selanjutnya untuk membahasa materi yang tertinggal, mencari dan mendiskusikan materi lagu yang disukai peserta didik, dan mensaranai sendiri media yang akan digunakan pada pembelajaran. Kata kunci: pembelajaran, Bahasa Inggris, media lagu, budayalokal
This study aims to describe the characteristics of Management of Local Culture ‐Based Java Language Learning in SMP Negeri 2 Jiken Blora District. Specifically aims to describe: 1) The characteristics of management of spacefor local culture ‐based Java language learning. 2) The characteristics of management of teaching materials for local culture ‐based Java language. 3) The characteristics of the management of interaction in local culture –based Java language learning in SMP Negeri 2 Jiken Blora District.
Agar terjadi pembelajaran mata pelajaran Bahasa Jawa yang lebih efektif di SMP Negeri 2 Jiken Kabupaten Blora juga diadakan perubahan untuk setting tempat duduk. Pada materi yang berkaitan huruf jawa baik itu menulis atau membaca guru sering membentuk kelompok diskusi. Masing‐ masing kelompok terdiri dari 4 sampai 6 siswa. Tujuan dari pembetukan kelompok ini agar di dalam pembelajaran terjadi model tutor sebaya. Model tutor sebaya merupakan model dengan pemberian bantuan dari yang sudah bisa menguasai materi untuk memberi bantuan kepada temannya yang dianggap belum menguasai.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan segenap potensi yang dimiliki anak menuju kemandirian. Proses pendidikan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang berlangsung secara simultan. Selain itu, proses pendidikan dapat dipandang sebagai proses pembudayaan individu dalam lingkungannya, sehingga dapat mewarisi nilai-nilai budaya yang dijadikan pedoman oleh seluruh anggota masyarakat. Hal ini sesuai dengan Pasal 32 UUD 1945 yang pentingnya membangun kebudayaan nasional sebagai puncak dari budaya daerah untuk dijadikan kepribadian setiap Warga Negara Indonesia.
yang terus-menerus dilakukan agar efektivitas proses maupun hasil proses bisa distandarisasi sebagai bahan pengukuran. Webblog dalam kajian tulisan ini dianggap menjadi wahana yang bisa digunakan untuk mencari jawaban awal atas empat pertanyaan tentang isu kualitas pendidikan berbasis TIK tadi. Webblog bisa menjadi pustaka elektronik yang bisa dikelola pengajar setiap ada kesempatan mengubah materi atau memasukkan bahan ajar baru. Ia bisa juga digunakan sebagai salah satu bentuk presentasi elektronik yang bisa mengundang minat pebelajar. Keperluan agihan data berupa layanan e-mail, atau komentar dua arah (bisa juga berbentuk shout yang pendek), atau bahkan dialog dalam format forum bisa dilakukan dalam webblog dengan memanfaatkan jenis jasa layanan khusus. Dalam hal pengembangan pendidikan berbasis TIK, webblog bisa dikelompokkan sebagai wahana pembelajaran yang murah, bisa dilakukan oleh pengajar secara gratis ataupun berbayar.
Para pendidik senirupa di berbagai negara (Barat) telah mulai bergeser perhatiannya dari yang menekankan pada disiplin seni murni yang tradisional menuju ke yang meluas yaitu isu-isu seni visual dan budaya. Mereka berpendapat bahwa perubahan pada pendidikan senirupa sebagai respon terhadap perubahan kondisi dalam dunia kontemporer di mana seni visual, termasuk seni populer dan senirupa kontemporer adalah bagian yang semakin penting dari budaya visual yang lebih luas yang mengepung dan membentuk hidup kita keseharian (Freedman &Stuhr, 2004:815-828). Perubahan pendidikan senirupa pada saat ini lebih dari sekedar perubahan konten kurikulum dan perubahan dalam strategi pembelajaran dalam merespon kecepatan dan kemassalan distribusi citraan. Perubahan ini juga mencakup tingkatan baru penteorian senirupa dalam pendidikan yang terkait dengan filosofi posmodern yang sedang muncul berdasarkan pada lingkungan yang sedang tumbuh dari visualisasi interkultural, intrakultural, dan transkultural.
Dunia seni (senirupa) yang juga mendapat pengaruh dari teknologi informasi dan komunikasi ini turut berkembang dengan berbagai bentuk karya dan medium yang bervariasi. Pencitraan secara visual yang menjadi karakteristik karya senirupa memperoleh dorongan untuk berkembang dalam hal teknik, konsep maupun bentuknya. Kemampuan teknologi komunikasidan informasi telah menciptakan berbagai alternative teknik, konsep dan bentuk karya senirupa yang tidak terbayangkan sebelumnya. Berbagai bentuk karya senirupa yang berbeda dari era sebelumnya memberikan cirri tersendiri bagi perkembangan dunia senirupa saat ini.
Pada pelajaran Bab 9, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni rupa, yaitu: Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Tekstil Bab 9 Peta Kompetensi Pembelajaran Pen[r]
Setelah merefleksi pengalaman siswa tentang proses pembuatan karya senirupa yang pernah mereka buat atau lihat, siswa saling bertanya tentang bahan dan alat, serta media dan teknik dalam membuat karya senirupa. Kemudian siswa mengamati proses pembuatan karya senirupa dua dimensi melalui media audio visual, dilanjutkan dengan tanya jawab tentang langkah-langkah membuat karya senirupa dua dimensi. Siswa secara individu diminta untuk bereksperimen dengan beragam media dan teknik dalam membuat karya senirupa dua dimensi, selanjutnya siswa saling berdiskusi tentang bahan, media, jenis, simbol, teknik dan estetika karya senirupa dua dimensi yang sudah mereka buat. Selama proses pembelajaran dilakukan pembimbingan dan penilaian aktifitas siswa.
Sinopsis : Seorang lelaki bernama Rama mencari kekasihnya yang bernama Sinta, Rama dan adiknya mencari Sinta tapi tidak ketemu,lalu mereka meminta bantuan kepada Hanomen untuk mencari Si[r]
Amatilah contoh karya senirupa di samping ini: Bahan yang digunakan dalam berkarya seni tiga dimensi terdiri dari berbagai jenis dan memiliki sifat serta karakeristik yang berberbeda satu dengan yang lainnya. Karya seni patung di atas menggunakan jenis bahan yang bersifat
Penulis menyadari bahwa tesis ini, tersusun atas sumbangan dan dorongan baik secara material maupuan spiritual dari berbagai pihak selama penelitian hingga selesainya penulisan tesis ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada berbagai pihak yang telah membantu. 1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta yang