INTERPRETASI KHALAYAK DALAM MENGKONSUMSI BERITA PARTAI NASDEM DI METRO TV - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Hasil dari Pemilu tahun 2004 tersebut di Jawa Tengah masih didominasi oleh tiga partai lama yang telah ada sebelum era reformasi dengan menguasai 58 % dari 100 kursi di DPRD..
Penelitian ini menggunakan teori Social Action Media Studies yang memiliki enam premis, yaitu: (1) makna dihasilkan oleh proses interpretasi audiens, (2) makna pesan-pesan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana interpretasi khalayak sebagai anggota komunitas (interpretive community) terhadap sajian dakwah masa kini yaitu
Anggota komunitas NU maupun Muhammadiyah tidak memiliki pandangan yang jauh berbeda mengenai sosok Ustad Maulana dan acara “Islam Itu Indah.” Pandangan informan tidak
Ketika dakwah muncul di media televisi maka akan memperhitungkan pendukung acara program dakwah, diantaranya: bintang tamu yang dihadirkan, susunan tata panggung, tema ceramah
Selain itu, menurut Surya Paloh pemilik akhbar Media Indonesia dan Metro TV sekaligus ketua dan peneraju Parti Nasional Demokrat (NASDEM) mengatakan bahawa “sistem media di
Hal ini bermula dari Rapat Pimpinan Nasional pada tanggal 25 Januari 2013 yang dilaksanakan oleh Partai Nasdem diperolehlah hasil bahwa Surya Paloh selaku pendiri Partai