KEDUDUKAN PEKERJA BURUH SEBAGAI KREDITOR PREFEREN DALAM KEPAILITAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
Teks penuh
Dokumen terkait
RUSUNAWA BURUH DI KAWASAN INDUSTRI AIR RAJA.
Kebutuhan akan hunian sebagai tempat tinggal dengan harga yang terjangkau, sangat di butuhkan bagi masyarakat menengah kebawah khususnya bagi buruh pekerja
Kawasan industri di Kota Semarang yang menyerap sejumlah besar buruh industri perlu didukung dengan infrastruktur yang memfasilitasi keberadaan buruh industri yang berasal dari
salah satu pihak terkait dengan pelaksanaan undang-undang ini adalah kreditor pemegang Hak Tanggungan, hal ini ditegaskan dalam Pasal 6 UUHT yang menyebutkan bahwa apabila
UUKPKPU yang mengantikan UUK belum sepenuhnya lengkap untuk dapat melindungi hak-hak kreditor, sehubungan dengan kasus PT.Tunas Sukses tidak ada kejelasan tentang pengembalian hutang
Hak eksekusi kreditor khususnya pemegang Hak Tanggungan terhadap harta kekayaan debitor yang telah dijadikan jaminan oleh debitor pailit atas kewajiban–kewajibannya, diatur di
Dampaknya banyak buruh industri yang belum memiliki rumah dengan status hak milik, tinggal di rumah kontrakan atau kos-kosan di sekitar kawasan industri, terdapat
Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil tentang (1) kedudukan Bank pemberi kredit terhadap jaminan adalah adanya hak preferen pada Bank sebagai pemegang Hak Tanggungan