PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH RAWAN BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN LINGKAS UJUNG KOTA TARAKAN
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
4 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, yang menyatakan bahwa untuk mendukung terwujudnya lingkungan permukiman yang memenuhi persyarakatan keamanan,
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis pada masalah permukiman kumuh dan meningkatkan kualitas permukiman perkotaan yang dapat menentukan apa yang perlu
Diidentifikasi dari kondisi ekssting permukiman Kedungcowek, kekumuhan di permukiman Kedungcowek ditunjukkan dengan belum jelasnya legalitas lahan hunian, buruknya
Perkembangan kawasan permukiman pesisir Danau Matano sejak beroperasinya aktivitas pertambangan mengakibatkan perubahan pemanfaatan lahan yang cukup massif terjadi dengan
4 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, yang menyatakan bahwa untuk mendukung terwujudnya lingkungan permukiman yang memenuhi persyarakatan keamanan,
Terdapat tujuh variabel dalam penelitian ini yang mempengaruhi sesnsitivitas permukiman kumuh, yaitu kepadatan bangunan, kondisi bangunan, usia bangunan, jarak antar
1.2 Perumusan Masalah Padatnya jarak antar bangunan pada kawasan permukiman kumuh di Kelurahan Karang Jati tepatnya pada RT 31,32,38 dan 39, menyebabkan keterbatasan lahan untuk
Permasalahan Utama Kawasan Permukiman Kumuh menurut Klaster Bantaran Sungai Klaster Permasalahan Utama Kawasan Bantaran Sungai Winongo Pengamanan bahaya kebakaran
