SCHOOL BULLYING
Teks penuh
Garis besar
Dokumen terkait
Berdasarkan pengertian ini sasaran pengawasan pendidikan tidak hanya dalam substansi manajemen, akan tetapi juga menyangkut kegiatan professional yang harus
Implementasi program BOS dilihat pada tahap persiapan dan perencanaan pengelolaan BOS di sekolah sudah bagus hanya terkendala pada tidak diterbitkannya SK bagi tim manajemen
Penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan hambatan implementasi sistem informasi manajemen dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi pembelajaran berbasis sekolah alam dalam membentuk karakter
Strategi manajemen yang dijalankan di Pabrik ini belum mencerminkan hasil yang memuaskan, baik dari aspek perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan dan evaluasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses manajemen program Evaluasi Diri Sekolah di SMP Negeri 9 Purwokerto meliputi: (1) perencanaan meliputi workshop
1). Evaluasi Program:Evaluasi program adalah proses sistematis untuk mengukur efektivitas, dampak, dan hasil dari program atau inisiatif tertentu. Ini mencakup pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan tentang sejauh mana program tersebut mencapai tujuannya. Evaluasi program tidak hanya melibatkan pengukuran hasil fisik, tetapi juga dampak sosial, ekonomi, atau psikologis yang mungkin timbul dari program tersebut. 2). Model Evaluasi Kebijakan (Policy Evaluation Model): Evaluasi efektivitas kebijakan sekolah terkait bullying, model evaluasi kebijakan dapat digunakan dan dapat melibatkan penilaian terhadap kebijakan yang ada (Guru diberi ruang untuk mendisplinkan Siswa), apakah cukup efektif dalam mencegah dan menangani bullying atau tidak. 2). Model Evaluasi Dampak (Impact Evaluation Model): Model evaluasi dampak membantu dalam mengukur dampak dampak dari berita atau konten yang berkaitan dengan fenomena bullying di sekolah yang diviralkan di media digital. Metode evaluasi ini mencakup pengukuran interaksi, berapa banyak tindakan melaporkan, atau perubahan perilaku yang terkait dengan kesadaran tentang masalah ini. 4). Model Evaluasi Perilaku Online Model ini didasakan pada data bagaimana mengevaluasi perilaku online, seperti jumlah like, komentar, atau berbagi pada platform media sosial, untuk mengevaluasi sejauh mana fenomena ini menarik perhatian atau reaksi dari pengguna online. Metode ini dapat memberikan wawasan tentang tingkat kesadaran dan perhatian yang diberikan kepada fenomena bullying di sekolah. 5). Model Evaluasi Partisipatif (Participatory Evaluation Model): Model evaluasi partisipatif melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk siswa, orang tua, guru, dan staf sekolah dalam proses evaluasi. Ini dapat membantu dalam memahami perspektif yang berbeda tentang masalah bullying di sekolah.
Hasil penelitian ini bahwa implementasi empat fungsi manajemen Syariah yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan merupakan hal sangat penting dalam pengelolaan