Pada siklus II ini siswa terlihat se- makin antusias. Para siswa sudah tidak ragu-ragu lagi dalam menyampaikan ide-ide dan menuliskannya di dalam percakapan mediakomikkosong. Ke- susaian tema dengan isi dan struktur teksnya semua sudah banyak yang ter- tuang dalam percapakan di mediakomikkosong. Tiap kelompok semakin cepat dalam mengisi kolom kolom pada ko- mik kosong dan percakapan mengenai tema yang dipilih semakin berkembang. Hal ini tidak menjadi masalah karena justru hal inilah yang menjadi tujuan utama yaitu percakapan tanggapankritis yang mendukung dan menolak terus berkembang. Siswa terus dapat berpi- kir kritis mengembangkan tanggapan sehingga tercipta sebuah tekstanggapankritis yang lebih baik dan bervariasi. Dengan demikian kemampuan mereka terus terpupuk dan mengalami pening- katan. Dalam kegiatan pembelajaran seluruh siswa sudah aktif terlibat dalam tahapan-tahapan kegiatan yang mereka lalui.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang terdapat dalam pembelajaran menyusuntekstanggapan deskriptif, yaknisiswa kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan ide atau gagasan ke dalam sebuah tulisan, siswa kurang menguasai struktur dan kaidah tekstanggapan deskriptif, serta media dan teknik pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi sehingga tidak menarik minat belajar siswa. Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusuntekstanggapan deskriptif melaluipenggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 44 Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-D yang berjumlah 37 orang. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatankemampuan siswa dalam menyusuntekstanggapan deskriptif selama tiga siklus penelitian.Pada siklus I nilai rata-rata tekstanggapan deskriptif siswa yakni2,50. Pada siklus II nilai rata-rata tekstanggapan deskriptif siswa meningkat menjadi 2,93. Kemudian, nilai rata-rata tekstanggapan deskriptif siswa kembali meningkat pada siklus III menjadi 3,16.
Keterampilan menyusunteks cerita pendek pada siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Sukorejomasih belum optimal.Berdasarkan data yang ditemukan peneliti melalui wawancara dengan salah satu guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Sukorejo, peneliti menemukan beberapa masalah yang berkaitan dengan rendahnya keterampilan menyusunteks cerita pendek pada siswa. Beberapa masalah tersebut antara lain adalah minat siswa terhadap pembelajaran menyusunteks cerpen yang tergolong rendah serta pembelajaran yang dipandang membosankan karena metode yang digunakan oleh guru saat mengajar menyusun cerpen kurang variatif.Beberapa masalah tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa kurang maksimal, yakni siswa memiliki kemampuan yang kurang dalam menyusunteks cerpen. Hal tersebut dapat dilihat dari cerpen karya siswa yang sebagian besar memiliki permasalahan yang digali kurang dalam, cerita kurang terorganisasi dengan rapi, penggunaan kosakata yang kurang tepat, serta penulisan yang kurang sesuai dengan kaidah penulisan.
Kenyataan yang dialami peneliti setelah melakukan wawancara pada guru bahasa dan sastra Indonesia, diketahui bahwa kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV MI Roudlotusysyubban Winong Pati masih rendah, siswa menemukan kesulitan dalam hal menulis karangan narasi. Ini menunjukkan bahwa proses belajar mengajar yang dicapai belum optimal. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dikarenakan pemahaman dan pengetahuan siswa tentang menulis karangan narasi masih terbatas. Kebanyakan siswa kurang memahami bagaimana cara menulis karangan narasi yang baik, bagaimana menyusun kalimat yang baik atau daya imajinasi anak masih kurang. Kurangnya kemampuan siswa menguasai materi dikarenakan kejenuhan siswa dalam menerima pembelajaran karena mereka cenderung menjadi siswa yang pasif hanya mendengarkan ceramah dari guru, sehingga siswa kurang menguasai materi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Prancis dengan menggunakan mediakomik strip tanpa teks dalam menulis dialog bahasa Prancis pada siswa SMA. Selain itu, peneliti memaparkan (1) pengguanaan mediakomik strip tanpa teks dalam meningkatkan kemampuan menulis dialog bahasa Prancis, (2) perbedaan kemampuan menulis dialog bahasa Prancis sebelum menggunakan mediakomik strip tanpa teks dan sesudah menggunakan mediakomik strip tanpa teks, (3) tanggapan siswa tentang mediakomik strip tanpa teks dalam meningkatkan kemampuan menulis dialog bahasa Prancis.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode praeksperimental dengan desain penelitian One Group Pretes-Posttes dengan sampel 34 siswa kelas XI IPA 5 SMAN 6 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016.Instrumen penelitian ini adalah tes dan angket. Hasil analisis data tes mengalami peningkatan yaitu dari 5,69 nilai rata-rata prates menjadi 6,86 nilai pascates. Selain itu, didukung oleh hasil data angket yang menyebutkan bahwa mediakomik strip tanpa teks membantu dalam meningkatkan keterampilan menulis dialog bahasa Prancis. Sehingga, Peneliti menyarankan mediakomik strip tanpa teks bisa dijadikan media alternatif untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Prancis.
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi siswa, baik selama mereka mengikuti pendidikan di berbagai jenjang sekolah, maupun nanti dalam kehidupannya di masyarakat. Keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah banyak ditentukan oleh kemampuan dalam menulis. Oleh karena itu, pembelajaran menulis mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pendidikan dan pengajaran. Keterampilan menulis harus dikuasai oleh siswa sedini mungkin dalam kehidupan di sekolah. Sekolah sebagai tempat belajar siswa diharapkan dapat memberikan materi menulis dengan baik serta menggunakan metode pembelajaran yang baik pula. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia, diketahui tingkat keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV MI Roudlotusysyubban Winong Pati masih sangat rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dikarenakan pemahaman dan pengetahuan siswa tentang menulis karangan narasi masih terbatas. Kebanyakan dari mereka kurang mengerti bagaimana cara menulis karangan narasi yang baik, bagaimana menyusun kalimat yang baik atau daya imajinasi anak masih kurang. Kurangnya kemampuan siswa menguasai materi dikarenakan kejenuhan siswa. Mereka cenderung menjadi siswa yang pasif hanya mendengarkan ceramah dari guru, sehingga siswa kurang menguasai materi. Untuk mengatasi rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi tersebut, peneliti memberikan solusi pembelajaran dengan penggunaan mediakomik tanpa teks dan teknik mengarang terpimpin.
Suryani, Yuyun. 2016. Implementasi Model Pembelajaran Example Non Example sebagai Upaya PeningkatanKemampuan Berpikir Kritis dan KemampuanMenyusunTeksTanggapanKritis pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Subang Tahun Pelajaran 2016/2017. Tesis, Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung. Pembimbing: (I) Dr. Titin Nurhayatin, M.Pd., (II) Iwan D. Gunawan, S.S., M.Pd.
Berdasarkan beberapa pernyataan penelitian di atas dapat diperjelas bahwa pesan visual yang berupa gambar dengan komunikasi verbal merupakan proses yang dapat berlangsung terus menerus. Dimana terjadinya proses melihat yang melibatkan perekaman gambaran meliputi otak dan anggota tubuh lainnya. Sehingga komik edukasi dapat dijadikan alat bantu pendidikan kesehatan yang efektif berpengaruh dalam membantu siswa mengoptimalkan daya ingatnya. Sekaligus bentuk promosi kesehatan yang dapat mendukung peningkatan pengetahuan lebih baik dari sebelumnya.
Avrilliyati, Herlina dkk. (2013).Penerapan MediaKomik untuk pembelajaran Fisika model Kooperatif dengan Metode Diskusi pada siswa SMP Negri 5 Surakarta kelas VII tahun ajaran 2011/2012 materi Gerak. Surakarta : Program Studi Pendidikan Fisika P. MIPA UNS.
Dita Arsita Rahmawanti, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA MELALUI MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.e[r]
v 27 Pengubahan teks ke dalam bentuk lain teks fabel, teks cerpen Disajikan teks tanggapan kritis dua-tiga paragraf yang salah satu paragrafnya dirumpangkan, siswa dapat menentukan pa[r]
Asupan makan maupan pola makan balita menentukan kesuksesan dalam tumbuh dan berkembang (Kodyat, 2014). Asupan makan yang tidak seimbang yaitu asupan makan yang defisit menyebabkan balita mengalami periode kritis seperti gizi kurang. Kekurangan gizi pada balita bahkan terjadinya gizi buruk dapat menyebabkan kematian (Ochtaviani dan Ani, 2012). Hasil Riskesdas (2013) terjadi peningkatan angka prevalensi gizi kurang di Indonesia yaitu 13,0% menjadi 13,9%. Kondisi sosial ekonomi seperti pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pengetahuan dan pola asuh ibu, jumlah anak serta kondisi ekonomi dapat mempengaruhi terjadinya gizi kurang pada balita (Putri dkk., 2015). Pengetahuan ibu dalam pengaturan konsumsi makan dengan pola makan seimbang sangat diperlukan untuk menjadikan balita memiliki status gizi baik. Perilaku yang positif dapat dibentuk dari pengetahuan yang baik, sehingga cara yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan menggunakan media sebagai pendidikan kesehatan (Ma’munah, 2015). Pengetahuan gizi ibu meliputi mampu membuat makanan yang memiliki komposisi beraneka ragam atau bervariasi untuk dikonsumsi balita sehingga kebutuhan zat gizi balita dapat tercukupi (Veriyal, 2010). Hasil penelitian Setyawati dkk. (2015) menunjukkan bahwa pendidikan gizi menggunakan
Berdasarkan analisis struktur dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas I SD Negeri I Keposong. Implikasi dari kesimpulan diatas adalah penerapan media gambar harus mengkondisikan siswa untuk menyusun kosakata dasar menjadi paragraf deskripsi. Penerapan media gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan mendeskripsikan tempat, objek, situasi, dan aktifitas objek. Penerapan media gambar terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Mei 2012.
Untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus I maka pada hari Senin, 14 Mei 2012 peneliti dan guru telah merencanakan tindakan perbaikan pada siklus II. Peneliti dan guru telah sepakat untuk: (1) guru akan lebih banyak memantau hasil pekerjaan siswa, (2) metode yang digunakan adalah media gambar “Upacara Bendera” (3) menyusun metode dengan media gambar, (4) guru akan memberi reward pada siswa yang kreatif dan juga motivasi pada siswa yang belum mampu menulis.
Menurut Gage and Berliner dalam Dimyati dan Mudjiono (1999) pengembangan minat merupakan salah satu yang mempengaruhi motivasi. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Minat belajar yang dimaksud adalah minat siswa dalam mempelajari procudere teks untuk meningkatkan kemampuan menulis (writing).
Pemahaman isi teks cerpen 1x6jp 4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat bai[r]
Pemahaman isi teks cerpen 1x6jp 4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik[r]
MUFIDA AWALIA PUTRI: Developing a Natural Science Teaching Media in the Comic Form Using the Guided Inquiry Model to Improve the Critical Thinking Ability and Scientific Attitude of Junior High School Students. Thesis. Yogyakarta: Graduate School, Yogyakarta State University, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan penggunaan media berita TV pada materi menulis teks eksplanasi dan mengetahui peningkatankemampuan berpikir kritis siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI PN 1 SMK ICB Cinta Wisata Bandung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang berupa lembar soal serta lembar observasi sebagai pendukung keterlaksanaan pembelajaran menggunakan media berita TV dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi dan keterampilan berpikir kritis. Instrumen tersebut dikategorikan valid dan realiabel setelah dilakukan analisis oleh Expert Judgment. Perhitungan penelitian ini melalui uji rata-rata kelas pretes dan postes, jumlah nilai kelas pretes dan postes, mengetahui nilai maksimum dan nilai minimum, dan menguji hipotesis mengunakan Paired sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata- rata pretes sebesar 43,2 dan rata-rata postes sebesar 81,3. Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa setelah digunakannya media berita TV sesuai dengan hasil uji hipotesis gain yaitu nilai probalitas atau Sig. (2-tailed) 0,00 < 0,05. Besarnya peningkatan keterampilan berpikir kritis ditunjukkan oleh hasil uji hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan data hasil pretest dan postest sehingga ada peningkatan pembelajran dengan melihat rata-rata dari setiap kegiatan. Dengan demikian media berita TV dapat dijadikan alternatif media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa padapembelajaran menulis teks eksplanasi.