Perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan yang dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang, status sosial umur dan pendidikan serta perbedaan lainya. Pendek kata, perpustakaan umum memberikan layanan kepada semua orang. Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pemustaka, jika mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan dinilai buruk secara keseluruhan jika pelayanan merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung antara petugas dengan pengguna perpustakaan, sehingga penilaian pemustaka akan muncul ketika kegiatan pelayanan tersebut dilangsungkan.
Doa, Puji, Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Allah Bapa Yang Maha Esa dan Maha Kuasa yang telah memberkati dan menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “ PersepsiPemustaka Terhadap LayananReferensi Pada Perpustakaan Umum Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu” .
Skripsi yang berjudul, “ PersepsiPemustaka Terhadap LayananReferensi di Badan Perpustakaan dan ArsipDaerah Provinsi Sulawesi Selatan ”, yang di susun oleh Riadatul Ghina, NIM: 40400111111, Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, telah di uji dan dipertahankan dalam siding munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Rabu, 2 September 2015, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaIlmuPerpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam NegeriAlauddin Makassar.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah persepsipemustaka terhadap layananreferensi pada Perpustakaan Umum Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.
Perpustakaan merupakan lembaga yang bergerak dibidang jasa sehingga tolak ukur keberhasilan suatu perpustakaan dapat dilihat dari layanan yang diberikannya. Layananperpustakaan terdiri dari beberapa unsur penting yang membentuk satu kesatuan layanan. Unsur-unsur tersebut diantaranya adalah koleksi, sumber daya manusia, gedung serta sarana dan prasarana, pemustaka, dan unsur terpenting adalah layanan. Keberhasilan sebuah perpustakaan sangat ditentukan oleh lima unsur tersebut. Bila salah satu unsur tidak berjalan denagn baik maka akan mempengaruhi kinerja layananperpustakaan secara keseluruhan. Selain itu, perpustakaan juga tidak dapat melakukan kegiatan dengan semestinya.
1. Pemustaka merupakan unsur layanan yang perlu diperhatikan perkembangannya mulai dari golongan umur, latar belakang yang beragam, dan pemustaka generasi digital native . Interaksi yang bisa dilakukan oleh pemustaka 24 jam dengan adanya tersedia fasilitas interaktif, para pemustaka tidak hanya berperan sebagai pengguna informasi melainkan telah berperan aktif sebagai pencipta informasi. 2. Sumber informasi merupakan unsur yang tidak kalah penting untuk
Hasil penelitian menunjukkan bahwa layananreferensi pada Perpustakaan Umum Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu masih kurang baik. Masih perlu adanya perbaikan dan peningkatan pada sistem pelayanan pada layananreferensi agar sistem pelayanan pada layananreferensi menjadi lebih baik. Koleksi layananreferensi masih belum bervariasi dan belum termutakhir. Masih perlu adanya penambahan jumlah pustakawan yang khusus bekerja di Perpustakaan Umum dan di ruang layananreferensi yang bertujuan untuk membimbing dan membina staff pegawai Perpustakaan Umum dan pemustaka yang berkunjung ke Perpustakaan Umum
Muntashir. 2005. Pemanfaatan Jurnal Elektronik Oleh Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam Di Perpustakaan USU . Skripsi. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Sastra USU. Murniaty. 2006. Promosi Jasa Pelayanan Referensi di Perpustakaan. Makalah
3. Khusus pada pertanyaan No.15 (*) (Dijawab oleh Masyarakat Umum, PNS, dan Karyawan Swasta), Pada pertanyaan No.16 (**) (Dijawab oleh Mahasiswa), Pada pertanyaan No.17 (***) (Dijawab oleh Pelajar/SMA). Nb: Ruang layananreferensi = Ruang baca umum.
Menurut Darmono (2001, 32), bahwa Pemanfaatan Perpustakaan adalah : Berkenan erat dengan adanya proses bimbingan pemanfaatan Perpustakaan. Bimbingan pemanfaatan Perpustakaan merupakan salah satu bentuk layananPerpustakaan Umum yang sering dilakukan oleh berbagai Perpustakaan Umum. Tujuan layanan ini adalah untuk membantu pengguna agar dapat memanfaatkan semua sarana layananPerpustakaan Umum dengan mudah. Pengguna mengunjungi Perpustakaan Umum untuk memenuhi kebutuhannya akan berbagai informasi yang beraneka ragam. Perpustakaaan Umum menyediakan koleksi-koleksi yang terpilih dan tepat guna untuk mendapatkan berbagai jenis informasi. Untuk dapat memberikan pelayanan informasi dalam usaha untuk mencapai tujuan dari Perpustakaan Umum, maka Perpustakaan Umum harus menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan pustaka.
Sedangkan olah data terkait persepsipemustaka tentang gedung dan meja layanan yang tersedia di perpustakaan umum daerahKabupatenBarru mayoritas responden (40,28%) menyatakan cukup memuaskan karena luas gedung dan jumlah meja sirkulasi mampu memenuhi jumlah pemustaka kecuali menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Sedangkan responden yang menjawab tidak memuaskan, berdasarkan wawancara oleh salah satu perwakilan pemustaka disebabkan saat berkunjung di perpustakaan menjelang Ujian Akhir Nasional ruangan layanan sirkulasi antri oleh pengunjung yang menyebabkan pemustaka harus menunggu sampai giliran tiba.
Menurut Fred Luthans yang dikutip oleh Moenir (١٩٩٥:١٦) mengemukakan bahwa layanan merupakan sebuah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain yang menyangkut segala usaha yang dilakukan orang lain dalam rangka mencapai tujuannya. Sedangkan Soejono Trimo (١٩٨٥:٤) menyatakan bahwa layanan merupakan suatu usaha untuk membantu mengurus apa yang diperlukan orang lain. Dengan kata lain, pelayanan merupakan serangkaian kegiatan atau proses proses pemenuhan kebutuhan orang lain secara lebih memuaskan berupa produk jasa, dengan beberapa ciri seperti tidak berwujud, cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, dan pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam mengkonsumsi jasa tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsipemustaka terhadap layananperpustakaan yang tersedia pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi secara umum sudah baik, namun masih perlu adanya perbaikan dalam hal penyediaan koleksi yang up to date, kesesuaian koleksi dengan kebutuhan pemustaka, kecepatan transaksi peminjaman, dan jumlah buku yang dapat dipinjam. Untuk mewujudkan layanan yang terbaik kepada masyarakat, Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi disarankan untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas baik petugas maupun koleksi serta menambah fasilitas pendukung jasa layananperpustakaan sehingga menarik minat pemustaka untuk datang ke perpustakaan.
Penelitian tentang “Pengaruh Kredibilitas Pustakawan Pada LayananReferensi Terhadap Kepuasan Pemustaka Di Badan Perpustakaan dan ArsipDaerah Provinsi Nusa Tenggara Barat”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kredibilitas pustakawan (variabel X) terhadap kepuasan pemustaka (variabel Y) pada layananreferensi di Perpustakaan dan ArsipDaerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun aspek kredibilitas yang dipandang berpengaruh meliputi Kompetensi, Sikap, Tujuan, Keperibadian dan Dinamika pustakawan yang mempengaruhi Kepuasan pemustaka dengan aspek Keandalan, Responsiveness, Keyakinan, Empati, dan Wujud fisik. Populasi penelitian adalah pemustaka yang datang pada bulan Maret 2013 dengan teknik sampling Probability Sampling (Proportionate Stratified RandomSampling) . Metode penelitian yang dugunakan adalah metode survei eksploratif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, studi pustaka dan kusioner. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden menyatakan setuju dengan pengaruh kredibilitas terhadap kepuasan pemustaka. Sementara dengan uji parsial menunjukkan sebagian kecil responden menyatakan setuju terhadap kompetensi dan sikap pustakawan, kemudian untuk tujuan, keperibadian dan dinamika sebagian besar responden menyatakan setuju. Sehingga secara umum kredibilitas berpengaruh terhadap kepuasan tapi secara parsial menunjukkan kompetensi dan sikap tidak berpengaruh langsung. Namun tujuan, keperibadian dan dinamika berpengaruh langsung terhadap kepuasan pemustaka.
pelayanan, hal ini karena sering sekali kita mendengar keluhan dari pemustaka akan layananperpustakaan yang buruk karena fasilitas perpustakaan yang kurang mendukung atau karena faktor pustakawan yang kurang profesional dalam memberikan pelayanan dan cenderung mengabaikan unsur-unsur pelayanan yang baik. Perpustakaan yang baik dapat diukur dari keberhasilan dalam menyajikan pelayanan yang berkualitas kepada pemustakannya. Lengkapnya fasilitas yang ada, besarnya dana yang disediakan dan banyaknya tenaga pustakawan tidak berarti apa-apa bila perpustakaan tersebut tidak mampu menyediakan pelayanan berkualitas. Agar kualitas layanan dapat dicapai, Zeithaml, Parasuraman, Berry dalam Tjiptono (1996:14) mengemukakan pengukuran kualitas pelayanan dapat dibagi ke dalam lima dimensi yang dikenal dengan SERVQUAL yaitu bukti fisik (tangibles), jaminan (assurance), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness) dan empati (empathy).
Pada dasarnya semua perpustakaan merupakan suatu instansi yang memiliki proses kerja sama, yaitu memberikan pelayanan informasi kepada pemustaka. Namun demikian dalam perkembangannya setiap jenis perpustakaan memiliki definisi dan kriteria tertentu yang membedakannya dengan perpustakaan lain. Perpustakaan umum merupakan salah satu jenis Perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten yang bertujuan untuk mendukung pelestarian koleksi hasil budaya daerah khususnya KabupatenBarru. Berikut ini penulis kemukakan defenisi mengenai perpustakaan Umum.
Pelayanan sirkulasi merupakan jasa utama perpustakaan. Bagian sirkulasi dianggap sebagai ujung tombak jasa perpustakaan, karena bagian sirkulasi merupakan yang pertama kali berhubungan dengan pemustaka dan sering dimanfaatkan oleh pemustaka. Untuk itu pustakawan pada bagian sirkulasi sangat berpengaruh terhadap citra suatu perpustakaan. Mengingat pentingnya layanan sirkulasi maka dalam pemberian pelayanan harus memuaskan. Hal ini bisa ditunjang oleh pustakawan yang handal serta system pelayanan yang bagus. Aktifitas bagian sirkulasi menyangkut masalah citra perpustakaan. Baik tidaknya sebuah perpustakaan berkaitan erat dengan bagaimana pelayanan sirkulasi diberikan kepada pemakai.
Pada dasarnya semua perpustakaan merupakan suatu instansi yang memiliki proses kerja sama, yaitu memberikan pelayanan informasi kepada pemustaka. Namun demikian dalam perkembangannya setiap jenis perpustakaan memiliki definisi dan kriteria tertentu yang membedakannya dengan perpustakaan lain. PerpustakaanDaerah merupakan salah satu jenis Perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten yang bertujuan untuk mendukung pelestarian koleksi hasil budaya daerah khususnya KabupatenBarru. Berikut ini penulis kemukakan defenisi mengenai perpustakaan Umum.
Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penilitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan sebagai layanan jasa lainnya. Hal tersebut sudah ada sejak dulu dan terus berproses secara alamiah menuju perbaikan yang signifikan meskipun belum memuaskan semua pihak. Perpustakaan pada prinsipnya mempunyai tiga kegiatan pokok yaitu: pertama, mengumpulkan (to collect), semua informasi yang sesuai dengan kegitan dan misi organisasi dan masyarakat yang dilayaninya. Kedua, melestarikan, memelihara, dan merawat seluruh koleksi perpustakaan, agar dalam keadaan baik, utuh, layak pakai, dan tidak lekas rusak, baik karena pemakaian maupun karena usianya (to preserve). Ketiga menyediakan dan menyajikan informasi untuk siap dipergunakan dan diberdayakan (to make availlable), seluruh koleksi yang dihimpun di perpustakaan untuk dipergunakan pemakainya (Sutarno NS, 2006: 1).
Menurut Sjahrial (2000: 18) gedung Perpustakaan merupakan sarana yang amat penting dalam penyelenggaraan Perpustakaan. dalam gedung itulah segala aktivitas dan program Perpustakaan dirancang dan diselenggarakan. Pembangunan gedung Perpustakaan perlu memperhatikan faktor-faktor fungsional dari kegiatan Perpustakaan. memang secara umum gedung Perpustakaan sama dengan gedung lainnya, yang membedakannya adalah gedung Perpustakaan merupakan sarana yang berfungsi sebagai fasilitas layanan, untuk itu maka gedung Perpustakaan harus memperhatikan kemudahan arus pergerakan manusia sebagai pengguna (user) Perpustakaan. Dalam pembuatannya, perancangan gedung ini harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: