Top PDF Strategi pengembangan UMKM batik tulis (studi kasus UMKM batik tuilis di desa Gulurejo dan desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo)
Dari hasil tabel 5.8 berkaitan dengan faktor kekuatan dan kelemahan pelaku UMKMbatiktulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo yang diperoleh dari hasil kuesioner, terdapat 14 faktor yang merupakan kekuatan bagi pelaku usaha batiktulis yaitu pelanggan tetap, harga batik yang terjangkau, strategi penjualan, memiliki tempat distribusi yang tetap, melakukan promosi dengan menggunakan media elektronik, melakukan promosi secara langsung, kain batik yang berkualitas, memiliki motif batiktulis yang khas dan unik, kemasan produk menggunakan paper bag, jenjang pendidikan yang dimiliki karyawan, kemampuan karyawan dalam membatik, pengalaman yang dimiliki karyawan, pelatihan untuk karyawan pemula, akses modal (pinjaman) yang mudah dan 1 faktor yang merupakan kelemahan bagi pelaku usaha batiktulis yaitu sistem pembukuan (pencatatan kas masuk dan kas keluar) yang belum dilakukan.
Meskipun kualitas yang dihasilkan sangat baik, akan tetapi dalam pemasarannya belum dilakukan dengan baik. Mayoritas pemasaran masih bersifat konvensional dan cenderung tergantung pada pihak lain dengan mengikuti pameran dagang, world of mouth, publikasi di media cetak dan elektronik atas prakarsa instansi terkait dan inistiatif dari travel agent maupun instansi pemerintah/swasta untuk mengajak wisatawan berkunjung ke Paguyuban BatikTulis Giriloyo. Terdapat sejumlah faktor yang menjadi kendala bagi UMKM pada Paguyuban BatikTulis Giriloyo khususnya untuk menembus pasar ekspor. Kendala tersebut antara lain: terbatasnya pengetahuan pengrajin mengenai tata cara atau prosedur ekspor, penguasaan bahasa inggris yang masih terbatas, keterbatasan modal, keterbatasan pemhaman dan keterampilan untuk mengembangkan pemasaran dengan bantuan teknologi informasi.
”pelatihan bagi usaha kecil harus terus dilakukan, karena dengan pelatihan, hasil produksi akan lebih baik dan meningkat. Apabila hasil produksinya sudah bagus maka selanjutnya akan menaikkan harga jual dari produk tersebut dan tentu apabila ini dijaga dengan baik masyarakat sumenep akan mudah untuk membuka peluang kerja dan mendapatkan pekerjaan. Contohnya di batiktulis yang telah berjalan sekarang, pemasaran usaha dibidang batiktulis untuk lingkup jatim dan Pusat cukup baik, bersaing dalam negeri atau luar negeri masih sangat mungkin karena ciri khas yang tetap dijaga dan kualitas yang semakin baik. Tentu semua itu tidak terlepas dari Skill Training And Companny Management” (wawancara, 17 Februari 2014 di Sumenep).
Metode yang dipakai dalam proyek Tugas Akhir perancangan ini yaitu metode desain. Metode ini melewati 3 tahap yakni metode perancangan, konsep perancangan dan visualisasi. Metode perancangan melewati tahap analisis permasalahan, strategi pemecahan masalah, pengumpulan data, dan menentukan gagasan awal perancangan. Konsep perancangan meliputi landasan pemikiran untuk perancangan desain tugas akhir. Visualisasi yakni tahap memvisualkan konsep rencana perancangan yang sudah ditulis dalam proses perancangan.
Hasil penelitian menunjukan, yang menjadi faktor pendorong: motif original/khas, menggunakan teknik pewarnaan alami dan bauatan, lokasi strategis karena berdekatan dengan obyek wisata lain, melibatkan penduduk setempat sebagai karyawan/anggota. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat: SDM kurang kompeten bidang tertentu, media promosi belum maksimal, belum mempunyai perencanaan jangka panjang, kurang adanya inovasi produk, belum adanya regenerasi anggota. Strategi alternatif yang bisa diterapkan: Membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang, Meningkatkan kualitas kinerja SDM dengan cara memberikan pelatihan khusus secara berkala, membuat sistem regenerasi, membuat inovasi pengembangan motif dan media yang digunakan, Memaksimalkan promosi baik berupa media ofline maupun online sehingga jangkauan promosi bisa lebih luas, Menjalin kerjasama dengan pemerintah maupun swasta serta menjaga hubungan baik dengan para stakeholder.
Kabupaten Lumajang terdiri dari 21 Kecamatan dengan batas-batas wilayah yaitu sebelah utara Kabupaten Probolinggo, sebelah timur Kabupaten Jember, sebelah selatan Samudera Indonesi[r]
Compared with banks, venture capital institutions have some advantages in support of micro, small and medium enterprises, among others: First, venture capital institutions to provide capital as well as banking, but with more modest in terms of formal aspects and collateral because it prioritize feasibility. Second, in addition to capital, venture patterns also provide assistance as needed regional superior product of written batik, so it can work more effectively for both parties. The pattern of this assistance becomes terdemark venture. Assistance can take the form of coaching or training, consulting, management and expansion of the market for regional superior product of written batik. This causes a different pattern of venture capital to the banks. Another factor supporting an alternative venture capital institutions is the access network throughout Indonesia.
Biasanya pengusaha selalu berusaha meningkatkan hasil produksinya dengan berbagai cara diantaranya dengan usaha menjalin kemitraan dengan pengusaha besar atau pengusaha kecil baik di dalam kota maupun di luar kota, menjadi mitra instansi swasta atau instansi pemerintah dan bekerjasama dengan desainer. Penelitian yang dilakukan oleh Mudasetia dan Evi (tanpa angka tahun) kemitraan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian usaha. Dari hasil wawancara pra survei, rata-rata para pengusaha UKM Batik Semarangan tidak menjalin kemitraan dengan desainer maupun sesama pengusaha batik untuk memasarkan produknya, hal ini dikarenakan keinginan yang rendah dari pengusaha Batik Semarangan untuk menjalin hubungan kerjasama, memiliki pola pikir bahwa dengan berorganisasi akan membuang-buang waktu saja dan sudah merasa cukup dengan apa yang dijalaninya selama ini.
Keberadaan UMKM di Indonesia ternyata mampu menyerap tenaga kerja dan menyumbang PDB negara dengan prosentase yang cukup signifikan. Salah satu jenis UMKM yang ikut berperan dalam perekonomian negara adalah UMKMbatik Semarang. Produk batik membawa kekhasan dan merupakan warisan leluhur yang mempunyai nilai tersendiri. Meskipun sudah banyak UMKMbatik di Semarang, akan tetapi dalam perjalanannya masih menuai kendala, diantaranya adalah aspek permodalan, kurangnya promosi dan kendala internal SDM yang kurang terampil. Padahal, SDM adalah partner organisasi untuk mencapai daya saing bisnis. SDM yang berkualitas akan mampu menghasilkan ide, kreativitas, keterampilan memimpin dan keberanian membuka peluang potensi UMKMbatik Semarang untuk menembus pasar global. Akan tetapi, tampaknya masalah SDM ini lebih sering dikesampingkan oleh UMKM, mengingat metode pengelolaan UMKM yang cenderung masih tradisional. Tidak menutup kemungkinan bahwa masalah SDM ini akan menjadi gunung es yang muncul dikemudian hari. Sehingga, diperlukan integrasi strategi bisnis UMKMbatik Semarang dengan perencanaan SDM yang baik. Melalui analisis lingkungan eksternal-internal, yaitu penentuan matriks Internal-Eksternal (IE) dengan analisis SWOT serta hasil analisis kebutuhan demand-supply tenaga kerja, maka kebijakan dan program SDM dapat dirumuskan. Pada akhirnya, aktivitas perekrutan, pelatihan dan pengembangan, rencana karir dan sistem kompensasi akan menjadi strategi perencanaan SDM bagi UMKM dengan tujuan untuk mencapai daya saing bisnis UMKM.
Dalam pengembangan industri kreatif produk batik di Surakarta diperlukan strategipengembangan agar industri batik memiliki daya saing yang unggul. Daya saing industri dalam meraih kinerja perdagangan internasional yang optimal salah satunya dipengaruhi oleh rantai nilai (value chain) yang efektif, (Nurimansyah, 2011). Porter (1985) dan Kaplinsky dan Morris (2002) menjelaskan rantai nilai yang efektif merupakan kunci keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang dapat menghasilkan nilai tambah (value added) bagi suatu industry. Value Chain dapat digunakan sebagai salah satu alat analisis manajemen biaya untuk pengambilan keputusan strategis dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Keputusan untuk menentukan strategi kompetitif yang akan diaplikasikan, apakah menggunakan strategi: Low Cost atau diferensiasi (Porter, 1985), untuk berkompetisi di pasar. Masing-masing strategi tersebut membutuhkan penanganan pengelolaan yang berbeda (Donelan, Kaplan, 1999). Sebagai contoh, strategi Low Cost membutuhkan penekanan pada pemeliharaan / pengelolaan struktur biaya yang lebih rendah dari para pesaing secara signifikan. Hal ini mungkin dapat dilakukan dengan membatasi penawaran produk, mengurangi tingkat kerumitan produk, atau pembatasan layanan konsumen. Strategi diferensiasi juga membutuhkan usaha pengendalian biaya secara berkelanjutan, tetapi penekanan strategi manajemen akan diarahkan pada diferensiasi produk. Hal ini mungkin dapat dilakukan dengan menawarkan penambahan fasilitas (Value added) dari produk, meningkatkan line product, atau memperluas jaringan layanan konsumen. Strategi apapun yang dipilih, strategi Analisis Value Chain dapat membantu perusahaan untuk terfokus pada rencana strategi yang dipilih dan berusaha untuk meraih keunggulan kompetitif .
Kampung batik Laweyan merupakan sentra perkampungan pengusaha batik di Solo yang memiliki daya tarik sangat besar. Daya tarik meliputi kondisi sosial ekonomi, kondisi peninggalan budaya dan kondisi industri batiknya. Pada awalnya batik didominasi oleh desain batik tradisional. Setelah adanya kampung batik Laweyan, motif desain batik telah jauh berkembang dan moderen.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu Negara ataupun suatu daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Pengembangan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) memberikan makna tersendiri pada usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi serta dalam usaha menekan angka kemiskinan suatu negara. Pertumbuhan dan pengembangan sektor UMKM sering diartikan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan, khususnya bagi negara-negara yang memiliki income perkapita yang rendah. Sebagai gambaran pada tahun 2011-2012, walau sumbangannya dalam output nasional (PDB) hanya sebesar 57,94 persen, namun UMKM memberi kontribusi sebesar 99,9 persen dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil 97,24 persen dalam penyerapan tenaga kerja ( www.depkop.go.id ).
dengan kebutuhan setempat.Kunci utama dari kemitraan ini adalah mekanisme untuk mengatur dan mengkoordinir secara benar sumber daya dan upaya-upaya yang berbeda dari para pelaku yang berbeda. Perencanaan dan implementasinya dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan kekuatan masing-masing. Selama dalam proses ini penting untuk diperhatikan, yakni membentuk jejaring kerjasama dan mengembangkan rasa saling percaya. Karena keterbatasan institusionalisasi, kemitraan untuk pembangunan daerah kerap kurang berjalan dengan stabil. Oleh karena itu pemerintah daerah harus memimpin di depan dalam membangun mekanisme yang lebih stabil dan formal untuk membantu memberikan kemitraan sebagai basis pelembagaan dan kemampuan merancang dan menerapkan rencana pengembangan.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan alternatif strategipengembangan yang dapat diterapkan pada usaha BatikTulis Lasem. Analisis data dilakukan dengan analisis SWOT. Dari hasil matrik SWOT menunjukkan strategipengembangan industri BatikTulis Lasem adalah strategi SO (strategi agresif), yaitu strategi menggunakan kekuatan (strength ) yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang (opportunity) yang ada. Implementasi strategi tersebut adalah mengembangkan jaringan pemasaran dengan memanfaatkan networking serta mengembangkan quality control dan meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan teknologi modern.
Sumber: Data diolah 2015 Pada tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan IFE Matrix diperoleh total skor yang dimiliki oleh Sentra BatikTulis Melati sebesar 3,02 menunjukkan bahwa Sentra BatikTulis Melati diatas rata-rata dalam kekuatan internal keseluruhannya, sehingga posisi internalnya yang kuat. Pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa kekuatan utama perusahaan adalah produk yang berkualitas (skor 0,80) karena produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan pesaingnya. Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh Sentra BatikTulis Melati adalah minimnya daerah pemasaran atau daerah pemasaran yang masih terbatas (skor 0,15).
Bangsa (UNESCO), di mana UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia. Di Sidoarjo yang merupakan kota pendukung Surabaya, ternyata mempunyai jumlah UKM terbanyak. Berbagai Usaha Kecil Menengah, kerajinan dan kuliner ribuan tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo ini. Salah satu kerajinan yang khas dari Sidoarjo yaitu BatikTulis Sidoarjo . Di Sidoarjo, ada sebuah kampung UKM. pengrajin batik yang bernama Kampoeng Batik Jetis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan UKM.Pengerajin BatikTulis yang ada di Kampung Jetis Sidoarjo dalam memasarkan batiktulis Jetis serta untuk mengetahui strategi apa yang paling efektif yang dilakukan UKM.Pengerajin batikTulis yang ada di kampung Jetis Sidoarjo dalam memasarkan batiktulis Jetis. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research) yakni menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Sedangkan luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan pengembangan konsep pemasaran dan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refrensi bagi peneliti selanjutnya atau dosen pemula, khususnya yang berminat melakukan penelitian tentang strategi UKM (usaha kecil menengah).
Penampilan laseman berbeda daripada batik Pekalongan yang dihasilkan penduduk Cina peranakan, terutama warnanya. Menurut Nian S. Djoemena, tata warna laseman mengingatkan pada benda-benda porselin kuno dari Cina. Ragam hias pasung, pohon hayat, parang, lar, kawung, ceplok menunjukkan pengaruh India dan Hindu-Jawa. Laseman yang berjaya lebih dulu dari batik Pekalongan, terdesak oleh batik Belanda sejak pertengahan abad XIX. Jadi pembatik mengikuti selera pasar dengan menyesuaikan diri pada ragam hias dan kecenderungan baru di Pekalongan. Namun mereka tidak meninggalkan kepala yang dihias dengan pucuk rebung, yang diisi dengan ragam hias Cina seperti burung hong, kilin, banji, dan sebagainya. Pucuk rebung kemudian dimodifikasi dan menjadi berbagai variasi tumpal jepit. 100
Berdasarkan uraian singkat diatas maka dapat dikatakan bahwa BatikTulis Bakaran adalah salah satu asset budaya dari Kota Pati dan patut untuk dilestarikan. Cara untuk melestarikan asset budaya tersebut dapat melalui berbagai macam cara seperti kebijakan yang telah ditempuh oleh Pemerinah Daerah Kota Pati maupun dengan cara yang lain. Seperti dengan mendirikan Museum BatikTulis Bakaran Di Pati.
Batiktulis adalah dibuat dengan tangan dan bahan malam. Sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia. Khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo.