Top PDF PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PERTANGGUNG JAWABAN JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA TERHADAP PENGENDALIAN DAMPAK EKSPLRASI DAN EKSPLOITASI DI KABUPATEN TUBAN, JATIM.
3. Kepada Para Dosen Fakultas Hukum Atma Jaya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima ksih atas ilmunya yang sangat berharga yang telah diberikan kepada saya dari awal kuliah hingga saat ini. Semoga semua ilmu yang telah diajarkan kepada saya nantinya dapat saya pergunakan dan terapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Hyang Maha Esa yang telah menyertai dan membimbing saya selama kuliah, hingga terselesaikannya penulisanskripsi dengan Judul PertanggungJawabanJointOperatingBodyPertamina – PetrochinaEastJava Terhadap PengendalianDampak Eksplorasi Dan Eksploitasi Di KabupatenTuban, JATIM. Karya tulis ini hendaknya dapat menjadi bahan pelengkap bagi permasalahan hukum yang serupa tentang dampak lingkungan akibat dari pertambangan serta melalui karya tulis ini dapat diketahui kendala – kendala yang muncul dalam mengatasi dampak lingkungan agar sesuai dengan peraturan perundang –undangan pada suatu perusahaan pertambangan dan juga melalui karya tulis ini diharapkan kepada pemerintah yang berwenang dalam bidang lingkungan agar lebih tegas dalam memberikan sanksi kepada perusahaan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan. Selain itu diharpkan kepada setiap perusahaan pertambangan agar terus memperhatikan lingkungan dan masyarakat sekitar.
kerjasama ini dapat dilakukan dalam bentuk kontrak bagi hasil atau bentuk kerjasama lainnya. Dalam bidang pertambangan umum, seperti pertambangan emas, tembaga, dan perak, sistem kontrak yang digunakan adalah kontrak karya. Sistem kontrak karya adalah suatu perjanjian antara Pemerintah Indonesia / pemerintah daerah ( provinsi / kabupaten /kota ) dengan perusahaan swasta asing atau patungan antara badan hukum asing dengan badan hukum domestik untuk melakukan kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi dalam bidang pertambangan umum, sesuai dengan jangka waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Penelitianinimerupakanpenelitianhukumnormatifataupenelitianhukumkepu stakaan, yang bersifat perskriptif dan terapan.Dalam penelitianin imelakukan suatu pendekatan adalahpendekatanUndang-undang, pendekatanhistoris. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bahan hukum primer danbahan hokum sekunder, bahan hukum primer yaitusesuaidenganpendekatanUndang- undangNomor 22 Tahun 2001 Tentang Migas,Undang-undang 32 Tahun 2009, TentangPengelolaandanPerlindunganLingkunganHidup, PP No.27 Tahun 1999, mengenaiAmdal, PP No.19 Tahun 1999 TentangPengendalianPencemaran, PP No.41 Tahun 1999 TentangPengendalianPencemaranUdara, PP No.82 Tahun 2002 TentangPengelolaanKualitas air danPengendalianPencemaran air. Bahan sekunder peneliti memakai bahan jurnal hukum, artikel, dokumen, dansumber lainnya.
Dengan ini dinyatakan bahwa penulisanhukum / Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, bukan merupakan duplikasi atau plagiasi dari hasil karya penulis lain. Apabila penulisanhukum / Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi atau plagiasi dari hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik / atau sanksi hukum yang berlaku.
Daerah penelitian terletak di cekungan Jawa Timur Bagian Utara. Cekungan Jawa Timur Bagian Utara merupakan salah satu cekungan tersier di Indonesia barat, terletak di bagian utara Jawa Timur, memanjang dari barat ke timur dengan panjang 250 km, meliputi kota Semarang hingga Surabaya dengan lebar 60-70 km. Cekungan ini dibatasi oleh busur Karimunjawa dan paparan Sunda ke arah timur dan barat laut, sedangkan ke arah utara dan barat cekungan dibatasi oleh tinggian Meratus dan tinggian Masalembo yang berada di tenggara Kalimantan. Bagian selatan busur vulkanik atau busur magmatik membatasi cekungan dari bagian timur hingga selatan. Cekungan Jawa Timur Bagian Utara ini terdiri dari sedimen tersier yang berumur eosen hingga resen (saat ini) yang berada pada batuan dasar (basement) pra-Tersier. (Well Report JOB Pertamina – PetrochinaEastJava, 2014)
Serbuk kayu melakukan penyerapan (adsorption) terhadap kondensat sangat dipengaruhi ukuran partikel dan kandungan air permukaan dan air terikat didalamnya. Adapun serbuk kayu yang berasal dari industri di daerah Kecamatan Bayung Lencir memiliki ukuran yang tidak sama (heterogen) dengan kandungan air berbeda pula pada setiap satuan ukuran setelah pengayakan (mesh). Dengan perbedaan ukuran dan presentasi kandungan air didalam setiap ukuran serbuk kayu maka akan terdapat perbedaan juga terhadap daya serap serbuk kayu. Pada penelitian ini, serbuk kayu digunakan sebagai adsorben kondensat JOB Pertamina Talisman Jambi Merang dengan variabel ukuran partikel dan presentasi kandungan air. Melalui proses simulasi pengontakan antara serbuk kayu dengan kondensat diketahui bahwaefisiensi adsoprsi serbuk kayu homogen (20, 30, 40, 50, 60, 70 dan 80) meshadalah(28,221, 41,063, 52,890, 55,998, 54,882, 54,882, 53,99, 56,666)%dengan waktu maksimum adsorpsi 12 menit. Nilai ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan serbuk kayu heterogen dengan efisiensi adsorpsi sebesar19,205 %dan waktu maksimum adsorpsi 16 menit.Adapun proses pengeringan berfungsi untuk meningkatkan efisiensi adsorpsi dimana setelah proses pengeringan efisiensi adsoprsi serbuk kayu heterogen meningkat sebesar1,44 % sedangkan serbuk kayu homogen meningkat sebesar 11,97 %.
pertanggungjawaban apapun yang dilakukan oleh pihak industri pabrik tahu seperti melakukan pemasangan Ipal, Faktor penyebab pihak industri tahu melakukan pembuangan limbah ke sungai salah satunya karena faktor lokasi industri tersebut dekat dengan sungai, Upaya hukum yang telah dilakukan membuat laporan pengaduan, meminta ganti kerugian, serta meminta pihak industri pabrik tahu menetralisir kembali sungai yang tercemar.
Manajemen resiko juga merupakan kegiatan yang sudah diterapkan suatu perusahaan untuk mengendalikan resiko dan melaksanakan manajemen yang lebih bagus dalam menangani kerugian yang dapat mempengaruhi perusahaan. Keuntungan dari kegiatan ini adalah agar seorang pemimpin dapat dengan mudah mengambil keputusan yang logis dan efisiensi ketika suatu perusahaan mengalami kegagalan. Secara umum manajemen resiko merupakan proses sistematik dari assessment (penilaian), kontrol (pengendalian), dan preview (peninjauan) dari sebuah resiko. Dari manajemen resiko juga dapat digunakan untuk menentukan level resiko yang dialami oleh suatu perusahaan. Berikut ini adalah beberapa proses dari manajemen resiko :
PT. JOB P-PEJ (JointOperatingBodyPertamina - PetrochinaEastJava) Tuban adalah Production Sharing Contractor yang bekerja sama dengan Pertamina. Pada CPA Pertamina-PetrochinaTuban, pompa booster merupakan bagian vital untuk menunjang proses produksinya. Pompa booster digunakan untuk memindahkan crude oil, dari crude oil tank menuju shipping pump yang selanjutnya akan dipompakan lagi menuju Floating Storage Offloading (FSO) Cinta Natomas.
Di tengah optimisme pembangunan dan persaingan bisnis, pembangunan hotel sebagai sarana peristirahatan pun kian sukar untuk dikendalikan. Hotel-hotel dibangun tanpa memperhatikan bahwa lahan yang dipergunakan untuk membangun semakin terbatas. Hal ini dipandang penting, sehingga perlu sebuah peraturan untuk mengatur, sehingga terbit Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian Pembangunan Hotel. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 ini muncul setelah menimbang bahwa luas wilayah Kota Yogyakarta terbatas, dan dalam rangka menjaga kualitas pelayanan pariwisata, maka perlu pengendalian pembangunan jumlah hotel. Dengan dikeluarkannya peraturan walikota tersebut maka diharapkan jumlah permohonan izin pembangunan hotel pun semakin terkendali pula. Peraturan Walikota Yogyakarta tersebut tentu mengacu pada Undang- undang Dasar 1945, dimana Undang-undang Dasar 1945 merupakan peraturan tertinggi dan peraturan yang berada di bawahnya tidak boleh bertentangan. Seperti yang tertuang dalam Pasal 18 Undang-undang Dasar 1945 yang berisi, “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua, Jafar Sirait SE dan Marni br. Sitohang, dan isteri tercinta Lili Indriany br. Karo Am.Keb beserta Putriku tercinta Chloe br. Sirait yang telah memberikan dukungan dan pengorbanan yang tak ternilai sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
mengandung H2s dan CO2 sangat serius, excess lime dapat kurang dari 12.0 ppb untuk menyeimbangkan gas. Dalam system lumpur ini di perlukan CaCl2 untuk mengatasi pemboran pada formasi shale, hal ini terlihat pada sample cutting yang tersaring dari shale shaker sangat rapuh (mudah dipatahkan) sehingga shale tidak dapat mengembang melainkan menjadi kering. Apabila konsentrasi CaCl2 terjadi over treatment maka akan mengakibatkan rontoknya dinding lubang bor diannulus antara drill collar dan dinding lubang bor. Untuk hole cleaning dengan YP 18 lbs/100ft2 sampai dengan 21 lbs/100ft2 sudah cukup mampu membersihkan lubang dengan baik. Oleh karena itu di lakukan penambahan chemical CaCl2 sebanyak kurang lebih 360.000 mg/l. Shale yang dominan pada trayek 12 ¼’’ saat menembus formasi Tuban.Permasalahan yang sering dialami adalah sloughing shale. Problem ketidakstabilan shale di Tuban menyebabkan sangkutan saat cabut trip dan ream yang berulang-ulang untuk mengkondisikan lubang saat masuk rangkaian. Selain itu problem pipa terjepit yang disebabkan differential pressure sticking juga dialami saat bor trayek ini. Pada sumur X trayek lubang 12 ¼’’ terdapat formasi Ngrayong dan formasi Tuban. Permasalahan menjadi lebih kompleks dengan adanya peningkatan formasi padatan dalam system lumpur akibat disperse cutting maupun dinding formasi yang mengandung shale ini. Proses hidrasi akan terjadi secara kontinyu di dalam lubang, mengakibatkan terbentuknya mud cake yang tebal dan lengket, kondisi mud cake yang demikian terjadi apabila menemui zona yang permeable (karbonat Tuban) akan menimbulkan berbagai masalah, baik selama operasional pemboran (potensial menyebabkan pipa terjepit) juga dapat menimbulkan masalah dalam evaluasi formasi dan pada tahapan produksi akibat filtrate yang masuk ke formasi yang menyebabkan damage. Pada saat terjadinya differential pressure sticking pada trayek ini dapat diantisipasi
Keadilan yang sesungguhnya, tidak hanya terbatas pada tataran keadilan formal yang tunduk pada kekerasan teks prosedural. Dalam mengemban amanat mewujudkan keadilan sosial tersebut, penegakan hukum yang di butuhkan adalah penegakan hukum yang bertipe progresif dan responsif, selalu terbuka dan siap mengadopsi paradigma baru dan meninggalkan paradigma lama manakala tidak searus dengan tujuan keadilan dalam hukum (Martitah, 2013:48).
Pengiriman Gas Perdana JOB Pertamina Talisman Jambi Merang dari Sumur Sungai Kenawang ke PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) melalui pipa TGI (Trans Gas Indonesia) telah berhasil dilaksanakan pada tanggal 1 April 2011. Pencapaian ini mengakhiri penantian panjang selama 16 tahun sejak Lapangan Jambi Merang pertama kali ditemukan pada tahun 1995. Selain penghasil gas, JOB Pertamina Talisman Jambi Merang juga memproduksi kondensat dan penjualan kondensat untuk pertama kalssinya ke Kilang Minyak Pertamina RU-3 yang dialirkan melalui fasilitas PERTAMINA UBEP Jambi juga telah dilakukan lebih dahulu pada tanggal 9 Maret 2011.
Kajian dalam skripsi ini dituangkan dengan membahas pertanggungjawaban pidana dan pertimbangan hakim terhadap tindak pidana aborsi yang dilakukan oleh dukun beranak dalam putusan MA No. 2189/K/Pid/2010. Tindak Pidana Aborsi yang terjadi diakibatkan karena adanya unsur kesengajaan sehingga mengakibatkan gugurnya seorang janin. Selanjutnya ketentuan pidana terhadap pelaku tindak pidana aborsi oleh seorang dukun beranak, dimana diancam penjara 5 (lima) tahun dan 6 (enam) bulan penjara dan dipertegas dalam pasal 194 UU No. 36 tahun 2009 dengan 10 (sepuluh) tahun penjara dan denda paling banyak sebesar Rp 1.000.000.000,00 (Satu miliar rupiah). Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Aborsi yang dilakukan oleh Dukun Beranak berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No.2189/K/Pid/2010 adalah menolak permohonan kasasi dan membebani Termohon Kasasi/Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
JavaTuban Plant menggunakan coating col tar enamel dengan sistem proteksi katodik anoda korban (SACP). Studi kasus dalam penelitian ini mengambil permasalahan pada JOB PertaminaPetrochinaEastJavaTuban Plant. Hasil monitoring yang dilakukan oleh JOB PertaminaPetrochinaEastJava ditemukan pipa water injection yang kurang terproteksi dari korosi. Pipa water injection membentang sepanjang CPA-sawah- pad C. Hasil monitoring menunjukkan area pad C merupakan daerah yang rawan terjadi korosi.
Dengan ini penulis menyatakan bahwa PenulisanHukum / Skripsi ini merupakan hasil karya penulis, bukan merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain. Jika Penulis Hukum / Skripsi ini terbukti merupakan hasi duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain, maka Penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.
PERTAMINA-PETROCHINAEASTJAVA (JOB P-PEJ), TUBAN Pembuatan Proyek Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST) di Universitas Muhammadiyah Malang. Selain itu penulis berharap agar proyek akhir ini dapat menambah literature dan dapat memberikan manfaat bagi semuanya.
JOB Pertamina-PetroChina adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan minyak bumi dan gas alam. Fenomena yang terjadi belakangan ini adalah hasil kinerja yang kurang memuaskan karena informasi yang diterima belum memenuhi harapan pemakai informasi dan belum mampu memberikan kepuasan bagi para pemakainya. Kinerja tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor- faktor yang meliputi partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal sistem informasi dan keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai.