• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Perkembangan Industri Batik Tradisional di Laweyan Surakarta Tahun 1965 2000

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sejarah Perkembangan Industri Batik Tradisional di Laweyan Surakarta Tahun 1965 2000"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

gambar dan penjelasan perbandingan ragam hias antar daerah yang memiliki
gambaran umum batik serta asal mula batik yang terdiri dari beberapa
gambaran atau arkeologis (Gottschlak, 1975 : 36). Dalam
gambaran umum kota Surakarta. Pada bagian sub bab kedua dari bab II ini
+3

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu juga dapat mengetahui sistem pengadaan bahan baku yang saat ini diterapkan pada industri batik yang ada Kampung Batik Laweyan Surakarta..

Metode pengumpulan data menggunakan metode kuesioner (angket), dokumentasi, observasi dan wawancara. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri batik meliputi

Bertujuan untuk mengetahui proses dan type difusi yang terjadi pada industri batik di kecamatan Laweyan, mengetahui pola keterkaitan dalam usaha industri batik dan

Pada indentifikasi bahaya yang tersaji dalam tabel 3.5 pada lokasi yang termasuk dalam tahapan proses pembuatan batik kombinasi terdapat uraian temuan bahaya yaitu pekerja terkena

PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH INDUSTRI BATIK DI KOTA SURAKARTA.. (STUDI KASUS KAMPUNG BATIK LAWEYAN DAN KAMPUNG

Terlebih dengan teknologi yang mendukung, batik dapat dibuat dengan lebih cepat dan lebih murah (batik cap). Tingkat persaingan dapat dilihat dari bermunculnya

Selain bahan dan alat perbatikan, terdapat istilah-istilah yang berkaitan dengan proses pembuatan batik di Kampoeng Batik Laweyan, baik yang masih digunakan maupun sudah

12 Memberikan rumusan model karakteristik budaya organisasi yang spesifik, nilai dasar serta peranannya pada pengusaha batik muslim di industri batik Laweyan Surakarta, sehingga dengan