Menurut La Midjan dan Susanto (2001) sistemakuntansiprosesproduksi terdiri dari prosesproduksi secara masa dan satuan merupakan salah satu sistem yang penting untuk didisain. Keberhasilan suatu perusahaan industri sangat ditentukan oleh sistem akuntansinya. Prosesproduksi yang diterapkan selain menciptakan efisiensi dan efektivitas produksi yang secara tidak langsung akan mempengaruhi keuntungan perusahaan, juga terjadinya kesalahan prosesproduksi baik mengenai ketepatan waktu maupun ketidak sesuaian kualitas akan mempengaruhi tingkat bonafiditas perusahaan tersebut dimata pelanggan.
2. Kelancaranprosesproduksi pada PT. Pan Asia Jaya Abadi sudah sangat tinggi. Kegiatan pengoperasian sistemproduksi dan operasi pada perusahaan telah dimulai dengan rencana penyusunan produksi dan operasi, sehingga rencana pengadaan bahanbaku yang diproduksi sesuai dengan rencana pembelianbahanbaku, karena kelancaran kegiatan produksi dan operasi perusahaan sangat ditentukan oleh kelancaran tersedianya bahanbaku yang dibutuhkan bagi produksi dan operasi tersebut. Disamping itu bahwa perusahaan juga telah melakukan kegiatan pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan yang digunakan secara rutin sehingga prosesproduksi dan operasi selalu terjamin serta tetap tersedia untuk dapat digunakan. Perusahaan juga melakukan kegiatan pengendalian agar keluaran dapat terjamin mutunya dan untuk mendukung semua kegiatan tersebut perusahaan telah melakukan manajemen tenaga kerja yang baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sisteminformasiakuntansi persediaan bahanbaku oleh perusahaan dan mencoba untuk memberikan usulan untuk perusahaan pada sisteminformasiakuntansi persediaan bahanbaku dalam menunjang kelancaranprosesproduksi. Objek penelitian ini adalah CV. Second Qartel yang berlokasi di Jalan Parakan Elok No. 7, Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan peerusahaan berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya terjadi di dalam perusahaan. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi dokumen terkait persediaan bahanbaku dan flow chart siklus persediaan bahanbaku CV. Second Qartel. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa sisteminformasiakuntansi persediaan CV. Second Qartel belum cukup memadai. Kurangnya dokumen terkait persediaan bahanbaku dan belum adanya pengendalian persediaan. Metode yang digunakan yang berhubungan dengan struktur organsasi, prosedur, formulir dan catatan yang digunakan tidak menunjang kelancaranprosesproduksi.
- Akuntansi menyajikan data historis yang sangat "berman^aat untuk mengadakan taksiran - taksiran yang akan digunakan dalam menyusun anggaran. Untuk menyusun anggaran yang nantinya akan digu nakan sebagai pedoman kerja, memang diperlukan data yang dapat dipercaya tentang apa yang sebe- narnya terjadi dalam perusahaan. Data-data ter sebut dapat diperoleh dari catatan-catatan yang dihasilkan melalui prosesakuntansi. Karena itu lah akuntansi sangat bermanfaat didalam penyusun an anggaran, dalam hal ini anggaran sebagai pe - doman kerja.
Berkembangnya suatu perusahaan dapat terjadi dengan baik dan cepat bila dilakukan pengelolaan yang baik pula dari pihak manajemen. Sistemakuntansi adalah salah satu sisteminformasi di antara berbagai sisteminformasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan (Mulyadi, 2011). Manajemen harus dapat membuat perencanaan dan melakukan pengendalian seluruh kegiatan organisasi perusahaan agar tujuan – tujuan yang perusahaan ingin capai dapat tercapai dengan baik. Agar perusahaan dapat bertahan dan tetap bersaing dengan para pesaing yang terus bertambah dan mencapai tujuan yang diharapkan, maka manajemen memerlukan pengendalian intern. Menurut Mulyadi (2001) berdasarkan tujuannya, sistem pengendalian intern dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
Desain Aplikasi SistemInformasi Impor BahanBaku yang telah dibuat dapat membantu bagian gudang untuk merencanakan secara akurat jumlah persediaan bahanbaku di dalam gudang, kapan harus memesan bahanbaku ke pemasok serta kapan pemasok mengirim bahanbaku. Hal ini akan berakibat perusahaan tidak pernah kekurangan bahanbaku dan tidak pernah akan menyimpan persediaan bahanbaku secara berlebih. Dengan adanya aplikasi sistem impor bahanbaku dalam pengendalian pembelianbahanbaku, jadwal produksi menjadi tidak terlambat dan selalu tepat waktu, karena proses penyerahan bahanbaku yang tepat pada waktunya. Dengan demikian biaya persediaan terutama biaya pemesanan dan penyimpanan bahanbaku dapat diminimalisasikan. Disamping itu metode share storeage perlu juga diterapkan oleh perusahaan untuk menunjang implementasi rancangan aplikasi agar frekuensi perpindahan bahanbaku ke prosesproduksi juga dapat berjalan lebih efektif dan efisien Referensi
3. Pembelianbahanbaku sangat diperlukan untuk menunjang kelancaranprosesproduksi, hal tersebut menuntut dilakukannya pengendalian pembelian secara efektif agar kelancaranprosesproduksiperusahaan berjalan dengan baik. Dari kerangka pemikiran yang telah diuraikan tersebut di atas, maka penulis mengemukakan hipotesa sebagai berikut: “SistemInformasiAkuntansiPembelianBahanBaku yang memadai akan memperlancar prosesproduksiperusahaan.”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) sisteminformasiakuntansi yang terdapat di PT. Amitex terdiri dari sistempembelian, sistem pengeluaran bahanbaku, sistem pemakaian bahanbaku, sistem pencatatan harga pokok, dan sistem perhitungan fisik.; 2) sisteminformasiakuntansi persediaan yang diterapkan oleh PT. Amitex Pekalongan telah memadai berdasarkan dengan kebutuhan perusahaan dan sesuai dengan teori yang diterapkan oleh beberapa ahli, yaitu terpenuhinya unsur- unsur yang membtuk sisteminformasiakuntansi seperti formulir, dokumen, catatan, prosedur dan laporan.; dan 3) sisteminformasiakuntansi persediaan yang diterapkan oleh perusahaan secara keseluruhan dapat menunjang kelancaranprosesproduksi.
Agar persediaan bahanbaku dalam nilai tertentu bagi perusahaan tersebut dapat terpenuhi maka dibutuhkan suatu sisteminformasiakuntansi. Sisteminformasi yang dibutuhkan adalah sisteminformasi akuntasi yang menyediakan informasi atas persediaan bahanbaku yang dapat berperan penting atas kelancaran aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Aktivitas perusahaan yang dimaksud adalah aktivitas prosesproduksi (http://www.widyatama.com).
Sumber daya manusia yang ada sudah memadai, hal ini terlihat dari adanya kebijakan yang telah ditetapkan oleh PT. X dalam hal perekrutan para tenaga kerjanya yaitu meliputi proses seleksi terlebih dahulu dengan melakukan tes dan wawancara kepada calon karyawannya. Hali ini dilakukan karena PT. X sangat meperhatikan kualitas karyawannya, tujuannya adalah agar penempatan karyawan pada bagiannya sesuai dengan tingkat kecakapan, keahlian dan pengetahuan yang dimiliki.
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskripsi analitis. Menurut Indriantoro dan Supomo ( 2002, 88 ) metode deskripsi analitis merupakan metoda penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang akan diamati dan menjelaskan karakteristik subjek yang diteliti. Biasanya dapat dilakukan dengan jalan mengumpulkan, mengedarkan dan menganalisis data yang diperoleh pada lokasi penelitian yang selanjutnya membuat suatu kesimpulan dan rekomendasi. Atau juga dengan menggunakan metode statistik, yaitu dengan menggunakan metode regresi untuk mencari apakah SistemInformasiAkuntansiPembelian berperan dalam menunjang prosesproduksi.
Metode yang digunakan adalah analisis regresi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan cara wawancara, observasi ke lapangan dan kuesioner yang dibagikan kepada staff, maka hasil pengujian hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan t tabel adalah sebagai berikut : t hitung 1,174101674 < t tabel 1,734, maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan erat antara sistemakuntansipembelianbahanbaku terhadap kelancaranprosesproduksi.
Informasiakuntansi suatu perusahaan merupakan salah satu bagian terpenting dari informasi-informasi yang diperlukan manajemen. Informasiakuntansi dapat dimanfaatkan manajemen atau pihak lain untuk mengambil keputusan. Sisteminformasiakuntansi diperlukan untuk diterapkan didalam perusahaan sebagai alat pengatur arus dan pengolahan data akuntansi dalam perusahaan. Secara operasional, sisteminformasiakuntansi menggunakan proses-proses bentuk mengubah masukan menjadi keluaran yang memenuhi tujuan dari keseluruhan sistem. Keluaran tersebut berupa informasi yang diterapkan manajemen dalam melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya. Manajemen organisasi perusahaan menerima informasi ini dan memanfaatkannya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
PT Tunas Logam Jaya adalah sebuah perusahaan perdagangan umum yang bergerak di bidang peleburan daur ulang aluminium. PT Tunas Logam Jaya memanfaatkan scrap aluminium terkontaminasi limbah B3 untuk diproduksi menjadi produk jadi. Pesatnya kemajuan sektor industri menyebabkan banyaknya jumlah permintaan produk-produk industri. Dilain pihak untuk prosesproduksi yang cukup banyak PT Tunas Logam Jaya mengalami banyak kendala. Masalah ini dimulai dari prosespembelianbahanbaku, prosesproduksi barang dan sampai kepada barang jadi memerlukan tenggang waktu yang cukup lama dalam proses pencapaiannya.
bagian PPAC. Bagian PPAC akan menugaskan bawahannya yaitu MPC untuk menghitung jumlah bahanbaku yang diperlukan untuk memproduksi barang sesuai dengan anggaran yang dibuat dan mengontrol jumlah bahanbaku yang tersedia di gudang untuk disesuaikan dengan kebutuhan bahanbaku yang diperlukan berdasarkan anggaran tersebut. Kemudian MPC membuat anggaran kebutuhan bahanbaku untuk diserahkan kepada bagian pembelian ( purchasing ) untuk membeli bahanbaku yang dibutuhkan. Bagian pembelian ( purchasing ) akan menghubungi supplier untuk melakukan pemesanan bahanbaku yang dibutuhkan. Dalam melakukan pemesanan bagian pembelian melakukan negosiasi harga dan perjanjian periode pengiriman barang. Periode pengiriman barang tiap – tiap supplier berbeda. Pihak perusahaan tidak menentukan berapa kali supplier harus mengirim bahanbaku dalam sebulan, melainkan hal tersebut ditentukan pihak supplier. Disamping itu, bagian pembelian ( purchasing ) juga membuat SPO ( Surat Pembelian Order ) yang diajukan kepada Direktur untuk diketahui dan disetujui.
PT. Bahari Dwikencana Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan kelapa sawit, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi Minyak kelapa sawit. Bahanbaku yang digunakan dalam prosesproduksi Minyak adalah kelapa sawit. Dan dalam pelaksanaan proses produksinya bahanbaku harus tersedia untuk kelancaranprosesproduksi [1]. Persediaan bahanbaku pada perusahaan harus dapat dianalisis guna mengantisipasi akan kekurangan bahanbaku. Perusahaan menetapkan perencanaan persediaan bahanbaku dimaksudkan agar bahanbaku dapat tersedia untuk memenuhi waktu dan kuantitas produksi yang dibutuhkan, sehingga perusahaan dapat tetap memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang dihasilkan. Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan persediaan bahan
Terdapat tiga macam barang persediaan yaitu bahanbaku ( raw materials ), barang dalam proses ( work in progress ) , dan barang jadi ( finished goods ) (Waters, 2003). Bahanbaku merupakan salah satu prioritas utama dalam industri manufaktur, terutama dalam proses produksinya. Menurut Todd dan Rice (2005) , dua metode yang sering digunakan dalam pengadaan persediaan adalah EOQ ( Economic Order Quantity ) dan JIT (Just in Time ). Sistempembelianbahanbaku yang baik dan sesuai dengan kondisi perusahaan akan memperlancar prosesproduksi dan bahkan meminimalisir biaya persediaan.