• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peggy Rahmat Syahputra 22010113120027 Lap.KTI BAB 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peggy Rahmat Syahputra 22010113120027 Lap.KTI BAB 3"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2. Definisi operasional
Tabel 3. Konversi dosis manusia dan antar jenis hewan50
Gambar 6. Alur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tidak terdapat perbedaan kadar SGOT yang signifikan pada kelompok tikus wistar yang diberi kombinasi parasetamol 9 mg dan tramadol 0,9 mg sebanyak 3 kali sehari dibandingkan dengan

Diberikan dengan dosis ekstrak kombinasi = ekstrak krokot 390 mg/kgBB + ekstrak jambu biji 280 mg/kgBB yang diberikan 1x sehari selama 14 hari secara peroral dengan sonde

Kelompok mencit yang diberi kombinasi herbal C dengan dosis 0,08 ml/hari peroral dengan sonde lambung selama 1 minggu.. OK : Pengamatan pada

Diberikan dengan dosis ekstrak kombinasi = ekstrak krokot 390 mg/kgBB + ekstrak jambu biji 280 mg/kgBB yang diberikan 1x sehari selama 14 hari secara peroral dengan sonde

Hasil : Hasil penelitian diperoleh dari uji statistik dimana tidak didapatkan perbedaan kadar SGPT yang bermakna pada tikus wistar yang mendapat pemberian parasetamol

Tidak terdapat perbedaan kadar ureum yang signifikan pada kelompok tikus. wistar yang diberi parasetamol dosis 9 mg 3 kali sehari dibandingkan

Setelah pemberian ketorolac intraperitoneal dengan dosis 5 mg/KgBB selama 5 hari awal penelitian, didapatkan adanya perbedaan tingkat penyembuhan fraktur kruris

Tidak terdapat perbedaan kadar SGOT yang signifikan pada kelompok tikus wistar yang diberi kombinasi parasetamol 9 mg dan tramadol 0,9 mg sebanyak 3 kali sehari dibandingkan dengan